Download Pertemuan-3-PDB

Survey
yes no Was this document useful for you?
   Thank you for your participation!

* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
GDP & NATIONAL INCOME
Pertemuan 3
Mengukur Nilai Aktivitas Ekonomi: GDP
 GDPsering dianggap sebagai ukuran kinerja perekonomian
yang paling baik
 Tujuan GDP  meringkas aktivitas ekonomi dalam nilai
uang tunggal selama periode tertentu
 2 cara melihat GDP
Pertama: sebagai pendapatan total dari setiap orang dalam
perekonomian
Kedua: sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa
perekonomian
Pendapatan, Pengeluaran dan Aliran
Sirkuler
Pendapatan
Tenaga Kerja
Perusahaan
Rumah Tangga
Barang
Pengeluaran
GDP Riil versus GDP Nominal
Misal: dalam suatu perekonomian hanya memproduksi jeruk dan apel. Maka
GDP dalam perekonomian tersebut adalah:
GDP = (P Apel x ∑ Apel) + (P jeruk x ∑ jeruk)
Artinya: GDP bisa meningkat karena harga meningkat karena jumlah produk
meningkat.
 Pengukuran di atas tidak dapat mencerminkan sejauh mana perekonomian
bisa memuaskan permintaan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Jika
seluruh harga digandakan tanpa perubahan dalam jumlah, maka GDP akan
berlipat ganda.
 Oleh Karena itu para ekonom menyebut bahwa nilai barang dan jasa yang
diukur dengan harga berlaku disebut senagai GDP Nominal
Continued....
 Ukuran ekonomi yang lebih baik menghitung output barang dan jasa perekonomian dan
tidak akan dipengaruhi oleh perubahan harga.
 Oleh karena itu, para ekonom menggunakan GDP riil. Dimana nilai barang dan jasa
diukur menggukan harga kostan.
 Misal: analisis perbandingan output pada tahun 2002 dan 2003 (pada perekonomian
apel dan jeruk). Pada kondisi tsb tahun dasarnya adalah tahun 2002
GDP riil 2002 = (P apel 2002 x ∑ Apel 2002) + (P jeruk 2002 x ∑ Jeruk 2002)
GDP riil 2003 = (P Apel 2002 x ∑Jumlah apel 2003) + (P jeruk 2002 x ∑ Jeruk 2003)
GDP riil 2004 = (P Apel 2002 x ∑Jumlah apel 2004) + (P jeruk 2002 x ∑ Jeruk 2004)
Deflator GDP
Deflator GDP =
GDP nominal
PDB riil
Deflator GDP mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam
perekonomian
Contoh: pada sebuah perekonomian dengan satu barang (roti).
Jika P = harga roti dan Q = jumlah roti terjual
Maka GDP nominal = jumlah total uang yang dibelanjakan untuk membeli roti pada
tahun itu, yaitu P x Q
Sedangkan GDP riil = Pdasar x Q
Deflator GDP = P/Pdasar
Jadi....
dari definisi tersebut, kita bisa memisahkan GDP
nominal menjadi 2 bagian, yaitu: mengukur jumlah
(GDP riil) dan mengukur harga (deflator GDP)
Continued...
Cara menghitungnya:
GDP nominal = GDP riil x Deflator GDP
GDP nominal mengukur nilai uang yang berlaku dari output perekonomian
GDP riil mengukur output yang dinilai pada harga konstan
Deflator GDP mengukur harga output relatif terhadap harganya pada tahun dasar
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa deflator GDP
dapat dijadikan untuk mendeflasi (menghilangkan inflasi) dari
GDP nominal untuk menghasilkan GDP riil
Komponen Pengeluaran
 Konsumsi
 Investasi
 Belanja Pemerintah
 Ekspor netto (NX)
sehingga: jika GDP dinotasikan dalam Y, maka:
Y = C + I + G + NX
Konsumsi
 Konsumsi terdiri dari barang dan jasa yang dibeli rumah
tangga.
 Konsumsi dibagi dalam 3 kelompok:
1. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
barang habis pakai dalam jangka waktu pendek
2. Barang tahan lama (durable goods)
 barang-barang yang memiliki usia panjang
3. Jasa (services)
Investasi
 Investasi terdiri dari barang-barang yang dibeli untuk
penggunaan masa depan
 Investasi dibagi dalam 3 kelompok:
1. Investasi tetap dalam bisnis
 pembelian pabrik atau peralatan baru oleh perusahaan
2. Investasi residensial
pembelian rumah baru oleh rumah tangga atau tuan tanah
3. Investasi persediaan
peningkatan persediaan barang perusahaan
Belanja Pemerintah dan ekspor netto
 Belanja pemerintah merupakan barang dan jasa yang dibeli
oleh pemerintah
 Ekspor netto adalah nilai barang dan jasa yang diekspor ke
negara lain dikurangi dengan nilai barang dan jasa yang
diimpor dari negara lain. Nilai ekspor netto menunjukkan
pengeluaran netto dari luar negeri atas barang dan jasa dalam
negeri yang pada akhirnya akan memberikan pendapatan bagi
produsen domestik
GNP & NNP
Perbedaan GDP dan GNP
 GDP mengukur pendapatan total yang diproduksi secara domestik
 GNP mengukur pendapatan total yang diperoleh oleh negara
(penduduk suatau negara)
GNP = GDP + pembayaran faktor dari mancanegara – pembayaran faktor ke mancanegara
 NNP (net national product) = GNP – depresiasi
 Depresiasi yang dimaksud adalah konsumsi modal tetap (misal:
jumlah persediaan pabrik, peralatan dan struktur residensial yang
habis pakai dalam setahun)
Pendapatan Nasional
NI = NNP – Pajak Usaha Tidak Langsung
Argumen:
 Penyesuaian pada pos pendapatan nasional adalah untuk pajak
bisnis tidak langsung (contoh: pajak penjualan)
 Pajak penjualan, jumlah biasanya anatara 10-15% dari NNP. Hal ini
memunculkan irisan bahwa diantara harga yang dibayarkan oleh
konsumen (atas barang/makanan/service) dan harga yang
diterima perusahaan. Karena perusahaan tidak pernah menerima
pembayaran pajak dari konsumennya maka pajak yang diterima
perusahaan bukan merupakan bagian dari pendapatan perusahaan
(hanya lewat).
Pendapatan Nasional
Komponen Pendapatan Nasional
 Kompensasi pekerja
 Pendapatan perusahaan perseroan pendapatan bisnis
nonkorporasi (contoh: lahan pertanian kecil, toko kelontong)
 Pendapatan sewa
 Laba korporasi
 Bunga netto  bunga yang dibayar perusahaan domestik
dikurangi bunga mereka terima ditambah bunga yang
diterima dari pihak asing
Continued...
 Dari pendapatan nasional ada beberapa penyesuaian kepada
pendapatan perseorangan (personal income), yaitu jumlah
pendapatan yang diterima rumahtangga dan bisnis non korporasi.
 Pendapatan perseorangan = pendapatan nasional
- laba korporasi
- kontribusi asuransi sosial
- bunga netto
+deviden
+transfer pemerintah pada individu
+pendapatan bunga perseorangan
 Disposible Income = pendapatan perseorangan – pembayaran
pajak dan nonpajak perseorangan
Contoh Kasus
Diketahui data ekonomi makro sebagai berikut:
a.
Pembelian barang dan jasa oleh pemerintah = 2500
b.
Paja perseroan = 200
c.
Bunga = 100
d.
Laba perusahaan perseroan = 300
e.
Ekspor = 500
f.
Penyusutan = 250
g.
Pajak tidak langsung = 150
h.
Asuransi sosial = 75
i.
Deviden = 350
j.
Impor = 600
k.
Insvestasi swasta netto = 1500
l.
Laba tidak dibagi = 550
m.
Konsumsi rumah tangga = 10250
Pertanyaan: berapa besarnya GNP, NI dan disposibel Income