Download - Jejaring Blog Unnes

Survey
yes no Was this document useful for you?
   Thank you for your participation!

* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
(TINGKAH LAKU)
Penguatan (+)
Stimulus
Respon
Reinforcment
Penguatan (-)
•
•
Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat
timbulnya respons. Reinforcement bisa positive bisa negative
Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa
respons (karena dapat diamati)
1
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Penjelasan :
Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan
perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret.
Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang
menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon).
Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat da kecenderungan
perilaku S-R (stimulus-Respon)
Prinsip Behavioristik
1.
2.
3.
4.
Reinforcement
Punishment
Kesegeraan penguatan
Jadwal penguatan
1. Ivan Petrovich Pavlov
(Classical Conditionin)
• Classical Conditioning
(pengkondisian atau persyaratan
klasik) adalah proses yang
ditemukan Pavlov melalui
percobaannya terhadap anjing,
• Perangsang asli dan netral
dipasangkan dengan stimulus
bersyarat secara berulang-ulang
sehingga memunculkan reaksi
yang diinginkan
Eksperimen Pavlov
by FH
by FH
Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing)
karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namun
demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda dengan
binatang.
Dari eksperimen Pavlov setelah pengkondisian atau pembiasaan dpat diketahui
bahwa daging yang menjadi stimulus alami dapat digantikan oleh bunyi
lonceng sebagai stimulus yang dikondisikan. Ketika lonceng dibunyikan
ternyata air liur anjing keluar sebagai respon yang dikondisikan.
Dengan menerapkan strategi Pavlov ternyata individu
dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus
alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan
pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu
tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus
yang berasal dari luar dirinya.
2. Edward Edward Lee Thorndike (18741949): Teori Koneksionisme
Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi
antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R).
teori “trial and error” yaitu bahwa belajar itu terjadi dengan cara mencobacoba dan membuat salah.
Edward Lee Thorndike (1874-1949 )
• Belajar : peristiwa terbentuknya
asosiasi-asosiasi antara peristiwaperistiwa : stimulus (S) dgn
respon (R).
• Stimulus : suatu perubahan dari
lingkungan eksternal yang
menjadi tanda untuk mengaktifkan
organisme untuk beraksi atau
berbuat R
• Respon : sembarang tingkah laku
yang dimunculkan karena adanya
perangsang
Eksperimen Thorndike
Dari percobaan ini Thorndike menemukan
hukum-hukum belajar sebagai berikut :
1.
Hukum Kesiapan (law of readiness), yaitu semakin siap suatu
organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka
pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu
sehingga asosiasi cenderung diperkuat.
2.
Hukum Latihan (law of exercise), yaitu semakin sering tingkah laku
diulang/ dilatih (digunakan) , maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.
3.
Hukum Akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon
cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung
diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.
3. Burrhus Frederic Skinner
(Operant Conditioning)
• Operant Conditioning: proses
penguatan perilaku operan (+/-) yg dpt
berakibat perilaku berulang kbl / hilang
• Gaya mengajar guru secara searah
dan dikontrol guru melalui
pengulangan (drill) dan latihan
(exercise).
• Manajemen kelas berupa usaha untuk
memodifikasi perilaku (behavior
modification)
Eksperimen Skinner
by FH
Beberapa prinsip Skinner antara lain :
1. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah
dibetulkan, jika benar diberi penguat.
2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
3. Dalam proses pembelajaran, tidak digunkan hukuman. Untuk itu
lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.
4. Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan
sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variabel
4. Albert Bandura
(Modeling & Observation Learning)
Faktor-faktor yang berproses dalam belajar observasi adalah:
1.Perhatian, mencakup peristiwa peniruan dan karakteristik
pengamat.
2.Penyimpanan atau proses mengingat, mencakup kode
pengkodean simbolik.
3.Reproduksi motorik, mencakup kemampuan fisik,
kemampuan meniru, keakuratan umpan balik.
4.Motivasi, mencakup dorongan dari luar dan penghargaan
terhadap diri sendiri.