Download Indikasi penyakit untuk pemeriksaan ini adalah - E

Survey
yes no Was this document useful for you?
   Thank you for your participation!

* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
PENGETAHUAN DASAR
DIAGNOSTIC ANGIOGRAPHY
I. INDIKASI PEMERIKSAAN :
* Diagnosis Penyakit Vascular Primer
* Diagnosis dan lokalisasi penyakit Tumor Vascular
yang kecil
* Mengetahui anatomi Vascular pra operasi
* Diagnosis dan therapy dari Komplikasi Vascular
dari sistem penyakit atau akibat dari prosedur bedah
* Pemetaan Pra tehnik procedur Endovascular
II. Persiapan Angiography
 Lakukan penilaian riwayat penyakit & pemeriksaan fisik
serta Imaging sebelumnya.
 Lakukan Informed Consent/Surat Persetujuan
 Cek data-data laboratori : Bleeding time, Clotting time,
Ureum Creatinin.
 Batasi intake orale 8 jam sebelum pemeriksaan, obat-obat
oral dapat diteruskan
 Lakukan pemberian cairan I.V 150 ml/jam
 Pasien dengan pemberian heparin distop 4 jam sebelum
tindakan, heparin dilanjutkan setelah 12 jam pasca dicabut
Introducer Sheath
 Pasien dengan Walfarin harus distop beberapa hari dan
cek kembali bleeding timenya.
 Pasien dengan trombositopenia harus ditransfusi dahulu
hingga > 75000/ml
 Pasien dengan diabetes harus didahulukan dalam
tindakannya.
 Cek apakah sensitif terhadap lidocain.
III. Prosedur Kateterisasi Arteri dengan
tehnik Seldinger
 Lakukan Antiseptic daerah pungsi
 Telah terpasang monitor vital sight
 Infiltrasi dengan lidocain 2 % ( tanpa epinephrine )
di daerah pungsi
 Lebarkan daerah pungsi dengan insisi tajam dan
secara tumpul
 Pungsi dengan jarum seldinger atau abocath no
18/20
 Masukkan guide wire, jarum seldinger dicabut.
 Ganti abocath dengan introducer Sheath yang telah
disertai dilatator
 Cabut guide wire dan dilatator
IV. Tindakan Pasca prosedur
 Kompresi 20 menit, setelah sebelumnya darah diaspirasi
dari introduser sheath dan introduser di spull dengan
NaCl + heparin. Untuk vena lakukan selama 10 menit.
 Jika masih berdarah komprresi lagi 20 menit
 Setelah kompresi berakhir palpasi distalnya apakah ada
pulsasi
 Bedrest 24 jam dengan bantal pasir 8 jam di daerah
bekas pungsi
 Cek daerah pungsi apakah ada kemacetan
 Cairan I.V 250 ml/jam selama 4 jam lalu 150 ml/jam
sampai 1000 cc
 Catatan yang terbaik, buatlah status tersendiri untuk
prosedur Angiography dan Interventional Radiology.
Kontras Media
Kontras Media Non Ionic +/- 5 cc – 10 cc
Imaging
Teknik Angiography dapat dilakukan dengan
dua cara Biplane atau Single plane
1. ANGIOGRAPHY CEREBRALIS
Angiography Cerebral adalah
Ilmu radiologi yang mempelajari pembuluh
darah otak. Intinya adalah untuk
mendiagnosa kelainan pada daerah otak dan
leher
Indikasi Pemeriksaan:
 Vascular stenosis dan occlusion/macet
 Aneurisma
 Trauma
 AVM/Arteriovenous Malformations
 Neoplastic disease
Tehnik Kateterisasi
Tehnik seldinger/ puncture dilakukan melalui
Daerah femoralis. Kateter dimasukkan sampai
Ke Arcus aorta dan dilakukan pemilihan daerah
Vascular yang akan dinilai.
Umumnya prosedur angiography cerebral
mencakup :
1.
2.
3.
4.
Common carotid arteries
Internal Carotid arteries
External Carotid arteries
Vertebral arteries
CEREBRAL ARTERI
Otak disuplai darah bersih oleh arteri utama. Ada
4 arteri utama yang mensuplai darah ke otak
al;
1. Right Common carotid arteri
2. Left common carotid artery
3. Right vertebral artery
4. Left vertebral artery
Dua cabang utama common carotid mensuplai
kedaerah otak bagian depan/anterior.
Dua vertebral arteri mensuplai ke daerah
belakang/posterior.
Dalam pemeriksaan Radiography Neck vessel
dan seluruh peredaran darah otak dikenal
dengan “four vessel angiogram” sebab
vessel tersebut secara bersamaan dilakukan
dengan memberikan suntikan kontras media.
Internal Carotid Artery System
AP View
Lateral View
Keterangan Gambar ICAS
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Pericallosal Artery
Anterior Cerebral Artery
Middle Cerebral Artery
Anterior Choroidal Artery
Ophthalmic Artery
Internal Carotid Artery
Posterior Cerebral Artery
CABANG ARCUS AORTA
 Aorta adalah arteri utama yang darah
mengandung O2 dipompa oleh
ventrikel kiri.
 Dari Arcus aorta ada 3 cabang utama
arteri:
1. Brachiocephalic artery
2. Left common carotid artery
3. Left subclavian artery
 Pembuluh brachiocephalic pendek
dan bercabang dua yang terdiri dari
1. Right common carotid artery
2. Right subclavian artery
Right common carotid arteri naik ke atas setentang
dengan vertebrae cervicalis IV dan bercabang
menjadi pecabangan yaitu:
1.external carotid arteri
2.Internal carotid arteri
Bagian external mensuplai ke bagian depan leher,
bagian wajah,bagian kulit kepala dan meninges.
Bagian Internal carotid arteri mensuplai ke cerebral
hemispheres, pituitary gland, bagian orbita,
hidung bagian luar dan otak bagian depan.
Right vertebral arteri dibentuk dari arteri subclavian
kanan melalui foramen tranverse C6 menembus
C1.
Cammon carotid arteriogram bagian kanan terdiri
dari :
1. Right Internal Carotid
2. Right Extrenal Carotid
DSA Cerebral AP View
DSA Cerebral Lateral View
2. Angiography Thoracic
Angiography Thoracic : adalah untuk
memperlihatkan Kontour dari vascular
Thoracic.
Thoracic Aortography : adalah Ilmu
angiography untuk meperlihatkan
Vascular dari :
 Ascending Aorta
 Arcus Aorta
 Descending Aorta
 Cabang-cabang Utama Vascular yang
melalui aorta.
TEKNIK PEMERIKSAAN
 Aortografi (paling dulu dikerjakan)
– Kateter berujung lurus dengan banyak lubang/Kateter
Pigtail.
– Kateter ditempatkan pada ASA (Ascending Aorta )
Setinggi Th-L1
– Film bergerak cepat:
• 2 film/detik selama 2 detik
• 1 film/detik selama 2 detik jarak waktu 5 detik
• 40 cc kontras non ionic: pemberian mula-mula 20 cc
 Selektip semiselektip
– Kateter berujung bengkok: satu atau banyak lubang
– Sondasi masing-masing a. femoralis
– Film bergerak cepat
• 2 film/detik selama 2 detik
• 1 film/detik selama 2 detik jarak waktu 5 detik
• 6-8 cc Non ionic : pemberian pendahuluan 5 cc
Pulmonary Arteriography adalah Ilmu
Angiography untuk memperlihatkan
pembuluh darah paru-paru yang pada
umumnya untuk menginvestigasi paru
dari adanya embolus.
Indikasi dari Thoracic dan Pulmonary
Angiography adalah :
1. Aneurysma
2. Congenital abnormal
3. Vessel stenosis
4. Embolus
5. Trauma
Tehnik Kateterisasi
Tehnik seldinger/ puncture dilakukan
melalui daerah artery femoralis.
Kateter ditempatkan daerah thoracic
aorta.
Untuk Pulmonary artery
seldinger/puncture kateter dilakukan
pada pembuluh darah vena melalui
Vena cava inferior menembus artrium
kanan dari jantung dan masuk ke
ventrikle kanan diteruskan sampai ke
artery pulmonary.
Kontras Media
Kontras Media Non Ionic +/- 5 cc – 10 cc
Imaging/Filming
Tehnik pengambilan gambar/film dilakukan
secara serial.
1. Thoracic Aortogram
Untuk daerah proximal aorta yang
berbentuk oblique, maka untuk
memperlihatkan arcus aorta dilakukan
penyudutan sinar 45º LAO
2. Pulmonary Arteriogram
3. Angiography Abdomen
Angiography Abdomen secara umum
Umum untuk memperlihatkan bentuk
Dari vascular abdomen.
Artinya adalah :
Apakah pembuluh darah abdomen dalam
melakukan prosedur dijumpai obstruksi atau
kelainan vascular. Mis: (aneurisma)
Aortography adalah cara untuk memperlihatkan
gambaran aorta dan jalan untuk melakukan
atau memperlihatkan pembuluh secara spesifik.
Venocavography Untuk memperlihatkan Vena
cava superior dan inferior.
Indikasi
Indikasi kelainan untuk dilakukannya
angiography abdominal adalah :
Aneurisma
Kelainan bawaan (congenital
abdnormal)
Stenosis atau occlusion
Trauma
GI Bleed (perdarahan saluran
cerna)
Catheterisasi
Pada pemeriksaan aortogram akses yang sering
dilakukan melalui artery Femoral.
Catheter yang umum dilakukan adalah yang
berjenis Pigtail karena bentuknya besar
sehingga contras dapat mengalir cepat.
Selective angiography adalah : pemeriksaan
dengan menggunakan shape kateter untuk
melihat vessel yang kita inginkan.
Common selective : pemeriksaan untuk
memperlihatkan Celiac axis, Renal arteri, dan
superior/inferior mesentric arteri.
Superselective adalah pilihan untuk melihat
cabang-cabang dari pembuluh darah.
Chateterisasi Venacavography tehnik puncture
dilakukan melalui vena femoralis.
PEMILIHAN KATETER DILIHAT DARI:
 KALIBER KATETER
 PANJANG DARI KATETER
 LUBANG DARI KATETER
JENIS-JENIS DARI KATETER:
1. Konfigurasi dari ujung kateter; mis
Kateter Pigtail
2. Selective Endhole Catheter:
- Rosch Celiac
- Rosch Inferior Mesentric
- Cobra
3. Superselective Visceral Catheter:
- Rosch Left Gastric
- Rosch Hepatic
- Rosch Dorsal Pancreatic
4.Miscellaneous Catheter Shapes
- JB-1
- Headhunter
- Simmons
- Mikaelsson Catheter
5.COAXIAL MICROCATHETER
6.RESHAPING CATHETER
Imaging/Filming
Gambaran dilakukan pada posisi pasien supine.
Kalau ada posisi oblik yang dimanupulasi
adalah c-arm. Gambaran dilakukan secara
serial dalam waktu beberapa detik. Dapat juga
dilakukan secara sequensial dilihat dari
beberapa faktor. Mis. Ukuran vessel, riwayat
pasien dan anjuran dokter.
Sebelum dilakukan pemeriksaan selektif arteri,
angiogram abdominal secara keseluruhan.
Lalu kita dapat melakukan pemilihan jika didapati
kelainan-kelainan disekitar pembuluh darah
abdominal. Mis; Renal arteri, superior/inferior
mesentrica arteri.
Sequensial selective umumnya pada pemeriksaan
untuk memperlihatkan phase vena.
4. Peripheral Angiography
Tujuan Prosedur Peripheral angiography
adalah:
Pemeriksaan Radiology dari
Vascularirasi Peripheral setelah diberi
suntikan Zat contrast media.
Peripheral Angiography Bisa saja untuk
pemeriksaan arteriogram yang contrast
diinjeksi melalui kateter ke pembulu
arteri, Venogram yang contrast diinjeksi
ke pembulu vena dari alat gerak
/extremity.
Indikasi
Indikasi penyakit untuk pemeriksaan
ini adalah :
Atherosclerotic disease
Vessel Occlusion Disease
Trauma
Neoplasma
Embolus dan thrombus
Catheterisasi
Tehnik seldinger dilakukan untuk memasukkan
kontrast melalui arteri Femoral atau alternatif
lain untuk pemeriksaan sebuah peripheral
arteriogram lain.
Untuk Lower limb arteriogram kateter ditempatkan
pada superior bifurcation aortic.
Untuk Upper limb arteriogram kateter ditempatkan
disepanjang aorta abdominalis dan thoracic.
Atau untuk study Upper limb kiri dipilih melalui
arteri subclavian kiri dan sebaliknya.
Kontras Media
Kontras Media yang diberi sebaiknya
non ionic. Dan pemakaiannya lebih
banyak lower Limb dibanding
Upper limb extremity.
Imaging/Radiograf
Untuk Upper limb dilakukan single
tehnik. Berbeda dengan lower Limb
Bisa dilakukan bilateral.