Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (3): 521-532 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2015 ANALISIS PROPAGANDA CNN (CABLE NEWS NETWORK) TERHADAP MASYARAKAT AMERIKA SERIKAT TENTANG AL-QAEDA Asilah Amalia1 Abstrak CNN propaganda about Al-Qaeda is an efforts of propaganda news by CNN to US society after 9/11 tragedy. The aim of this research is to looked at the relation between CNN propaganda and its impact on US society opinion about Islam, applying propaganda theory and public opinion concept. CNN as a trust media in US made a black propaganda to support the war on terror foreign policy of George W. Bush. CNN support the war on terror foreign policy because CNN have an economic interest behind that propaganda.The propaganda off CNN was pointed to a negative stigma of Islam. Finally, impact of this propaganda is the increase cases of discrimination and islamophobia by US society to Muslim society, Arab descendant, or Arab immigrant who lives in the US.. Kata Kunci: CNN, Propaganda, Al-Qaeda Pendahuluan Kebijakan war on terror merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) pasca terjadinya peristiwa 9/11. Terbentuknya kebijakan war on terror bagi pemerintah AS adalah untuk memerangi terorisme dan juga untuk menciptakan perdamaian dunia. Kebijakan ini diumumkan oleh Presiden AS George W. Bush dalam pidato kongresnya pada tanggal 20 September 2001. Dalam pidatonya tersebut, George W. Bush menyebutkan organisasi teroris Al-Qaeda dan juga Osama bin Laden sebagai pelaku sekaligus yang bertanggung jawab atas serangan 9/11. Setelah kebijakan tersebut dinyatakan, sejumlah media massa AS ramai memberitakan berita propaganda yang berkaitan dengan peristiwa 9/11 serta isu mengenai teroris. Salah satunya adalah stasiun televisi Cable News Network (CNN) yang merupakan anak perusahaan dari Time Warner yang bergerak dalam bidang penyiaran, internet dan telekomunikasi. CNN dimiliki oleh seorang pengusaha yang sangat berpengaruh di AS dan para petinggi/pejabat di CNN yang dinaungi oleh peusahaan Time Warner didominasi oleh kalangan Yahudi. CNN adalah media berita pertama yang berhasil meliput peristiwa 9/11 berselang enam menit setelah pesawat pertama menabrak gedung kemudian 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532 disusul oleh pesawat kedua yang gambarnya berhasil didapatkan oleh CNN secara live. CNN merupakan saluran berita yang menyiarkan liputan berita 24 jam dan menjadi saluran berita pertama sekaligus perusahaan televisi terbesar di AS. Selain itu, CNN juga memiliki jaringan yang luas dari nasional hingga internasional. Jaringannya meliputi 212 negara di dunia. Bahkan, dalam survey Gallup di tahun 1998, mengatakan 70% orang Amerika percaya dengan keakurasian berita dari CNN. Dengan indikator tersebut, CNN menjadi sumber rujukan berita utama bagi negara-negara lain. Hal yang melatarbelakangi propaganda CNN terhadap kebijakan war on terror adalah adanya kedekatan dan kerjasama antara pendiri sekaligus pemilik CNN yaitu Ted Turner dengan pemerintah AS. Kerjasama tersebut adalah kerjasama dalam organisasi non profit Nuclear Threat Initiative (NTI) yang berdiri diawal tahun 2001. Organisasi ini memiliki misi untuk memperkuat keamanan global dengan mengurangi risiko penggunaan dan mencegah penyebaran senjata nuklir, biologi, dan kimia. Fokus dari NTI adalah pada ancaman nuklir terorisme, penyebaran bahan nuklir maupun senjata pemusnah massal. Selain NTI, adanya keberadaan Project for the New American Century (PNAC) yang menjadi salah satu latar belakang propaganda CNN. PNAC disebut sebagai “sumber” dari kebijakan war on terror untuk dapat menyusun rencana untuk dominasi global AS. Mereka yang termasuk dalam keanggotaan PNAC adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan ekonomi atau bisnis dalam peristiwa 9/11, khususnya minyak dan sumber daya alam di Afghanistan dan Irak. Keanggotaan PNAC terdiri dari para politisi kanan Republik, Yahudi, intelektual, aktivis, serta kalangan pengusaha. Dampak dari propaganda oleh media CNN yang memberitakan tentang Al-Qaeda dan juga Osama memunculkan peningkatan islamophobia dikalangan warga AS khususnya non muslim. Pada tahun 2001 terjadi peningkatan kasus kekerasan dan tindakan kriminal yang dialami oleh umat Muslim Amerika berdasarkan survey FBI hate crimes. Dari hasil survery FBI hate crimes sepanjang tahun 2000-2009, kasus terbanyak terjadi di tahun 2001 dan menurun di tahun 2007. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk propaganda CNN tentang Al-Qaeda tahun 2001-2006 serta bagaimana dampak propaganda CNN tentang Al-Qaeda terhadap opini publik masyarakat AS mengenai Islam di tahun 2001-2006. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk dapat mengetahui dan mendeskripsikan bentuk propaganda CNN tentang Al-Qaeda serta mengetahui dan mendeskripsikan dampak propaganda CNN tentang Al-Qaeda terhadap opini publik masyarakat AS mengenai Islam. 522 Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia) Kerangka Dasar Teori Teori Propaganda Menurut Terence Qualter, Propaganda adalah suatu upaya yang disengaja oleh beberapa individu atau kelompok untuk membentuk, mengendalikan, mengubah sikap dari kelompok lain dengan menggunakan instrument komunikasi, dengan maksud agar dalam situasi tertentu reaksi dari mereka merupakan pengaruh dari propagandis. Dalam kegiatan komunikasi internasional, propaganda dipacu sedemikian kuat, bukan sekedar mengarahkan opini publik, tetapi agar dapat mempengaruhi pemikiran, perasaan, serta tindakan pemerintah dan khalayak (publik) di negara negara lain. Tujuan ini mencakup penguatan dan perluasan dukungan dari negara lain, mempertajam atau mengubah sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau kebijakan luar negeri tertentu, pelemahan atau bahkan penggagalan kebijakan atau program nasional yang sedang ditempuh negara lawan atau negara tidak bersahabat atau kelompok lain. Dalam penyampaiannya propaganda menggunakan beberapa teknik, yaitu : 1. Name Calling. Propagandis memberikan label buruk kepada seseorang, lembaga, atau gagasan dengan simbol emosional (negatif) dalam propagandanya. 2. Glittering Generality. Kebalikan dari name calling. Menggunakan katakata yang memiliki kekuatan positif untuk membuat massa setuju, menerima dan mendukung tanpa memeriksa bukti-bukti. 3. Transfer. Mengidentifikasi ide-ide, seseorang, negara, atau kbijakan satu sama lainnya agar target setuju atau tidak, teknik ini berusaha mengalihkan sesuatu agar kredibilitasnya baik/buruk. 4. Plain Folks. Teknik ini menggunakan pendekatan untuk menunjukkan bahwa sang propagandis rendah ahti dan mempunyai empati dengan penduduk. 5. Testimonial. Menggunakan seseorang yang bersaksi untuk mempromosikan produk ataupun menjelaskan ide tertentu. Terkadang dalam kesaksiannya, orang yang sama menjelek-jelekkan produk atau ide yang lain. 6. Card Stacking. Teknik dengan memilih dan menimbang fakta atau kebohongan, ilustrasi atau penyimpangan, serta pernyataan logis untuk memberikan kasus terbaik/terburuk pada suatu gagasan. Berdasarkan faktafakta propagandis hanya menggunakan fakta-fakta yang sesuai untuk menetapkan tujuannya. 7. Bandwagon. Audience diarahkan pada suatu kondisi kekacauan, diarahkan pada kondisi minoritas, sehingga mengkritisi kondisi yang ada dan bergabung dengan propagandis. 8. Frustration Scape Goat. Dengan cara mudah untuk menghasilkan kebencian dan kekecawaan. 9. Fear Arousing. Propagandis menciptakan ketakutan pada massa, hingga massa timbul emosi negatif dan mengikuti keinginan propagandis. 523 eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532 Konsep Opini Publik Hubungan opini publik dan propaganda sangatlah erat sekali dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa propaganda sematamata adalah kontrol opini. Ini artinya suatu propaganda dilakukan untuk mempengaruhi atau mengontrol opini pihak yang menjadi sasaran propaganda. Proses terbentuknya opini publik meliputi dua sebab, yaitu direncanakan dan tidak direncanakan. Opini publik yang tidak direncanakan kemunculannya dikeluarkan karena memang tidak mempunyai tujuan dan target tertentu. Ia hanya sekedar untuk memberitahu masyarakat akan suatu permasalahan yang harus mereka ketahui. Opini publik harus dilihat proses pembentukannya atau tahap-tahapnya. Proses tersebut terdiri dari tiga tahap: 1. Die Luftartigen Position. Pada tahap pertama ini opini publik masih semrawut, seperti angin ribut. Sebab, masing-masing pihak mengemukakan pendapatnya berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan faktor lain yang melekat pada dirinya. 2. Die Festigen Position. Dalam tahap kedua ini opini publik sudah menunjukkan ke arah pembicaraan lebih jelas dan bisa dianggap bahwa pendapat-pendapat tersebut mulai mengumpul ke arah tertentu serta jelas. 3. Die Festigen Position. Tahap ketiga yang menunjukkan bahwa pembicaraan dan diskusi telah mantap dan suatu pendapat telah terbentuk dan siap untuk dinyatakan. Dengan kata lain siap untuk diyakini kebenarannya setelah melalui perdebatan dan perbedaan pendapat yang tajam. Metode Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatif, dimana penulis berupaya melihat adanya hubungan timbal balik antara propaganda CNN tentang Al-Qaeda dan pengaruhnya terhadap opini publik masyarakat AS mengenai Islam/Muslim dalam kurun tahun 2001-2006. Jenis data yang penulis gunakan adalah data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data menggunakan library research, dan teknik analisis data kualitatif karena penelitian ini hanya memaparkan situasi dan peristiwa dengan menjelaskan dan menggambarkan propaganda CNN terhadap masyarakat AS dan juga opini publik masyarakatnya. Hasil Penelitian Kebijakan War on Terror Presiden George W. Bush Peristiwa 11 September 2001 atau yang disebut tragedi 9/11 yang menimpa AS, menjadikan AS sebagai negara adidaya menjadi pusat pemberitaan di seluruh dunia. Peristiwa ini merupakan peristiwa pembajakan pesawat oleh 19 pembajak yang dimana pembajakan tersebut disebut sebagai aksi terorisme. Pasca peristiwa tersebut, begitu banyak media massa yang 524 Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia) melakukan berita propaganda mengenai teroris/terorisme. Salah satunya adalah media terbesar di AS, CNN. Propaganda yang dilakukan CNN erat kaitannya dengan pemerintah, dalam hal ini adalah mengenai peristiwa 9//11 dan juga kebijakan war on terror yang menjadi dasar pemberitaan CNN. Feedback yang muncul dari masyarakat AS merupakan gabungan dari adanya propaganda oleh CNN dan juga tindakan pemerintah atas penerapan kebijakan war on terror. Kebijakan war on terror disusun oleh pemerintah AS dengan nama undang-undang USA Patriot Act 2001 (Uniting and Strengthening America by Providing Appropriate Tools Required to Intercept and Obstruct Terrorism Act) atau “Penyatuan dan Penguatan Amerika dengan Memberikan Sarana yang Baik dan diperlukan untuk Mencegah dan Menghambat Terorisme” yang disahkan pada tanggal 26 Oktober 2001. Dalam aturan tersebut disusun dalam beberapa pasal mengenai keberadaan Arab dan Muslim AS yang memiliki peran penting bagi bangsa, serta memiliki hak penuh yang harus dilindungi sama seperti warga AS lainnya. Selain itu juga akan diberlakukan hukum bagi siapa saja warga AS yang melakukan kekerasan terhadap Arab dan Muslim AS. Akan tetapi, praktik yang sesungguhnya tidak sesuai dengan aturan yang seharusnya. Masyarakat AS menjadi menaruh curiga berlebihan kepada orang Arab dan Muslim. Banyak juga anggota kelompok Islam yang merasa terintimidasi dan dikucilkan dari pergaulan sehari-hari ketika mereka berada di tempat-tempat umum. Bahkan pemerintah AS sendiri melakukan sejumlah penutupan kepada beberapa lembaga amal Muslim di AS yang dicurigai memiliki hubungan dengan teroris. Sementara itu, dalam USA Patriot Act 2001, teroris didefinisikan sebagai “acts dangerous to human life that are violation of criminal law”…”appear to be intended to influence the policy of a government by intimidation or coercion”. Definisi tersebut memiliki makna yang luas dan sebenarnya pemerintah terlalu leluasa untuk mengkategorikan sebuah gerakan sebagai bagian dari teroris. Karena definisi yang begitu luas ini, pemerintah akhirnya kehilangan ketegasan, sehingga setiap gerakan bisa saja didefinisikan sebagai kegiatan teroris. Masyarakat AS menjadi lebih sering ditakutkan oleh istilah “terorisme”, “fundamentalisme”, “militanisme”, dan juga “radikal” oleh pemerintah dan juga media massa seperti CNN. Adanya definisi dan makna yang bias mengenai terorisme dari media CNN, serta adanya praktik dari pemerintah AS yang condong kepada kaum Muslim, menjadikan masyarat AS yang awam dengan mudahnya mengaitkan terorisme identik dengan dunia Islam, walau sebenarnya hal tersebut masih memunculkan perdebatan dengan apa yang sebenarnya disebut teroris/terorisme internasional. Begitu eratnya stigma negatif Arab dan Muslim dengan kekerasan dan juga terorisme sebenarnya tidak lepas dari keadaan politik di Timur Tengah itu sendiri. Dengan keadaan politik yang tidak menentu di Timur Tengah justru 525 eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532 menjadi pemicu lahirnya gerakan-gerakan ekstrimis yang melawan pemerintah. Hal tersebut merupakan suatu yang bertentangan bagi AS sebagai negara pembela HAM. Maka, sebisa mungkin AS beserta media massa seperti CNN membuat orang berkeyakinan bahwa mengeluarkan kebijakan war on terror adalah sebagai langkah yang benar. Yaitu dengan melakukan serangan terhadap Afghanistan dan juga Irak adalah hal yang wajar bagi AS demi menjaga kemanana dunia. Profil CNN dan Pemberitaan CNN Tentang Al-Qaeda Peristiwa 9/11 menjadi salah satu peristiwa sejarah yang pernah diliput oleh CNN, yang dimana berselang enam menit setelah pesawat pertama menabrak gedung WTC, CNN langsung menayangkan rekaman gambarnya. Begitu pula saat pesawat kedua menabrak gedung, CNN berhasil mendapatkan gambar dan langsung disiarkan. Cable News Network (CNN) sendiri adalah sebuah saluran berita kabel AS yang didirikan tahun 1980 oleh konglomerat media asal Amerika Serikat Ted Turner. CNN juga merupakan anak perusahaan dari Time Warner yang bergerak dalam bidang penyiaran, penerbitan, internet, dan telekomunikasi. Pada awal peluncurannya, CNN merupakan saluran televisi yang menyiarkan liputan berita 24 jam dan saluran televisi berita pertama di AS yang hingga akhirnya menjadi perusahaan televisi terbesar di AS. Sebelum bergabung dengan Time Warner dit tahun 1996, CNN awalnya merupakan bagian dari Turner Broadcasting System milik Terd Turner sendiri yang hingga akhirnua Ted Turner memutuskan untuk bergabung dengan Time Warner. CEO dari Time Warner adalah seorang Yahudi yaitu Gerald Levin. Akhirnya ditahun yang sama Levin bergabung dengan American Online (AOL) yaitu sebuah perusahaan komunikasi terbesar dan hampir seluruh sahamnya dimiliki oleh para pengusaha Yahudi. Dengan alasan itulah, CNN akhirnya menjadi sebuah media yang cenderung mendukung kepentingan AS karena media ini dikuasai oleh Yahudi yang memang memiliki kepentingan, khususnya dalam bidang ekonomi. Selain itu, pemilik CNN yaitu Ted Turner dikenal selain seorang konglomerat media, ia juga berperan aktif dalam organisasi kemanusiaan dan juga seorang yang sangat berpengaruh di AS. Beberapa tayangan propaganda dan teknik yang dilakukan CNN dalam memberitakan tentang Osama bin Laden dan juga Al-Qaeda dalam kurun tahun 2001-2006 adalah : 1. Name Calling dan Card Stacking dalam Bin Laden History CNN 9-11-01 Yaitu berita dari CNN Headline News ditahun 2001 beberapa minggu pasca ditetapkannya Osama dan Al-Qaeda sebagai dalang 9/11. Tayangan ini menyebutkan bahwa peristiwa 9/11 bukanlah terorisme aktif melainkan jalan untuk melakukan perang terbuka. Osama bin Laden dengan kelompok AlQaeda nya adalah salah satu nama yang memungkinkan untuk melakukan 526 Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia) sebuah serangan yang begitu berani, karena nama tersebut adalah nama yang sering disebut oleh pihak AS dalam empat tahun terakhir. Selain itu juga, rapat kongres di tahun 1999 menyebutkan tidak ada keraguan terhadap pergerakan kelompok teroris Osama bin Laden, sebab pasukannya tersebar diseluruh dunia berada dibawah pengawasan dan melakukan persiapan untuk seranganserangan lebih jauh terhadap AS. Dalam jenis berita ini, teknik propaganda yang digunakan adalah teknik name calling dan card stacking. Name calling yang dimaksud adalah dengan memberikan sebutan terorisme kepada Osama bin Laden dan Al-Qaeda. Sebutan ini diberikan karena Osama mengumumkan jihad untuk melawan serta menentang pemerintah AS karena tindakan dari AS yang tidak adil, kriminal, dan tirani. Untuk teknik card stacking dalam berita ini adalah CNN mempertegas kepada khalayak dengan fakta sejumlah pemboman atau serangan kepada AS di tahun 90an, bahwa yang melakukan tindakan tersebut adalah teroris atau pengikut dari Osama. Selain itu, adanya cuplikan wawancara eksklusif CNN kepada Osama ditahun 1997, seolah berupaya memberi kesan bahwa yang disampaikan Osama dalam wawancara tersebut bisa menjadi latar belakang dan erat kaitannya dengan peristiwa 9/11. 2. Card Stacking dalam Osama Shortly After 9/11 Berita breaking news CNN tanggal 13 Desember 2001 yang bersumber dari CIA dan pemerintah AS yaitu Departemen Keamanan AS atau US Defense Department. Berita ini menayangkan sebuah video yang menggambarkan situasi dimana Osama bersama rekan-rekannya sedang berkumpul. Perkumpulan tersebut mengisahkan tentang Osama bersama rekannya membicarakan peristiwa 9/11 sebelum dan sesudahnya. Berita yang menayangkan video yang berisi tentang Oama dan rekanrekannya yang bersumber dari CIA dan Departemen Keamanan AS, merupakan bagian dari fakta yang diberikan oleh CNN kepada khalayak untuk meyakinkan bahwa peristiwa 9/11 merupakan tindakan Al-Qaeda dan Osama. Berita ini tergolong dalam kategori teknik card stacking namun dengan fakta yang disesuaikan oleh sang propagandis, yaitu “fakta” yang tidak benar atau bohong. Unsur ketidakbenaran dalam berita tersebut adalah dimana sosok Osama yang terlihat berbeda. Meskipun bersumber dari CIA dan Departemen Keamanan AS, namun banyak peneliti yang meragukan orisinalitas video ini. Osama terlihat memiliki wajah lebih gemuk dan jarak antara telinga, mata, serta hidung yang berbeda dari aslinya. CNN hanya meneruskan video yang bersumber dari Departemen Keamanan AS yang sebenarnya pihak dari Departemen Keamanan AS sendiri tidak mengungkapkan secara pasti dan sumber yang jelas darimana mereka memperoleh video. Mereka juga menyatakan hal tersebut merupakan bagian dari rahasia departemen. 527 eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532 3. Name Calling, Card Stacking, dan Testimonial dalam Exclusive Osama bin Laden First TV Interview Sebuah tayangan wawancara ekslusif oleh CNN kepada Osama di tahun 1997, namun berita ini kembali dipublikasikan ditahun 2006 yang ditayangkan sebagai program khusus/spesial. Berita ini menceritakan tentang alasan dibalik Osama melakukan jihad terhadap AS. Selain itu juga ada beberapa cuplikan mengenai peristiwa pemboman di AS di era tahun 90an yang diyakini memiliki kaitan dengan Osama. Dalam berita tersebut juga ada beberapa narasumber yang mengutarakan argumennya mengenai Osama dan juga teroris. Metode yang digunakan dalam berita ini adalah name calling, card stacking, dan testimonial. Dalam teknik name calling, CNN menyebutkan Osama sebagai teroris dan ancaman serius bagi pemerintah AS, tetapi dalam dunia Islam Osama adalah pahlawan. Meskipun name calling disini adalah untuk Osama, namun CNN sengaja menampilkan gambar pemuda-pemuda Arab di Timur Tengah serta orang yang melakukan shalat jamaah di Arab Saudi. Hal tersebut seperti menggambarkan teroris tidak hanya untuk Osama tetapi kepada Islam. Untuk metode card stacking, CNN menggunakan fakta-fakta sejumlah peristiwa pemboman di AS yang dilakukan oleh kelompok teroris yang dimana kebetulan pemboman ditahun 1993 pelakunya saat itu adalah seorang Muslim yaitu Ramzi Ahmed Yusuf. Ramzi disebut juga memiliki kaitan dan hubungan dengan Osama. Fakta ini mencoba untuk meyakinkan khalayak bahwa Muslim memang erat kaitannya dengan aksi terror seperti pemboman. Kemudian untuk segi testimonial, adalah dengan adanya pendapat dari beberapa narasumber dan pakar/ahli seperti Amb. Philip Wilcocks, Abdel Barri Atwan, Dr. Saad Al-Fagih, Khaled Al-Fauwaz, dan Graham Fuller. Mereka memberikan pendapatnya masing-masing mengenai Osama dan juga Al-Qaeda. Pendapat dari mereka adalah pendapat yang sejalan dan semakin menguatkan kepada khalayak yang menonton untuk memberikan penilaian terhadap Osama. Pendapat tersebut diantaranya adalah menyebutkan Osama sebagai teroris kelas utama dan penyedia dana terbesar, fundamentalis Islam, serta apa yang dilakukan Osama adalah sebagai bentuk jihad. Profil Al-Qaeda Al-Qaeda merupakan salah satu organisasi/kelompok militan Islam yang memiliki tujuan untuk mengurangi pengaruh luar terhadap kepentingan Islam. Al-Qaeda digolongkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan juga beberapa negara Barat lainnya. Meski sebelumnya kelompok ini sudah sering disebut oleh pemerintah AS, namun kelompok ini menjadi terkenal sebagai kelompok teroris sejak peristiwa 9/11. Awal kemunculan Al-Qaeda sendiri hanyalah berupa gerakan yang dilakukan oleh Osama bin Laden dan Abdullah Azzam untuk berjihad melawan Soviet di Afghanistan pada tahun 1979-1989. Mereka 528 Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia) melakukan perekrutan melalui jaringan Maktab Al-Khidmat yang menjadi cikal bakal munculnya Al-Qaeda. Jika berbicara mengenai Al-Qaeda, maka tidak lepas dengan sosok Osama bin Laden. Osama bin Muhammad bin Laden lahir di kota Riyadh pada 1377 H (1957 M). sebagai gerakan aktivis, Osama memiliki dua lapisan pengikut. Lapisan pertama adalah pengikut yang berada disekelilingnya yang berhubungan langsung dalam satu rantai komando dan menerima perintah layaknya sebuah organisasi. Lapisan kedua, lebih luas jumlahnya dan jauh lebih banyak. Mereka berada di negara-negara. Jihad Osama selama ini merupakan upaya untuk dapat memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan yang telah di injak-injak secara zalim oleh sesamanya. Perjuangan Osama adalah perlawanan terhadap ketidakadilan, kesewenangan, dan penindasan oleh pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Osama sudah memiliki perasaan anti AS sejak tahun 1970an. Hal itu karena ia menganggap AS memiliki sifat arogansi dan menerapkan standar ganda dalam menjalankan politik luar negerinya terhadap dunia/negara Islam, khususnya Timur Tengah. Meskipun Osama dan pengikutnya mengumumkan jihad melawan AS, namun dari peristiwa pemboman di AS di tahun 90an hingga peristiwa 9/11 yang disebut dilakukan oleh kelompok Al-Qaeda, sejauh ini klaim tesebut tidak didasarkan dengan bukti dan fakta yang kuat oleh pihak AS sendiri. Dampak Propaganda CNN Tentang Al-Qaeda Terhadap Opini Publik Masyarakat AS Mengenai Islam Opini publik dalam masyarakat menurut Ferdinand Tonnies terdapat proses dalam pembentukan opini publik atau tahap-tahapnya. Maka, dalam opini publik masyarakat AS mengenai Al-Qaeda terdiri dari : 1. Die Luftartigen Position Tahap ini adalah tahap pertama dalam opini publik yang masih semrawut. Dalam hal ini, kesemrawutan terjadi pasca 9/11 (tepat dihari tersebut) adalah tersebar rumor bahwa yang melakukan serangan tersebut adalah kelompok teroris atau Islam ekstremis. Meskipun pihak pemerintah AS belum menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun beberapa jam setelah peristiwa, FBI mengumpulkan 19 nama yang terduga sebagai pembajak pesawat yang seluruhnya dari mereka mempunyai nama-nama Islam dan Arab. Setelah itu, banyak khalayak ramai yang bukan Muslim mendefinisikan Islam dan kaum Muslim sesuai dengan versi dan persepsinya masing-masing. Mereka menyampaikan pendapatnya melalui layar televisi, gedung Capitol, mimbar-mimbar tempat ibadah, ruang kelas, dan berbagai tempat lainnya. Terjadi perbedaan antara orang-orang Anti-Amerika dan anti-Islam. Kalangan anti-Amerika mengutip Al-Quran untuk membenarkan tindakan pembunuhan massal seperti yang terjadi dalam peristiwa 9/11. Sebaliknya, mereka yang antiIslam menentang balik pendapat anti-Amerika tersebut. 529 eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532 2. Die Fleissigen Position Dalam tahap yang kedua ini, opini publik sudah menunjukkan kearah pembicaraan yang lebih jelas dan mulai mengumpul ke arah tertentu. Setelah masyarakat AS mengalami simpang siur mengena pelaku 9/11, publik semakin diarahkan kepada hal yang bersifat “pasti” mengenai siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pemikiran dan persepsi masyarakat AS kepada hal yang lebih jelas adalah, adanya pernyataan pemerintah AS (pidato George W. Bush) yang menyatakan Al-Qaeda dan Osama bin Laden menjadi pelaku serangan 9/11. Kemudian diterbitkannya foto-foto 19 pembajak yang berwajah Arab oleh FBI, serta pemberitaan media massa mulai media cetak hingga berita televisi. Selain pemerintah dan propaganda berita, masyarakat mengumpulkan informasi tentang Islam melalui buku. Namun, sayangnya masyarakat pada umumnya mempelajari Islam dari buku-buku para orientalis. Para orientalis mengkaji Islam dengan tujuan untuk menimbulkan miskonsepsi terhadap Islam atau menyelewengkan ajaran Islam. Masyarakat akhirnya memiliki pemikiran mengenai teroris dan juga Islam. Persepsi ini tentunya adalah untuk kalangan masyarakat awam yang tidak mengetahui Islam secara benar. Maka, dalam tahap ini, opini masyarakat mulai terbentuk yang dimana mereka memperoleh pengetahuan yang seadanya tentang Islam melalui media dan juga buku-buku yang tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Sehingga mereka cenderung memiliki pandangan dan pendapat berdasarkan sumber tersebut yang mereka anggap sudah jelas dan benar. 3. Die Festigen Position Tahap ketiga ini menunjukkan bahwa pembicaraan dan diskusi telah mantap dan suatu pendapat telah terbentuk dan siap untuk dinyatakan. Hasil dari pemberitaan media tentang teroris, menjadikan penggiringan opini masyarakat mengenai Islam itu sendiri. Penggiringan opini juga terjadi karena adanya kebijakan serta tindakan pemerintah AS kepada sejumlah masyarakat Arab dan Muslim dan juga lembaga-lembaga Muslim yang semakin menyudutkan keberadaan Islam di AS. Pemerintah cenderung menaruh kecurigaan berlebihan kepada siapapun yang memiliki keturunan Arab maupun orang yang mempunyai nama Arab. Maka, dengan tindakan pemerintah tersebut terjadilah sentimen dan stigma negatif kepada kelompok Muslim yang ada di AS. Para Muslim di AS akhirnya mendapatkan tindakan diskriminatif oleh orang-orang yang mempunyai generalisasi yang salah soal hubungan antara terorisme dan Islam. Hampir dalam beberapa lapisan masyarakat memberikan opini negatifnya tentang Islam. Dalam laporan Council on American-Islamic Relations (CAIR), terjadi peningkatan yang signifikan selama empat bulan terakhir pasca tragedy 9/11. CAIR menyebutkan Islamophobia terjadi dari para petinggi seperti militer bersenjata AS, hingga penyiar radio di AS. 530 Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia) Islamophobia yang terjadi adalah dalam bentuk kekerasan verbal dan non verbal. Kekerasan verbal yang didapat adalah ditatap secara tajam dan curiga, mendapat umpatan kasar dan vulgar, diejek, diberi julukan teroris dan Osama’s goat (bagi wanita), dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk kekerasan non verbal adalah adakalanya beberapa dari Muslim dan Arab mendapat serangan fisik seperti pukulan, lemparan, atau ditarik hijabnya bagi wanita yang memakai hijab. Munculnya peningkatan sentiment anti-Islam atau Islamophobia di kalangan masyarakat adalah tertanamnya pemahaman bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan dan juga teroris kepada orang non-Islam. Adanya peningkatan jumlah yang signifikan pasca 9/11 ini membuktikan bahwa kekuatan dari propaganda dan pemberitaan media massa seperti CNN menunjukkan keberhasilan dalam membentuk opini publik. Kesimpulan Bentuk propaganda yang digunakan CNN adalah teknik name calling, card stacking, dan testimonial. Ketiga metode tersebut memberikan pesan bahwa pentingnya untuk melawan aksi terorisme dan tentang teroris/kekerasan yang identik dengan Islam, sehingga pemberitaan yang dilakukan CNN terhadap masyarakat AS tentang Al-Qaeda termasuk dalam black propaganda. Dalam pembentukan opini publik masyarakat AS melalui 3 tahap, yaitu die luftartigen position, die fleissigen position, dan die festigen position. Tahap die luftartigen position. Hasilnya adalah terjadinya Islamophobia dan terciptanya mindset dikalangan masyarakat AS terhadap penduduk Arab dan Muslim, tahap ini adalah tahap dimana masyarakat sudah meyakini pendapat dan kebenarannya, yaitu banyaknya terjadi tindakan kekerasan dan diskriminasi dikalangan masyarakatnya yang dipengaruhi oleh propaganda media seperti CNN serta sikap pemerintah AS dalam melaksanakan implementasi kebijakan war on terror. Daftar Pustaka Buku dan Jurnal : Andhini, 2012, Kapitalisme dan Blackwater, Mahaka Publishing, Jakarta DiMaggio, Anthony R, 2008, Mass Media, Mass Propaganda : Examining American News in the “War on Terror”, Lexington Books, United States. Gray, Jerry D, 2006, Dosa-dosa Media Amerika : Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press, Jakarta. Livingstone, David, 2011, Terrorism and the Illuminati A Three Thousand Year History, Progressive Press, United States. Holsti, K.J, 1995, International Politics : A Framework for Analysis, Prentice Hall, United States. May Rudy, Teuku, 2005, Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional, PT Refika Aditama, Bandung. 531 eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532 Nimmo, Dan, 2004, Komunikasi Politik : Komunikator, Pesan, dan Media, Remaja Rosdakarya, Bandung. Nurudin, 2008, Komunikasi Propaganda, Remaja Rosdakarya, Bandung. Nuryanti, Sri, at al,2004, Minoritas Muslim dan Isu Terorisme di Amerika Serikat, Pusat Penelitian Politik (LIPI), Jakarta. O’Connor, Michael, 2010, Ted Turner Biography, Greenwood Press, California. Peek, Lori, 2011, Behind the Backlash : Muslim Americans after 9/11, Temple University Press, United States. Prasetyaning Tias, Rina, 2014, CNN Effects Dalam Politik Global dan Masyarakat Sebagai Representatif Media Global Amerika Serikat, Prodi Ilmu Hubungan Internasional Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Malang Rollins, John, 2011, Al-Qaeda and Affiliates : Historical Perspective, Global Presence, and Implications for U.S. Policy, Congressional Research Service, United States. Shoelhi, Mohammad, 2009, Komunikasi Internasional Perspektif Jurnalistik, Simbiosa Rekatama Media, Bandung. Shoelhi, Mohammad, 2003, Demi Harga Diri Mereka Melawan Amerika, Pustaka Zaman, Jakarta Internet : About NTI, dalam http://www.nti.org/about/ Bin Laden History CNN 9-11-01dalam https://www.youtube.com/watch?v=ZC9OnnkV8c0 CNN, Sang Pelopor TV Berita, dalam http://www.asal-usul.com/2009/06/cnnpelopor-tv-berita.html Exclusive Osama bin Laden First TV Interview dalam http://edition.cnn.com/videos/specials/2006/08/11/bin.laden.act.7.affl Further Decline in Credibility Ratings for Most News Organizations dalam http://www.people-press.org/2012/08/16/further-decline-in-credibilityratings-for-most-news-organizations/ HEU Removed from Serbia as Nuclear Terrorism Fears Remain High, dalam http://www.acronym.org.uk/dd/dd67/67nr13.htm Osama Shortly After 9/11 durasi 00:47 detik dalam https://www.youtube.com/watch?v=v9s8qRxYoYQ Ted Turner dalam http://www.tedturner.com/turner-family/ted-turner/ The Theory of Propaganda,dalam https://www.academia.edu/3130817/The_Theory_Of_Propaganda Transcript of President Bush’s address, dalam http://edition.cnn.com/2001/US/09/20/gen.bush.transcript/ Dan lain-lain : USA Patriot Act, Public Law 107-56 107th Congress, 2001 532