Download Post Orthodontic Retention

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran Gigi
Post Orthodontic Retention
Cendrawasih AF
http://cendrawasih.a.f.staff.ugm.ac.id/
Stabilitas hasil perawatan
ortodontik
Mungkinkah?
Fakta fakta di lapangan
penglaman sodara sy ±4Th yg lalu sudah
lepas retainer, sekarang masih bisa relaps
lagi dok dl pake behel 4thn, retainer
hampir sampai 2th . apakah mungkin
karena umur ya dok, umur udah 43th
Memakai calcium dan stabil
Pasien skeletal kl III,
63 tahun
BEFORE
4 tahun kmd
AFTER
Pasien masa pertumbuhan
dengan exo
Penelitian-penelitian
Radboud University Belanda
Retention and orthodontic
relapse
• retrospective case study pada >1000 orang
• retained for one year
– upper Hawley and
– lower fixed 3-3 retainers.
• post-retention records:
– at 2, 5, and 10 years to measure orthodontic
relapse based on PAR score.
1. 67% of orthodontic improvements were maintained
at 10 years post-retention.
2. 50% of relapse seen at 10 years occurred by 2 years
post-retention.
3. 28% of relapse seen at 10 years occurred between 2
and 5 years post-retention.
4. 12% of relapse seen at 10 years occurred between 5
and 10 years post-retention.
• Ren et al 1999
• Semua bentuk oklusi relapsed gradually dan stabil sejak 5
tahun postretention
• lower anterior contact point bergeser sangat cepat dan
berkelanjutan bahkan melebihi keadaan awal
• Pera n fixed retainer pada PAR score positif
• turun 3.6 points l pada 5 years postretention dan 4.6 points
less at 10 years postretention.
• Pasien harus diberi informasi akan keterbatasan perawatan
agar pasien mendapatkan harapan yang lebih baik
• Ortodontis belanda
– Bonded retainer di RA dan RB kecuali bila RA
diexpansi dan exo digunakan removable retainer.
– OH buruk merupakan kontraindikasi bagi bonded
retainers dan 84 per cent ortodontis menyukai
permanent retention.
percobaan pada anjing
beagle
• Besar kekuatan orto tidak berpengaruh pada relapse,
• Kekuatan kontinyu menyebabkan relaps yang llebih
lama dan lebih nyata daripada kekuatan diskontinyu
• Terdapat korelasi positif antara besar pergerakan akitf
gigi vs kecepatan maupun vs besar relpas namun tidak
ada korelasi dengan lama dari relaps
• Retention tidak berpengaruh thd lama relaps tetapi
menurunkan besar relaps total
• Besar relap berkorelasi dengan besar pergerakan gigi
aktif
RETENSI ORTODONTIK
• Pasien/drg/ortodontis
• merasa perawatan sudah selesai padahal hal yang
sangat penting sebenarnya baru saja dimulai.
• Pelepasan bertahap tidak mendadak, tipe retainer
sudah diputuskan sejak TP awal
3 Alasan utama
Fase Retensi Diperlukan
1.Disorganisasi jaringan gingiva dan periodontal
membutuhkan waktu untuk reorganisasi pada
saat alat dilepas
2.Posisi Gigi tidak stabil post ortodontik, soft
tissue pressure yang konstan sebabkan relaps
3.Perubahan akibat kekuatan pertumbuhan
dapat merubah hasil perawatan
Aturan umum:
1. Retainer vital meski gigi stabil dan tidak ada
pertumbuhan, sampai reorganisasi gingival dan
periodontal selesai.
2. Pasca ekspansi, pelepasan bertahap tetap bisa relaps
tindakan: menerima relaps atau menggunakan
retainer permanen.
3. Retensi tidak bisa dihentikan sampai pertumbuhan
selesai
Reorganisasi jaringan periodontal
dan gingival
• Pelebaran ruang ligament periodontal dan kerusakan bendel
serabut kolagen yang mensuport tiap gigi adalah respon
normal dri perawatan ortodonsi
• Apakah memegang gigi dengan busur pasif alat cekat dapat
dikatakan sebagai awal dari fase retensi?
• Unfortunately? TIDAK
• Pasca periode aktif, sepanjang gigi tersplint kuat dengan gigi
tetangganya tidak akan terjadi restorasi arsitektur normal dari
periodontal
• Begitu gigi dapat merespon secara individual dari
kekuatan pengunyahan(geligi dapat bergerak ringan
relatif terhadap gigi tetangganya saat pengunyahan),
reorganisasi dari ligamen priodontal akan dimulai
• dalam kurun 3-4 bulan kegoyahan akan hilang
• Reorganisasi PDL penting untuk stabilitas karena
periodontal menjaga keseimbangan yang secara
normal mengendalikan posisi gigi.
BAGAIMANA MEKANISMENYA?
Keseimbangan tekanan
• Geligi secara normal bertahan terhadap tekanan
dengan mengandalkan properti shock-absorbing dari
sistim periodontal.
Orthodontic point of view
• PDL mempunyai “stabilisasi aktif” dari metabolisme
PDL sendiri (=proses erupsi gigi) yang menahan gigi
dari kekuatan yang berasal dari ketidak seimbangan
yang terus menerus dari tekanan tongue-cheek atau
serabut gingiva
Tekanan Ortodonsi
Tekanan oklusal ringan
Mengacaukan active stabilization
Pelepasan alat ortodonsi,
geligi tidak stabil menahan tekanan oklusal
dan jaringan lunak
Fortunately:
Reorganisasi dengan retainer
minimal beberapa bulan untuk dapat stabil
Aspek periodontal dalam tahap finishing
• Relaps dapat disebabkan oleh:
– Pertumbuhan pasien ke arah yang tidak
menguntungkan
– Rebound (recoiling) jaringan setelah pelepasan
alat orto:
• Transeptal fibers yang menghubungan 1 gigi dengan
gigi lain
Rebound (recoiling) jaringan setelah pelepasan alat
orto
1. Overkoreksi untuk antisipasi rebound 1-2mm,
•
intermax elastik,
•
•
•
•
overkoreksi 3-4mg, kmd hanya malam,
Dicoba tidak memakai 4 minggu sebelum pelepasan
Cross bite: 1-2mm
Rotasi
2. Bedah periodontal untuk menurunkan rebound
jaringan elastik di gingiva
Kadang membutuhkan permanent retainer
Bedah periodontal untuk menurunkan rebound
jaringan elastik di gingiva
• Adjunctive Periodontal Surgery
– Circumferential supracrestal fiberotomy
– Papilla split
Circumferential supracrestal fiberotomy
Papilla split
posisi akhir gigi sudah beberapa bulan settle,
Mendekati finishing
Dibiarkan beberapa minggu alat baru dilepas
Contra indikasi: gingiva tipis
Durasi Fase Retensi
Durasi Fase Retensi
• Reorganisasi PDL butuh 3-4 bulan, kegoyahan
ringan sudah hilang alat orto bisa dilepas
• Reorganisasi collagen fiber di gingiva 4-6 bulan
• Reorganisasi Elastik suppracrestal extremely slow:
1thn
• Ketidakteraturan berat:
– setelah 3-4 bulan, retensi dilanjutkan 12 bulan
secara part time
• Adult: ±12 bulan pada adult dihentikan
• Anak2:Sampai selesai pertumbuhan
Factor Intra Arch
• Geligi relaps: ke arah darimana mereka datang,
karena
– recoil elastis dari serabut gingival
– tidak seimbangan kekuatan lidah dan bibir
Untuk mendapatkan reorganisasi dari PDL
• geligi harus bebas untuk bergerak bebas secara
individual selama pengunyahan, karena tulang alveolar
membengkok dalam merespon beban oklusal berat
selama mastikasi
Retainer lepasan: 24 jam kecuali makan, atau
Fixed retainer: yang tidak terlalu rigid
Faktor Usia
Karena respon serabut elastis yang lambat, setelah 12
bulan,bisa dihentikan.
• Saat ini, bila gigi stabil pada saat ini akan stabil
seterusnya.
Beberapa pasien dewasa sering membutuhkan
retensi permanen karena tekanan bibir, pipi dan lidah
terlalu besar untuk diimbangi.
Pasien yang masih bertumbuh : retensi sampai
pertumbuhan menurun sama dengan level rendah
pada orang dewasa
Perubahan oklusal sehubungan
dengan pertumbuhan
pertumbuhan transversal selesai terlebih dahulu,
perubahan transversal< anteroposterior < vertikal
yang lebih akhir
problem skeletal cenderung relaps post ortodontik
pasien melanjutkan pola pertumbuhan originalnya
sepanjang mereka tumbuh.
Penelitian long term pada dewasa, menunjukkan bahwa
terdapat pertumbuhan yang tipikal tetap berlanjut
sepanjang hidup,
Pola tumbuh yang sama akan memberi sumbangan
gangguan hubungan oklusal beberapa tahun setelah
perawatan ortodonsi selesai.
Pada akhir usia adolescence. Pertumbuhan dalam pola
klas II, klas III, deep bite, open bite merupakan penyebab
utama relaps setelah perawatan ortodonsi, dan
membutuhkan tatalaksana hati hati selama fase retensi
RETENSI SETELAH PERAWATAN KLAS II
RETENSI SETELAH PERAWATAN
KLAS II
Relaps diakibatkan
• kombinasi pergerakan gigi
– Lengkung atas ke depan
– Lengkung bawah ke belakang
– atau keduanya
• pertumbuhan diferensial
relatif maxilla terhadap
mandibula
– short term problem : relaps dental krn
fakator periodontal dan gingiva lokal
– longterm problem lebih penting karena
langsung merubah posisi rahang dan
posisi gigi
short term problem
Perlu overkoreksi pada finishing karena:
meski retensi baik sering terjadi relaps
cepat 1-2mm dalam arah anteroposterior,
terutama bila digunakan elastik klas ii.
Protraksi gigi bawah> 2mm, harus
digunakan permanent retention
penting untuk tidak mendorong geligi inisisvus
bawah jauh kedepan, seperti pada penggunaan
elastik klas II.
beberapa bulan post full time retainer
tekanan bibir menegakkan insisivus yang protrusif
yang sebabkan kembalinya crowding dan
mengembalikan overjet dan overbite awal
SLOWER LONG TERM RELAPS
• Perawatan dengan modifikasi pertumbuhan
bisa relaps karena pola pertumbuhan yang
sama masih ada
Retainer pada growth problem
Klas II
1. Retainer + head gear malam saja
2. Alat fungsional,tipe activator-bionator
– memegang posisi hubungan kedua gigi dan rahang
– Apabila over jet di akhir perawatan normal
• alat fungsional dilakukan tanpa mandibular advancement,
hanya mencegah relaps bukan untuk secara aktif merawat
maloklusi yang sudah muncul.
– Problem:
• Hanya akan dipakai separuh waktu(malam hari),
• siang hari perlu retainer konvensinal pada beberapa bulan
pertama
Adakah cara yang lebih
rasional?
• Mula-mula retainer konvensional maxilla dan mandibula , bila
ada tanda-tanda relaps setelah beberapa bulan baru
digunakan alat fungsional di malam hari
• kelainan skeletal yang berat : alat fungsional 12 - 24 bulan
atau head gear
• Lebih baik mencegah relaps dari pertumbuhan differensial
daripada mencoba mengkoreksinya kemudian
Klas II divisi 2
• Evaluasi : awal, 2 tahun dan 5 tahun post-retention
• Pengaruh sex and age dijumpai selama terapi sedang perubahan
skeletal saat pelepasan orto sampai 5 thn.
• Relaps
– pada laki> perempuan
– Turun pada older age groups.
– inklinasi gigi atas, terutama gigi bawah , overbite dan
interincisal angle
• garis bibir yang menurun dan pertumbuhan soft tissue ke arah
horizontal and vertical selama terapi tidak berubah setelahnya
karena pertumbuhan dari hidung dan dagu yang menyebabkan
wajah menjadi lebih maju. (Binda et al 1994)
Retensi setelah koreksi klas III
• Retensi di waktu awal permanent sangat sulit karena pertumbuhan
kelainan ini mempunyai kesulitan extrim untuk dikontrol.
• Chincap tidak seefektif kekuatan penahanan untuk maloklusi kla II.
• Chincap : merotasi mandibula kebawah menyebabkan tumbuh ke
vertikal kurang horisontal.
• Alat fungsional klas III mempunyai efek yang sama.
• Bila tinggi wajah normal atau berlebihan post ortodontik dan relaps
terjadi akibat dari pertumbuhan mandibular----bedah begitu
pertumbuhan sudah berhenti.
• Bila kelainan tidak terlalu berat: alat fungsional/positioner untuk
atasi pertumbuhan post ortodontik
Retensi setelah koreksi
deep bite
• Koreksi deep bite merupakan hal rutin dalam ortodonsi
• Perlu kontrol overlap vertikal dari insisivus selama
retensi
• Hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan retainer
atas lepasan dengan plat berkontak dengan gigi bawah
tanpa sebabkan gigitan terbuka di posterior
• Pertumbuhan vertikal berakhir belasan tahun sehingga
harus digunakan sejak dari post ortodonti
• Dan hanya digunakan malam hari setelah stabil
• Pendaftaran kurve Spee diketahui stabil untuk jangka
lama
Retensi setelah koreksi
open bite
• Relapse perawatan :
– kombinasi dari depresi insisivus dan elongasi
dari molar.
• Pada pasien tanpa habit hisap jari/tongue
thrusting
tetap bisa relaps open bite
karena elongasi posterior (molar atas),
tanpa intrusi gigi bawah.,
• perlu kontrol erupsi molar atas
• High pull headgear ntuk molar atas+ retainer standar lepasan
• Alternatif lain : bite block antara geligi posterior (open bite
activator/bionator), yang meregangkan jar lunak untuk
melawan kekuatan erupsi
• Pertumbuhan vertikal yang berlebihan dan erupsi geligi
posterior, seringkali berlanjut sampai akhir usia belasan atau
awal 20an tahun, perlu kerjasama yang baik dari pasien
dalam periode yang cukup panjang
• Pasien dengan problem open bite berat
• retainer konvesional maxila dan mandibula siang hari +
open bite bionator dimalam hari sejak dari awal periode
retensi
Retensi setelah pe-rapi-an
insisivus
• Akibat mandibula bertumbuh ke depan atau rotasi kebawah
sebabkan membawa insisicus bawah ke arah bibir, tercipta
kekuatan mentippingkan ke distal, gigi insisivus berjejal.=kl I
&III
• Crowding insisivus juga disertai dengan rotasi ke bawah dan
kebelakang dari mandibula yang terlihat pada pasien dengan
problem open bite
• crowding dapat berkembang bahkan sampai pertumbuhan
menurun ke level dewasa.
• Retensi sampai awal 20thn, seringkali dikatakan untuk
menunggu sampai M3 erupsi atau dicabut karena erupsi gigi
M3 sebabkan crowding anterior adalah kurang tepat tetapi
lebih karena turunnya pertumbuhan
• retensi dapat dilanjutkan, setengah hari sampai molar 3
telah erupsi atau telah dicabut /pertumbuhan tidak ada
• Hampir semua orang dewasa dirawat orto atau
tidak, , pernah mengalami oklusi normal, dan
berakhir dengan crowding gigi insisvus bawah
• Pada pasien dengan pencabutan 4 P1, dan
perawatan dengan alat edgewise,10 tahun
setelah pelepasan retainer hanya 30% perfect
alignment, dan hampir 20% mempunyai
crowding yang nyata.
• Hal ini ditengarai karena adanya pertumbuhan
lanjut.
• Sehingga retainer untuk crowding anterior
bawah harus digunakan turun ke level orang
dewasa. (sampai akhir teenager pada
perempuan dan awals dan awal 20an pada
laki2)
• Perawatan dengan teknik Begg tidak akan
mengalami crowding RB sehingga relatif hanya
membutuhkan retainer RA(Begg and Kesling
Fletcher)
ALAT LEPASAN SEBAGAI RETAINER
HAWLEY RETAINER
• mempunyai kemampuan untuk menutup ruang2 pasca
perawatan fixed appliance full banded/exo
• Di anterior, dan dapat dimodifikasi agar dapat
digunakan elastik
• Penelitian pada 67 orang:
• Mana lebih efektif retainer Hawley malam
hari saja vs 6 bulan full-time + 6 bulan malam
saja
• Hasil: Sama2 efektif
Removable wraparound/clip on
retainers
Removable wraparound retainers
• Wraparound/clip on retainer
• Full-arch wraparound retainer, memegang
gigi dengan ketat ≠ tujuan dari retainer
• Estetik tapi kurang nyaman vs hawley
• Tidak memelihara koreksi overbite
• Indikasi: apabila dibutuhkan splinting
karena kerusakan periodontal
• Clip on +lingual
extension
• jaga P2 dan sisi
exo,
• Indikasi gigi
posterior irregular
pre orto
Positioner sebagai retainer
• finishing device
• Retainer lepasan
• Orthotrainerhttp:/www.myoresearch.com
•Kelemahan: bulky<4jam;pola atrisi?;gg rotasi?tinggi muka >>
•Keuntungan: klas III, <<headgear
•Untuk jangka panjang butuh presisi dgn bantuan artikulator
•Untuk finalisasi 3-4minggu tidak butuh presisi
•Untuk pasien petumbuhan diberi jarak 2-4mm
• Hawley and vacuum-formed retainers:
– Tidak berbeda bermakna dari segi kekuatan dan
keefektifannya
http://www.biterite.ca/products.html
• Mula-mula lebih compliance dengan vacuum
pada 2 tahun I namun kemudian lebih
memiliha Hawley
http://www.dental-labdirect.com/Clear_Retainers.php
• Kebanyakan pasien bertahan memakai
retainer malam hari.
• 81% pasien yang mau memakai malam
saja. mampu mempertahankan hasil
perawatan ortonya.
Retainer cekat
• Instability dan Jangka lama
• Pemeliharaan posisi gigi bawah
• dirawat orto atau tidak dirawat orto , dalam pola
pertumbuhan normal ada late growth of mandible
(16-19 th) yang akibatkan crowding
• bonding wire c to c
atau ke c dan p + plat
datar pada cingulum
• Cegah ke lingual/rotasi
• + band,
• problem periodontal
• bar panjang: 30
mil(0,7mm) dengan
ujung disandblast agar
dapat teretensi dengan
baik
Bonding 6 Gigi RB
• Rotasi berat
• Agar tidak terlalu
rigid, semakin kecil
jarak tiap bonding
semakin kecil kawat
yang dipakai
• Wire 17.5 mil
(0,4mm) braided
steel wire
• Cara pembuatan bisa
dibantu dengan
silicon carrier.
pemeliharaan diastema
Penelitian pada bonded
retainer
• Berdampak negatif pada PDL sebabka
nkegoyahan pada gigi yang dibonding bukan
yang dibebaskan
• Cukup efektif cegah relaps gigi bawah tetapi
persentase iregularity dari ringan sampai
moderate
Glass Fibre Reinforced (GFR) Vs
Multistrand SS
• ada yang mendukung ada yang tidak
mendukung
• 50% relaps yang membutuhkan retreatment
» Katsaros dkk 2007
http://www.ribbond.com/Resources-BrandComparisons.php
CALCIUM DAN MEDIKASI
CALCIUM DAN MEDIKASI
• Calcium meningkatkan kepadatan tulang
(Bollen, 2008)
• Topical or systemic application of
bisphosphonates (Iglesias-Linares et al 2010)
• Hambat gigi dan turunkan relapse
• Diit: 2500mg/day
• Tidak boleh> 1,200 mg of calcium (in supplement form) / day
• Berlebihan > 2,500 mg : bahaya untuk ginjal dan menurunkan
absorbsi mineral lain: iron, zinc and magnesium.
• calcium supplements jangan bersamaan dengan
bisphosponates, antibiotics,karena mengeblok absorbsi dalam
tubuh
• Sayur hijau, low-fat milk, yogurt and cheese, calcium-fortified
juice, bread and cereal.
•
Retreatment
• .018-in nickel-titanium archwire yang di
bonded lingually from canine to canine,
• Efektif sebagai retainer dan atasi relaps
crowding dalam 4 months.
Kesimpulan waktu retensi
• Retainer dibutuhkan post fixed ortodontic
• Retainer harus digunakan 3-4bulan terus menerus
kecuali retainer yang hanya boleh dilepas saat makan
atau dapat dilepas saat makan
• Dilanjutkan Paruh waktuminimal 12 bulan untuk
remodelling jaringan gingiva
• Apabila masih ada pertumbuhan, diteruskan paruh
waktu sampai pertumbuhan selesai
• pasien yang dirawat pada fase awal geligi
permanen akan membutuhkan retensi pe-rapian
insisivus sampai akhir belasan tahun, dan juga
pada kelainan proporsi skeletal +
fungsional/kekuatan extraoral paruh waktu
• Bisa dimungkinkan relaps dicegah dengan
intake calcium dan medikamen, perlu penelitian
lebih lanjut
Pustaka
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Proffit and Fields, 2007.Contemporary orthodontics, Mosby
Isaacson, Muir dan Reed, 2007, Removable Orthodontic Appliances, An imprint of Elsevier, Indian Reprint
Al Yami EA, Kuijpers-Jagtman AM, van 't Hof MA. Stability of orthodontic treatment outcome: follow-up
until 10 years postretention. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 1999
Renkema AM, Sips ET, Bronkhorst E, Kuijpers-Jagtman AM. A survey on orthodontic retention procedures
in The Netherlands. Eur J Orthod. 2009 Aug;31(4):432-7.
Renkema AM, Al-Assad S, Bronkhorst E, Weindel S, Katsaros C, Lisson JA. Effectiveness of lingual retainers
bonded to the canines in preventing mandibular incisor relapse. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2008
Aug;134(2):179e1-8.
Hichens L, Rowland H, Williams A, Hollinghurst S, Ewings P, Clark S, Ireland A, Sandy J. Cost-effectiveness
and patient satisfaction: Hawley and vacuum-formed retainers. Eur J Orthod. 2007
Shawesh M, Bhatti B, Usmani T, Mandall N. Hawley retainers full- or part-time? A randomized clinical trial.
Eur J Orthod. 2010 Apr;32(2):165-70.
Rowland H, Hichens L, Williams A, Hills D, Killingback N, Ewings P, Clark S, Ireland AJ, Sandy JR. The
effectiveness of Hawley and vacuum-formed retainers: a single-center randomized controlled trial. Am J
Orthod Dentofacial Orthop. 2007 Dec;132(6):730-7.
Pratt MC, Kluemper GT, Lindstrom AF. Patient compliance with orthodontic retainers in the postretention
phase. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2011 Aug;140(2):196-201
Booth FA, Edelman JM, Proffit WR. Twenty-year follow-up of patients with permanently bonded
mandibular canine-to-canine retainers. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2008
Pustaka
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Sun J, Yu YC, Liu MY, Chen L, Li HW, Zhang L, Zhou Y, Ao D, Tao R, Lai WL. Survival time comparison between Hawley and clear
overlay retainers: a randomized trial. J Dent Res. 2011
van Leeuwen EJ, Maltha JC, Kuijpers-Jagtman AM, van 't Hof MA. The effect of retention on orthodontic relapse after the use
of small continuous or discontinuous forces. An experimental study in beagle dogs. Eur J Oral Sci. 2003 Apr;111(2):111-6.
Renkema AM, Renkema A, Bronkhorst E, Katsaros C. Long-term effectiveness of canine-to-canine bonded flexible spiral wire
lingual retainers. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2011 May;139(5):614-21.
Watted N, Wieber M, Teuscher T, Schmitz N. Comparison of incisor mobility after insertion of canine-to-canine lingual
retainers bonded to two or to six teeth. A clinical study. J Orofac Orthop. 2001 Sep;62(5):387-96.
Bolla E, Cozzani M, Doldo T, Fontana M. Failure evaluation after a 6-year retention period: a comparison between glass fiberreinforced (GFR) and multistranded bonded retainers. Int Orthod. 2012
Katsaros C, Livas C, Renkema AM. Unexpected complications of bonded mandibular lingual retainers. Am J Orthod
Dentofacial Orthop. 2007 Dec;132(6):838-41.
Shah AA, Sandler PJ, Murray AM. How to ... place a lower bonded retainer. J Orthod. 2005
Bollen AM, 25 F A L L 2 0 0 8 • P C S O B U L L E T I N
Iglesias-Linares A, Yáñez-Vico RM, Solano-Reina E, Torres-Lagares D, González Moles MA. Influence of bisphosphonates in
orthodontic therapy: Systematic review. J Dent. 2010
Liou EJ, Chen LI, Huang CS. Nickel-titanium mandibular bonded lingual 3-3 retainer: for permanent retention and solving
relapse of mandibular anterior crowding. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2001 Apr;119(4):443-9.
Kacer KA, Valiathan M, Narendran S, Hans MG. Retainer wear and compliance in the first 2 years after active orthodontic
treatment. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2010 Nov;138(5):592-8
De Praeter J, Dermaut L, Martens G, Kuijpers-Jagtman AM. Long-term stability of the leveling of the curve of Spee. Am J
Orthod Dentofacial Orthop. 2002 Mar;121(3):266-72.
http://orthodontics.fkg.ugm.ac.id/