Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
RENCANA PEMBANGUNAN PARIWISATA TAHUN 2015-2019 Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc. MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 13 Desember 2014 1 SISTEMATIKA PAPARAN 1. 2. 3. 4. Strategic Rationale Strategic Situation Analysis Strategy Formulation Strategy Implementation 2 Strategic Rationale 3 STRATEGIC RATIONALE : TOURISM IN THE WORLD of GDP – Direct, 9% 1 in US$ Indirect and Induced Impact 11 Jobs 1.4 6% 25 1087 5 to 6 Trillion in Export of the World’s Export Million of Tourists in 1990 Million of tourists in 2013 TOURISM, KEY TO DEVELOPMENT, PROSPERITY AND WELL-BEING: -An ever increasing number of destination world wide opened, invest , and turning Tourism into Key of export Revenues, Jobs Creator, Enterprises and Infrastructure development; -Tourism has experienced continued expansion and diversification, Becoming One of the Largest and FastestGrowing Economic Sector in the world; -Despites occasional shocks, International Tourist Arrival have shown virtually Uninterrupted Growth – 25 million (1950) 278 Million (1980) 528 Million (1995) 1087 Million (2013) Billion of Domestic Tourists Source: UNWTO Tourism Highlights, 2014 4 Strategic Situation Analysis (SSA) 5 SSA : BENCHMARK OF ASIA TOURISM Sumber: WTTC, 2014 6 SSA : BENCHMARK ON GLOBAL GDP, CONTRIBUTION TO EMPLOYMENT, AND HISTORIC GROWTH Sumber: WTTC, 2014 7 SSA : BENCHMARK ON GLOBAL GDP, CONTRIBUTION TO EMPLOYMENT, AND HISTORIC GROWTH Sumber: WTTC, 2014 8 SSA : BENCHMARK OF GLOBAL DIRECT GDP BY INDUSTRY • In 2011, Travel & Tourism generated $2 trillion in direct GDP. • This contribution to global GDP is more than double that of the automotive industry and one-third larger than the global chemicals industry. • The Travel & Tourism • sector is three-quarters the size of the global education, communications, and mining sectors Sumber: WTTC, 2014 9 SSA : BENCHMARK OF GLOBAL GDP IMPACT BY INDUSTRY • • • • • With the addition of indirect and induced economic impacts, the total GDP impact of Travel & Tourism was $6.3 trillion in 2011. This impact is larger than that of some of the most important manufacturing sectors— namely automotive and chemicals manufacturing. Travel & Tourism’s total economic impact exceeds that of the mining sector and nearly equals the global education sector. At 9.1% of global GDP, Travel & Tourism generates more economic output than automotive manufacturing (7.9%), mining (8.0%) and chemicals manufacturing9.0%). Travel & Tourism contributes roughly the same share of global GDP as the global education and communications industries Sumber: WTTC, 2014 10 SSA : BENCHMARK OF GLOBAL DIRECT EMPLOYMENT BY INDUSTRY Sumber: WTTC, 2014 In terms of employment, the importance of Travel & Tourism is even more pronounced. With 98 million people directly employed in 2011, Travel & Tourism directly employs: • 6 times more than automotive manufacturing; • 5 times more than the global chemicals industry; • 4 times more than the global mining industry; • 2 times more than the global communications industry; • A third more than the global financial services industry. 11 SSA : BENCHMARK OF WORLD GDP FORECAST BY INDUSTRY • The Oxford Economics global industry model projects Travel & Tourism direct industry GDP to grow at an average of 4.2% per year over the next decade, greater than the 3.6% average annual growth expected for the total global economy. • Expectations are for employment to grow 1.9% per annum over the next decade. • This is greater growth than forecast for the mining sector as well as the total global economy, which Oxford Economics expects to grow 1.2% per annum through 2022. Sumber: WTTC, 2014 12 SSA : KONDISI SAAT INI DAN TARGET 2019 TARGET 2019 makro 2014 • Kontribusi pada PDB Nasional • Devisa • Jumlah Tenaga Kerja • 4% • Rp. 120 triliun • 8,7 juta • 8% • Rp. 240 triliun • 13 juta mikro SEKTOR PARIWISATA • Indeks Daya Saing Pariwisata (WEF)**) • Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara • Jumlah perjalanan wisatawan nusantara • #70 • 9 juta • 250 juta • #30 • 20 juta • 275 juta *) Perbandingan Jumlah Wisatawan Mancanegara : Malaysia Singapura Thailand : 25,7 juta : 15.5 juta : 26.7 juta *) Sumber data : UNWTO – United Nation World Tourism Organization **) WEF : World Economic Forum 13 SSA : Daya Saing Pariwisata Indonesia di Tingkat Global Tahun 2013 daya saing pariwisata Indonesia urutan 70 dari 140 negara BOTTOM THREE : 3 faktor dengan urutan daya saing terendah : 1)infrastruktur pariwisata, 2)infrastruktur ICT, 3)kebersihan dan kesehatan TOP THREE : 3 faktor dengan urutan daya saing tertinggi : 1)Sumberdaya alam 2)Prioritas kepariwisataan 3)Daya saing harga Sumber : World Economic Forum (WEF), 2013. 14 SSA : Daya Saing Pariwisata Indonesia Di ASEAN Dibandingkan dengan para kompetitor, menurut Indek Daya Saing Pariwisata Asean dari World Economic Forum (WEF) tahun 2013, Indonesia menempati posisi ke- 4 setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand 15 SSA : WISATAWAN MANCANEGARA TAHUN 2013 MENCAPAI 8,8 JUTA WISMAN (+ 9%) 10,000,000 14.0 9,000,000 12.0 8,000,000 10.0 7,000,000 6,000,000 8.0 5,000,000 6.0 4,000,000 3,000,000 7.3 2,000,000 4.0 1,000,000 4.7 4.5 4.4 2004 2005 2006 5.3 7.6 8.5 9 10 4.0 6.3 2.0 0 0.0 2003 2007 Jumlah Wisman 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pengeluaran Wisman (US$ milyar) Pertumbuhan sektor pariwisata INDONESIA yang mencapai angka 9%, lebih tinggi dari pertumbuhan DUNIA yang hanya mencapai 5%. Source : BPS, 2014 16 SSA : PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA TERUS MENINGKAT SETIAP TAHUNNYA DAN MEMBERIKAN KONTRIBUSI TUMBUHNYA PEREKONOMIAN DAERAH MELALUI BELANJA WISNUS. 300 250 200 195.77 200.59 207.12 202.76 222.39 234.38 225.04 229.73 236.75 245.29 248.00 198.36 204.55 137.91 150 108.96 150.41 156.89 171.50 176.32 123.17 88.21 100 58.71 68.82 70.87 71.7 74.72 50 0 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Juml. Perjalanan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* Juml. Pengeluaran • Tahun 2013 angka perjalanan wisatawan nusantara mencapai 248 juta perjalanan dengan pertumbuhan 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka perjalanan tersebut menciptakan pembelanjaan wisnus hingga Rp. 176.32 trilliun. Source : BPS, 2014 17 Strategy Formulation 18 STRATEGY FORMULATION Strategy Framework • GREAT SPIRIT • Indonesia Bekerja – Wonderful Indonesia National Level • GRAND STRATEGY • Directional Strategy: Sustainable Competitive Growth • Portfolio Strategy : Integrated e-Tourism ecosystem • Parenting Strategy : Government Support – Industry Led • BUSINESS STRATEGY Industry Level • Comparative Strategy • Competitive Strategy • Cooperative Strategy : Industry Champion : Focus, Speed, and Differentiation : Public Private Partnership 19 STRATEGY FORMULATION KENDALA PELUANG • • • • • Sumberdaya alam (80%) Prioritas kepariwisataan (77%) Daya saing harga (76%) Sumberdaya Manusia (70%) Keselamatan dan Keamanan (63%) • • • • • Infrastruktur pariwisata (30%) Infrastruktur ICT (39%) Kebersihan dan kesehatan (41%) Aksesbilitas (connectivity, seat capacity, dan direct flight) (50%) Regulasi (ijin masuk kapal layar /yacht, visa, bea cukai) (61%) INDONESIA TOURISM STRATEGY 1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara 2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdayasaing di dalam negeri dan di luar negeri 3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk / jasa pariwisata nasional di setiap destinasi periwisata yang menjdai fokus pemasaran 4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber daya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional Sumber : Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 20 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI RPJMN TAHUN 2015-2019*) DESTINASI PARIWISATA PEMASARAN PARIWISATA NASIONAL INDUSTRI PARIWISATA KELEMBAGAAN PARIWISATA Diarahkan untuk meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdayasaing di dalam negeri dan di luar negeri melalui: (1) fasilitasi pembangunan destinasi pariwisata nasional yang menjadi fokus pemasaran pariwisata dengan dalam penetapan kawasan peruntukan pariwisata dalam RTRW dan RDRW, site plan destinasi wisata beserta rancangan detail (detail design) kawasan destinasi wisata; (2) bersama para pemangku kepentingan pariwisata membangun fasilitas umum di kawasan wisata; (3) meningkatkan citra kepariwisataan; serta (4) destination management organisation (DMO). Diarahkan untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara, melalui promosi yang mencakup : (1) wisata alam yang terdiri dari wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan; (2) wisata budaya yang terdiri dari wisata heritage dan religi, wisata kuliner dan belanja, dan wisata kota dan desa; dan (3) wisata ciptaan yang terdiri dari wisata MICE & Event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu. Diarahkan untuk meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk / jasa pariwisata nasional di setiap destinasi periwisata yang menjadi fokus pemasaran melalui: (1) pembinaan usaha pariwisata bagi masyarakat lokal, (2) fasilitasi investasi usaha sektor pariwisata, serta (3) fasilitasi pengembangan dan peningkatan jenjang keterampilan tenaga kerja lokal di bidang wisata. Diarahkan untuk membangun sumber daya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional dengan strategi: (1) berkoordinasi dengan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan sarjana di bidang kepariwisataan; (2) meingkatkan kapasitas dan kualitas lembaga pendidikan kepariwisataan, memperluas jurusan dan peminatan, membangun sekolah pariwisata; serta (3) turut serta menjaga kualitas pendidikan kepariwisataan yang diselenggarakan swasta. *) Sumber : Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 21 STRATEGY FORMULATION GREAT KONSEP “GREAT” Pendekatan pengembangan perwilayahan kepariwisataan yang mengintegrasikan dimensi infrastruktur, aksesibilitas, konektivitas, aktivitas, fasilitas, hospitality dan preferensi pasar (pintu masuk/point of distribution, pola pergerakan wisatawan, kesiapan dan kepastian tatanan pengelolaan dan tata niaga/bisnis kepariwisataan) dalam rangka meningkatkan optimalisasi nilai manfaat dan dampak positif bagi masyarakat, bisnis, dan daerah. 22 SF: PRIORITAS PINTU MASUK UTAMA WISMAN Perwilayahan Total Wisman Jumlah Wisatawan Great Bali 3.507.310 39,42% Ngurah Rai 3.241.889; Lombok 40.380 Great Jakarta 2.305.729 27,68% Soekarno-Hatta 2.240.502; Tanjung Priok 65.227; 2.154.697 Batam 1.336.430; Tanjung Uban 318.154; Kualanamu 225.550; Sultan Syarif Kasim II 25.946; Minangkabau 25,88% 44.135; Tanjung Balai Karimun 104.889 ;Tanjung Pinang 99.593 Great Batam Great Surabaya 225.041 2,70% Juanda 225.041 Graet Bandung 176.318 2,11% Husein Sastranegara 176.318; Great Yogyakarta 103.758 1,25% Adi Sucipto 86.020; Adi Sumarmo 17.738 Great Kalimantan* 41.760 0,50% Sepinggan 16.904; Entikong 24.856 Great Sulawesi* 37.647 0,45% Makassar 17.730; Sam Ratulangi 19.917 Great Sumatera* Great Maluku Papua* Keterangan: Data Kunjungan Wisman di 19 Pintu Masuk Utama Sumber : Pusdatin Kemenparekraf dan BPS, 2014 23 Pengembangan Perwilayahan Great Batam Great Kalimantan Great Maluku Papua Great Sulawesi Great Sumatera Great Jakarta Great Surabaya Great Bandung Great Yogyakarta Great Bali 24 Strategy Implementation 25 PROGRAM QUICK WINS PARIWISATA TAHUN 2015 – 2019 *) DESTINASI PEMASARAN 1. Groundbreaking Prasana Pengembangan Kawasan Ekowisata Maritim; 2. Groundbreaking Pembangunan Prasarana Pengembangan Kawasan Ekowisata Sungai di Kalimantan dan Sumatera ; 3. Kawasan Percontohan Ekonomi Inklusif Berbasis Sektor Pariwisata; 1. Lomba Branding Indonesia sebagai Destinasi Wisata Dunia (Kategori: perorangan; perguruan tinggi, dan; perusahaan jasa komunikasi; 2. Pekan Wisata Kuliner Nusantara Nasional dan Regional (untuk nasional, lokasinya dirotasi setiap tahun); 3. Perumusan Isi Pesan (content) Promosi Pariwisata Terintegrasi antara nasional, provinsi dan kabupaten/kota; 4. 5. KELEMBAGAAN (SUMBER DAYA MANUSIA) *) Inpres Partisipasi BUMN dan BUMD dalam Mendukung Promosi Pasar Wisata; Pekan Wisata Maritim di Kawasan Tengah atau Timur Indonesia (berikutnya dirotasi setiap tahun) 1. Pilot Project Revolusi Mental dan Restorasi Sosial Masyarakat di 10 Daerah Potensial untuk Destinasi Wisata 2. Pilot Project Intervensi Sosial Pembangunan Karekter Pelaku Usaha dan Pekerja Jasa Pariwisata di 5 Daerah Sumber : Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 26 KSPN DI WILAYAH SUMATERA No KSPN 1 Weh dan sekitarnya Provinsi Aceh Kabupaten/Kota Kota Sabang Potensi Wisata yang Dimiliki Bentang Alam, Cagar Alam, Situs Sejarah/Tempat Ibadah, Adat Tradisi, Seni Kerajinan, Taman Nasional Laut 2 Teluk Dalam - Nias dan Sumatera Utara Kab. Nias Selatan, Kab. Nias sekitarnya Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari, Situs Sejarah/Tempat Ibadah, Adat Tradisi 3 Tangkahan dan sekitarnya 4 Toba dan sekitarnya Aceh, Sumatera Kab. Aceh Barat Daya, Kab. Aceh Bentang Alam, Taman Nasional Utara Selatan, Kab. Gayo Lues, Kab. Aceh Tenggara, Kab. Langkat, Kab. Karo Sumatera Utara Kab. Toba Samosir, Kab. Samosir, Pulau Galang Baru, Pulau Abang Kab. Simalungun, Kab. Tapanuli Besar, Jembatan Barelang Utara, Kab. Karo, Kab. Humbang Hasundutan dan Kab. Dairi 5 Siberut dan sekitarnya Sumatra Barat 6 Kab.Kepulauan Mentawai Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari, Taman Nasional, Taman Nasional Laut, Adat Tradisi Bukittingi dan sekitarnya Sumatra Barat Kota Bukittinggi, Kab. Agam 7 Singkarak dan sekitarnya Kab. Solok, Kota Solok, Kab. Tanah Datar, Kab. Solok Selatan Bentang Alam, Cagar Alam, Situs Sejarah/Tempat Ibadah, Adat Tradisi, Seni Kerajinan Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari, Situs Sejarah/Tempat Ibadah, Adat Tradisi, Seni Kerajinan, Museum 8 Maninjau dan sekitarnya Sumatra Barat Kab. Agam Bentang Alam, Situs Sejarah/Tempat Ibadah 9 Rupat - Bengkalis dan sekitarnya Riau Kab. Bengkalis Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari, Taman Nasional 10 Muaro Jambi dan sekitarnya Jambi Kab. Muaro Jambi Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari, Situs Sejarah/Tempat Ibadah, Taman Nasional Sumatra Barat 27 KSPN DI WILAYAH SUMATERA No KSPN Provinsi Kabupaten/Kota Potensi Wisata yang Dimiliki Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari, Situs Sejarah/Tempat Ibadah, Taman Nasional 11 Kerinci Seblat dan sekitarnya Sumatera Barat, jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu 12 Nongsa - Pulau Abang dan sekitarnya Lagoi - Bintan dan sekitarnya Natuna dan sekitarnya Tanjung Kelayang dan sekitarnya Kepulauan Riau Kab. Pesisir Selatan, Kab. Solok, Kab. Kerinci, Kab. Sarolangun, Kab. Merangin, Kab. Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, Kab. Bungo Tebo, Kab. Lebong, Kab. Rejang Lebong, Kab. Mukomuko Kota Batam Kepulauan Riau Kab. Bintan Kepulauan Riau Bangka Belitung Kab. Natuna Kab. Belitung Palembang Kota dan sekitarnya (Sungai Musi) Pagaralam dan sekitarnya Sumatera Selatan Enggano dan sekitarnya Danau Ranau dan sekitarnya Way Kambas dan sekitarnya Bengkulu Lampung, Sumatera Selatan Lampung Kota Palembang, Kab. Muara Enim, Kab. Banyuasin Kab. Lahat, Kota Pagar Alam, Kab. Empat Lawang Kab. Bengkulu Utara Kab. Lampung Barat, Kab. Ogan Komering Ulu Selatan Kab. Lampung Timur Krakatau dan sekitarnya Lampung Kab. Lampung Selatan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Sumatera Selatan Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari, Situs Sejarah/Tempat Ibadah Wisata Pantai/Bahari, Flora Fauna, Adat Tradisi Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari Bentang Alam, Situs Sejarah/Tempat Ibadah, Adat Tradisi, Museum, Kawasan Olahraga, Kawasan Wisata Pantai/Bahari Bentang Alam, Adat Tradisi, Situs Sejarah/Tempat Ibadah, Museum Bentang Alam Taman Bertema, Wisata Pantai/Bahari Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari Bentang Alam, Adat Tradisi, Situs Sejarah/Tempat Ibadah, Taman Nasional, Flora Fauna Bentang Alam, Wisata Pantai/Bahari, Taman Laut 28 KSPN di Pulau Sumatera dan Pintu Masuk Pintu Masuk BATAM; TANJUNG UBAN; TANJUNG BALAI KARIMUN; TANJUNG PINANG POLONIA/KUALANAMU MINANGKABAU SULTAN SYARIF KASIM II BANDARA BADARUDDIN PELABUHAN TANJUNG PANDAN PELABUHAN PANJANG PELABUHAN KUALA TUNGKAL/MUARA SABAK PELABUHAN PULAU BAAI Provinsi 1 2 KEP RIAU 3 1 ACEH 1 SUMATERA UTARA 2 3 1 2 SUMATERA BARAT 3 4 5 1 RIAU 1 SUMATERA SELATAN 2 BANGKA BELITUNG 1 1 LAMPUNG 2 1 JAMBI 2 1 BENGKULU KSPN Kawasan Nongsa – P. Abang dskt Natuna dsk Lagoi dsk Weh dskt Toba dsk Teluk Dalam-Nias dsk Tangkahan dsk Bukittinggi dsk Siberut dsk Singkarak dsk Kerinci Seblat dsk Maninjau dsk Rupat dsk Palembang Kota dskt (Sungai Musi) Pagaralam dskt Tanjung Kelayang dskt Way Kambas dskt Krakatau dskt Muaro Jambi dskt Kerinci Seblat dskt Kawasan Enggano dskt 29 TINDAK LANJUT Bussines Plan : - Prioritas Financing Plan : - Public - Private - Public Private Partnership Total Solution Clear and Clean - Investasi - Project Plan Time Plan 30 TERIMA KASIH 31