Download Kinesiologi dan Biomekanik Pertemuan 12

Survey
yes no Was this document useful for you?
   Thank you for your participation!

* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
KINESIOLOGI DAN
BIOMEKANIK
CERVICAL SPINE
Oleh:
Sugijanto
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Mahasiswa memahami manualterapi
dengan cara :
 Mampu mendefinisikan manualterapi dan
neuromusculoskeletalvegetative
mechanism
 Mampu merinci tentang proses asuhan
manualterapi anggota gerak atas
 Mampu menghubungkan anatomi terapan
dalam kajian histologis struktur jaringan
spesifik dengan fungsi anggota gerak atas
 Mampu menilai tentang proses asuhan
manualterapi
Pertanyaan studi
 Jelaskan pengertian manualterapi.
 Jelaskan proses asuhan manualterapi.
 Apa yang harus dipelajari dalam anatomi terapan?
Jelaskan.
 Jelaskan tentang struktur jaringan spesifik:
kapsuloligamenter, muskulotendinogen, neurologis,
diskus intervertebralis, osteogen dan integumen.
 Jelaskan tentang patologi inflamasi dan proses
penyembuhan luka.
 Jelaskan tentang patologi inaktifitas dan immobilisasi
dan komplikasinya pada jaringan spesifik.
 Jelaskan konsep posisi dan sikap tubuh.
 Jelaskan konsep gerak tubuh dan anggota
TEMPOROMANDIBULAR
JOINT
Persendian mandibula dgn temporal →
terjadi antara kepala mandibula dan
fosa mandibula dr tuberkulum artikularis
temporal
Fungsional mrpk gabungan 2 sendi :
▪ sendi diskus artikularis - kaput
mandibula
▪ sendi diskus artikularis - fosa
mandibula
Bentuk permukaan sendi tergantung
perkembangan oklusi gigi dan umur →
bila tidak terdapat gigi (bayi, orang tua)
→ fosa mandibula rata dan tuberkulum
artikularis tdk terlihat
DISKUS ARTIKULARIS DAN
KAPSULA ARTIKULARIS
 Discus art. Merupakan
kantong yang mudah
bergerak untuk kaput
mandibula
 Kapsula art. lentur
 Pembentuk sendi disebut
juga sebagai tuberkulum
kondilaris, dan fosa kondilaris
LIGAMENTS
1. Lig.kapsular: sekeliling fosa
mandibula-tuberkulum
artikularis
2. Lig.temporo mandibular lateral:
fungsi→ menahan gerak
rahang bawah
3. Lig.stilomandibularis: fungsi →
menahan grk mandibula saat
depresi secara berlebihan
4. Lig.sfenomandibularis: fungsi →
sbg suspensi depresi
5. Lig.mandibular malleolar:
OTOT TMJ
1. m. masseter: otot kuat yg berfungsi
menutup rahang dgn mengangkat
mandibula
2. m. temporalis: fungsi sbg otot pengangkat
rahang bawah yg paling kuat
3. m. pterigoideus lateralis: mrpk otot
pengarah TMJ dan terlibat dlm semua
gerak mandibula → sering terlibat pd
disfungsi diskus TMJ
4. m. pterigoideus medialis: fungsi
mengangkat mandibula dan mendorong
ke depan, berperan pd pergeseran
mandibula ke lateral serta gerakan rotasi
5. m. digastrik: fungsi menarik
mandibula ke posterior dan
depresi
6. m. stiloideus: fungsi membantu
depresi dan menarik tulang hioid
ke superior dan ke posterior
7. m. geniohioid: fungsi menarik
mandibula keatas dan belakang
8. m. milohioid: fungsi membantu
menekan mandibula
9. m. infrahioid: fungsi memastikan
tulang hioid menekan
SARAF
Berasal dari saraf kranial
• Cabang saraf segmen C1-C3
• N. Trigeminus ( N. V )
• N. Fasialis ( N. VII )
• N. Hypoglosus ( N. XII )
• N. Glosopharingeus ( N. IX )
Osteokinematika dan
artrokinematika TMJ
Osteokinematika
→ Depresi-elevasi,
→ Protrusi-retrusi,
→ Lateral deviasi kanan-kiri
Artrokinematika
→ grk traksi arah caudal,
→ translasi keventral saat depresi
KOMPONEN PROTRUTIONRETRURTION
 Anterior translation - Posterior translation
KOMPONEN LATERAL
DEVIATION
 Medial translation - Lateral translation
Pendahuluan.
 Cervical spine merupakan bag yg paling
kompleks dari tubuh, maka pemeriksaan dan
pengelolaan yg akurat dilakukan dengan hatihati scr sistematis. Ganggguan gerak dan
fungsi cervical sering berkaitan dengan
temporo mandibular joint, shoulder complex,
upper thoracal joint dan upper costae.
 Patologi yang dijumpai dalam cervical spine
meliputi trauma, proses inflamasi, degenerasi,
neoplasma dll yg menimbulkan manifestasi
gangguan gerak dan fungsi tertentu.
 2. Anatomi Cervical spine regional
 Sikap dan gerak cervical spine rumit, misal sikap/posisi
leher protrusion atau deviation atau rotation akan
mempengaruhi gerak dan fungsi leher secara
keseluruhan dan akan menimbulkan patologi tetentu.
 Krn facets mengarah pd bidang tranversal,  gerak
luas.
 Gerak leher spesifik secara segmental maupun
regional sangat besar kontribusinya dlm spesifikasi
patologi, assessment maupun intervensi.
 Cervical spine mobilitas besar dan  stabilitas besar
dan spesifik yg dibentuk secara pasif dan aktif.
 Dipilah sbg Atlanto occypital (upper), Atlanto axial
(mid) dan intervertebral joint C2-3, s/dC6-7 (lower)
CERVICAL SPINE
 Arah facets pd bidang
tranversal,  grk luas
kesegala arah.
 Grk leher spesifik scr
segmental maupun regional.
 Cervical spine mobilitas besar
 stabilitas besar & spesifik.
 Dipilah sbg Atlanto occypital
(upper), Atlanto axial (mid) dan
intervertebral joint C2-3, s/dC67 (lower)
Atlanto occypital joint (C0-C1)
 Sendi sinovial jenis ovoid yg
dibentuk inferior articular face
occyput dan articular face atlas.
 Gerak utama fleksi-ekstensi
dikenal sbg ‘yes joint’
 Peran otot suboccypital sbg anti
gravity
Atlanto axial joint (C1-C2)
 Mrpk three joint complex
 Sendi sinovial jenis sendi putar,
dibentuk oleh atlas dan dens dmn gerak
utamanya rotasi kanan-kiri, dikenal sbg
‘No joint’
 Penjepitan a. vertebralis kontralat.
 C0-C1-C2 penting dlm pengaturan
posisi kepala
C2-3, C3-4, C4-5, C5-6, dan C6-7
 Grk segala arah, fleksi-ekstensi,
fleksi lateral kanan-kiri dan rotasi.
 Terdpt Uncovertebral (uncinate) joint
bukan mrpk sendi sebenarnya ttp
pertemuan tepi lateral corpus
vertebra cervicalis, mengarahkan
grk fleksi-ekstensi
 Gerak rotasi-fleksi lateral scr
homolateral dan ekstensi → iritasi
facet dan isi foramen.
 Otot penggerak tidak spesifik
Facets dan Uncovertebral
joint
 Mulai dari C2 kebawah membentuk intervertebral joint atau facets,
dimana terletak lebih pada bidang tranversal.
 Facets dibentuk oleh inferior articular process dengan superior
articular process vertebra bawahnya, dimana arah permukaan
sendi lebih dalam bidang tranversal sehingga memungkinkan
luasnya gerak leher kesegala arah.
 Sudut kemiringan dan sudut bukaan facets tiap segment
bervariasi, sehingga memiliki dominasi gerakan yg bervariasi tiap
segment.
 Uncovertebral (uncinate) joint bukan merupakan sendi yang
sebenarnya tetapi merupakan pertemuan tepi lateral corpus
vertebra cervicalis, yang berkembang dan degenerasi sesuai
umur.
 Uncovertebral terdapat pada cervical spine saja, juga sebagai
stabilisasi dan mengarahkan gerak segmental sehingga lebih
dominan fleksi-ekstensi.
Muscular





Fungsi utama otot leher utk stabilisai dan menahan kepala, sebagian besar
kearah tipe I atau tonik, sering dijumpai patologi tightness, contracted and
tendomyosis.
Pemendekan atau myosis sering dijumpai sbg penyebab utama, terutama
pada cervico occypital (atas belakang), scalenus m., upper trapezius m.,
levator scapulae m. dan sternocleido mastoid m.
Active stability yang dilakukan pada posisi yang benar akan mengurang iritasi
pada facets dan uncovertebral maupun discus, karena kontraksi yang imbang
dan minimal. Otot cervical spine meliputi :
Bagian Anterior : Sternocleido mastoid m., Longus cervicis m. (descending,
ascending dan longitudinal), Rectus capitis anterior m., Superficial band (rectus
capitis anterior minor m), Rectus capitis lateralis m, Scalenus anterior m.,
Scalenus medius m. dan Scalenus posterior m.
Bagian Posterior: Rectus capitis major dan minor ms., Obliquus capitis superior
& inferior ms., Cervical tranverso spinalis m., Interspinous m., Semispinalis
capitis & cervicis ms., Tranversus thoracis dan longissimus thoracis ms.,
Splenius capitis m. dan splenius cervicis m., Levator scapulae m. dan
Trapezius m.
3. Analisis gerak cervical
GERAK AKTIF
 Cervical flexion
 Kompresi pada anterior pilar (Disc & corpus)
dan traksi posterior pilar.
 Pada gerak fleksi dg dagu menyentuh sternum,
terjadi pengurangan lordosis cervical hingga
sedikit kifosis.
 Disini C5 tidak bergerak.
 Ketegangan otot erector spine regio
cervical membatasi gerak fleksi.
 Extension
 Kompresi posterior pilar (facets)
membatasi gerak ekstensi disamping otot
depan cervical dan lig. longitudinale
anterior dan traksi anterior pilar.
 ROM aktif fleksi-ekstensi 1300
 Cervical Left & Right lateral flexion
 Secara automatik terjadi gerak rotasi
kontralateral dikenal sebagai couple of
movement.
 Terjadi compression uncovertebral dan facet
sisi homolateral dan traction sisi kontralateral.
 Pembatasan oleh otot cervical dan girdle sisi
kontralateral, serta ligamenta sisi kontralateral.
 ROM aktif 450
 Cervical Left & Right Rotation
 Secara automatik terjadi gerak lateral
fleksi kontralateral.
 ROM aktif 800 (C1-C2 = 560)
 Cervical Protraction - Retraction
 Pada gerak protraksi C6-7-Th1 terjadi
gerak ekstensi atlanto occypital (C0-C1).
Pada retraksi C6-7-Th1 terjadi gerak
fleksi atlanto occypital (C0-C1).
GERAK ISOMETRIK
 Harus hati-hati bila dilakukan pada Cervical
spine
 Tidak terjadi kontraksi otot secara spesifik,
tetapi secara group.
 Gerak fleksi isometrik untuk grup otot flexor,
ekstensi isometrik untuk grup extensor, rotasi
untuk rotator dan fleksi lateral untuk grup
lateral flexor.
 Gerak isometric lebih ditujukan untuk Myotome
test (table).
Segm
Dermatome
Myotome
C2
Occypital
Neck flexion
C3
Cervical
Neck flexion
C4
Pundak
Neck side flexion
C5
Sisi lateral lengan atas
Deltoid & Biceps
C6
Sisi lateral lengan bawah dan
tangan
Biceps & Extensor carpi radialis
Long – Brev
C7
Bagian tengah telapak tangan
Triceps, Wrist flexor & Fingers
extensor
C8
Sisi medial lengan bawah dan
telapak
Interosseus, Finger flexors
Th1
Bagian medial siku
Interossei m
GERAK PASIF
 Cervical Flexion – Extension
 ROM:
 End feel: Fleksi Elastic end feel, bila
terdapat ketegangan otot menjadi springy
end feel.
 Pada gerak ekstensi hard end feel
karena kompersi facets.
 Cervical Left/Right lateral flexion
 ROM pasif: 450
 End feel: Elastic, Sering dijumpai Springy
end feel karena pembatasan otot lebih
dominan, utk menghindarinya dilakukan
elevasi shoulder girdle sisi konrelateral.
 Rotasi Cervical
 ROM pasif 800
 End feel elastic (tissue stretch)
 Provokasi 3 dimension ekstensi.
 Yaitu gerak rotasi-fleksi lateral secara
homolateral dan ekstensi. Kompresi
facets dan uncovertebral serta
penyempitan foramen intervertebral sisi
homolateral. Regangan sisi sebaliknya.
 Gapping 3 dimensi fleksi.
 Yaitu gerak rotasi homolateral -fleksi
lateral kontralateral dan fleksi.
 Terjadi gapping (pembukaan/traksi) sisi
arah rotasi.
Analisis Provokasi
 Compression.
 In netral position
 Compression pada seluruh komponen pillars.
 In flexion
 Compression pada corpus dan discus intervertebral
 In extension
 Compression pada bilateral facets dan penyempitan intervertebral
forament.
 In side flexion
 Compression pada facets dan penyempitan intervertebral
forament secara unilateral sisi homolateral.
 Traction
 Terjadi peristiwa sebaliknya dari bila
compression
Joint play movement.
 Atlanto occypitalis traksi arah
longitudinal, translasi berlawanan arah.
Atlanto axial traksi arah longitudinal,
sedangkan C2-3 hingga C6-7 traction
dikenal sbg gapping.
 Dilakukan dalam segmental test
Gerak Segmental
 Segmental provocation& gapping.
 Atlanto occipital joint
 Posisi seluruh cervical spine fleksi
ditahan kedua tengan jari terjalin, gerak
fleksi-eksteksi cranium.
 Atlanto axial joint
 Posisi seluruh cervical spine fleksi
ditahan kedua tengan jari terjalin dan
eksteksi cranium, gerak rotasi cranium
kekanan-kiri.
 C2-3, C3-4, C4-5, C5-6, C6-7, C7-Th1.
 Dilakukan gapping segmental, yaitu
gerak rotasi homolateral - fleksi lateral
kontralateral dan fleksi secara
segmental.
Pengukuran panjang otot.
 Scalenus m.
 Posisi cervical spine fleksi lateral
kontralateral girdle depresi cranium
rotasi homolateral (utk m. scalenus
medialis), rotasi kontralateral (utk m.
scalenus lateralis).
 Upper cervical ms.
 Posisi cervical spine ekstensi cranium
didorong kedorsal.
 Upper trapezius m.
 Posisi cervical spine fleksi lateral
kontralateral girdle depresi penuh.
 Levator scapulae m.
 Posisi shouldes abduksi-elevasi, cervical
spine fleksi lateral kontralateral girdle
depresi penuh.
 Stermocleidomastoideus m.
 Cervical spine rotasi homolateral, fleksi
lateral homoletral dan ekstensi.
Thanks to your
attention
Selamat mengikuti pelatihan