Download Sistem_Pencernaan_english_version[1]

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
Perbandingan Sistem Saluran Pencernaan
Proses merubah makanan/pakan dari bentuk yang
kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana
agar dapat dicerna oleh mahluk hidup
Sistem Pencernaan

MONOGASTRIK


POLIGASTRIK


Sapi, Domba, Kambing
MONOGASTRIK Mamalia


UNGGAS
Kelinci, Kuda, Babi, anjing, kucing
Berdasar :



Saluran Makanan (Anatomi)
Makanan sumber energi
DLL
BERDASARKAN SUSUNAN ALAT PENCERNAAN :

RUMINANSIA  BERLAMBUNG JAMAK 
(RUMEN, RETIKULUM, OMASUM, ABOMASUM)

NON RUMINANSIA  BERLAMBUNG TUNGGAL/
SEDERHANA
PENCERNAAN
Syaraf
Hormon
SALURAN
PENCERNAAN
Mekanis
Gerakan
Kimia
Enzim/Non enzim
SUSUNAN GIGI
0 0 3
3
SAPI  2( I , C , P , M )  32
4 0 3
3
3 1 4
2
ANJING  2( I , C , P , M )  42
3 1 4
3
2 1 4
3
BABI  2( I , C , P , M )  44
3 1 4
3
2 1 2
3
KUDA  2( I , C , P , M )  32
2 1 2
3
Pusat Kontrol

APPETIK THERMOSFAR COUNTER= PUSAT
LAPAR

SAFITELY THERMOSFAR COUNTER=
PUSAT KENYANG
Known as a modified
monogastric system
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan
Pada Unggas (Monogastrik)
•Mulut/Mouth/Beak - break down feed
• Esophagus - tube from mouth to stomach that is
open at the mouth end
• Crop - feed storage and moistening
• Proventriculus - glandular stomach (HCI and gastric
juices); enzymatic
• Gizzard - muscular stomach; mechanical breakdown
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan
Pada Unggas (Monogastrik)
•Small Intestine - enzymatic digestion and absorption
-Functions of the small intestine: digestion of
proteins, carbohydrates, and fats; absorption of
the end products of digestion
-Enzymes in the small intestine
• Ceca - essentially non functioning in monogastrics
• Large Intestine
-bacterial activity
-water absorption
-waste storage
• Cloaca - common chamber for GI and urinary tracts
• Vent - common exit for GI and urinary tracts
Ayam
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan
Pada Monogastrik mamalia
•Mouth
-gather and chew feed using tongue and teeth
-salivary glands moisten feed to aid in swallowing
-saliva begins the carbohydrate breakdown with salivary amylase
• Esophagus
-tube from mouth to stomach that is open at the mouth end
-separated from stomach by the esophageal sphincter
• Stomach
-muscular gland lined sac that receives ingesta from the
esophagus and conducts both physical and chemical digestion
-primary secretions:
pepsin - enzyme that digests protein;
hydrochlorides - acids that aid in protein digestion
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Pada
Monogastrik mamalia continued…
•Small Intestine
-enzymatic digestion and absorption
-Functions of the small intestine: digestion of
proteins, carbohydrates, and fats; absorption of
the end products of digestion
1. duodenum - most digestion occurs here
2. jejunum - some digestion and some
absorption occur
3. ileum - mostly absorption
-Bile - made in liver, stored in gall bladder, active in
the small intestine, emulsifies fat to aid in
digestion
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Pada
Monogastrik mamalia continued…
•Enzymes in the small intestine
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Pada
Monogastrik mamalia continued… …
•Cecum - essentially non functioning in many
monogastrics. Rabbits and horses have an enlarged
cecum that acts like a rumen and is involved with
microbial digestion (fermentation)
• Large Intestine
-bacterial activity
-water absorption
-waste storage
Babi / Pig
Kelinci
Andi Mushawwir
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan
Pada Ruminant
Ruminants are characterized by
having a stomach with four
compartments
Rumination - the regurgitation,
rechewing and reswallowing of
ingested food
Cud - mass of regurgitated ingesta;
bolus
1.
Anus
7. Reticulum
2.
Rectum
8. Esophagus
3.
Cecum
9. Abomasum
4.
Colon
10. Omasum
5.
Duodenum
11. Small Intestine
6.
Rumen
Process of rumination
1. regurgitate bolus from rumen
2. rechew and reinsalivate
3. reswallow
4. repeat with another bolus
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan
Pada Ruminant continued…
• Mouth
-contains dental pad, teeth, tongue and saliva
-saliva contains no salivary amylase
• Esophagus
-tube from mouth to stomach
-tube from stomach to mouth
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Pada
Ruminant continued…
• Rumen - large fermentation vat; also called the "paunch"
-anaerobic
-Temperature = 39oC (103oF)
-saturated with gasses
-constant motion
Lining of the rumen
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Pada
Ruminant continued…
• Functions of Microorganisms
-digest roughages to make Volatile Fatty Acids
-make protein
-make vitamins K and B complex
(Very similar to cecum of rabbit and horse)
The function of the rumen is to house microorganisms.
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Pada
Ruminant continued…
• Reticulum - "honeycomb"
-houses microorganisms
-catches hardware (ingested by animal)
-houses the opening to the omasum
• Omasum - "manyplies“ or “book”
-full of folded tissue
-water absorption
• Abomasum - true stomach
-pepsin
-HCl
Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Pada
Ruminant continued…
•Small Intestine
-enzymatic digestion and absorption
-Functions of the small intestine: digestion of
proteins, carbohydrates, and fats; absorption
of the end products of digestion
1.duodenum
2.jejunum
3.ileum
•Cecum - some microbial fermentation
•Large Intestine
-water absorption
-waste storage
Ruminant / Domba
Jenis Sistem pencernaan
Jenis Sistem pencernaan
PENCERNAAN
DALAM LAMBUNG
RUMINANSIA
GERAKAN LAMBUNG
RUMINANSIA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :
 MEKANIS, dapat dipejari dengan :
 FISTULA RUMEN
 SINAR RONTGEN
 MEMBUKA RONGGA DADA
 (+ CAIRAN Na FISIOLOGIK  ORGAN TIDAK MATI)
 KIMIAWI
 BERKAITAN DENGAN AKTIVITAS MIKROORGANISME
 MIKROBIOLOGIS
 PROSES MENGUBAH ZAT/BAHAN MENJADI
BERNILAI GIZI TINGGI
GERAKAN RUMEN-RETIKULUM

MAKANAN DITELAN 
KANTUNG DORSAL
ANTERIOR  YANG BERAT  MASUK
RETIKULUM  RINGAN  BERCAMPUR DENGAN
YANG LEBIH BERAT  BERKUMPUL DALAM
RUMEN SECARA BERTAHAP

SIFAT BOLUS (FISIK) YANG DITELAN 
BERVARIASI TERGANTUNG JENIS MAKANAN

HIJAUAN  RUMEN  PADAT BOLUS OVAL
DAN TIDAK TERATUR


BOLUS RUMPUT KERING (HAY)  TERAPUNG
BOLUS KONSENTRAT  DASAR RUMEN
 PADA
SAPI  MAKANAN BAIK DAN
SELALU TERSEDIA  BERCAMPUR
LUMAT (TIDAK ADA CAIRAN BEBAS
DIATAS B. M.)
 PADA SAPI  DIPUASAKAN 
TERDAPAT CAIRAN BEBAS
DIANTARA BAHAN MAKANAN.
 AGAR BAHAN MAKANAN TERENDAM
BAIK 
AIR  UNTUK
PEMBENTUKAN SALIVA
Fungsi Gerakan Rumen – Retikulum






ISI RUMEN BERCAMPUR RATA
M. O. BERCAMPUR RATA  FERMENTASI
MERATA
SALIVA MENYEBAR KESELURUH RUMEN
TERAPUNGNYA ZAT-ZAT PADAT SELAMA
FERMENTASI TERHALANG
MEMBANTU PENGANGKUTAN DAN
PERJALANAN DIGESTA DARI RUMEN DAN
RETIKULUM KE ABOMASUM
PENCAMPURAN TERJADI KARENA
KONTRAKSI RUMEN DAN RETIKULUM 
ADANYA KOORDINASI DARI GERAKAN
BAGIAN LAMBUNG LAIN
PENGATUR GERAKAN RUMENRETIKULUM
 SYARAF
VAGUS
 SYARAF SYMPATIS



GERAKAN KUAT  SAAT MEMAMAH
BIAK
PADA BAGIAN RUMEN VENTRAL

DIGESTA PADAT
PADA BAGIAN RETIKULUM

DIGESTA KURANG PADAT  BUTIRBUTIR MAKANAN LEBIH HALUS
Efisiensi Gerakan Rumen-Retikulum :





KONDISI FISIK ISI RUMEN
CAIRAN RUMEN
SUSPENSI M. O.
PARTIKEL-PARTIKEL MAKANAN 
SEMAKIN BESAR 
SEMAKIN
LAMBAT BERCAMPUR
85% ASAM LEMAK TERBANG
DIABSORPSI MELALUI
RETIKULORUMEN

RUMEN-RETIKULUM BERKONTRAKSI :




OMASUM




PADA SAAT MAKAN : 79-100x/JAM
RUMINASI : 55-70x/JAM
ISTIRAHAT : 47-80x/JAM
MENGGILING PARTIKEL-PARTIKEL MAKANAN
ABSORPSI AIR + Na & K
MENCEGAH pH
PADA ABOMASUM TURUN
ABSORPSI VFA (ALT)  10%
ABOMASUM


PENCERNAAN  KIMIAWI
MIKROORGANISME YANG MASUK  DIBUNUH
OLEH ASAM LAMBUNG  DICERNA
ABSORPSI DALAM RUMEN-RETIKULUM
VFA (VOLATILE FATTY ACIDS)



PENYERAPAN TERJADI SEBELUM DIGESTA MASUK KE ABOMASUM
KONSENTRASI VFA  7-10 KALI LEBIH BESAR DARIPADA
AB-OMASUM BUTIRAT > PROPIONAT > ASETAT
ASAM LAKTAT




ABSORPSI ASAM LAKTAT  1/10 KALI VFA
KECIL JIKA ADA PROPIONAT
BESAR PADA KONDISI ASAM
AMONIA (NH3)




DIABSORPSI > ION AMONIUM
ABSORPSI PADA pH : 6,5 > PADA pH 4,5
KERACUNAN UREA LEBIH BESAR PADA pH 6,5-7

RETIKULUM = PERUT JALA




OMASUM = PERUT KITAB



PROTEIN TINGGI  LANGSUNG MASUK KE RETIKULUM
KARENA : M.O. MENJAUH (PADA RUMEN)
MAKANAN SUDAH DIREMASTIKASI DENGAN BAIK 
MASUK KE RETIKULUM
ANTARA RUMEN-RETIKULUM TERDAPAT LIPATAN  MAMPU
MENGATUR MASUKNYA MAKANAN HALUS DAN MAKANAN
KASAR KEMBALI KE RUMEN (RUMINO RETICULARIS)
MEMILIH BAHAN-BAHAN YANG DAPAT LANGSUNG MASUK
AB-OMASUM
MENYERAP AIR, ASAM
ABOMASUM = PERUT KELENJAR





FUNDUS

MEMBRANA MUKOSE
PYLORIK

SEMPIT
FUNGSI : SAMA DENGAN PHLORISS PADA MONOGASTRIK.
MAKANAN BELUM DICERNA DIRUMEN DICERNA DI ABOMASUM
PENCERNAAN BERSIFAT : KIMIAWI
MUCUS, PEPSIN, HCl
 SULCUS
GROOVE



RETICULI = OESOPHAGEAL
“BY PASS” DARI RUMEN-RETIKULUMOMASUM
PENTING PADA HEWAN MUDA
MENYUSU
PADA HEWAN DEWASA  MENUTUP
SULCUS
 RETICULI
PENTING  PADA SAAT
PEMBERIAN OBAT AGAR TIDAK
MELEWATI RUMEN

MISAL :
PEMBERIAN ANTIBIOTIKA
 RUMINASI


PROSES MENGUNYAH KEMBALI
MAKANAN
HEWAN MUDA  BELUM DIBERI
HIJAUAN 
BELUM RUMINASI
TAHAP RUMINASI
TAHAP RUMINASI
1. REGURGITASI






PENGELUARAN DIGESTA DARI RUMEN KE
MULUT
PARTIKEL KASAR KONTAK DENGAN DINDING
RUMEN & RETIKULUM
DAPAT DIRANGSANG  BAGIAN DINDING
RUMEN & RETIKULUM DIGOSOK
RETIKULUM KONTRAKSI  DIGESTA NAIK
SAMPAI CARDIA  CARDIA MEMBUKA 
GLOTTIS MENUTUP DAN OSEOPHAGUS
MENGEMBANG TEKANAN NEGATIF PADA
OSEOPHAGUS
BOLUS LONCAT KE OSEOPHAGUS
TIMBUL ANTI PERISTALTIK 
BOLUS
MASUK MULUT
2. REMASTIKASI




PENGUNYAHAN KEMBALI
BOLUS MERANGSANG MULUT  REFLEKS
MASTIKASI
PROSES LEBIH LAMA DARI MASTIKASI
PENAMBAHAN SEKRESI PAROTIS DAN
SALIVA
3. REGLUTISI




PENELANAN KEMBALI
PROSES =DEGLUTISI
BOLUS YANG DITELAN KEMBALI  TIDAK
LANGSUNG MASUK KE OMASUM

SEBAGIAN KE RUMEN & RETIKULUM
MAKANAN HALUS  KE RETIKULUM

KONTRAKS 
SEBAGIAN KE OMASUM
ERUKTASI (SENDAWA)





PENGELUARAN GAS DARI RUMEN
MELALUI MULUT
DALAM RUMEN TERBENTUK GAS CO2,
METHAN (CH4) DAN ASAM LEMAK
SEBAGIAN 
DISERAP KEMBALI
SEBAGIAN LAGI  HARUS DIBUANG
CO2 DAN CH4  DIBUANG MELAUI
PROSES ERUKTASI
MEKANISME ERUKTASI
KONTRAKSI RUMEN BAGIAN DORSAL 
KONTRAKSI RETIKULUM  CARDIA
MEMBUKA
 BILA GAS TERLALU CEPAT TERBENTUK 
RUMEN MENGEMBANG TERJADI 
RUMINAL TYMPANI (‘BLOAT”)
 “BLOAT”  “DISTENSI YANG BERLEBIHAN
ATAU PENGEMBANGAN RUMEN DAN
RETIKULUM AKIBAT TIMBULNYA GAS
BERLEBIH SEWAKTU FERMENTASI BAHAN
MAKANAN”

“BLOAT PRIMER”
 KEMBUNG AKIBAT MAKANAN
DISEBABKAN OLEH:






RUMPUT TERLALU MUDA
LEGUMINOSA TERLALU CEPAT TUMBUH
LEGUM TERLALU BANYAK
PROTEIN TANAMAN TERLALU TINGGI : 10-15%
TERLALU BANYAK DIBERI MAKANAN HALUS
HEREDITAS.
“BLOAT SEKUNDER”



OBSTRUKSI (TERSUMBAT)
STENOSIS (OESOPHAGUS MENYEMPIT)
HERNIA DIAFHRAGMA
 TERJADINYA




BLOAT
GAS TERBENTUK TERLALU CEPAT
ERUKTASI KURANG
ANATOMI RUMEN
GAS BERCAMPUR DENGAN MAKANAN
(TROUTHY-BLOAT) DALAM MAKANAN
TERLALU BANYAK : PEPSIN,
HEMISELULOSA, SAPONIN

GERAKAN RUMEN BERUBAH
 PERTOLONGAN
KELAPA

: BERI MINYAK
BLOAT PRIMER :
• PEMBERIAN MINYAK KELAPA : 0,5-1 LITER
UNTUK SAPI, 29-58 CC UNTUK DOMBA,
DIMASUKKAN DENGAN “STOMACH TUBE”
• UNTUK SAPI
TROCOR/TUSUK
 PENCEGAHAN



:
PEMBATASAN GRAZING
PENGATURAN PADANG RUMPUT
PEMBERIAN ANTIBIOTIKA PER-ORAL,
PENISILIN DAN TILOSIN
PROSES KONSUMSI PAKAN
DAN ALIRAN DIGESTA
PADA RUMINANSIA
PENCERNAAN DALAM
RONGGA MULUT
1. PREHENSI
PENARIKAN (PENGAMBILAN) MAKANAN KE
DALAM MULUT
 CARA TIAP SPESIES HEWAN BERBEDA.



DASARNYA BIBIR, GIGI, LIDAH
CARNIVORA  ANJING, KUCING
• PENGAMBILAN MAKANAN DIBANTU KAKI DEPAN

KUDA  BIBIR ATAS (PALING SENSITIF)
 KUAT DAN LINCAH  ORGAN POKOK
PREHENSI
 SAPI


 LIDAH (POKOK)
BIBIR ATAS DAN BAWAH TERBATAS
GERAKANNYA
LIDAH  PANJANG, KUAT, LINCAH
BERGERAK, KASAR
 DOMBA
(POKOK)


 LIDAH DAN GIGI SERI
LIDAH TIDAK DAPAT DIJULURKAN
BIBIR ATAS MEMPUNYAI CELAH
 KAMBING
BERCELAH
BIBIR ATAS TIDAK
MINUM DAN MENETEK
 CARNIVORA DAN HERBIVORA BERBEDA
 CARNIVORA (KUCING, ANJING) 



HERBIVORA  MENGHISAP





UJUNG LIDAH MEMBENTUK SENDOK
BIBIR TERTUTUP RAPAT
BAGIAN DEPAN SEDIKIT TERBUKA
BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN AIR
SAAT MENETEK BIBIR YANG TERBUKA
DIISI PUTTING SUSU INDUK
TEKANAN AMBING  TEKANAN NOL
2. MASTIKASI

PENGHANCURAN BAHAN MAKANAN SECARA MEKANIK
DALAM MULUT
GIGI INCISOR UNTUKMENARIK DAN MEMOTONG
MAKANAN
GIGI MOLAR UNTUK MENGGILING BAG. KECIL

LAMA PENGUNYAHAN  JENIS MAKANAN




CARNIVORA
HERBIVORA
SEBENTAR DAN SEMPURNA
 LAMA & INTENSIF

PENGUNYAHAN 
MEMPERLUAS PERMUKAAN
BAHAN MAKANA  KERJA ENZIM INTENSIF

ARAH GERAKAN  LATERAL
 PROSES MENGGILING
MEKANISME PENGUNYAHAN

SELAMA PENGUNYAHAN :



SIFAT PROSES PENGUNYAHAN 
VOLUNTAIR





LIDAH DAN PIPI SELALU BERGERAK
MAKANAN  DIANTARA DERETAN GIGI
DIKUNYAH TERUS PADA BAGIAN SISI
HALUS TENGGOROKAN  DITELAN
GERAK DIKENDALIKAN OLEH KEMAUAN
DIKONTROL UNTUK “HIGHER COUNTER”
KEADAAN NORMAL

RAHANG
TERTUTUP
U. D. PENGUNYAHAN
TIDAK BEKERJA
MEKANISME PENGUNYAHAN
(LANJUTAN)




MAKANAN MASUK
 U. D. PENGUNYAH
RELAKSASI MULUT TERBUKA  KONTRAKSI U.
D.  MULUT TERTUTUP
GERAKAN TERJADI SECARA RITMIS PADA
RAHANG ATAS DAN BAWAH  GERAKAN
MENGUNYAH
MASTIKASI  RANGSANGAN SENSORIS
SYARAF AFFERENT  SYARAF CRANIAL KE V
(N. TRIGEMINUS)  RANGSANGAN DI TERUSKAN
 SYARAF AFFERENT MELALUI “RADIX
MOTORIS” SYARAF CRANIAL KE V  DI U. D.
ELEVANTOR DAN MYLOHYOIDENS.
REFLEKS MASTIKASI
REFLEKS MENGUNYAH (GNAWING REFLEKS)
1.

TIMBUL SEBAGAI RESPONS TERHADAP RANGSANGAN
DAERAH INCISIVUS  GERAKAN MENGUNYAH DARI
RAHANG
REFLEKS MASTIKASI VERTIKAL (VERTICAL
MASTICATING REFLEKS)
2.

TIMBUL SEBAGAI RESPONS TERHADAP RANGSANGAN
PADA MEMBRANA MUKOSA PADA DAERAH GIGI
MOLAR TENGAH  RAHANG MEMBUKA DAN MENUTUP
MULUT TERTUTUP  “RUMINANT REFLEKS”
3.

TERJADI STIMULASI TERHADAP RESEPTORRESEPTOR PADA MULUT OLEH MAKANAN  TIMBUL
REFLEKS INHIBISI ALAT PENUTUP MULUT  RAHANG
TERBUKA
URAT DAGING YANG TERLIBAT PROSES
MASTIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
MUSCULUS MASSETER
MUSCULUS PTERYGOIDEA INTERNA
DAN EKSTERNA
MUSCULUS TEMPORALIS
MUSCULUS MYOLOHGOIDEA
MUSCULUS GENIOHGOIDEA
MUSCULUS DIGESTRICUS PADA
HERBIVORA 
MUSCULUS
MASSETER
FUNGSI MASTIKASI
1.
2.
3.

MENGGILING MAKANANAN  LUNAK
DAN HALUS
ENZIM BEKERJA LEBIH AKTIF MAKANAN
HALUS PERMUKAAN MAKANAN
RELATIF LUAS
MAKANAN HALUS BERCAMPUR SALIVA 
MUDAH DITELAN
MASTIKASI  PROSES PENCERNAAN 
MENGUBAH MAKANAN MENJADI HALUS DAN
BERAIR PADA HERBIVORA
MASTIKASI PADA :

KUDA



SAPI




BUTIRAN DAN SILAGE
MENGUNYAH : 94 KALI GERAKAN / MENIT
RUMPUT KERING  78 KALI / MENIT
SAPI PERAH



1 ½ JAM  BOLUS TERBENTUK 60 – 65
RUMPUT KERING : 70 – 80 KALI / MENIT
BUTIRAN  4700 KALI/ HARI
RUMPUT KERING  10.530 / HARI
SAPI JANTAN  1.4 – 11% WAKTU/HARI
UNTUK MASTIKASI
SALIVASI

KELENJAR AIR LUDAH DAN SEKRESINYA :






SALIVA  CAMPURAN SEKRESI KELENJAR
PAROTIS, SUB MAXILARIS DAN SUB LINGUALIS
BERUPA LENDIR BERTIPE CAIR
BERDASARKAN SEKRESINYA  KEL. SALIVA
DIBAGI 3 :




KEL. PAROTIS
KEL. SUB. MAXILALLIS (MANDIBULARIS)
KEL. SUB. LINGUALIS
PADA BEBERAPA SPESIES  KEL. BUCCALIS
TIPE KEL. SEROSA
TIPE KEL. MUKUS
TIPE KEL. SEROSA DAN MUCUS (CAMPURAN)
 SERO MUCUS

SEKRESI KEL. SEROSA  CAIRAN CUCER


MENGANDUNG PROTEIN  TANPA MUCIN
SEKRESI KEL. MUKUS  AGAK KENTAL

MENGANDUNG GLYCOPROTEIN MUCIN

SEKRESI KEL. CAMPURAN  CAMPURAN SEROSA
& MUCIN

PADA RUMINANSIA  SEKRESI PAROTIS
TERJADI TERUS MENERUS  MAKANAN
BASAH  ALKALIS
PADA RUMINANSIA  REFLEKS SEKRESI DAPAT
SECARA MEKANIS  MERANGSANG BAG.
CARDIA PADA AB-OMASUM
SALIVA  BUFFER ASAM-ASAM HASIL
FERMENTASI MIKROBA RUMEN


FUNGSI SALIVA
1.
MEMBASAHI MAKANAN


2.
LUBRIKASI

PELICIN  BOLUS MUDAH DITELAN  ADANYA MUCIN
BUTIR-BUTIR MAKANAN  MUDAH DIBENTUK BOLA

ADANYA AMYLASE

3.
4.
MENCERNA PATI
MEDIA UNTUK PERTUMBUHAN & AKTIFITAS
BAKTERI


MASTIKASI DAN MENELAN  MUDAH
MELARUTKAN Z – H
DALAM RUMEN  MENETRALKAN ASAM-ASAM
ORGANIK YANG DIBENTUK MIKROBA  MENCEGAH
TERJADI BUIH
PADA ISI RUMEN
ELEKTROLIT PADA SALIVA :

Na, K, Ca, Mg, P DAN UREA YANG MEMPERTINGGI KECAP
FERMENTASI MIKROBA
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SEKRESI SALIVA




BENTUK FISIK PAKAN
KANDUNGAN BAHAN KERING
VOLUME CAIRAN ISI PERUT
STIMULASI PSIKOLOGIS







SALIVA PADA DOMBA DAN BABI  10 – 15 L / HARI
SALIVA PADA SAPI  75 – 100 L /HARI
RUMINANSIA  SERAT KASAR   SEKRESI SALIVA 
BIJIAN ENERGI TINGGI  SALIVA   BUFFER
RUMEN 
BIJI-BIJIAN  ASAM LEMAK TERBANG   SALIVA 
PENEBALAN KERATIN MUKOSA RUMEN
ACIDURIA PHOSPHERUSA  BERI INFUS Na
BICARBONAT KEDALAM RUMEN
3. PENELANAN (DEGLUTISI)
DIBAGI 3 STADIA
 PENELANAN SECARA VOLUNTAIR

 DIKENDALIKAN OLEH KEMAUAN
 STADIA PHARINX  INVOLUNTAIR 
REFLEKS (CEPAT)
 STADIA OESOPHAGUS 
INVOLUNTAIR  REFLEKS (CEPAT)

GLUKOSTATIK



TERMOSTATIK


ENERGI YANG MASUK CUKUP  LAPAR HILANG
KHEMOSTATIK





PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH ARTERI DAN VENA
KECIL  LAPAR
GLUKOSA DARAH VENA > DARAH ARTERI  KENYANG
PADA RUMINANSIA (SAPI)  KONSENTRASI
METABOLIT TERTENTU DALAM DARAH/RUMEN 
MEMPENGARUHI NAFSU MAKAN
MISAL : INFUS ASAM LEMAK TERBANG
(ASETAT, PROPIONAT) KEDALAM DARAH /RUMEN
 NAFSU MAKAN TURUN
LIPOSTATIK


LEMAK DARAH VENA > DARAH ARTERI
 KENYANG
• LEMAK  SUMBER ENERGI ESSENSIAL