Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
OPTIMALISASI MANAJEMEN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN Mikrotik RouterOS Minda Mora Purba dan Syamsu H. ABSTRACT Computer networks ( Computer Network ) is a network of data communication system that involves one or more computer systems are connected by transmission lines to form a system of communication tools . With the network , one computer can use the data on another computer , the printer can print a report on another computer , the computer can give the news to others although different areas . Network is the concept of network data communication systems . Network may involve only a single computer system with multiple terminals in different locations or involve multiple computer systems at different locations . For a company that is engaged in the management of care of all the needs of companies that are still in the group , the company requires Internet technology for the company's business activities , either between departments or branches are located in several parts of Indonesia . Therefore, the company is very necessary to support the good performance networking technologies . If the network management is not going well , it is causing some problems in running the daily operations . Keywords : network management, proxy, bandwidth, ip address PENDAHULUAN a. Belum adanya pembagian IP Address, sehingga akan menimbulkan IP Conflict yang akan mengganggu kelancaran jaringan baik untuk jaringan lokal maupun internet. b. Belum adanya pembagian bandwith internet, sehingga traffic jaringan internet menjadi tidak stabil. c. Belum diterapkannya keamanan dalam jaringan, sehingga sangat rentan akan gangguan baik berupa pencurian data, maupun gangguan lainnya. Jaringan kerja komputer (Computer Network) adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi alat komunikasi membentuk suatu sistem. Dengan network, komputer yang satu dapat menggunakan data di komputer yang lain, dapat mencetak laporan di printer komputer yang lain, dapat memberi berita ke komputer yang lain walaupun berlainan area. Network merupakan konsep dari jaringan kerja sistem komunikasi data. Network dapat melibatkan hanya sebuah sistem komputer saja dengan beberapa terminal di lokasi yang berbeda atau melibatkan beberapa sistem komputer di lokasi yang berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan pengimplementasian manajemen jaringan berbasis Mikrotik RouterOS. Diharapkan dengan mengimplementasikan sistem jaringan yang baru nanti dapat berfungsi lebih efektif dan dapat mengatasi masalah-masalah yang terdapat pada sistem jaringan yang ada di perusahaan. Bagi sebuah perusahaan yang bergerak daam bidang jasa manajemen yang mengurusi segala keperluan dari perusahaan-perusahaan yang masih berada dalam grupnya, maka perusahaan tersebut memerlukan teknologi internet untuk kegiatan bisnis perusahaan, baik antar departemen atau cabang yang berada di beberapa wilayah Indonesia. Oleh karena itu perusahaan ini sangat perlu didukung dengan performa teknologi networking yang baik. Jika manajemen jaringannya belum berjalan dengan baik, hal ini menyebabkan timbulnya beberapa masalah dalam menjalankan operasinya setiap hari, seperti : LANDASAN TEORI A. Pengertian Analisis Analisis berkaitan dengan pemahaman dan pemodelan aplikasi serta domain dimana aplikasi beroperasi. Masukan awal fase analisis adalah pernyataan masalah yang mendeskripsikan masalah yang ingin diselesaikan dan menyediakan pandangan konseptual terhadap sistem yang diusulkan. Sebutan lengkap analisis adalah analisis 40 kebutuhan perangkat lunak (software requirement analysis). Analisis adalah mendaftarkan apa-apa yang harus dipenuhi oleh sistem perangkat lunak melakukannya. (Hariyanto,2004). Sistem pemasangan jaringan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Jaringan Terpusat Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa node (workstation) yang terhubung dengan sebuah komputer pusat atau disebut Server. Pada jaringan ini sistem kerja workstation tergantung dari komputer pusat. Dan komputer pusat tugasnya melayani permintaan akses dari workstation. Analisis jaringan (Network Analysis) merupakan seni mendengarkan (listening) dalam komunikasi data dan jaringan biasanya dilakukan untuk memastikan bagaiman peralatan-peralatan berkomunikasi dan menentukan keamanan dari jarigan tersebut. 2. Jaringan Peer-to-Peer Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa komputer yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya tanpa komputer pusat (server base). Pada masingmasing komputer workstation terdapat media penyimpanan (hard disk) yang berfungsi sebagai server individu. Analisis jaringan biasanya digunakan untuk tiga hal sebagai berikut: 1. Penyelesaian masalah (troubleshooting) pada jaringan yang akan dibangun. 2. Optimasi performa / kinerja jaringan agar lebih baik dari sebelumnya. 3. Perencanaan dan pengujian (planning / testing) jaringan. B. Pengertian Perancangan Perancangan merupakan penghubung antara spesifikasi kebutuhan dan implementasi. Perancangan merupakan rekayasa representasi yang berarti terhadap sesuatu yang hendak dibangun. Hasil perancangan harus dapat ditelusuri sampai ke spesifikasi kebutuhan dan dapat diukur kualitasnya berdasarkan kriteria-kriteria rancangan yang bagus. Perancangan menekankan pada solusi logic mengenai cara system memenuhi kebutuhan (Hariyanto, 2004). C.1. Jenis Jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Jangkauan 1. LAN (Local Area Network) Local Area Network sering kita jumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet. Jaringain ini dapat menghubungkan lebih dari 2 komputer diruangan jarak dekat (terbatas) hingga beberapa KM saja. Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer, printer, dan perangkat lainnya. Dari definisi yang telah disebutkan diatas, maka perancangan system dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu system manajemen jaringan dibentuk. 5. Dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa element yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. 2. MAN (Metropolitan Area Network) Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga wilayah yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan tinggi. Wilayah yang dapat menjadi cakupannya berkisar 50 KM. MAN ini merupakan rangkaian LAN yang berukuran dan berjarak lebih besar. 3. WAN (Wide Area Network) Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN, yaitu dapat menghubungkan suatu wilayah bahkan Negara lain. WAN pada dasarnya merupakan kumpulan beberapa LAN yang ada dibeberapa lokasi sehingga dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkannya dan device itu kita sebut router. C. Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan dengan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resources). 41 C.2. Topologi Jaringan Komputer 1. Topologi Bus Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer saling berhubungan secara langsung menggunakan satu kabel saja. Kabel yang menghubungkan jaringan ini adalah kabel Koaksial dan dilekatkan menggunakan T-Connector. Gambar 3. Topologi Star 4. Topologi Tree Topologi Tree ini merupakan hasil pengembangan dari topologi star dan topologi bus yang terdiri dari kumpulan topologi star dan dihubungkan dengan 1 topologi bus. Topologi tree biasanya disebut juga topologi jaringan bertingkat dan digunakan interkoneksi antar sentral. Pada jaringan ini memiliki beberapa tingkatan simpul yang ditetapkan dengan suatu hirarki, gambarannya adalah semakin tinggi kedudukannya maka semakin tinggi pula hirarkinya. Gambar 1. Topologi Bus 2. Topologi Ring Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu oleh Token. Token ini berisi informasi yang berasal dari komputer sumber yang akan memeriksa apakah informasi tersebut digunakan oleh titik yang bersangkutan, jika ada maka token akan memberikan data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju ke titik berikutnya. Gambar 4. Topologi Tree 5. Topologi Mesh / Jala Topologi mesh merupakan rangkaian jaringan yang saling terhubung secara mutlak dimana setiap perangkat komputer akan terhubung secara langsung ke setiap titik perangkat lainnya. Gambar 2. Topologi Ring 3. Topologi Star Pada topologi jenis star ini, setiap komputer langsung dihubungkan menggunakan switch, dimana swith ini adalah sebagai pengatur lalu lintas seluruh komputer yang terbung, karena menggunakan proses pengiriman dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya pemasangannya juga tinggi. Gambar 5. Topologi Mesh 42 6. Topologi Linear Topologi ini merupakan perluasan dari topologi bus dimana kabel utama harus dihubungkan ke tiap titik komputer menggunakan T-connector. Topologi tipe ini merupakan jenis yang sederhana menggunakan kabel RG-58. Interconnection (OSI) dibagi menjadi 7 layer, yaitu: 1. Layer 1 – Physical Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. 2. Layer 2 – Data Link Berfungsi untuk menentukan bagaiman bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Acces Control Address (MAC Adress)), dan menentukan bagaimana perangkatperangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan Lapisan Media Access Control (MAC). 3. Layer 3 – Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket paket, kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3. 4. Layer 4 – Transport Befungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses, dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang ditengah jalan. 5. Layer 5 – Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dbuat, dipelihara, atau dihancurkan, selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. 6. Layer 6 – Presentation Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirector (redicrector software), seperti layanan workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Gambar 6. Topologi Linear D. Pengertian Manajemen Jaringan Pengelolaan jaringan dapat didefinisikan sebagai OAM & P (opersional, administrasi, pemeliharaan, dan penyediaan) jaringan dan layanan. Tipe pengoperasian berkaitan dengan operasi sehari-hari dalam menyediakan layanan jaringan (Subramanian, 2000). Manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik. Sistem manajemen jaringan adalah sekumpulan perangkat untuk memantau dan mengontrol jaringan. Sistem manajemen jaringan terdiri dari tambahan perangkat keras dan piranti lunak yang diimplementasikan diantara komponen-komponen jaringan yang sudah ada. D.1. Model OSI OSI merupakan Standar Internasional yang dikembangkan oleh ISO (Internatioal Stanard Organization) untuk keperluan interkoneksi system komputer yang kooperatif. Open System adalah salah satu yang memenuhi standar OSI dalam berkomunikasi dengan system yang lain. Pengembangan model OSI dimaksudkan untuk menyediakan suatu kerangka kerja bagi standarisasi. Didalam model itu, satu atau lebih standar protocol dapat dikembangkan pada masing-masing lapisan. Model menentukan fungsi-fungsi secara umum agar dapat ditampilkan pada lapisan. (Stallings, 2001). Arsitektur jaringan menurut Open System 43 7. Protocol (RDP). Layer 7 – Application Berfungsi sebagai antarmuka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protok yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. 5. TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, jalur telepon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apapun. 6. Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala Global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya seluas internet sekarang ini. 7. TCP/IP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga dapat diterapkan pada internetwok. 8. TCP/IP memiliki banyak jenis layanan. D.2. TCP/IP Model TCP/IP (Transmision Control Protocol/ Internet Protocol) termasuk dalam deretan protocol komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan Host-host pada jaringan Internet. TCP/IP menggunakan banyak protocol didalamnya, adapun protocol utamanya adalah TCP dan IP. (Sugeng, 2006). 1. Layer 1 - Network Access Lapis ini merupakan lapis terbawah pada lapis TCP/IP. Fungsi protokol-protokol pada lapisan ini adalah: 1. Mendefinisikan bagaimana menggunakan jaringan untuk mengirimkan frame, yang merupakan unit data yang dilewatkan melalui media fisik. 2. Protokol pada layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.Pada lapisan ini terdapat protokol-protokol seperti Ethernet,Token Ring, PPP, FDDI, ATM, X.25, dan SLIP. TCP/IP merupakan sekumpulan protokol yang dikembangkan untuk mengijinkan komputer-komputer agar dapat saling membagi sumber daya yang dimiliki masing-masing melalui media jaringan. (Sugeng, 2006). Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan sebagai bagian dari riset yang dikembangkan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Pertama kalinya TCP/IP dikembangkan untuk komunikasi antar jaringan yang terdapat pada DARPA. Selanjutnya, TCP/IP ini dimasukan pada distribusi software UNIX. Sekarang TCP/IP telah digunakan sebagai standar komunikasi internetwork dan menjadi protokol transport bagi internet, sehingga memungkinkan jutaan komputer berkomunikasi secara global. TCP/IP memungkinkan komunikasi diantara sekumpulan interkoneksi jaringan dan dapat diterapkan pada jaringan LAN ataupun WAN. Tidak seperti namanya, TCP/IP tidaklah hanya memuat protokol di layer 3 dan 4 dari OSI layer (seperti IP dan TCP), tetapi juga memuat protokol-protokol aplikasi lainnya seperti email, remote login, ftp, http, dan sebagainya.TCP/IP dapat diterima oleh masyarakat dunia karena memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka. 2. Standar Protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya. 3. TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu. 4. Pengembangan TCP/IP dilakukan dengan consensus dan tidak tergantung pada vendor tertentu. 2. Layer 2 – Internet Lapis ini bertanggung jawab atas routing yang ada pada jaringan. Protokol-protokol pada lapis ini menyediakan sebuah datagram network service. Datagram merupakan paket-paket informasi yang terdiri atas header, data, dan trailer. Header berisi informasi seperti alamat tujuan yang dibutuhkan oleh jaringan untuk merutekan datagram. Sebuah header juga dapat berisi informasi lainnya seperti alamat asal dari sipengirim. Trailler biasanya berupa nilai checksum yang digunakan untuk memastikan bahwa data tidak dimodifikasi pada saat transit. Pada lapis ini terdapat protokol IP (Internet Protocol) yang berfungsi untuk menyampaikan paket data kealamat yang tepat.ICMP, yang menyediakan kemampuan control dan pesan ARP, yang menentukan MAC address dari alamat IP yang diketahui,serta RARP yang menentukan alamat IP jika diketahui alamat MAC. 3. Layer 3 – Transport Lapis transport memiliki dua fungsi flow 44 D.3. IP Adressing IP address adalah alamat logika yang diberikan keperalatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binary, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya: 11000000.00010000.00001010.00000001 Atau dapat ditulis dalam bentuk empat kelompok format decimal (0-255) misalnya: 192.16.10.1 control, yang disediakan oleh sliding windows, dan reliability, yang disediakan oleh sequence number dan acknowledgement. Pada lapis transport terdapat dua buah protokol. 1. TCP, merupakan protokol yang bersifat connection oriented dan dikirimkan ketujuan tidak diterima dan menyediakan sebuah virtual circuit diantara aplikasi-aplikasi end user. Kelebihan dari TCP adalah adanya jaminan penghantaran paket ketujuan. 2. UDP, merupakan protokol yang bersifat connectionless dan unreliable, meskipun bertanggung jawab untuk mengirimkan paket, tidak ada software yang melakukan pengecekan terhadap segmen yang dikirim. Kelebihan dari protokol ini adalah kecepatan, karena UDP tidak menyediakan acknowledgement. Baik bilangan binary dan decimal merepresentasikan nilai yang sama. Namun IP address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilangan decimal. Salah masalah penggunaan bilangan binary adalah pengulangan bilangan 0 dan 1 yang panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar. IP address yan terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4). IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Berapa jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID adalah bergantung pada kelas IP address yang dipakai. a. Pembagian Class IP Addressing IP address dapat dibedakan menjadi empat kelas, yaitu A,B,C,dan D, (Mansfield, 2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan untuk address biasa. Sedangkan kelas D untuk multicasting (224.0.0.0239.255.255.255). 1. Class A address Class A didesain untuk mensupport network yang besar dengan jumlah lebih dari 16 juta host address yang tersedia. IP address clas A menggunakan octet yang pertama untuk menunjukan network address, dan tiga octet sisanya tersedia untuk host address. 4. Layer 4 – Application Lapis ini merupakan lapis teratas pada TCP/IP. Lapis ini menyediakan fungsifungsi bagi aplikasi-aplikasi pengguna. Lapis ini menyediakan layanan-layanan yang dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi user untuk berkomunikasi pada jaringan. Pada lapis ini terdapat beberapa protokol seperti TFTP, FTP, NFS untuk file transfer. SMTP dan POP3 sebagai protokol aplikasi email, Telnet danFTP sebagai aplikasi remote login. SNMP sebagai protokol manajemen jaringan. Kemudian DNS sebagai protokol aplikasi sistem penamaan diinternet. Serta HTTP, sebagai protokol aplikasi web. OSI Model TCP/IP Model 7. Application 6. Presentation Application 5. Session 4. Transport Transport 3. Network Internet 2. Data Link Network Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan bit pertama adalah 0 maka angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 00000000 dalam bilangan biner, sedangkan dalam bilangan desimal adalah 127. Access 1. Physical Tabel 1. OSI Model (kiri) dan TCP/IP Model (kanan) 45 Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP address 127.0.0.0 tidak dapat dgunakan karena dipakai untuk loopback testing, maka alamat IP address yang octet pertamanya yang dimulai dengan angka 1 sampai 126 didalam octet pertama adalah alamat Class A. dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 192 sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11011111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 223. Address IP yang octet pertamanya dimulai dengan angka 192 – 223. 2. Class B address Class B address didesain untuk mensupport kebutuhan jaringan dengan ukuran menengah sampai dengan ukuran besar. Sebuah IP address Class B menggunakan dua octet pertama dari empat octet untuk menunjukan network address, dan sisanya menunjukan host address. 4. Class D address Class D address diciptakan untuk memungkinkan multicasting didalam suatu IP address. Multicast address adalah network address unik menunjukkan paket dengan address tujuan ke group predefined dari sebuah IP address, oleh karena itu single unit dapat mentransmit aliran tunggal dari data secara simultan ke penerima lebih dari satu. Dua bit pertama dari oktet pertama Class B selalu 10. Sisa dari enak bit berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan dalam bilangan biner adalah 10000000 dan dalam bilangan desimal adalah 128, sedangkan angka tertinggi yang dipresentasikan dalam bilangan biner adalah 10111111 dan dalam bilangan decimal adalah 191. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 128-191 adalah alamat Class B. Class D address dimulai dengan bilangan binary 1110. Oleh karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11100000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adakah 224 sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11101111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 239. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan 224-239 adalah alamat Class D. 3. Class C address Class C address adalah kebanyakan yang dipakai untuk alamat address yang sebenarnya. Alamat ini dimaksudkan untuk mensupport jaringan kecil dengan jumlah maksimum 254 host. Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP Address, maka setiap IP harus memiliki subnet mask. Dengan memperhatikan default subnet mask yang diberikan, kelas suatu IP Address dapat diketahui. Berikut tabel 2.2 dijelaskan mengenai pengelompokan kelas-kelas IP address beserta jumlah jaringan dan jumlah host perjaringan dapat digunakan beserta default subnet mask-nya. Class C address dimulai dengan bilangan binary 110. Oleh karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11000000 Tabel 2. Pembagian Class IP Addressing Kelas IP Address Kelompok Oktat Pertama Network ID Host ID Jumlah Jaringan Jumlah Host Perjaringan Default Subnet Mask A B C 1 - 126 128 - 191 192 - 223 w. x.y.z 127 16.777.216 255.0.0.0 w.x y.z. 16.384 65.536 255.255.0.0 w.x.y. z. 2.097.152 256 255.255.255.0 46 Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang harus diketahui, yaitu: 1. Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback. 2. Network ID tidak boleh semuanya terdiri dari atas angka 0 atau 1. 3. Hots ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1 2. 3. Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID jaringan. Jika host ID semuanya berupa angka binary 1, IP address ini biasanya digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal. VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rite agregasi, juga disebut route summarization. Yang terakhir dapat berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21. D.5. Bandwith Bandwith Komputer didalam jaringan komputer, sering digunakan sebagai suatu anonym untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawah dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Bandwith ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunya Bandwith dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwith yang besar atau tinggi memungkinkan pengirim informasi yang besar seperti pengiriman gambar dalam video presentasi. Artinya semakin besar Bandwith suatu media, semakin tinggi kecepatan data yang dapat dilaluinya (Jonathan Lukas, 2006). D.4. Variable Length Subnet Mask (VLSM) Variable Length Subnet Mask (VLSM) juga dapat diartikan sebagai teknologi kunci pada jaringan skala besar. Mastering Konsep VLSM tidak mudah, namun VSLM adalah sangat penting dan bermanfaat untuk merancang jaringan. (Jonathan Lukas, 2006). Perhitungan dengan VLSM: 1. Mulailah menentukan IP jaringan yang memerlukan host terbanyak dahulu. 2. Kemudian dilanjutkan ke jaringan yang membutuhkan host dibawah jaringan terbanyak hostnya, begitu seterusnya sampai yang terkecil. 3. Dari jaringan 1 ke yang lain, dalam menentukan IP jaringan lebih baik diurutkan sesuai urutan jaringan dalam IP private tersebut. Rumus : 2n-2 > h n = bilangan yang akan dikurangkan dengan subnet default. h = host yang diperlukan. D.6. Proxy Server Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari internet atau intranet. Contoh: kita membutuhkan 112 host dijaringan Staff, maka 2n-2 > 112 hasilnya adalah 7. Jadi subnetting yang kita gunakan adalah 1111111.11111111.1111111.10000000 -> bit yang bernilai 0 ada 7 buah, sesuai dengan hasil yang kita hitung diatas. Jika ditulis dalam bentuk lain, subnetnya adalah 255.255.255.128 atau 192.168.1.1/25 (karena bit yang nilainya 1 ada 25 buah). Maka host maksimal dari network tersebut adalah 27 - 2 yaitu 128 -2 = 126. Mengapa dikurangi 2? Karena aka nada 2 IP yang sudah akan terisi oleh broadcast jaringan itu sendiri dan juga net ID jaringan berikutnya. Manfaat dari VLSM adalah: 1. Efisien menggunakan alamat IP: alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet. Proxy server bertindak sebagai gateway terhadap dunia internet untuk setiap komputer client. Proxy server tidak terlihat oleh komputer client, seorang pengguna yang berinteraksi dengan internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang dilakukannya. Web Server yang menerima request dari proxy server akan menginterpresikan requestrequest tersebut seolah-olah request itu dating secara langsung dari komputer client, bukan dari proxy server. Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan public (seperti halnya internet). Proxy server me47 miliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki control yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah “agen keamanan” untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai firewall. switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan menyaring informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Switch lebih pintar dibanding hub dan menawarkan dedicated bandwith kepada user atau kelompok user. Swith meneruskan paket data hanya ke port penerima yang dituju, berdasarkan informasi dalam header paket. Untuk memisahkan trasmisi dari port yang lain, swith membuat koneksi sementara antara sumber dan tujuan, kemudian memutuskan koneksi tersebut setelah komunikasi selesai. D.7. Routing Protokol routing dinamik digunakan oleh router untuk menjalankan tiga fungsi dasar yaitu: (Norton, 1999). 1. Menemukan route yang baru. 2. Komunukasi informasi dengan route yang baru ditemukan dengan router lain. 3. Forward paket dengan menggunakan route tersebut. Protokol routing dinamik terbagi atas tiga kategori luas: distance-vector, link state, dan hybrids. Salah satu cara alternative ke dalam dynamic routing adalah static routing. Sebuah router yang di program untuk static meneruskan paket ke dalam port-port yang telah ditentukan. Setelah static routing dikonfigurasi, router tidak perlu lagi untuk mencari route atau komunikasi informasi tentang route. Peran dari router hanya secara mudah meneruskan paket-paket. Static routing sangat bagus untuk jaringan yang kecil yang hanya mempunya jalur tunggal kedalam tujuan yang telah ditentukan. Didalam kasus seperti ini, static routing dapat menjadi mekanisme routing yang paling efisien karena tidak memakan bandwith untuk menemukan router atau komunikasi dengan router lain. Sebagaimana jaringan bertambah luas dan redudansi ditambah kedalam tujuan, static routing menjadi kewajiban labor-intensive. Segala perubahan yang terdapat didalam router atau fasilitas transmisi didalam WAN harus secara manual ditemukan dan di program. WAN yang mempunyai fitur topologi yang makin kompleks menawarkan potensi yang lebih banyak memerlukan routing dinamin. Apabila menggunakan static routing didalam jaringan kompleks, WAN yang mempunyai banyak jalur mengatasi redudansi route. Gambar 7. Switch (www.hp.com) 2. Router Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukan rute / jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah. Dibandingkan dengan hub dan switch, router masih lebih pintar. Router menggunakan alamat lengkap paket untuk menentukan router atau workstation mana yang menerima paket. Berdasarkan peta jaringan yang disebut “table routing”, router dapat memastikan bahwa paket berjalan melalui jalur yang palung efisien ketujuan mereka. Jika link antara kedua router gagal, router pengirim dapat memilih rute alternative supaya traffic tetap berjalan. Router juga menyediakan link antar jaringan yang menggunakan protocol yang berbeda. Router tidak hanya menghubungkan jaringan pada satu lokasi atau satu gedung tetapi mereka menyediakan interface atau socket untuk terhubung ke WAN. D.8. Perangkat Jaringan 1. Switch Swith menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah Gambar 8. Router (www.mikrotik.com) 48 3. Access Point Access Point merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari client ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik perusahaan. Fungsinya mengkoneversi sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi kembali menjadi sinyal frekuensi radio. E. Mikrotik Dahulu mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstin. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang bermigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis, seorang sarjana fisika dan mekanik sekitar tahun 1995. (Satya, 2006) John dan Arnis mulai merouting dunia pada tahun 1996 (misi Mikrotik adalah merouting seluruh dunia). Mulai dengan system Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, Negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negaranegara berkembang. Menurut Arnis, selain staff di lingkungan mikrotik, mereka juga merekrut tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan mikrotik secara protocol. Gambar 9. Access Point (www.engeniustech.com) 4. UTP UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan jenis media kabel yang tidak memiliki lapisan pelindung (Shield) dan hanya dilindungi oleh lapisan paling luar (outer jacket). Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m. Spesifikasi dari kabel UTP antara lain : a. Cat1 : Voice Only (Kabel Telpon RJ-11) b. Cat 2 : 4 Mbps c. Cat 3 : 10 Mbps d. Cat 4 : 16 Mbps e. Cat 5 : 100 Mbps f. Cat 5e: 100 – 1000 Mbps g. Cat 6 : 1 Gbps Mikrotik RouterOS, merupakan router operasi Linux base yang diperuntukan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox), Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard Komputer PC (Personal Komputer). Pc yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan sumber yang cukup besar untuk penggunaan standar, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai. Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level. Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai dari level 1, hinggal level 6. Untuk level 1-5 fiturnya dibatasi, sedangkan level 6 unlimited. Untuk aplikasi Gambar 10. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) (www.belden.com) 49 hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user), dan level 6 (unlimited user). Level Number Wireless Client and Bridge Wireless AP Syncronous Interfaces EoIP Tunnels PPoETunnels PPTP Tunnels L2TP Tunnels VLAN Interfaces P2P Firewall Rules NAT Rules Hotspot Active Users Radius Client Queues Web Proxy RIP, OSPF, BGP Protocols Upgrade 1 (DEMO) Detail masing-masing level dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Level-level Mikrotik 3 4 (ISP) (WISP) 5 (WISPAP) 6 Controler - - Yes Yes Yes - - - Yes Yes - - Yes Yes Yes 1 1 1 1 Unlimited 200 200 200 Unlimited 200 200 200 Unlimited 500 Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited 1 Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited 1 1 Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited 1 1 - 1 Yes Unlimited Yes 200 Yes Unlimited Yes 500 Yes Unlimited Yes Unlimited Yes Unlimited Yes - Yes Yes Yes Yes Configuration Erased on Upgrade Yes Yes Yes Yes Built-in Hardware merupakan mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstalMikrotik Router OS. Ada banyak router yang tersedia dipasaran yang dijual dengan harga yang bervariasi, tergantung dari kebutuhan sebuah jaringan. Untuk penggunaan akses broadband yang dikombinasi dengan penggunaan fasilitas nirkabel berupa Access Point, umumnya perangkat ini sudah dilengkapi dengan sebuah fasilitas router yang sudah lumayan lengkap. Sebuah system jaringan, baik itu skala kecil maupun skala besar, memerlukan sebuah perangkat yang disebut sebagai router. Perangkat router ini menentukan titik jaringan berikutnya dimana sebuah paket data dikirim ke jalur-jalur jaringan yang dituju. Namun, untuk sebuah usaha kecil menengah dengan kebutuhan beberapa jasa jaringan seperti e-mail, web server, dan sejenisnya untuk menggunakan beberapa alamat protocol internet (IP Address), perangkat router yang tersedia akan menjadi sangat mahal. Apalagi, kalau IP address yang digunakan hanya dalam jumlah yang terbatas, maka penggunaan perangkat keras router bermerk menjadi terlalu mahal. Sebuah perangkat router umunya terhubung sedikitnya kedua jaringan, dalam konfigurasi dua buah LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network, seperti akses pita lebar broadband) atau sebuah LAN dengan jaringan penyedia akses internet (Internet Service Provider, ISP). Sebuah Router biasanya terletak pada sebuah gateway, tempat dimana dua atau lebih jaringan terkoneksi satu sama lainnya. Salah satu kemungkinan adalah membuat 50 sendiri apa yang disebut PC router, menggunakan komputer sederhana dan murah memiliki dua perangkat Ethernet masingmasing digunakan untuk jaringan lokal dan lainnya untuk akses ke jaringan WAN (terhubung ke ISP), perangkat PC router ini kemudian diisi dengan sebuah perangkat lunak router buatan mikrotik (www.mikrotik.com) dengan membayar license sekitar 45 dollar AS. 4. Bridge Mendukung fungsi bridge spanning tree, multiple bridge interface dan bridge firewalling. Perangkat lunak router mikrotik memiliki sebuah fasilitas routing yang dibutuhkan, mampu mengendalikan jaringan kerja yang kompleks. Penggunaan dan pemasangannya sederhana, cukup dengan pelathan sebentar saja, sebuah UKM mampu menggunakan fasilitas router ini tanpa harus memiliki departemen teknologi informasi sendiri. 6. DHCP Mendukung DHCP tiap antar muka: DHCP relay; DHCP client, multiple network DHCP; static dan dynamic DHCP leases. 5. Data Rate Management QOS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer. 7. Firewall dan NAT Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan Destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protocol IP, pemilihan opsi protocol. Fitur PC Router mikrotik ini mencakup load balancing untuk membagi beban akses jaringan, fasilitas tunneling untuk membuat akses aman VPN (Virtual Private Network), bandwith management untuk mengatur berbagai protocol dan port, serta memiliki kemampuan untuk dikombinasikan dengan jaringan nirkabel. 8. Hostpot Hotspot gateway dengan otentifikasi RADIUS, mendukung limit data rate, SSL, HTTPS. 9. IPSec Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODL Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enskirpsi menggunakan DES, #DES, AES-128, AES-192, AES-256; perfect forwarding secrecy (PFS) MODP groups 1,2,5. Mikrotik juga menyediakan fasilitas firewall untuk melindungi akses dari berbagai ancaman yang tersebar di internet. Mereka yang memiliki dana terbatas tapi menginginkan akses jaringan didalam dan luar yang aman, mudah digunakan, murah, dan tangguh, menggunakan mikrotik adalah pilihan yang menarik. 10. ISDN Mendukung ISDN dial in atau dial out. Dengan otentifikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, mendukung Cisco HDLC. E.1. Fitur-Fitur Mikrotik Mikrotik mempunyai fitur-fitur yang mencukup lengkap sebagai sebuah router. Dibawah ini adalah fitur-fitur yang disedia-kan oleh router Mikrotik yaitu: 1. Address List Pengelompokan IP address berdasarkan nama 11. MP3 Mikrotik Protokol Packet Packer untuk wireless link dan Ethernet. 12. MNDP Mikrotik Discovery Neighbour Protocol, juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP). 2. Asynchronous Mendukung serial PPP dial ini atau dial out, dengan otentifikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports. 13. Monitoring atau Accounting Laporan traffic IP, log, statistic graphs yang dapat diakses melalui HTTP. 3. Bonding Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka Ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi yang cepat 51 14. NTP Network Time Protocol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS. 26. VRRP Mendukung Virtual Router Redudant Protocol. 27. Winbox Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengonfigurasi mikrotik RouterOS. 15. Point to Point Tunneling Protocol PPTP, PPoE, dan L2TP Access Concentrators; protocol otentifikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentifikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; Limit data rate. Penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras Mikrotik sudah cukup meluas dibeberapa belahan dunia. Di Denmark, router Mikrotik digunakan untuk pengaturan RT / RW-net yang sampai saat ini telah memiliki 2.000 penggguna. Di Belanda, jaringan wireless Mikrotik ini digunakan juga secara internal sebagai media jaringan kamera keamanan (Video Surveillance). 16. Proxy Cache untuk FTP dan HTTP proxy server; HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protocol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS. Meskipun tidak gratis, perangkat lunak mikrotik ini bisa didapatkan dengan membayar lisensi seharga 45 dollar AS. Dengan membayar lisensi ini, pengguna juga mendapatkan hal untuk melakukan upgrade versi secara gratis selama satu tahun. Setelah itu, router akan tetap bisa digunakan, tetapi tidak bisa diupgrade ke versi yang lebih baru, kecuali kalau pengguna memperpanjang lisensinya. 17. Routing Routing static dan dinamik; RIP v1 /2, OSPF v2, BGP v4. 18. SDSL Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan. 19. Simple Tunnels Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). Secara umum, mikrotik memang memiliki cukup banyak fasilitas yang sangat berguna untuk sebuah router. Kemampuannya jika diinstall pada computer Pentium IV menyamai router bermerek kelas menengah, sedangkan penggunaan routerboard sebagai perangkat wireless juga cukup bisa diandalkan dan disejajarkan dengan perangkat-perangkat wireless kelas satu. 20. SNMP Mode akses read-only. 21. Syncronous V.35, V.24, media types; Frame Relay (ANDI atau (CCITT atau jenis LMI. E1/T1, X21, DS3 (T3) sync-PPP, Cisco HDLC; line protocol; ANSI-617d annex D) dan Q933a annex A); Frame relay Satu hal yang bisa cukup mengganggu untuk pengguna awal adalah kebingungan saat melakukan instalasi awal dikarenakan tersedia cukup banyaknya fitur. Pengguna awal akan bingung dibagian mana harus mulai menginstalasi routernya. Namun, jika pengguna mau sedikit sabar mengikuti panduannya, mikrotik cukup nyaman dan handal untuk digunakan dalam jaringan. 22. Tool Ping; traceroute; bandwith test; ping flood; telnet; SSH; packet sninffer; Dinamik DNS update. 23. UPnP Mendukung antarmuka universal Plug and Play. PEMBAHASAN Pada tahap ini penulis menggunakan software Virtual Machine Operation (VM ware) sebagai tempat simulasi network. Virtual Machine Sistem Operation yaitu sistem operasi didalam sistem operasi, yang memadukan kita dan melindungi sistem operasi yang permanen agar terhindar dari kesalahan atau eror dalam melakukan penginstalan sistem operasi. VM Ware ini adalah 24. VLAN Mendukung Virtual LAN IEEE802.1q untuk jaringan Ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging. 25. VOIP Mendukung aplikasi voice over IP. 52 berbasis windows atau dapat berjalan disistem operasi Windows. Pada VM Ware dapat di install aplikasi mikrotik dengan beberapa kliennya sehingga dapat digambarkan desain ataupun alur yang nantinya akan diterapkan pada jaringan yang sesungguhnya. a. b. Fungsi VM Ware VM Ware memberikan pilihan pada situasi dimana kita ingin mempunyai lebih dari satu sistem operasi dalam satu unit PC/Laptop. Tidak perlu partisi khusus dan mudah dalam penginstalan layaknya software biasa yang letaknya di Program file Windows. Instalasi VM ware Jalankan file setup VM Ware yang sudah ada lalu akan muncul tampilan di preparing setup seperti pada gambar 4.1 Gambar 12. Instalasi VMWARE finish Setelah computer restart, jalankan program VMWare, akan muncul license Agreement pilih yes, I accept the terms in the licence agreement. Maksudnya adalah kita harus menyetujui syarat-syarat yang diberikan oleh pihak pembuat aplikasi VM Ware dalam menggunakan aplikasi tersebut. Kemudian klik OK dan VM Ware siap digunakan. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk implementasi yaitu router board, wireless, Access point, Switch, PC Client, dan notebook. Routerboard merupakan device yang digunakan untuk me-routing jaringan dengan sistem operasi mikrotik. Tahap pertama yaitu mengganti router DLINK dengan routerboard yang diinstalasi dengan OS Mikrotik, kemudian menghubungkan acces point dan switch utama langsung berhubungan dengan router mikrotik. Jadi, koneksi internet yang ada diperusahaan ini, dihubungkan dan diatur dalam router mikrotik, sedangkan untuk manajemen jaringan diatur dalam aplikasi winbox yang dijalankan pada PC client. Dengan menggunakan routerboard, maka mikrotik sudah terinstalasi didalam routerboard tersebut. Selanjutnya instalasi winbox dengan menggunakan web browser download di www.mikrotik.co.id pilih download area, kemudian pilih Mikrotik utility kemudian download winbox. Gambar 11. Instalasi VM Ware Kemudian ikuti langkah-langkahnya hingga instalasi VM Ware selesai, dan akan muncul konfirmasi untuk restart computer, klik yes untuk menyempurnakan proses instalasi. Gambar 13. Tampilan Layar Mikrotik OS 53 A. Konfigurasi Mikrotik a. Konfigurasi Awal dan Pengaturan IP Untuk mengkonfugurasikan mikrotik pada awal pemakaian di PC Router, dapat digunakan terminal login CLI (Command Line Interface). Tetapi selain setting CLI (Command Line Interface) dapat juga menggunakan langsung seting via winbox dan web browser, masukan address http://192.168.88.1. IP ini didapat dari IP Default mikrotik yang tertera. Gambar 14. Gateway Mikrotik via Web Gambar 15. Download Winbox Setelah winbox dijalankan, maka isi IP Router 192.168.1.1 dengan login “admin” dan password, lalu klik tombol connect. 54 Gambar 16. Tampilan winBox Loader Setelah connect, maka akan masuk ke tampilan winBox dengan menu-menu berada disebelah kiri. Gambar 17. Tampilan WinBox Langkah awal di winbox, pada jaringan kabel dan pada jaringan wireless di perusahaan adalah membuat interfaces. 1. Interfaces CBN pada ether 1 2. Interfaces Biznet pada ether 2 3. Interface Lokal pada ether 3 4. Interface Hotspot pada ether 4 A.1. Interfaces CBN Klik Interfaces >> Pada Interfaces list >> klik ether1. Gambar 18. Interface CBN 55 A.2. Interface Hotspot Klik interfaces >> pada Interfaces list >> tab Add >> pilih tipe bridge Gambar 19. New Interfaces Hotspot A.3. Interface Lokal Klik Interfaces >> pada Interfaces list >> Klik Ether 3. Gambar 20. Interfaces Lokal 56 A.4. Interfaces Biznet Klik Interfaces >> pada Interfaces list >> klik ether2. Gambar 21. Interfaces Biznet Pengaturan IP Dilakukan dengan menggunakan Subnetting (VSLM). Apabila perusahaan memiliki 11 Divisi yang mempunyai rincian host computer dan range IP address sebagai berikut : Tabel 4. Nama Divisi dan Jumlah PC No Nama Divisi Jumlah PC 1 Direktur 3 2 IT 3 3 Asuransi 2 4 Keuangan 5 5 Akunting 11 6 Sekretaris 4 7 HRD 4 8 Admin 6 9 Pajak 6 10 Audit 4 11 Audit 4 No 1 2 3 4 5 6 7 Tabel 5. Range IP per-Divisi Nama Divisi Jumlah PC Range IP Direktur 3 10.2.10.0 - 10.2.10.7/29 IT 3 10.2.10.9 - 10.2.10.15/29 Asuransi 2 10.2.10.17 - 10.2.10.19/30 Pajak 5 10.2.10.25 – 10.2.10.31/29 Keuangan 5 10.2.10.33 – 10.2.10.39/29 Akunting 11 10.2.10.41 - 10.2.10.63/27 Sekretaris 4 10.2.10.65 – 10.2.10.71/29 57 8 9 10 HRD Admin Audit 8 6 4 11 Purchasing 4 Untuk konfigurasi IP di WinBox : Klik IP >> Addresses >> tab Add. Masukan network dan broadcast dari IP setiap divisi atau masukan IP beserta subnetnya, setelah IP network (Direktur = 10.2.10.0/29), kemudian pilih interface sesuai dengan konfigurasi IP seperti table 10.2.10.73 – 10.2.10.79/29 10.2.10.81 – 10.2.10.95/28 10.2.10.97 – 10.2.10.103/29 10.2.10.105 – 10.2.10.111/29 diatas. A.5. Setting IP Address Biznet Klik IP pada Winbox kemudian klik tanda + lalu masukan IP Address sesuai dengan yang diberikan oleh Biznet selaku Internet Service Provider, pilih interface Biznet. Gambar 21. Setting IP Address Biznet A.6. Setting IP Address CBN Klik IP pada Winbox kemudian klik tanda + lalu masukan IP Address sesuai dengan yang diberikan oleh CBN selaku Internet Service Provider, pilih Interface CBN. Gambar 22. Setting IP Address CBN 58 A.7. Setting IP Address Lokal Klik IP pada Winbox kemudian klik tanda + lalu masukan IP Address sesuai dengan yang Range Network yang akan diikut oleh Komputer User, pilih interface Lokal. Gambar 23. Setting IP Address Lokal A.8. Setting IP Route Gateway untuk 2 ISP a. Biznet Sebagai Internet Gateway Klik IP, kemudian pilih routes, klik tanda + masukan Dst Address 0.0.0.0, dan gateway sesuai dengan yang telah diberikan Biznet sebagai provider agar kita bisa mengakses kesemua ip luar (Internet) melalui gateway Biznet. Gambar 24. Setting Gateway Biznet 59 b. CBN Sebagai Internet Gateway Klik IP , kemudian pilih routes, klik tanda + masukan Dst Address 0.0.0.0 , dan gateway sesuai dengan yang telah diberikan CBN sebagai provider agar kita bisa mengakses kesemua ip luar (Internet) melalui gateway CBN. Gambar 25. Setting Gateway CBN A.9. Setting IP Komputer User Klik Control Panel , kemudian pilih Network and Sharing Center , kemudian pilih change adapter setting, klik kanan pada icon network yang akan kita setting pilih properties, kemudian pilih internet protocol version 4 (TCP/IPv4), kemudian masukan ip address sesuai dengan urutan ip pembagian berdasarkan divisi. Gambar 26. Setting IP Komputer User 60 Setelah pengaturan routing selesai, computer client belum dapat mengakses internet karena NAT (Network Address Translation) pada gateway mikrotik belum diaktifkan, Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT, adalah salah satu fasilitas router untuk meneruskan paket dari IP asal ke IP tujuan. Jadi semua komputer client terhubung dengan jaringan internet menggunakan IP public router (IP Public CBN maupun Biznet, tergantung ketika itu yang mana yang sedang digunakan) Tanpa NAT, seluruh Komputer client tidak dapat terhubung dengan public network. Untuk mengaktifkan NAT yaitu dengan cara mengklik IP >> Firewall >> tab NAT >> + (Add), di new NAT Rule tab General, masukan output interface Biznet atau CBN. Kemudian klik tab Action, Action : masquerade, dan OK. Gambar 27. Setting NAT A.10. Setting Nat Action Action Masquearade, untuk mengijinkan Komputer User untuk mengakses internet melalui router Mikrotik. 61 Gambar 28. Setting NAT Action A.11. Setting Load Balancing and Fail Over using Mikrotik RouterOs Gambar 29. Skema Load Balancing dan FailOver dengan Mikrotik 2. Adapun untuk konfigurasi Load Balancing dan FailOver by RouterOS Mikrotik adalah sebagai berikut : 1. Buka Aplikasi WinBox >>Pilih New Terminal rikut Masukan Kode Konfigurasi bepada terminal /ip firewall mangle 62 Add action=accept chain=prerouting disabled=no address=192.168.1.0/24 ininterface=LAN add action=accept chain=prerouting disabled=no dst-address=192.168.2.0/24 ininterface=LAN add action=mark-connection chain=input disabled=no ininterface=WAN1 newconnection-mark=WAN1_mark passthrough=yes add action=mark-connection chain=input disabled=no ininterface=WAN2 newconnection-mark=WAN2_mark passthrough=yes add action=mark-routing chain=output connectionmark=WAN1_mark disabled=no new-routing-mark=to_ISP1 passthrough=yes add action=mark-routing chain=output connectionmark=WAN2_mark disabled=no new-routing-mark=to_ISP2 passthrough=yes add action=mark-connection chain=prerouting disabled=no dst-address-type=!LAN ininterface=LAN new-connectionmark=WAN1_mark passthrough=yes perconnection-classifier=bothaddresses-and-ports:2/0 add action=mark-connection chain=prerouting disabled=no dst-address-type=!LAN ininterface=LAN new-connectionmark=WAN2_mark passthrough=yes perconnection-classifier=bothaddresses-and-ports:2/1 add action=mark-routing chain=prerouting connectionmark=WAN1_mark disabled=no in-interface=LAN new-routingmark=to_ISP1 passthrough=yes add action=mark-routing chain=prerouting connectionmark=WAN2_mark disabled=no in-interface=LAN new-routingmark=to_ISP2 passthrough=yes add action=masquerade chain=srcnat disabled=no outinterface=WAN1 add action=masquerade chain=srcnat disabled=no outinterface=WAN2 ### ROUTE SECTION ### ### Magic begins here /ip route # Adding static routes for Google/TW which will be used further below to test both WAN link connectivity add dst-address=8.8.8.8 gateway=192.168.1.1 scope=10 add dst-address=221.132.112.8 gateway=192.168.2.1 scope=10 ## Now we create route for PCC marked packets routing mark: add distance=1 gateway=8.8.8.8 routingmark=to_ISP1 checkgateway=ping add distance=2 gateway=221.132.112.8 routing-mark=to_ISP2 checkgateway=ping ## Create destinations to "virtual" hops to be use in further routes add dst-address=10.0.0.1 gateway=8.8.8.8 scope=10 target-scope=10 checkgateway=ping add dst-address=10.0.0.2 gateway=221.132.112.8 scope=10 target-scope=10 check-gateway=ping ## Add default routes for both isp's marked packets by PCC mangle section add distance=1 gateway=10.0.0.1 routingmark=to_ISP1 add distance=2 gateway=10.0.0.2 routingmark=to_ISP2 ## Add default routes for no routing marks , For router itself add distance=1 gateway=10.0.0.1 add distance=2 gateway=10.0.0.2 # Default masquerade rule for both WAN links /ip firewall nat Kemudian setting juga IP Hotspot dengan tipe DHCP IP : 63 Winbox pilih menu IP >> Hotspot Hotspot : Pilih tab Server >> Hotspot Setup 1. Pilih Hotspot Gambar 30. Hotspot Setup 2. Setting IP Membuat range IP yang akan dipakai oleh komputer user yang terkoneksi dengan hotspot Gambar 31. Setting IP Hotspot 64 3. Setting DHCP IP pool (Batasan IP untuk DHCP) Untuk memberikan IP Dyanamic kepada Komputer User yang terkoneksi dengan hotspot Gambar 32. DHCP IP Pool Hotspot 4. Sertifikat (Isi dengan None saja) Gambar 34. Setting Sertifikat Hotspot 65 5. SMTP Server (biarkan dengan 0.0.0.0 saja) Gambar 35. Setting SMTP Server Hotspot 6. DNS Server (diisi dengan IP Lokal DNS Server) Gambar 36. Setting DNS Server Hotspot 66 7. DNS Name (berupa inisial saja) Gambar 37. Setting DNS Name Hotspot Setelah diset IP Hotspot, maka ketika user connect maka halaman login akan terbuka, dan admin yang berwenang memberikan nama dan password untuk user. Konfigurasinya : ip >> hotspot >> user >> + add. Gambar 38. Add User Hotspot 67 Tampilan halaman login hotspot Ketika user sudah terkoneksi hotspot, maka akan muncul popup login untuk dapat mengakses internet. dengan Gambar 39. Tampilan Halaman Login Hotspot A.12. Security 1. Fiter Mac Address dan Ip Address Secara garis besar filtering ini dilakukan untuk menghindari penyusup terutama dalam wireless network. Pada umumnya dengan cara lock mac komputer didalam wireless access point. Selain itu filtering ini juga dapat dilakukan pada mikrotik. Jadi apabila mac address dan IP address yang tidak terdaftar dalam rules mikrotik, maka komputer tersebut tidak dapat mengakses mikrotik dan internet. Hal ini juga berlaku pada komputer client, apabila mac address tidak sama dengan IP address yang telah diatur dalam rules mikrotik, maka komputer client juga tidak dapat mengakses mikrotik dan internet. Konfigurasinya: IP >> ARP, setiap PC yang memakai kabel atau wireless akan terdeteksi di ARP list. Lihat gambar 40. Gambar 40. ARP list 68 Kemudian setelah IP masuk, maka inisialisasikan IP tadi dalam address list, konfigurasinya IP >> Firewall >> Address List >> (+) Add. Masukan semua IP yang telah terdaftar untuk menggunakan internet. Gambar 41. Address List Setelah IP sudah dilist, kemudian buat rule atau aturan , agar setiap IP bisa diidentifikasi dan juga setiap IP baru yang masuk tidak bisa langsung mengakses internet. Konfigurasinya : IP >> Firewall >> Filter Rules >> (+) Add. Didalam layar add >> General : isi Chain Forward >> Advance : isi Scr Address dengan !user (nama inisialisasi di Address List ) >> Action : isi dengan drop. Hal ini mengartikan bahwa selain kelompok IP user tidak dapat mengakses internet. Gambar 42. Filter Rule 69 2. Mencegah Virus dan worm Berikut merupakan daftar port yang bisa digunakan oleh virus dalam menyebarkan diri. Beberapa port dan protokol yang sebaiknya ditutup atau diblokir agar penyebaran virus yang melalui jaringan dapat dicegah. port=3127-3128 action=drop comment=”Drop MYDoom” add chain=virus protocol=tcp dstport=3410 action=drop comment=”Drop BackDoor” add chain=virus protocol=tcp dstport=4444 action=drop comment=”Worm” add chain=virus protocol=udp dstport=4444 action=drop comment=”Worm” add chain=virus protocol=tcp dstport=5554 action=drop comment=”Drop Sasser” add chain=virus protocol=tcp dstport=8866 action=drop comment=”Drop Beage.B” add chain=virus protocol=tcp dstport=9898 action=drop comment=”Drop Dabber A-B” add chain=virus protocol=tcp dstport=10000 action=drop comment=”Drop Dumaru Y” add chain=virus protocol=tcp dstport=10080 action=drop comment=”Drop MyDoom.B” add chain=virus protocol=tcp dstport=12345 action=drop comment=”Drop Netbus” add chain=virus protocol=tcp dstport=17300 action=drop comment=”Drop Kuang2” add chain=virus protocol=tcp dstport=27374 action=drop comment=”Drop SubSeven” add chain=virus protocol=tcp dstport=65506 action=drop comment=”Drop PhatBot,Agobot,Gaobot” add chain=forward action=jump jumptarget=virus comment=”jump to the virus chain” add chain=forward action=accept protocol=tcp dst-port=80 comment=”Allow http” add chain=forward action=accept protocol=tcp dst-port=25 comment=”Allow SMTP” add chain=forward protocol=tcp comment=”allow TCP” add chain=forward protocol=icmp comment=”allow ping” add chain=forward protocol=udp comment=”allow udp” add chai=forward action drop comment=”drop everything else” /IP Firewall Filter add chain=forward connectionstate=established comment=”allow established connection” add chain=forward connectionstate=related comment=”allow related connection” add chain=forward connectionstate=invalid action=drop comment=”drop invalid connections” add chain=virus protocol=tcp dstport=135-139 action=drop comment=”Drop Blaster worm” add chain=virus protocol=udp dstport=135-139 action=drop comment=”Drop messenger Worm” add chain=virus protocol=tcp dstport=445 action=drop comment=”Drop Blaster Worm” add chain=virus protocol=udp dstport=445 action=drop comment=”Drop Blaster Worm” add chain=virus protocol=tcp dstport=593 action=drop comment=”__” add chain=virus protocol=tcp dstport=1024-1030 actio=drop comment=”__” add chain=virus protocol=tcp dst-port 1080 action=drop comment=”Drop MyDoom” add chain=virus protocol=tcp dstport=1214 action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dstport=1363 action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dstport=1364action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dstport=1368 action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dstport=1373 action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dstport=1377 action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dstport=1433-1444 action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dstport=2745 action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dstport=2283 action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dstport=2535 action=drop comment=”_” add chain=virus protocol=tcp dst- Konfigurasi diatas akan memblok semua protokol dan port yang digunakan oleh virus atau worm. Ternyata dengan semakin berkembangnya teknologi, kedepannya akan semakin banyak virus atau worm yang lain yang akan menggunakan port yang 70 berbeda. Dalam hal ini perlu dilakukan update konfigurasi pada tahap manajemen. penggunaan bandwith. Dalam pengaturan Bandwith Downloan dan Upload konfigurasinya : Buka Winbox >> Queues >> Kilk Simple Queues >> Add >> isi max bandwith limit pada tab general >> dan isi minimal bandwith (limit At) pada tab advance. Lihat gambar 43. A.13. Pengaturan Bandwith Membatasi penggunaan bandwith untuk masing-masing client bertujuan agar tidak ada satupun client yang akan memonopoli Gambar 43. Tampilan Simple Maximal Bandwith Gambar diatas memiliki fasilitas limit at dan max limit, fasilitas itu diisi dengan pemberian kapasitas margin bandwith, pengaturan dilanjutkan untuk pembatasan bandwith pada hotspot agar penggunaan bandwith dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan ma- sing-masing penggunanya. Untuk hotspot, konfigurasi manajemen bandwith dapat diatur melakui : IP >> Hotspot >> User Profile >> Limits. Lihat gambar 44. Gambar 44. Bandwith limitation pada Hotspot 71 A.14. Mikrotik Web Proxy Salah satu fungsi proxy adalah untuk menyimpan cache dan memblok alamat-alamat situ. Dalam hal ini proxy hanya digunakan untuk memblok situs-situs internet, yang tidak diperlukan. Konfigurasinya: IP >> Web Proxy >>(+) Add: Isi dst.hots dengan nama situs yang akan diblok >> kemudian klik web proxy setting dan check list pada Enable. Lihat pada gambar 45. Gambar 45. Setting Web Proxy A.15. Pengelolaan Selanjutnya yang dilakukan adalah pengelolaan. Fase ini meliputi aktifitas perawatan dan pemeliharaan dari keseluruhan sistem yang sudah dibangun. Pada tahap ini akan dilakukan beberapa langkah agar sistem yang telah dibangun dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Langkah-langkah yang dilakukan diantaranya : 1. Authentikasi dengan login hotspot 2. Konfigurasi Backup Mikrotik mengalami masalah atau error, maka sistem router mikrotik dapat direset dan direstore kembali. Backup dapat juga dilakukan di winbox, konfigurasinya : 1. Buka Winbox >> Pilih menu file. 2. Dari jendela File List >> Klik Tomblo Backup. 3. Akan tercipta file baru >> Select pada file. 4. Setelah file terselec >> klik pada icon “Copy”. 5. Buka windows explore >> buat folder baru, klik kanan mouse >> lalu pilih paste. Konfigurasi backup di mikrotik merupakah hal yang sangat penting. Apabila suatu waktu konfigurasi pada router mikrotik 72 Gambar 46. Backup Mikrotik A.16. Topologi setelah menggunakan mikrotik Gambar 47. Topologi jaringan setelah pemasangan Mikrotik 73 PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Semua jaringan komputer baik yang menggunakan sistem wireless maupun kabel dapat dikelola dengan manajemen Mikrotik RouterOS 2. Dengan menggunakan Mikrotik RouterOS maka pembagian dan pemakaian bandwith internet menjadi lebih efisiensi. 3. Dengan menggunakan Mikrotik RouterOS maka sistem keamanan jaringan yang dimiliki oleh Mikrotik dapat terfasilitasi dengan baik. 4. Dengan sudah adanya pembagian IP Address, maka penerapan Filter Rule jadi lebih mudah. 5. Pengoperasian RouterOS Mikrotik dengan menggunakan Winbox mempermudah seorang IT Administrator untuk melakukan konfigurasi pada jaringan. DAFTAR PUSTAKA Harianto, Bambang (2004). Rekayasa Sistem berorientasi Objek Informatika: Bandung. Lukas, Jonathan. (2006). Jaringan Komputer, Graha Ilmu, Jakarta. Norton Peters. (1999). Complete Guide to Networking. Sams, India. Satya, Ika Atman. (2006). Mengenal dan menggunakan Mikrotik Winbox Router Modem berbasis PC (Windows dan Linux). DATAKOM : Jakarta. Sofana, Iwan. (2008). Membangun Jaringan Komputer. Informatika, Bandung. Stallings, William (2005). Komunikasi dan Jaringan Nirkabel. Erlangga: Jakarta. Stalling, William (2001). Komunikasi Data dan Komputer, Dasar-dasar Komunikasi Data. Salemba Teknika:Jakarta. Subramanian, Mani (2000). Network Management Principle and Practic Addison Wesley Longman Inc. 74