Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
ABSTRAK PELAYANAN INFORMASI OBAT ANTIBIOTIK CEFIXIME SUSPENSI KERING DI APOTEK NAMIRA KAYU TANGI BANJARMASIN Annisa Nuur Maulida1; Noor Aisyah2; Riza Alfian3 Penggunaan antibiotik untuk mengobati berbagai penyakit sudah menjadi hal yang umum, bahkan apa saja penyakitnya orang terbiasa minum antibiotik secara bebas dan tidak terkontrol. Berdasarkan data pendahuluan penggunaan antibiotika suspensi kering pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2013 yang sering terdapat dalam resep dokter di Apotek Namira Kayutangi Banjarmasin adalah Cefixime Suspensi. Permasalahan sekarang penggunaan antibiotik Cefixime Suspensi Kering yang kurang tepat dapat menyebabkan resistensi apabila penyediaan informasi obat yang tidak benar, tidak objektif dan tidak lengkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah diberikan atau tidaknya jenis informasi obat Cefixime Suspensi Kering di Apotek Namira Kayutangi Banjarmasin yang diatur dalam KepMenKes RI NO1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek yang meliputi meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, efek samping, interaksi, kontraindikasi, serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi. Penelitian deskriptif ini menggunakan lembar observasi yang diceklis langsung oleh peneliti. Sampel yang didapat pada Bulan November tahun 2013 berjumlah 40 sampel. Sampel yang didapat adalah dari pasien yang menerima pengobatan Antibiotika Cefixime Suspensi Kering berdasarkan resep dokter. Hasil dari penelitian yang dilakukan di Apotek Namira Kayu Tangi Banjarmasin, dapat disimpulkan bahwa jenis informasi yang diberikan kepada pasien adalah meliputi cara pemakaian obat (100%), cara penyimpanan obat (100%), jangka waktu pengobatan (100%), efek samping (100%), interaksi (25%), kontraindikasi (7,5%), serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi (100%). Kata Kunci ; Pelayanan Informasi Obat, Antibiotik Cefixime Suspensi Kering ABSTRACT DRUG INFORMATION SERVICE OF ANTIBIOTIC CEFIXIME SUSPENSION NAMIRA KAYUTANGI PHARMACIES DRY IN BANJARMASIN. Annisa Nuur Maulida1; Noor Aisyah2; Riza Alfian3 The use of antibiotics to treat a variety of diseases has become a common thing, whatever the ailment even people accustomed to drinking liberally and antibiotics are not controlled. Based on preliminary data, the use of a dry suspension antibiotics in may up to October 2013 which are often contained in the prescription at the pharmacy Kayutangi Namira Banjarmasin is Cefixime suspension. The problem now is the use of antibiotic Cefixime Suspension less Dried right can lead to resistance in the provision of drug information that is not correct, it is not objective and is not complete. The purpose of this research is to find out whether or not this type of information is given medication Cefixime Suspension dry in Banjarmasin Kayutangi Namira Pharmacies subject to KepMenKes RI NO1027/MENKES/SK/IX/2004 about standard service Kefarmasian at the pharmacy that include how to use the drug, drug storage, means a period of treatment, side effects, interactions, contraindications, and food and beverages to be avoided during therapy. This descriptive study using the observation sheet diceklis directly by the researchers. The samples obtained in November 2013 amounts to 40 samples. Samples obtained from patients who received the treatment of Antibiotic Cefixime Suspension Dry based on prescription. The results of research conducted at the pharmacy Kayutangi Namira Banjarmasin, it can be concluded that the type of information given to the patient is covered how to use medications (100%), means of storage of medicines (100%), duration of treatment (100%) (100%) side effects, interactions (25%), contraindications (7.5%), and food and beverages to be avoided during therapy (100%). Keywords : Drug Information Services, Antibiotic Cefixime Suspension Dry BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan antibiotik untuk mengobati berbagai penyakit sudah menjadi hal yang umum, bahkan apa saja penyakitnya orang terbiasa minum antibiotik secara bebas dan tidak terkontrol. Padahal resiko yang ditimbulkan akibat konsumsi antibiotik ini bisa berbahaya untuk kesehatan di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan pemakaian antibiotik tidak tepat ataupun tidak sesuai dosis mempunyai potensi membuat bakteri penyebab penyakit menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik tersebut. Bila sudah kebal, tentu bila terjadi infeksi lagi akan menjadi susah untuk diobati. Golongan antibiotika terpopuler dan sering digunakan adalah Cefixime Suspensi Kering.. Berdasarkan hasil data survei pendahuluan penggunaan antibiotika suspensi kering pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2013 yang sering terdapat dalam resep dokter di Apotek Namira Kayu Tangi Banjarmasin adalah Cefixime Suspensi Kering dengan jumlah rata-rata sebanyak 32 resep. Posisi kedua diduduki oleh Cefadroxyl Suspensi Kering dengan rata-rata 20 resep, Cotrimoksazole Sirup sebanyak 15 resep, Amoxycillin Suspensi Kering sebanyak 10 resep dan Cefaklor Suspensi Kering sebanyak 5 resep. Penggunaan Cefixime Suspensi Kering menduduki posisi teratas di Apotek Namira Kayu Tangi Banjarmasin. Permasalahan sekarang penggunaan antibiotik Cefixime Suspensi Kering yang kurang tepat dapat menyebabkan resistensi apabila penyediaan informasi obat yang tidak benar, tidak objektif dan tidak lengkap sehingga tidak dapat meningkatkan kemanfaatan dan keamanan penggunaan obat. Pelaksanaan pelayanan informasi obat merupakan kewajiban tenaga kefarmasian yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Pelayanan informasi yang dimaksud meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, efek samping, interaksi, kontraindikasi, dan makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi. Terdapat tiga hal mendasar terkait dengan terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik yaitu penggunaan antibiotik yang sering dalam pengobatan, penggunaan antibiotik yang berlebihan, dan penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama sehingga memberi kesempatan untuk tumbuhnya bakteri yang lebih resisten. Hal penting yang harus digaris bawahi dalam hal ini adalah adanya strategi kontrol terhadap penggunaan antibiotik Cefixime Suspensi Kering dalam meningkatkan efektivitasnya terhadap penghambatan atau pembunuhan bakteri sehingga resistensi bakteri terhadap antibiotik pun dapat diatasi. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pelayanan informasi obat antibiotik Cefixime Suspensi Kering di Apotek Namira Kayu Tangi Banjarmasin.