Download Alasan menghentikan rejimen ART mengandung nevirapine

Survey
yes no Was this document useful for you?
   Thank you for your participation!

* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
Alasan menghentikan rejimen ART mengandung nevirapine
Tujuan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Italia di rumah sakit Riuniti di Bergamo, Italia ini
adalah untuk mengkaji ulang frekwensi dan faktor prediktif terhadap penghentian rejimen ART yang
mengandung nevirapine.
Seluruh pasien penerima nevirapine sebagai unsur ART di rumah sakit antara Januari 1999 dan Juni 2006
dievaluasi terlebih dahulu untuk menilai kemanjuran obat dan apakah dapat ditahan.
Sejumlah 582 pasien (72% laki-laki) menerima 744 rejimen ART mengandung nevirapine; 136 pasien
memakai nevirapine sekali sehari berbeda dengan dosis yang biasanya dua kali sehari. Delapan puluh tiga
pasien yang belum pernah diobati menerima rejimen ini. Sisanya 661 rejimen dipakai oleh pasien yang
pernah diobati, 306 mengalami kegagalan virologi dan 355 menjalani pengobatan yang disederhanakan.
Para peneliti melakukan analisis regresi logistik untuk menilai pengaruh pada dampak karakteristik awal,
dan estimasi Kaplan-Meier untuk menilai variabel tergantung waktu.
Hasil
• Kemungkinan akan tetap bertahan rejimen mengandung nevirapine dikaitkan secara bermakna dengan:
- status pengobatan pasien (estimasi Kaplan-Meier rata-rata adalah 812 hari untuk mereka yang
mengalami kegagalan virologi, 1294 untuk pasien yang belum pernah diobati dan 1657 untuk
pengobatan disederhanakan) (P < 0,0001);
- jadwal dosis (rata-rata 1315 hari untuk penggunaan sehari sekali dan 1198 hari untuk penggunaan
dua kali sehari) (P < 0,0001).
• Alasan yang paling sering diberikan untuk menghentikan pengobatan adalah:
- resistansi obat (17,5%);
- sulit ditahan (16,3%);
- keputusan pasien (14%);
- strategi lain, misalnya penghentian pengobatan sementara yang direncanakan (structured treatment
interruption atau terapi berdenyut) (13,8%).
• Peningkatan lebih tinggi pada tingkat grade 3 atau aminotransferase diamati selama 10,2 persen masa
pengobatan, mencerminkan tingkat kejadian secara keseluruhan sebanyak 5,3 kasus 100 orang-tahun.
• Penghentian pengobatan terjadi pada 3,9% kasus.
Kesimpulan
Berdasarkan temuan ini, para penulis menyimpulkan, “Nevirapine, terutama apabila dipakai dalam
strategi penyederhanaan, memungkinkan dokter untuk memperpanjang masa penggunaan ART untuk
jangka panjang.”
“Risiko hepatotoksisitas akibat obat adalah rendah, tetapi nevirapine harus dipakai secara hati-hati pada
pasien yang koinfeksi dengan virus hepatitis C atau dengan tes fungsi hati yang tinggi.”
“Seperti setiap keputusan untuk meresepkan obat, penilaian yang cermat terhadap potensi risiko dan
manfaat penggunaan nevirapine harus dilakukan untuk setiap orang.”
Ringkasan: Reasons for Discontinuation of Nevirapine-based HAART Regimens, 16 Februari 2007
http://www.hivandhepatitis.com/recent/2007/021607_c.html
Sumber:
F Maggiolo F, C Arici C, M Airoldi, and others. Reasons for discontinuation of nevirapine-containing HAART: results from an unselected population
of a large clinical cohort. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. Jan 25, 2007. [Epub ahead of print].
F Maggiolo and others. Clinical experience with nevirapine: a cohort analysis. 8th International Congress on Drug Therapy in HIV Infection.
November 12-16, 2007. Glasgow, UK. Abstract P36.
Dokumen ini didownload dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/