Download ANALISIS PROPAGANDA CNN (CABLE NEWS NETWORK

Survey
yes no Was this document useful for you?
   Thank you for your participation!

* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (3): 521-532
ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org
© Copyright 2015
ANALISIS PROPAGANDA CNN (CABLE NEWS NETWORK)
TERHADAP MASYARAKAT AMERIKA SERIKAT
TENTANG AL-QAEDA
Asilah Amalia1
Abstrak
CNN propaganda about Al-Qaeda is an efforts of propaganda news by
CNN to US society after 9/11 tragedy. The aim of this research is to looked at
the relation between CNN propaganda and its impact on US society opinion
about Islam, applying propaganda theory and public opinion concept. CNN as
a trust media in US made a black propaganda to support the war on terror
foreign policy of George W. Bush. CNN support the war on terror foreign
policy because CNN have an economic interest behind that propaganda.The
propaganda off CNN was pointed to a negative stigma of Islam. Finally, impact
of this propaganda is the increase cases of discrimination and islamophobia by
US society to Muslim society, Arab descendant, or Arab immigrant who lives in
the US..
Kata Kunci: CNN, Propaganda, Al-Qaeda
Pendahuluan
Kebijakan war on terror merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah Amerika Serikat (AS) pasca terjadinya peristiwa 9/11.
Terbentuknya kebijakan war on terror bagi pemerintah AS adalah untuk
memerangi terorisme dan juga untuk menciptakan perdamaian dunia.
Kebijakan ini diumumkan oleh Presiden AS George W. Bush dalam pidato
kongresnya pada tanggal 20 September 2001. Dalam pidatonya tersebut,
George W. Bush menyebutkan organisasi teroris Al-Qaeda dan juga Osama bin
Laden sebagai pelaku sekaligus yang bertanggung jawab atas serangan 9/11.
Setelah kebijakan tersebut dinyatakan, sejumlah media massa AS ramai
memberitakan berita propaganda yang berkaitan dengan peristiwa 9/11 serta isu
mengenai teroris. Salah satunya adalah stasiun televisi Cable News Network
(CNN) yang merupakan anak perusahaan dari Time Warner yang bergerak
dalam bidang penyiaran, internet dan telekomunikasi. CNN dimiliki oleh
seorang pengusaha yang sangat berpengaruh di AS dan para petinggi/pejabat di
CNN yang dinaungi oleh peusahaan Time Warner didominasi oleh kalangan
Yahudi. CNN adalah media berita pertama yang berhasil meliput peristiwa 9/11
berselang enam menit setelah pesawat pertama menabrak gedung kemudian
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532
disusul oleh pesawat kedua yang gambarnya berhasil didapatkan oleh CNN
secara live.
CNN merupakan saluran berita yang menyiarkan liputan berita 24 jam
dan menjadi saluran berita pertama sekaligus perusahaan televisi terbesar di
AS. Selain itu, CNN juga memiliki jaringan yang luas dari nasional hingga
internasional. Jaringannya meliputi 212 negara di dunia. Bahkan, dalam survey
Gallup di tahun 1998, mengatakan 70% orang Amerika percaya dengan
keakurasian berita dari CNN. Dengan indikator tersebut, CNN menjadi sumber
rujukan berita utama bagi negara-negara lain.
Hal yang melatarbelakangi propaganda CNN terhadap kebijakan war on
terror adalah adanya kedekatan dan kerjasama antara pendiri sekaligus pemilik
CNN yaitu Ted Turner dengan pemerintah AS. Kerjasama tersebut adalah
kerjasama dalam organisasi non profit Nuclear Threat Initiative (NTI) yang
berdiri diawal tahun 2001. Organisasi ini memiliki misi untuk memperkuat
keamanan global dengan mengurangi risiko penggunaan dan mencegah
penyebaran senjata nuklir, biologi, dan kimia. Fokus dari NTI adalah pada
ancaman nuklir terorisme, penyebaran bahan nuklir maupun senjata pemusnah
massal. Selain NTI, adanya keberadaan Project for the New American Century
(PNAC) yang menjadi salah satu latar belakang propaganda CNN. PNAC
disebut sebagai “sumber” dari kebijakan war on terror untuk dapat menyusun
rencana untuk dominasi global AS. Mereka yang termasuk dalam keanggotaan
PNAC adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan ekonomi atau
bisnis dalam peristiwa 9/11, khususnya minyak dan sumber daya alam di
Afghanistan dan Irak. Keanggotaan PNAC terdiri dari para politisi kanan
Republik, Yahudi, intelektual, aktivis, serta kalangan pengusaha.
Dampak dari propaganda oleh media CNN yang memberitakan tentang
Al-Qaeda dan juga Osama memunculkan peningkatan islamophobia dikalangan
warga AS khususnya non muslim. Pada tahun 2001 terjadi peningkatan kasus
kekerasan dan tindakan kriminal yang dialami oleh umat Muslim Amerika
berdasarkan survey FBI hate crimes. Dari hasil survery FBI hate crimes
sepanjang tahun 2000-2009, kasus terbanyak terjadi di tahun 2001 dan
menurun di tahun 2007.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana bentuk propaganda CNN tentang Al-Qaeda
tahun 2001-2006 serta bagaimana dampak propaganda CNN tentang Al-Qaeda
terhadap opini publik masyarakat AS mengenai Islam di tahun 2001-2006.
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk dapat mengetahui
dan mendeskripsikan bentuk propaganda CNN tentang Al-Qaeda serta
mengetahui dan mendeskripsikan dampak propaganda CNN tentang Al-Qaeda
terhadap opini publik masyarakat AS mengenai Islam.
522
Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia)
Kerangka Dasar Teori
Teori Propaganda
Menurut Terence Qualter, Propaganda adalah suatu upaya yang disengaja
oleh beberapa individu atau kelompok untuk membentuk, mengendalikan,
mengubah sikap dari kelompok lain dengan menggunakan instrument
komunikasi, dengan maksud agar dalam situasi tertentu reaksi dari mereka
merupakan pengaruh dari propagandis.
Dalam kegiatan komunikasi internasional, propaganda dipacu sedemikian
kuat, bukan sekedar mengarahkan opini publik, tetapi agar dapat
mempengaruhi pemikiran, perasaan, serta tindakan pemerintah dan khalayak
(publik) di negara negara lain. Tujuan ini mencakup penguatan dan perluasan
dukungan dari negara lain, mempertajam atau mengubah sikap dan cara
pandang terhadap suatu gagasan atau kebijakan luar negeri tertentu, pelemahan
atau bahkan penggagalan kebijakan atau program nasional yang sedang
ditempuh negara lawan atau negara tidak bersahabat atau kelompok lain.
Dalam penyampaiannya propaganda menggunakan beberapa teknik,
yaitu :
1. Name Calling. Propagandis memberikan label buruk kepada seseorang,
lembaga, atau gagasan dengan simbol emosional (negatif) dalam
propagandanya.
2. Glittering Generality. Kebalikan dari name calling. Menggunakan katakata yang memiliki kekuatan positif untuk membuat massa setuju, menerima
dan mendukung tanpa memeriksa bukti-bukti.
3. Transfer. Mengidentifikasi ide-ide, seseorang, negara, atau kbijakan satu
sama lainnya agar target setuju atau tidak, teknik ini berusaha mengalihkan
sesuatu agar kredibilitasnya baik/buruk.
4. Plain Folks. Teknik ini menggunakan pendekatan untuk menunjukkan
bahwa sang propagandis rendah ahti dan mempunyai empati dengan penduduk.
5. Testimonial. Menggunakan seseorang yang bersaksi untuk mempromosikan
produk ataupun menjelaskan ide tertentu. Terkadang dalam kesaksiannya,
orang yang sama menjelek-jelekkan produk atau ide yang lain.
6. Card Stacking. Teknik dengan memilih dan menimbang fakta atau
kebohongan, ilustrasi atau penyimpangan, serta pernyataan logis untuk
memberikan kasus terbaik/terburuk pada suatu gagasan. Berdasarkan faktafakta propagandis hanya menggunakan fakta-fakta yang sesuai untuk
menetapkan tujuannya.
7. Bandwagon. Audience diarahkan pada suatu kondisi kekacauan, diarahkan
pada kondisi minoritas, sehingga mengkritisi kondisi yang ada dan bergabung
dengan propagandis.
8. Frustration Scape Goat. Dengan cara mudah untuk menghasilkan
kebencian dan kekecawaan.
9. Fear Arousing. Propagandis menciptakan ketakutan pada massa, hingga
massa timbul emosi negatif dan mengikuti keinginan propagandis.
523
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532
Konsep Opini Publik
Hubungan opini publik dan propaganda sangatlah erat sekali dan tidak
bisa dipisahkan satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa propaganda sematamata adalah kontrol opini. Ini artinya suatu propaganda dilakukan untuk
mempengaruhi atau mengontrol opini pihak yang menjadi sasaran propaganda.
Proses terbentuknya opini publik meliputi dua sebab, yaitu direncanakan
dan tidak direncanakan. Opini publik yang tidak direncanakan kemunculannya
dikeluarkan karena memang tidak mempunyai tujuan dan target tertentu. Ia
hanya sekedar untuk memberitahu masyarakat akan suatu permasalahan yang
harus mereka ketahui.
Opini publik harus dilihat proses pembentukannya atau tahap-tahapnya.
Proses tersebut terdiri dari tiga tahap:
1. Die Luftartigen Position. Pada tahap pertama ini opini publik masih
semrawut, seperti angin ribut. Sebab, masing-masing pihak mengemukakan
pendapatnya berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan faktor lain yang
melekat pada dirinya.
2. Die Festigen Position. Dalam tahap kedua ini opini publik sudah
menunjukkan ke arah pembicaraan lebih jelas dan bisa dianggap bahwa
pendapat-pendapat tersebut mulai mengumpul ke arah tertentu serta jelas.
3. Die Festigen Position. Tahap ketiga yang menunjukkan bahwa
pembicaraan dan diskusi telah mantap dan suatu pendapat telah terbentuk dan
siap untuk dinyatakan. Dengan kata lain siap untuk diyakini kebenarannya
setelah melalui perdebatan dan perbedaan pendapat yang tajam.
Metode Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatif,
dimana penulis berupaya melihat adanya hubungan timbal balik antara
propaganda CNN tentang Al-Qaeda dan pengaruhnya terhadap opini publik
masyarakat AS mengenai Islam/Muslim dalam kurun tahun 2001-2006. Jenis
data yang penulis gunakan adalah data primer dan sekunder, teknik
pengumpulan data menggunakan library research, dan teknik analisis data
kualitatif karena penelitian ini hanya memaparkan situasi dan peristiwa dengan
menjelaskan dan menggambarkan propaganda CNN terhadap masyarakat AS
dan juga opini publik masyarakatnya.
Hasil Penelitian
Kebijakan War on Terror Presiden George W. Bush
Peristiwa 11 September 2001 atau yang disebut tragedi 9/11 yang
menimpa AS, menjadikan AS sebagai negara adidaya menjadi pusat
pemberitaan di seluruh dunia. Peristiwa ini merupakan peristiwa pembajakan
pesawat oleh 19 pembajak yang dimana pembajakan tersebut disebut sebagai
aksi terorisme. Pasca peristiwa tersebut, begitu banyak media massa yang
524
Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia)
melakukan berita propaganda mengenai teroris/terorisme. Salah satunya adalah
media terbesar di AS, CNN.
Propaganda yang dilakukan CNN erat kaitannya dengan pemerintah,
dalam hal ini adalah mengenai peristiwa 9//11 dan juga kebijakan war on terror
yang menjadi dasar pemberitaan CNN. Feedback yang muncul dari masyarakat
AS merupakan gabungan dari adanya propaganda oleh CNN dan juga tindakan
pemerintah atas penerapan kebijakan war on terror.
Kebijakan war on terror disusun oleh pemerintah AS dengan nama
undang-undang USA Patriot Act 2001 (Uniting and Strengthening America by
Providing Appropriate Tools Required to Intercept and Obstruct Terrorism
Act) atau “Penyatuan dan Penguatan Amerika dengan Memberikan Sarana yang
Baik dan diperlukan untuk Mencegah dan Menghambat Terorisme” yang
disahkan pada tanggal 26 Oktober 2001.
Dalam aturan tersebut disusun dalam beberapa pasal mengenai
keberadaan Arab dan Muslim AS yang memiliki peran penting bagi bangsa,
serta memiliki hak penuh yang harus dilindungi sama seperti warga AS lainnya.
Selain itu juga akan diberlakukan hukum bagi siapa saja warga AS yang
melakukan kekerasan terhadap Arab dan Muslim AS. Akan tetapi, praktik yang
sesungguhnya tidak sesuai dengan aturan yang seharusnya. Masyarakat AS
menjadi menaruh curiga berlebihan kepada orang Arab dan Muslim. Banyak
juga anggota kelompok Islam yang merasa terintimidasi dan dikucilkan dari
pergaulan sehari-hari ketika mereka berada di tempat-tempat umum. Bahkan
pemerintah AS sendiri melakukan sejumlah penutupan kepada beberapa
lembaga amal Muslim di AS yang dicurigai memiliki hubungan dengan teroris.
Sementara itu, dalam USA Patriot Act 2001, teroris didefinisikan sebagai
“acts dangerous to human life that are violation of criminal law”…”appear to
be intended to influence the policy of a government by intimidation or
coercion”. Definisi tersebut memiliki makna yang luas dan sebenarnya
pemerintah terlalu leluasa untuk mengkategorikan sebuah gerakan sebagai
bagian dari teroris. Karena definisi yang begitu luas ini, pemerintah akhirnya
kehilangan ketegasan, sehingga setiap gerakan bisa saja didefinisikan sebagai
kegiatan teroris.
Masyarakat AS menjadi lebih sering ditakutkan oleh istilah “terorisme”,
“fundamentalisme”, “militanisme”, dan juga “radikal” oleh pemerintah dan
juga media massa seperti CNN. Adanya definisi dan makna yang bias
mengenai terorisme dari media CNN, serta adanya praktik dari pemerintah AS
yang condong kepada kaum Muslim, menjadikan masyarat AS yang awam
dengan mudahnya mengaitkan terorisme identik dengan dunia Islam, walau
sebenarnya hal tersebut masih memunculkan perdebatan dengan apa yang
sebenarnya disebut teroris/terorisme internasional.
Begitu eratnya stigma negatif Arab dan Muslim dengan kekerasan dan
juga terorisme sebenarnya tidak lepas dari keadaan politik di Timur Tengah itu
sendiri. Dengan keadaan politik yang tidak menentu di Timur Tengah justru
525
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532
menjadi pemicu lahirnya gerakan-gerakan ekstrimis yang melawan pemerintah.
Hal tersebut merupakan suatu yang bertentangan bagi AS sebagai negara
pembela HAM. Maka, sebisa mungkin AS beserta media massa seperti CNN
membuat orang berkeyakinan bahwa mengeluarkan kebijakan war on terror
adalah sebagai langkah yang benar. Yaitu dengan melakukan serangan terhadap
Afghanistan dan juga Irak adalah hal yang wajar bagi AS demi menjaga
kemanana dunia.
Profil CNN dan Pemberitaan CNN Tentang Al-Qaeda
Peristiwa 9/11 menjadi salah satu peristiwa sejarah yang pernah diliput
oleh CNN, yang dimana berselang enam menit setelah pesawat pertama
menabrak gedung WTC, CNN langsung menayangkan rekaman gambarnya.
Begitu pula saat pesawat kedua menabrak gedung, CNN berhasil mendapatkan
gambar dan langsung disiarkan.
Cable News Network (CNN) sendiri adalah sebuah saluran berita kabel
AS yang didirikan tahun 1980 oleh konglomerat media asal Amerika Serikat
Ted Turner. CNN juga merupakan anak perusahaan dari Time Warner yang
bergerak dalam bidang penyiaran, penerbitan, internet, dan telekomunikasi.
Pada awal peluncurannya, CNN merupakan saluran televisi yang menyiarkan
liputan berita 24 jam dan saluran televisi berita pertama di AS yang hingga
akhirnya menjadi perusahaan televisi terbesar di AS. Sebelum bergabung
dengan Time Warner dit tahun 1996, CNN awalnya merupakan bagian dari
Turner Broadcasting System milik Terd Turner sendiri yang hingga akhirnua
Ted Turner memutuskan untuk bergabung dengan Time Warner. CEO dari
Time Warner adalah seorang Yahudi yaitu Gerald Levin. Akhirnya ditahun
yang sama Levin bergabung dengan American Online (AOL) yaitu sebuah
perusahaan komunikasi terbesar dan hampir seluruh sahamnya dimiliki oleh
para pengusaha Yahudi. Dengan alasan itulah, CNN akhirnya menjadi sebuah
media yang cenderung mendukung kepentingan AS karena media ini dikuasai
oleh Yahudi yang memang memiliki kepentingan, khususnya dalam bidang
ekonomi.
Selain itu, pemilik CNN yaitu Ted Turner dikenal selain seorang
konglomerat media, ia juga berperan aktif dalam organisasi kemanusiaan dan
juga seorang yang sangat berpengaruh di AS.
Beberapa tayangan propaganda dan teknik yang dilakukan CNN dalam
memberitakan tentang Osama bin Laden dan juga Al-Qaeda dalam kurun tahun
2001-2006 adalah :
1. Name Calling dan Card Stacking dalam Bin Laden History CNN 9-11-01
Yaitu berita dari CNN Headline News ditahun 2001 beberapa minggu
pasca ditetapkannya Osama dan Al-Qaeda sebagai dalang 9/11. Tayangan ini
menyebutkan bahwa peristiwa 9/11 bukanlah terorisme aktif melainkan jalan
untuk melakukan perang terbuka. Osama bin Laden dengan kelompok AlQaeda nya adalah salah satu nama yang memungkinkan untuk melakukan
526
Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia)
sebuah serangan yang begitu berani, karena nama tersebut adalah nama yang
sering disebut oleh pihak AS dalam empat tahun terakhir. Selain itu juga, rapat
kongres di tahun 1999 menyebutkan tidak ada keraguan terhadap pergerakan
kelompok teroris Osama bin Laden, sebab pasukannya tersebar diseluruh dunia
berada dibawah pengawasan dan melakukan persiapan untuk seranganserangan lebih jauh terhadap AS.
Dalam jenis berita ini, teknik propaganda yang digunakan adalah teknik
name calling dan card stacking. Name calling yang dimaksud adalah dengan
memberikan sebutan terorisme kepada Osama bin Laden dan Al-Qaeda.
Sebutan ini diberikan karena Osama mengumumkan jihad untuk melawan serta
menentang pemerintah AS karena tindakan dari AS yang tidak adil, kriminal,
dan tirani.
Untuk teknik card stacking dalam berita ini adalah CNN mempertegas
kepada khalayak dengan fakta sejumlah pemboman atau serangan kepada AS di
tahun 90an, bahwa yang melakukan tindakan tersebut adalah teroris atau
pengikut dari Osama. Selain itu, adanya cuplikan wawancara eksklusif CNN
kepada Osama ditahun 1997, seolah berupaya memberi kesan bahwa yang
disampaikan Osama dalam wawancara tersebut bisa menjadi latar belakang
dan erat kaitannya dengan peristiwa 9/11.
2. Card Stacking dalam Osama Shortly After 9/11
Berita breaking news CNN tanggal 13 Desember 2001 yang bersumber
dari CIA dan pemerintah AS yaitu Departemen Keamanan AS atau US Defense
Department. Berita ini menayangkan sebuah video yang menggambarkan
situasi dimana Osama bersama rekan-rekannya sedang berkumpul.
Perkumpulan tersebut mengisahkan tentang Osama bersama rekannya
membicarakan peristiwa 9/11 sebelum dan sesudahnya.
Berita yang menayangkan video yang berisi tentang Oama dan rekanrekannya yang bersumber dari CIA dan Departemen Keamanan AS, merupakan
bagian dari fakta yang diberikan oleh CNN kepada khalayak untuk meyakinkan
bahwa peristiwa 9/11 merupakan tindakan Al-Qaeda dan Osama. Berita ini
tergolong dalam kategori teknik card stacking namun dengan fakta yang
disesuaikan oleh sang propagandis, yaitu “fakta” yang tidak benar atau bohong.
Unsur ketidakbenaran dalam berita tersebut adalah dimana sosok Osama yang
terlihat berbeda. Meskipun bersumber dari CIA dan Departemen Keamanan
AS, namun banyak peneliti yang meragukan orisinalitas video ini. Osama
terlihat memiliki wajah lebih gemuk dan jarak antara telinga, mata, serta
hidung yang berbeda dari aslinya.
CNN hanya meneruskan video yang bersumber dari Departemen
Keamanan AS yang sebenarnya pihak dari Departemen Keamanan AS sendiri
tidak mengungkapkan secara pasti dan sumber yang jelas darimana mereka
memperoleh video. Mereka juga menyatakan hal tersebut merupakan bagian
dari rahasia departemen.
527
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532
3. Name Calling, Card Stacking, dan Testimonial dalam Exclusive Osama
bin Laden First TV Interview
Sebuah tayangan wawancara ekslusif oleh CNN kepada Osama di tahun
1997, namun berita ini kembali dipublikasikan ditahun 2006 yang ditayangkan
sebagai program khusus/spesial. Berita ini menceritakan tentang alasan dibalik
Osama melakukan jihad terhadap AS. Selain itu juga ada beberapa cuplikan
mengenai peristiwa pemboman di AS di era tahun 90an yang diyakini memiliki
kaitan dengan Osama. Dalam berita tersebut juga ada beberapa narasumber
yang mengutarakan argumennya mengenai Osama dan juga teroris.
Metode yang digunakan dalam berita ini adalah name calling, card
stacking, dan testimonial. Dalam teknik name calling, CNN menyebutkan
Osama sebagai teroris dan ancaman serius bagi pemerintah AS, tetapi dalam
dunia Islam Osama adalah pahlawan. Meskipun name calling disini adalah
untuk Osama, namun CNN sengaja menampilkan gambar pemuda-pemuda
Arab di Timur Tengah serta orang yang melakukan shalat jamaah di Arab
Saudi. Hal tersebut seperti menggambarkan teroris tidak hanya untuk Osama
tetapi kepada Islam.
Untuk metode card stacking, CNN menggunakan fakta-fakta sejumlah
peristiwa pemboman di AS yang dilakukan oleh kelompok teroris yang dimana
kebetulan pemboman ditahun 1993 pelakunya saat itu adalah seorang Muslim
yaitu Ramzi Ahmed Yusuf. Ramzi disebut juga memiliki kaitan dan hubungan
dengan Osama. Fakta ini mencoba untuk meyakinkan khalayak bahwa Muslim
memang erat kaitannya dengan aksi terror seperti pemboman.
Kemudian untuk segi testimonial, adalah dengan adanya pendapat dari
beberapa narasumber dan pakar/ahli seperti Amb. Philip Wilcocks, Abdel Barri
Atwan, Dr. Saad Al-Fagih, Khaled Al-Fauwaz, dan Graham Fuller. Mereka
memberikan pendapatnya masing-masing mengenai Osama dan juga Al-Qaeda.
Pendapat dari mereka adalah pendapat yang sejalan dan semakin menguatkan
kepada khalayak yang menonton untuk memberikan penilaian terhadap Osama.
Pendapat tersebut diantaranya adalah menyebutkan Osama sebagai teroris kelas
utama dan penyedia dana terbesar, fundamentalis Islam, serta apa yang
dilakukan Osama adalah sebagai bentuk jihad.
Profil Al-Qaeda
Al-Qaeda merupakan salah satu organisasi/kelompok militan Islam yang
memiliki tujuan untuk mengurangi pengaruh luar terhadap kepentingan Islam.
Al-Qaeda digolongkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan juga beberapa
negara Barat lainnya. Meski sebelumnya kelompok ini sudah sering disebut
oleh pemerintah AS, namun kelompok ini menjadi terkenal sebagai kelompok
teroris sejak peristiwa 9/11. Awal kemunculan Al-Qaeda sendiri hanyalah
berupa gerakan yang dilakukan oleh Osama bin Laden dan Abdullah Azzam
untuk berjihad melawan Soviet di Afghanistan pada tahun 1979-1989. Mereka
528
Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia)
melakukan perekrutan melalui jaringan Maktab Al-Khidmat yang menjadi cikal
bakal munculnya Al-Qaeda.
Jika berbicara mengenai Al-Qaeda, maka tidak lepas dengan sosok Osama
bin Laden. Osama bin Muhammad bin Laden lahir di kota Riyadh pada 1377 H
(1957 M). sebagai gerakan aktivis, Osama memiliki dua lapisan pengikut.
Lapisan pertama adalah pengikut yang berada disekelilingnya yang
berhubungan langsung dalam satu rantai komando dan menerima perintah
layaknya sebuah organisasi. Lapisan kedua, lebih luas jumlahnya dan jauh lebih
banyak. Mereka berada di negara-negara.
Jihad Osama selama ini merupakan upaya untuk dapat memperjuangkan
nilai-nilai kemanusiaan yang telah di injak-injak secara zalim oleh sesamanya.
Perjuangan Osama adalah perlawanan terhadap ketidakadilan, kesewenangan,
dan penindasan oleh pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Osama sudah
memiliki perasaan anti AS sejak tahun 1970an. Hal itu karena ia menganggap
AS memiliki sifat arogansi dan menerapkan standar ganda dalam menjalankan
politik luar negerinya terhadap dunia/negara Islam, khususnya Timur Tengah.
Meskipun Osama dan pengikutnya mengumumkan jihad melawan AS,
namun dari peristiwa pemboman di AS di tahun 90an hingga peristiwa 9/11
yang disebut dilakukan oleh kelompok Al-Qaeda, sejauh ini klaim tesebut tidak
didasarkan dengan bukti dan fakta yang kuat oleh pihak AS sendiri.
Dampak Propaganda CNN Tentang Al-Qaeda Terhadap Opini Publik
Masyarakat AS Mengenai Islam
Opini publik dalam masyarakat menurut Ferdinand Tonnies terdapat
proses dalam pembentukan opini publik atau tahap-tahapnya. Maka, dalam
opini publik masyarakat AS mengenai Al-Qaeda terdiri dari :
1. Die Luftartigen Position
Tahap ini adalah tahap pertama dalam opini publik yang masih
semrawut. Dalam hal ini, kesemrawutan terjadi pasca 9/11 (tepat dihari
tersebut) adalah tersebar rumor bahwa yang melakukan serangan tersebut
adalah kelompok teroris atau Islam ekstremis. Meskipun pihak pemerintah AS
belum menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut,
namun beberapa jam setelah peristiwa, FBI mengumpulkan 19 nama yang
terduga sebagai pembajak pesawat yang seluruhnya dari mereka mempunyai
nama-nama Islam dan Arab.
Setelah itu, banyak khalayak ramai yang bukan Muslim mendefinisikan
Islam dan kaum Muslim sesuai dengan versi dan persepsinya masing-masing.
Mereka menyampaikan pendapatnya melalui layar televisi, gedung Capitol,
mimbar-mimbar tempat ibadah, ruang kelas, dan berbagai tempat lainnya.
Terjadi perbedaan antara orang-orang Anti-Amerika dan anti-Islam. Kalangan
anti-Amerika mengutip Al-Quran untuk membenarkan tindakan pembunuhan
massal seperti yang terjadi dalam peristiwa 9/11. Sebaliknya, mereka yang antiIslam menentang balik pendapat anti-Amerika tersebut.
529
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532
2. Die Fleissigen Position
Dalam tahap yang kedua ini, opini publik sudah menunjukkan kearah
pembicaraan yang lebih jelas dan mulai mengumpul ke arah tertentu. Setelah
masyarakat AS mengalami simpang siur mengena pelaku 9/11, publik semakin
diarahkan kepada hal yang bersifat “pasti” mengenai siapa yang bertanggung
jawab atas serangan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pemikiran dan
persepsi masyarakat AS kepada hal yang lebih jelas adalah, adanya pernyataan
pemerintah AS (pidato George W. Bush) yang menyatakan Al-Qaeda dan
Osama bin Laden menjadi pelaku serangan 9/11. Kemudian diterbitkannya
foto-foto 19 pembajak yang berwajah Arab oleh FBI, serta pemberitaan media
massa mulai media cetak hingga berita televisi. Selain pemerintah dan
propaganda berita, masyarakat mengumpulkan informasi tentang Islam melalui
buku. Namun, sayangnya masyarakat pada umumnya mempelajari Islam dari
buku-buku para orientalis. Para orientalis mengkaji Islam dengan tujuan untuk
menimbulkan miskonsepsi terhadap Islam atau menyelewengkan ajaran Islam.
Masyarakat akhirnya memiliki pemikiran mengenai teroris dan juga Islam.
Persepsi ini tentunya adalah untuk kalangan masyarakat awam yang tidak
mengetahui Islam secara benar.
Maka, dalam tahap ini, opini masyarakat mulai terbentuk yang dimana
mereka memperoleh pengetahuan yang seadanya tentang Islam melalui media
dan juga buku-buku yang tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Sehingga mereka cenderung memiliki pandangan dan pendapat berdasarkan
sumber tersebut yang mereka anggap sudah jelas dan benar.
3. Die Festigen Position
Tahap ketiga ini menunjukkan bahwa pembicaraan dan diskusi telah
mantap dan suatu pendapat telah terbentuk dan siap untuk dinyatakan. Hasil
dari pemberitaan media tentang teroris, menjadikan penggiringan opini
masyarakat mengenai Islam itu sendiri. Penggiringan opini juga terjadi karena
adanya kebijakan serta tindakan pemerintah AS kepada sejumlah masyarakat
Arab dan Muslim dan juga lembaga-lembaga Muslim yang semakin
menyudutkan keberadaan Islam di AS. Pemerintah cenderung menaruh
kecurigaan berlebihan kepada siapapun yang memiliki keturunan Arab maupun
orang yang mempunyai nama Arab.
Maka, dengan tindakan pemerintah tersebut terjadilah sentimen dan
stigma negatif kepada kelompok Muslim yang ada di AS. Para Muslim di AS
akhirnya mendapatkan tindakan diskriminatif oleh orang-orang yang
mempunyai generalisasi yang salah soal hubungan antara terorisme dan Islam.
Hampir dalam beberapa lapisan masyarakat memberikan opini negatifnya
tentang Islam. Dalam laporan Council on American-Islamic Relations (CAIR),
terjadi peningkatan yang signifikan selama empat bulan terakhir pasca tragedy
9/11. CAIR menyebutkan Islamophobia terjadi dari para petinggi seperti militer
bersenjata AS, hingga penyiar radio di AS.
530
Propaganda CNN Terhadap Masyarakat AS Tentang Al Qaeda (Asilah Amalia)
Islamophobia yang terjadi adalah dalam bentuk kekerasan verbal dan non
verbal. Kekerasan verbal yang didapat adalah ditatap secara tajam dan curiga,
mendapat umpatan kasar dan vulgar, diejek, diberi julukan teroris dan Osama’s
goat (bagi wanita), dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk kekerasan non
verbal adalah adakalanya beberapa dari Muslim dan Arab mendapat serangan
fisik seperti pukulan, lemparan, atau ditarik hijabnya bagi wanita yang
memakai hijab.
Munculnya peningkatan sentiment anti-Islam atau Islamophobia di
kalangan masyarakat adalah tertanamnya pemahaman bahwa Islam adalah
agama yang mengajarkan kekerasan dan juga teroris kepada orang non-Islam.
Adanya peningkatan jumlah yang signifikan pasca 9/11 ini membuktikan
bahwa kekuatan dari propaganda dan pemberitaan media massa seperti CNN
menunjukkan keberhasilan dalam membentuk opini publik.
Kesimpulan
Bentuk propaganda yang digunakan CNN adalah teknik name calling,
card stacking, dan testimonial. Ketiga metode tersebut memberikan pesan
bahwa pentingnya untuk melawan aksi terorisme dan tentang teroris/kekerasan
yang identik dengan Islam, sehingga pemberitaan yang dilakukan CNN
terhadap masyarakat AS tentang Al-Qaeda termasuk dalam black propaganda.
Dalam pembentukan opini publik masyarakat AS melalui 3 tahap, yaitu
die luftartigen position, die fleissigen position, dan die festigen position. Tahap
die luftartigen position. Hasilnya adalah terjadinya Islamophobia dan
terciptanya mindset dikalangan masyarakat AS terhadap penduduk Arab dan
Muslim, tahap ini adalah tahap dimana masyarakat sudah meyakini pendapat
dan kebenarannya, yaitu banyaknya terjadi tindakan kekerasan dan diskriminasi
dikalangan masyarakatnya yang dipengaruhi oleh propaganda media seperti
CNN serta sikap pemerintah AS dalam melaksanakan implementasi kebijakan
war on terror.
Daftar Pustaka
Buku dan Jurnal :
Andhini, 2012, Kapitalisme dan Blackwater, Mahaka Publishing, Jakarta
DiMaggio, Anthony R, 2008, Mass Media, Mass Propaganda : Examining
American News in the “War on Terror”, Lexington Books, United States.
Gray, Jerry D, 2006, Dosa-dosa Media Amerika : Mengungkap Fakta
Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press, Jakarta.
Livingstone, David, 2011, Terrorism and the Illuminati A Three Thousand Year
History, Progressive Press, United States.
Holsti, K.J, 1995, International Politics : A Framework for Analysis, Prentice
Hall, United States.
May Rudy, Teuku, 2005, Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional,
PT Refika Aditama, Bandung.
531
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 521 - 532
Nimmo, Dan, 2004, Komunikasi Politik : Komunikator, Pesan, dan Media,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nurudin, 2008, Komunikasi Propaganda, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nuryanti, Sri, at al,2004, Minoritas Muslim dan Isu Terorisme di Amerika
Serikat, Pusat Penelitian Politik (LIPI), Jakarta.
O’Connor, Michael, 2010, Ted Turner Biography, Greenwood Press,
California.
Peek, Lori, 2011, Behind the Backlash : Muslim Americans after 9/11, Temple
University Press, United States.
Prasetyaning Tias, Rina, 2014, CNN Effects Dalam Politik Global dan
Masyarakat Sebagai Representatif Media Global Amerika Serikat, Prodi
Ilmu Hubungan Internasional Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya, Malang
Rollins, John, 2011, Al-Qaeda and Affiliates : Historical Perspective, Global
Presence, and Implications for U.S. Policy, Congressional Research
Service, United States.
Shoelhi, Mohammad, 2009, Komunikasi Internasional Perspektif Jurnalistik,
Simbiosa Rekatama Media, Bandung.
Shoelhi, Mohammad, 2003, Demi Harga Diri Mereka Melawan Amerika,
Pustaka Zaman, Jakarta
Internet :
About NTI, dalam http://www.nti.org/about/
Bin Laden History CNN 9-11-01dalam
https://www.youtube.com/watch?v=ZC9OnnkV8c0
CNN, Sang Pelopor TV Berita, dalam http://www.asal-usul.com/2009/06/cnnpelopor-tv-berita.html
Exclusive Osama bin Laden First TV Interview dalam
http://edition.cnn.com/videos/specials/2006/08/11/bin.laden.act.7.affl
Further Decline in Credibility Ratings for Most News Organizations dalam
http://www.people-press.org/2012/08/16/further-decline-in-credibilityratings-for-most-news-organizations/
HEU Removed from Serbia as Nuclear Terrorism Fears Remain High, dalam
http://www.acronym.org.uk/dd/dd67/67nr13.htm
Osama Shortly After 9/11 durasi 00:47 detik dalam
https://www.youtube.com/watch?v=v9s8qRxYoYQ
Ted Turner dalam http://www.tedturner.com/turner-family/ted-turner/
The Theory of Propaganda,dalam
https://www.academia.edu/3130817/The_Theory_Of_Propaganda
Transcript of President Bush’s address, dalam
http://edition.cnn.com/2001/US/09/20/gen.bush.transcript/
Dan lain-lain :
USA Patriot Act, Public Law 107-56 107th Congress, 2001
532