Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
Outline • IP Address • Pembagian IP Address • CIDR (Classless Inter-Domain Routing) • VLSM (Variable Length Subnet Masking ) • Latihan IP Address • Alamat yang digunakan untuk identifikasi perangkat • • • • • • secara unik dalam sebuah jaringan IP Alamat atau address ini terdiri dari 32 bit biner Dalam IP Address, memuat informasi Network address dan host address Pembagian tersebut menggunakan subnet mask 32 bit tersebut dikelompokkan ke dalam 4 oktet ( 1 oktet = 8 bit) Setiap oktet dikonversi ke bentuk desimal, dengan dipisahkan tanda titik atau dot, misalnya 172.16.55.102 Nilai setiap komponen oktet dari 0 sampai 255 desimal atau 00000000 sampai 11111111 biner Konversi dari oktet ke desimal • Bit-paling-kiri (right most bit) atau least • • • • significant bit, dari sebuah oktet adalah nilai dari 20. Berturut-turut ke kanan adalah 21 22 sampai left most bit atau most significant bit adalah 27 Jika semua oktet bernilai 1 maka total desimalnya adalah 255 Contoh jika tidak semua komponen oktet 1 Contoh IP adress 1 1 1 1 1 1 1 1 27 26 25 24 23 22 21 20 128 64 32 16 8 4 2 1 0 1 0 0 0 0 0 1 27 26 25 24 23 22 21 20 0 64 0 0 0 0 0 1 10. 1. 23. 19 00001010. 00000001. 00010111. 00010011 4 Class • Komponen oktet ini digunakan untuk memetakan jaringan • • • • yg besar dan kecil Dibagi kedalam 5 class, A sampai E Yang umum digunakan adalah class A, B dan C Class D dan E digunakan untuk kebutuhan khusus Pembagian class ditentukan oleh 3 bit paling kiri atau most significant bit 7 • Class A • oktet yg pertama adalah network address • Sisanya untuk host dan subnet address (24 bit) • Total host address lebih dari 16juta • Class B • 2 oktet yg pertama adalah netword address • Total host adalah 65534 • Class C • 3 oktet yg pertama adalah network address • Jumlah host adalah 254 IP Public • IP address dalam jaringan internet digunakan untuk memberikan alamat pada sebuah website, server atau situs, misal http://www.akprind.ac.id memiliki ip address 202.91.15.74 • IP address yang digunakan dalam jaringan internet diatur oleh sebuah badan international yaitu Internet Assigned Number authority (IANA) atau lembaga-lembaga yang diberikan delegasi untuk mengelola domain. • Seperti di Indonesia lembaga yang bertanggungjawab untuk pengelolaan domain adalah http://www.pandi.or.id. • IANA atau PANDI hanya memberikan IP address untuk internet (domain) saja atau Network ID saja, sementara untuk Host ID diatur dan dikelola sepenuhnya oleh pemilik IP Address (domain) atau Network ID itu sendiri. IP Broadcast • IP Broadcast berupa IP Address terakhir dalam suatu blok subnet • Bit-bit dari Network ID maupun Host ID tidak boleh semuanya berupa angka binary 0 semua atau 1 semua, jika hal tersebut terjadi maka disebut flooded broadcast sebagai contoh 255.255.255.255 • Jika Host ID semuanya angka binary 0 pada oktat terakhir ex 192.168.1.0 maka IP address ini merupakan alamat Network ID bukan Host ID tapi disebut IP subnet IP Private • Disamping itu juga lembaga pengelola domain seperti IANA atau PANDI menyediakan kelompok-kelompok IP address yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut IP Private Address (alamat pribadi) untuk dikelola sendiri. • IP Private address ini hanya dapat digunakan untuk jaringan pribadi dan tidak dikenal oleh internet. Subnet • Konsep Subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan IP Address. • Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask Manfaat Subnet • Dalam sebuah jaringan yg besar, tanpa subnetting, jumlah trafik akan besar sekali, sehingga akan menyebabkan kemacetan atau collision di Ethernet (konsep CSMA/CD – Carrier Sense Multiple Access with Collison Detection) • Dengan Subnetting, network dipecah menjadi beberapa subnet yang lebih efisien. • Subnet dapat disusun secara hirarki atau struktur tree-like, sehingga router dapat dikonfigurasi untuk broadcast hanya ke dalam subnet tertentu saja Contoh Subnet Subnet Host 1 62 202.91.8.0/26 2 62 202.91.8.64/26 3 62 202.91.8.128/26 4 62 202.91.8.192/26 Subnet Mask Network Address 255.255.255.192 Subnet Host Network Address 1 4094 169.254.0.0/20 2 4094 169.254.16.0/20 3 4094 169.254.32.0/20 4 4094 169.254.64.0/20 4094 169.254.240.0/20 … 16 Subnet Mask 255.255.240.0 Subnetting • Jumlah Host per Network = 2n-2 • n adalah jumlah bit tersisa sebelum diselubungi. Contoh: network prefix /10 maka bit tersisa adalah 32 - 10=22 222 - 2=4194302 Subnetting • Jumlah subnet = 2N • Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan. N=network prefix-8 Contoh: network prefix /10, maka N=10-8 = 2 22=4 Tabel Subnet Mask IP Kelas C Bit Bit Host Masked ID CIDR Subnet Net Mask Host Max Host per Network 0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254 1 7 /25 2 255.255.255.128 252 126 2 6 /26 4 255.255.255.192 248 62 3 5 /27 8 255.255.255.224 240 30 4 4 /28 16 255.255.255.240 224 14 5 3 /29 32 255.255.255.248 192 6 6 2 /30 64 255.255.255.252 128 2 Latihan • IP kelas C 202.152.0.1 • Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya. • Jawab : • 202.152.0.1/27 • 32-27 = 5 • Host : 25-2=30 Latihan • IP kelas C 192.168.1.1 • Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya. • Jawab : • 192.168.1.1/28 • 32-28 = 4 • Host : 24-2=14 • IP Host Awal • IP Host Akhir • Subnet Mask : 192.168.1.1 : 192.168.1.14 : 255.255.255.240 Subnet mask • Subnet mask membantu dalam menentukan network address dan host address • Berikut natural mask • Class A : 255.0.0.0 • Class B: 255.255.0.0 • Class C: 255.255.255.0 • Untuk menentukan netowrk address, rubah kedalam biner. Kemudian di AND kan dg subnetmasknya 8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001 255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000 −−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−− net id | host id netid = 00001000 = 8 hostid = 00010100.00001111.00000001 = 20.15.1 Subnetting • Dengan subnetting bisa dibuat banyak logical network address dalam • • • • • satu class. Tanpa subnetting, dalam satu class hanya bisa digunakan 1 network saja Jika dalam 1 class ada beberapa network atau subnet, maka bisa diimplementasikan interkoneksi antara beberapa network atau subnetwork Untuk membuat subnet dari sebuah network, gunakan subnetmask yg utama kemudian tambahkan beberapa bit dari komponen host address Contoh: class C IP address 204.17.5.0 mempunyai subnetmask utama 255.255.255.0 Dibuat subnetting dengan menggunakan 3 bit dari host address • Dengan menggunakan 3 bit dari host address sebagai “sub”, mempunyai kemungkinan 8 subnet • Dari sisa 5 bit untuk host address, masing-masing subnet mempunyai 32 host address • Yang bisa digunakan hanya 30 host address, karena untuk bit yg semua 0 atau bit semua 1 dilarang digunakan Classless Inter-Domain Routing (CIDR) • Subnetting ditemukan pada tahun 80-an • Tahun 1993 semakin disadari bahwa untuk menghemat IP address tidak boleh hanya mengandalkan teknik subnetting • Lahirlah Classless addressing (supernet addressing/supernetting) Tujuan CIDR • Untuk meningkatkan utilisasi space dan skalabiliti routing • • • • di internet Mengganti penulisan IP address dan panjang subnetmask dg penggunaan prefix/panjang subnetmask Panjang subnetmask, adalah jumlah bit yg bernilai 1 Contoh: ip address 204.17.6.0 dengan subnetmask 255.255.255.254 , bisa ditulis 204.17.6.0/27 Karena jumlah bit yg bernilai 1 adalah 27 Mengapa classless addressing? • Classfull address tidak membagi network address secara merata pada setiap kelas • Ada kurang dari 17000 alamat kelas B yang dapat di-assigned tetapi ada lebih dari 2 juta alamat kelas C • Permintaan akan alamat kelas C sangat lambat • Permintaan yang banyak terhadap kelas B akan mempercepat habisnya alamat kelas B (Running Out of Address Space (ROADS) problem) • Misalnya ada sebuah organisasi skala menengah yang ingin bergabung ke Internet • Mereka akan lebih suka memesan satu alamat IP kelas B karena • Kelas C tidak dapat mengakomodasi lebih dari 254 hosts • Alamat IP kelas B memiliki jumlah bit yang cukup untuk melakukan subnetting secara leluasa • Untuk menghemat alamat IP kelas B dengan supernetting, organisasi tersebut diberikan satu blok alamat IP kelas C • Ukuran blok harus cukup besar sedemikian hingga organisasi tersebut dapat memberi alamat pada setiap jaringannya • Contoh • Organisasi meminta kelas B dan bermaksud menggunakan oktet ke tiga sebagai field subnet (ada 28-2 = 254 subnet dengan masingmasing memiliki jumlah host 254; jumlah total host 254x254 = 64516) • Dengan supernetting, organisasi itu dapat diberi sebanyak 256 alamat IP kelas C yang berurutan (dengan blok sebesar ini, jumlah network yang bisa diberi alamat adalah 254 network; masing-masing network dapat mengakomodasi 254 host) • Keinginan organisasi tercapai, alamat kelas B bisa dihemat • Supernetting menyebabkan informasi yang disimpan di router (yang dipertukarkan dengan router lain) akan sangat besar • Pada contoh sebelumnya : kalau menggunakan alamat kelas B hanya akan ada satu entry; bila menggunakan kelas C akan ada 256 entry • CIDR memecahkan masalah ini • Pada CIDR, satu blok alamat dinyatakan oleh satu entry dengan format (network address, count) • Network address adalah alamat terkecil dari suatu blok • Count menyatakan jumlah total network address di dalam suatu blok • Contoh : pasangan (192.5.48.0,3) menyatakan tiga network address yaitu 192.5.48.0, 192.5.49.0, 192.5.50.0 • Dalam kenyataan, CIDR tidak hanya berlaku untuk kelas C CIDR Address Blocks and Bit Masks • CIDR mensyaratkan ukuran setiap blok alamat merupakan kelipatan dua dan menggunakan bit masks untuk mengidentifikasi ukuran blok • Misalnya suatu organisasi diberi 2048 alamat yang berurutan mulai dari 128.211.168.0, maka range alamatnya adalah : 128.211.168.0 (10000000 11010011 10101000 00000000) : the lowest 128.211.175.0 (10000000 11010011 10101111 00000000) : the highest • CIDR memerlukan dua item untuk menyatakan suatu blok alamat : • 32 bit lowest address • 32-bit masks • Untuk contoh di atas, mask CIDR terdiri dari 21 bit “1”, yang artinya pemisahan anatra prefix dan suffix terjadi setelah bit ke-21 • Mask : 11111111 11111111 11111000 00000000 Notasi CIDR • Untuk identifikasi blok CIDR diperlukan address dan mask, maka dibuat notasi yang lebih pendek : CIDR notation (slash notation) • Slash notation untuk contoh sebelumnya adalah 128.211.168.0/21 dimana 21 menyatakan 21-bit masks Tabel subnet Bit Host Masked CIDR Subnet 0 /8 1 255.0.0.0 1 /9 2 255.128.0.0 8388606 2 /10 4 255.192.0.0 4194302 3 /11 8 255.224.0.0 2097150 4 /12 16 255.240.0.0 1048574 5 /13 32 255.248.0.0 524286 6 /14 64 255.252.0.0 262142 7 /15 128 255.254.0.0 131070 8 /16 256 255.255.0.0 65534 9 /17 512 255.255.128.0 32766 10 /18 1024 255.255.192.0 16382 11 /19 2048 255.255.224.0 8910 12 /20 4096 255.255.240.0 4094 13 /21 8912 255.255.248.0 2046 Net Mask Host Per Network 16777214 Tabel subnet Bit Host Masked CIDR Subnet/ Network Net Mask Host Per Network 14 /22 16384 255.255.252.0 1022 15 /23 32768 255.255.254.0 510 16 /24 65536 255.255.255.0 254 17 /25 131072 255.255.255.128 126 18 /26 262144 255.255.255.192 62 19 /27 524288 255.255.255.224 30 20 /28 104857 255.255.255.240 6 14 21 /29 209715 255.255.255.248 2 6 22 /30 419430 255.255.255.252 4 2 23 /31 Invalid 255.255.255.254 Invalid CIDR Block Prefix /27 /26 /25 /24 /23 /22 /21 /20 # Equivalent Class C 1/8th of a Class C 1/4th of a Class C 1/2 of a Class C 1 Class C 2 Class C 4 Class C 8 Class C 16 Class C # of Host Addresses 32 hosts 64 hosts 128 hosts 256 hosts 512 hosts 1,024 hosts 2,048 hosts 4,096 hosts /19 32 Class C 8,192 hosts /18 64 Class C 16,384 hosts /17 128 Class C 32,768 hosts /16 256 Class C 65,536 hosts (= 1 Class B) /15 512 Class C 131,072 hosts /14 1,024 Class C 262,144 hosts /13 2,048 Class C 524,288 hosts • Keuntungan classless addressing : fleksibilitas dalam pemberian blok IP address • Misal sebuah ISP memiliki jatah alamat 128.211.0.0/16 • ISP tsb. dapat memberi pelanggan mereka 2048 alamat dalam range /21 (seperti contoh sebelumnya) • Di lain waktu, mereka dapat memberi alamat kepada klien yang kecil (hanya dengan 2 komputer) dengan range /29 (128.211.176.212/29) Contoh • Setiap router mempunyai 4 subnet • 1 subnet digunakan bersama oleh 2 router • Setiap subnetwork mempunyai maksimum 30 IP address atau host address • Semakin banyak bit yg digunakan utk subnet, akan semakin banyak jumlah subnetnya. Walaupun semakin sedikit jumlah maksimum host address Latihan 1 • DeviceA: 172.16.17.30/20 • DeviceB: 172.16.28.15/20 • Apakah kedua Device berada dalam subnet yg sama? Jawaban 1 • Device A dan Device B mempunyai IP address dalam subnet yg sama • Subnet addressnya 172.16.16.0 Latihan 2 • Di atas adalah Class C dari network address 204.15.5.0/24 • Tentukan subnet sesuai kebutuhan jumlah hostnya? Jawaban 2 • Dibutuhkan 5 subnet • Jumlah host tertinggi dalam 1 subnet adalah 28 • Untuk membuat 5 subnet, berarti dibutuhkan sekurang kurangnya 3 bit (maksimum 8 subnet) • Sisa 5 bit, mempunyai jumlah maksimum 30 host address (cukup) VLSM (Variable Length Subnet Masks) • Dari Latihan 2, bisa digambarkan penggunaan Host address seperti gambar berikut • Banyak host address yg tidak digunakan dalam NetA, NetC dan NetD 41 RFC standards • RFC 950 Internet Standard Subnetting Procedure • RFC 1812 Requirements for IPv4 Routers • RFC 917 Utility of subnets of Internet networks • RFC 1101 DNS Encodings of Network Names and Other Type • RFC 1878 Variable Length Subnet Table For IPv4 CIDR versus VLSM • Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, • Perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas. • Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. • Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public). IP Subnetting (1) IP tanpa subnetting Masalah-masalah pada IP tanpa subneting IP dengan subneting IP subneting dengan VLSM Notasi jaringan IP Subnetting (2) IP tanpa subnetting Jumlah host maksimal dalam 1 jaringan berdasarkan klas IP Contoh IP kelas B 1 jaringan dengan host 65.534 Masalah yang muncul pada jaringan tanpa subneting Topologi/hardware harus sama Collision (tabrakan paket data antar host) makin sering Kesulitan mengatur jaringan Rawan terjadi penyadapan IP Subnetting (3) IP dengan Subnetting, Jaringan dibuat subnet-subnet dengan mengkonfigurasi subnet mask Contoh 1 Bandingkan IP address 10.10.1.1 tanpa subneting (subnetmask Default =255.0.0.0) dengan jika subneting dengan subnet mask = 255.255.255.248 ! Jawaban Network address dihitung dengan mengoprasikan logika AND antara IP address dengan subnetmasknya IP address 00001010 00001010 00000001 00000001 Subnetmask 11111111 11111111 11111111 11111000 AND Network ID 00001010 00001010 00000001 00000000 IP Subnetting (4) Network ID 10.10.1.0 Jumlah IP dalam 1 jaringan 1. 2. IP-IP Address yang bersubnetmask dan bernetwork ID sama IP IP IP IP IP IP IP IP address address address address address address address address 00001010.00001010.00000001.00000000 00001010.00001010.00000001.00000001 00001010.00001010.00000001.00000010 00001010.00001010.00000001.00000011 00001010.00001010.00000001.00000100 00001010.00001010.00000001.00000101 00001010.00001010.00000001.00000110 00001010.00001010.00000001.00000111 = = = = = = = = 10.10.1.0 10.10.1.1 10.10.1.2 10.10.1.3 10.10.1.4 10.10.1.5 10.10.1.6 10.10.1.7 SM 11111111.11111111.11111111.11111000 AND Net ID 00001010.00001010.00000001.00000000 IP Subnetting (5) 3. 4. 5. Jumlah total IP=8 Jumlah IP yang bisa dipakai host= 8-2=6 Rentang IP host =10.10.1.1-10.10.1.6 IP Subnetting (6) Contoh 2 Anda mempunyai stok IP 202.10.1.0 – 202.20.1.255. Anda ingin membuat subnet dengan jumlah host maksimal 30 komputer. Tentukan subnetmask yang digunakan, dan seluruh subnet yang terbentuk Jawab: 1. Jumlah host maksimal =30 sehingga diperlukan 32 IP (1 buah untuk network ID dan 1 buah untuk broadcast ID) 2. Subnetmask (segmen terakhir) yang digunakan adalah 256-32 = 224, sehingga subnetmasknya adalah 255.255.255.224 IP Subnetting (7) 3. Subnet yang terbentuk terdapat 256/32 = 8 buah subnet IP Subnetting (8) Contoh 3. Anda penanggung jawab jaringan komputer disebuah institusi yang mempunyai stok IP 202.10.1.0 s.d 202.10.1.255. Untuk mempersempit ruang gerak aktivitas penyadapan/sniffing (penyadapan hanya bisa dilakukan pada jaringan yang sama), Anda membuat agar tiap departement menjadi jaringan tersendiri. Departement A terdiri dari 50 Komputer, B terdiri 13 komputer, dan C 50 komputer, departement D 30, departement E 13 dan departement F 49. Tentukan (Tiap komputer diberi IP 202.10.1.xxx): Network Address tiap departement Broadcast Address tiap departement Subnetmask yang digunakan tiap departement Rentang IP yang bisa digunakan tiap departement dengan teknik VLSM IP Subnetting (9) Langkah-langkah alokasi IP Departemen A, C dan F sama-sama membutuhkan alokasi 64 IP (2 pangkat n yang ke atas terdekat adalah 64) sehingga subnetmask segmen terakhir adalah 256-64= 192. Jadi subnetmask yang digunakan adalah 255.255.255.192 Departemen D 30 komputer sehingga dibutuhkan 32 IP sehingga subnetmask segmen terakhir adalah 256-32=224. Jadi subnetmask yang digunakan adalah 255.255.255.224 Departemen B dan E sama-sama membutuhkan 16 IP sehingga subnetmask segmen terakhir adalah 256-16=240. Jadi subnetmask yang digunakan adalah 255.255.255.240 Urutkan dari Jumlah alokasi terbesar ke yang terkecil kemudian alokasikan IP IP Subnetting (10) Jadi tabel alokasi IP yang terbentuk IP Subnetting (11) Pengalokasian IP address dengan beberapa subneting yang sering digunakan dapat dilihat dalam tabel berikut: Notasi jaringan= Net.ID/jumlah bit SM diset 1 Contoh: - 10.10.1.0/24=Net ID=10.10.1.0 SM=255.255.255.0 - 10.10.1.0/25=Net ID=10.10.1.0 SM=255.255.255.128 - 10.10.1.0/26=Net ID=10.10.1.0 SM=255.255.255.192 Chapter Exercise Latihan 1 • Tentukan NetID dan netmask masing-masing bagian jaringan tersebut berdasarkan NetID awal 192.168.30.0/24, Tentukan pula nomor broadcast masing-masing jaringan serta range IP yang bisa digunakan untuk masing-masing jaringan yang terbentuk. Latihan 2 • Berikan nomor IP yang paling efisien untuk design jaringan pada gambar di bawah. • IP awal yang diberikan adalah 10.252.1.0 R2 R1 R3 Jaringan C Jaringan E Jumlah Host =50 Jumlah Host =25 Latihan 3 INTERNET IP Awal : 202.134.0.0 Router A Router D Subnet X1 Router B Subnet X3 Host =25 Router C Subnet X4 Host=10 Router E Subnet X2 Router F Subnet X5 Host=12 Router G Subnet X6 Host=9 Latihan 4 INTERNET IP Awal : 200.192.2.0 Router A Subnet B IP Total =8 Router D Router C Router B IP Total =4 Router E IP Total =8 Subnet A Router G Router F IP Total =32 IP Total =16 Subnet C Subnet D IP Total =16 IP Total =16 Subnet E Subnet F Latihan 5 Latihan 6 • Sebuah sekolah membagi jaringan dalam 5 kelompok (segment) yaitu Pimpinan, Guru, Teknisi, Siswa dan Administrasi. Kelompok Pimpinan terdiri dari 6 komputer, guru terdiri dari 61 komputer, teknisi terdiri dari 29 komputer, administrasi terdiri dari 12 komputer, dan siswa terdiri dari 125 komputer. • Setting ip address 5 buah komputer dengan network atau nomor jaringan awal adalah 192.168.10.0/24. • Tugas 6 a) Gambarkan skema routing yang akan dibangun b) Tuliskan perhitungan secara detail untuk menghasilkan jaringan sesuai rancangan point (a) c) Berdasarkan hasil perhitungan (b), tuliskan • Network Address tiap kelompok • Broadcast Address tiap kelompok • Subnet mask yang digunakan tiap kelompok • Rentang IP yang bisa digunakan tiap kelompok