Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
PT. Otsuka Indonesia Page 1 of 3 Perkantoran Hijau Arkadia, Tower A, Lt. 3 Jl. Letjen. TB. Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520 Indonesia Tel. : (021) 782-7660 (Hunting) Fax. : (021) 782-7663/4 Indonesia | English Home About Us News Interactive Products Careers Centre Of Excellence Article Search News 29 Dec 2008 | Article Transfusi pada pasien kritis 28 Dec 2008 | Article Resusitasi Cairan pada Anak dengan KAD (Sekilas Info) Jakarta, 27 Jun 2008 28 Dec 2008 | Article Peranan Zinc Dalam Dukungan Nutrisi Asam Amino Rantai Cabang ( AARC ) ASAM AMINO RANTAI CABANG (AARC) Asam Amino Rantai Cabang (AARC) memegang peranan yang penting terutama selama beraktifitas dan di dalam pemeliharaan serta pertumbuhan daripada otot rangka. AARC, membentuk lebih kurang 40% daripada asam amino esensial bebas di dalam plasma darah, dan digunakan sebagai sumber energi selama beraktifitas bila diperlukan, dan memegang peranan yang penting dalam proses glikoneogenesis (suatu mekanisme penggunaan kembali glukosa sebagai energi di otot). Pada penderita penyakit sirosis hati, penurunan signifikan kadar AARC akan mengakibatkan timbulnya malnutrisi atau ensefalopati hepatik yang serius. Pemberian suplemen AARC pada penderita tersebut akan memperbaiki status nutrisi dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pendahuluan Ketiga asam amino rantai cabang (AARC), leusin, isoleusin dan valin, merupakan asam amino esensial yang memegang peranan penting di dalam struktur, metabolisme dan regulasi protein.1 Pada pertengahan tahun 1970an, ditunjukkan bahwa AARC, terutama leusin, merupakan suatu regulator yang kuat terhadap proses pergantian protein.2,3 Pada pertengahan tahun 1980an, juga diperlihatkan bahwa AARC berkompetisi dengan 'large neutral amino acids (LNAAs)', dimana dengan menaikkan kadar AARC di dalam darah akan membatasi pembentukan neurotransmiter palsu di otak. Struktur AARC http://www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=54&lang=id 24 Dec 2008 | Company News Berbagi Kasih Natal Bersama Penghuni Panti Werdha Melania 20 Nov 2008 | Company News Kunjungan Tim Otsuka Jepang Ke Indonesia 14 Oct 2008 | Company News Pelatihan Perilaku Aman dan Nyaman Saat di Jalan Raya Bagaimana menurut anda situs Otsuka ini ? j Sangat bagus k l m n 2/3/2009 PT. Otsuka Indonesia Page 2 of 3 j Bagus k l m n j Biasa saja k l m n j Jelek k l m n j Jelek sekali k l m n Otot rangka merupakan tempat yang utama terjadinya proses katabolisme AARC. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang penting antara AARC dan asam amino lain yang pada umumnya dimetabolisme dalam hati dan usus halus. Tentu saja, setelah asupan makanan yang kaya protein, terjadi peningkatan jumlah asam amino yang tidak seimbang dalam aliran darah. Hal ini merupakan suatu tanda kepada AARC untuk bertindak dalam pengaturan proses selular yang beragam.1 Peranan regulasi dari AARC Peningkatan kadar AARC yang bersirkulasi di dalam darah setelah pemberian makanan yang mengandung protein, di 'rasakan' oleh beberapa jaringan tubuh yang berbeda dan mempunyai efek yang penting bagi jaringan tersebut. AARC bertindak sebagai petanda yang penting bagi jaringan tubuh yang lain. Otak dan otot rangka merupakan salah satu jaringan yang dipengaruhi oleh kadar AARC.1 Otak Selain mempunyai peranan penting dalam sintesa protein, asam amino juga memainkan peranan yang penting di otak. Glutamat merupakan suatu eksitatori neurotransmiter yang penting sementara asam amino aromatik (triptofan, tirosin dan fenilalanin) merupakan prekursor neurotransimiter serotonin, dopamin dan norepinefrin. 'Uptake' asam amino ke dalam otak melibatkan transportasi melalui sawar darah otak, sementara 'uptake' dari 'large neutral amino acids' hanya melalui suatu 'carrier' tunggal yaitu transporter 'large neutral amino acids'. Ketiga asam amino rantai cabang dan asam amino aromatik menggunakan transporter ini, dan berkompetisi satu sama lain. Peningkatan kadar AARC dapat mengurangi uptake dari ketiga asam amino dan mengurangi sintesa daripada neurotransmiter yang dihasilkan oleh asam amino ini.1 SELL BUY USD 12080.00 11480.00 SGD 8009.40 7586.40 HKD 1558.90 1479.40 AUD 7674.70 7246.70 JPY 135.77 127.88 EUR 15538.19 14732.19 2/3/2009 08:05 WIB Corporate eMail This site has been accessed 299349 times Otot Rangka Asam amino rantai cabang, terutama leusin, mengatur sintesa protein dan degradasi protein. Proses regulasi dari sintesa protein ini sangat kompleks. Peranan leusin dalam sintesa protein di otot dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Dalam hal ini perangsangan daripada sintesa protein sangat jelas bahwa salah satu target intraseluler daripada insulin adalah suatu protein kinase yang dikenal dengan mTOR. Leusin juga mengaktivasi mTOR untuk merangsang sintesa protein disamping mempertahankan massa tubuh selama kehilangan berat badan dan proses penuaan serta mempercepat penyembuhan luka.1 AARC sebagai agen antianoreksia Didalam penyakit-penyakit kekurangan berat badan, kehilangan berat badan tidak bisa dijelaskan hanya dengan keadaan anoreksia dan asupan makanan yang kurang saja.4 Bagaimanapun juga, anoreksia merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap kualitas hidup dan akan mempengaruhi prognosa dari penderita. Pemberian suplemen AARC dipertimbangkan dalam perencanaan pendekatan terapeutik terhadap anoreksia yang disebabkan oleh penyakit karena akan mengganggu sintesa serotonin di otak, dan mengganggu aktivitas serotonergik di hipotalamus.4 Dengan mempertimbangkan peranan daripada serotonin otak dalam patogenesa anoreksia dan cachexia http://www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=54&lang=id 2/3/2009 PT. Otsuka Indonesia Page 3 of 3 yang berhubungan dengan penyakit, obat-obatan antiserotonergik mungkin sama efektifnya dengan AARC dalam meningkatkan asupan makanan dan status nutrisi. AARC sebagai agen anticachexia Peningkatan degradasi protein otot dan kehilangan berat badan merupakan petanda klinis dan biologis utama dari cachexia, yang dipengaruhi oleh pengobatan yang tersedia saat ini. Disamping efek propagik, AARC juga mempunyai efek anti katabolik dengan meningkatkan sintesa protein dan menghambat proteolisis intraseluler.4 Referensi : 1. 2. 3. 4. Brosnan J.T. Amino Acids of the 21st Century. Amino Acids Link News, Vol. 12 - October 2005. Cynober L. and Harris R.A. Symposium on Branched-Chain Amino Acids : Conference Summary. American Society for Nutrition. J. Nutr. 236: 333S-336S, 2006. Buse MG, Reid SS. Leucine. A possible regulator of protein turnover in muscle. J Clin Invest. 1975; 56:1250-61. Laviano A et al. Branched-chain amino acids : the best compromise to achieve anabolism ? Curr Opin Clin Nutr Metab Care 8:408-414. Lippincott Williams & Wilkins 2005. Dr. Philip Darmawan, MKT Medical Advisor [email protected] Artikel Lainnya 29 Dec 2008 | Article Transfusi pada pasien kritis 28 Dec 2008 | Article Resusitasi Cairan pada Anak dengan KAD (Sekilas Info) 28 Dec 2008 | Article Peranan Zinc Dalam Dukungan Nutrisi 28 Dec 2008 | Article Mekanisme Seluler dan Molekular Sistem Pertahanan dan Perbaikan Mukosa Gaster (bag 4.) 28 Dec 2008 | Article Mental Status Examination (Depressive Episodes) Home | About Us | News | Article | Products | Careers All Right Reserver by Otsuka PT. http://www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=54&lang=id 2/3/2009