Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran Gigi Post Orthodontic Retention Cendrawasih AF http://cendrawasih.a.f.staff.ugm.ac.id/ Stabilitas hasil perawatan ortodontik Mungkinkah? Fakta fakta di lapangan penglaman sodara sy ±4Th yg lalu sudah lepas retainer, sekarang masih bisa relaps lagi dok dl pake behel 4thn, retainer hampir sampai 2th . apakah mungkin karena umur ya dok, umur udah 43th Memakai calcium dan stabil Pasien skeletal kl III, 63 tahun BEFORE 4 tahun kmd AFTER Pasien masa pertumbuhan dengan exo Penelitian-penelitian Radboud University Belanda Retention and orthodontic relapse • retrospective case study pada >1000 orang • retained for one year – upper Hawley and – lower fixed 3-3 retainers. • post-retention records: – at 2, 5, and 10 years to measure orthodontic relapse based on PAR score. 1. 67% of orthodontic improvements were maintained at 10 years post-retention. 2. 50% of relapse seen at 10 years occurred by 2 years post-retention. 3. 28% of relapse seen at 10 years occurred between 2 and 5 years post-retention. 4. 12% of relapse seen at 10 years occurred between 5 and 10 years post-retention. • Ren et al 1999 • Semua bentuk oklusi relapsed gradually dan stabil sejak 5 tahun postretention • lower anterior contact point bergeser sangat cepat dan berkelanjutan bahkan melebihi keadaan awal • Pera n fixed retainer pada PAR score positif • turun 3.6 points l pada 5 years postretention dan 4.6 points less at 10 years postretention. • Pasien harus diberi informasi akan keterbatasan perawatan agar pasien mendapatkan harapan yang lebih baik • Ortodontis belanda – Bonded retainer di RA dan RB kecuali bila RA diexpansi dan exo digunakan removable retainer. – OH buruk merupakan kontraindikasi bagi bonded retainers dan 84 per cent ortodontis menyukai permanent retention. percobaan pada anjing beagle • Besar kekuatan orto tidak berpengaruh pada relapse, • Kekuatan kontinyu menyebabkan relaps yang llebih lama dan lebih nyata daripada kekuatan diskontinyu • Terdapat korelasi positif antara besar pergerakan akitf gigi vs kecepatan maupun vs besar relpas namun tidak ada korelasi dengan lama dari relaps • Retention tidak berpengaruh thd lama relaps tetapi menurunkan besar relaps total • Besar relap berkorelasi dengan besar pergerakan gigi aktif RETENSI ORTODONTIK • Pasien/drg/ortodontis • merasa perawatan sudah selesai padahal hal yang sangat penting sebenarnya baru saja dimulai. • Pelepasan bertahap tidak mendadak, tipe retainer sudah diputuskan sejak TP awal 3 Alasan utama Fase Retensi Diperlukan 1.Disorganisasi jaringan gingiva dan periodontal membutuhkan waktu untuk reorganisasi pada saat alat dilepas 2.Posisi Gigi tidak stabil post ortodontik, soft tissue pressure yang konstan sebabkan relaps 3.Perubahan akibat kekuatan pertumbuhan dapat merubah hasil perawatan Aturan umum: 1. Retainer vital meski gigi stabil dan tidak ada pertumbuhan, sampai reorganisasi gingival dan periodontal selesai. 2. Pasca ekspansi, pelepasan bertahap tetap bisa relaps tindakan: menerima relaps atau menggunakan retainer permanen. 3. Retensi tidak bisa dihentikan sampai pertumbuhan selesai Reorganisasi jaringan periodontal dan gingival • Pelebaran ruang ligament periodontal dan kerusakan bendel serabut kolagen yang mensuport tiap gigi adalah respon normal dri perawatan ortodonsi • Apakah memegang gigi dengan busur pasif alat cekat dapat dikatakan sebagai awal dari fase retensi? • Unfortunately? TIDAK • Pasca periode aktif, sepanjang gigi tersplint kuat dengan gigi tetangganya tidak akan terjadi restorasi arsitektur normal dari periodontal • Begitu gigi dapat merespon secara individual dari kekuatan pengunyahan(geligi dapat bergerak ringan relatif terhadap gigi tetangganya saat pengunyahan), reorganisasi dari ligamen priodontal akan dimulai • dalam kurun 3-4 bulan kegoyahan akan hilang • Reorganisasi PDL penting untuk stabilitas karena periodontal menjaga keseimbangan yang secara normal mengendalikan posisi gigi. BAGAIMANA MEKANISMENYA? Keseimbangan tekanan • Geligi secara normal bertahan terhadap tekanan dengan mengandalkan properti shock-absorbing dari sistim periodontal. Orthodontic point of view • PDL mempunyai “stabilisasi aktif” dari metabolisme PDL sendiri (=proses erupsi gigi) yang menahan gigi dari kekuatan yang berasal dari ketidak seimbangan yang terus menerus dari tekanan tongue-cheek atau serabut gingiva Tekanan Ortodonsi Tekanan oklusal ringan Mengacaukan active stabilization Pelepasan alat ortodonsi, geligi tidak stabil menahan tekanan oklusal dan jaringan lunak Fortunately: Reorganisasi dengan retainer minimal beberapa bulan untuk dapat stabil Aspek periodontal dalam tahap finishing • Relaps dapat disebabkan oleh: – Pertumbuhan pasien ke arah yang tidak menguntungkan – Rebound (recoiling) jaringan setelah pelepasan alat orto: • Transeptal fibers yang menghubungan 1 gigi dengan gigi lain Rebound (recoiling) jaringan setelah pelepasan alat orto 1. Overkoreksi untuk antisipasi rebound 1-2mm, • intermax elastik, • • • • overkoreksi 3-4mg, kmd hanya malam, Dicoba tidak memakai 4 minggu sebelum pelepasan Cross bite: 1-2mm Rotasi 2. Bedah periodontal untuk menurunkan rebound jaringan elastik di gingiva Kadang membutuhkan permanent retainer Bedah periodontal untuk menurunkan rebound jaringan elastik di gingiva • Adjunctive Periodontal Surgery – Circumferential supracrestal fiberotomy – Papilla split Circumferential supracrestal fiberotomy Papilla split posisi akhir gigi sudah beberapa bulan settle, Mendekati finishing Dibiarkan beberapa minggu alat baru dilepas Contra indikasi: gingiva tipis Durasi Fase Retensi Durasi Fase Retensi • Reorganisasi PDL butuh 3-4 bulan, kegoyahan ringan sudah hilang alat orto bisa dilepas • Reorganisasi collagen fiber di gingiva 4-6 bulan • Reorganisasi Elastik suppracrestal extremely slow: 1thn • Ketidakteraturan berat: – setelah 3-4 bulan, retensi dilanjutkan 12 bulan secara part time • Adult: ±12 bulan pada adult dihentikan • Anak2:Sampai selesai pertumbuhan Factor Intra Arch • Geligi relaps: ke arah darimana mereka datang, karena – recoil elastis dari serabut gingival – tidak seimbangan kekuatan lidah dan bibir Untuk mendapatkan reorganisasi dari PDL • geligi harus bebas untuk bergerak bebas secara individual selama pengunyahan, karena tulang alveolar membengkok dalam merespon beban oklusal berat selama mastikasi Retainer lepasan: 24 jam kecuali makan, atau Fixed retainer: yang tidak terlalu rigid Faktor Usia Karena respon serabut elastis yang lambat, setelah 12 bulan,bisa dihentikan. • Saat ini, bila gigi stabil pada saat ini akan stabil seterusnya. Beberapa pasien dewasa sering membutuhkan retensi permanen karena tekanan bibir, pipi dan lidah terlalu besar untuk diimbangi. Pasien yang masih bertumbuh : retensi sampai pertumbuhan menurun sama dengan level rendah pada orang dewasa Perubahan oklusal sehubungan dengan pertumbuhan pertumbuhan transversal selesai terlebih dahulu, perubahan transversal< anteroposterior < vertikal yang lebih akhir problem skeletal cenderung relaps post ortodontik pasien melanjutkan pola pertumbuhan originalnya sepanjang mereka tumbuh. Penelitian long term pada dewasa, menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan yang tipikal tetap berlanjut sepanjang hidup, Pola tumbuh yang sama akan memberi sumbangan gangguan hubungan oklusal beberapa tahun setelah perawatan ortodonsi selesai. Pada akhir usia adolescence. Pertumbuhan dalam pola klas II, klas III, deep bite, open bite merupakan penyebab utama relaps setelah perawatan ortodonsi, dan membutuhkan tatalaksana hati hati selama fase retensi RETENSI SETELAH PERAWATAN KLAS II RETENSI SETELAH PERAWATAN KLAS II Relaps diakibatkan • kombinasi pergerakan gigi – Lengkung atas ke depan – Lengkung bawah ke belakang – atau keduanya • pertumbuhan diferensial relatif maxilla terhadap mandibula – short term problem : relaps dental krn fakator periodontal dan gingiva lokal – longterm problem lebih penting karena langsung merubah posisi rahang dan posisi gigi short term problem Perlu overkoreksi pada finishing karena: meski retensi baik sering terjadi relaps cepat 1-2mm dalam arah anteroposterior, terutama bila digunakan elastik klas ii. Protraksi gigi bawah> 2mm, harus digunakan permanent retention penting untuk tidak mendorong geligi inisisvus bawah jauh kedepan, seperti pada penggunaan elastik klas II. beberapa bulan post full time retainer tekanan bibir menegakkan insisivus yang protrusif yang sebabkan kembalinya crowding dan mengembalikan overjet dan overbite awal SLOWER LONG TERM RELAPS • Perawatan dengan modifikasi pertumbuhan bisa relaps karena pola pertumbuhan yang sama masih ada Retainer pada growth problem Klas II 1. Retainer + head gear malam saja 2. Alat fungsional,tipe activator-bionator – memegang posisi hubungan kedua gigi dan rahang – Apabila over jet di akhir perawatan normal • alat fungsional dilakukan tanpa mandibular advancement, hanya mencegah relaps bukan untuk secara aktif merawat maloklusi yang sudah muncul. – Problem: • Hanya akan dipakai separuh waktu(malam hari), • siang hari perlu retainer konvensinal pada beberapa bulan pertama Adakah cara yang lebih rasional? • Mula-mula retainer konvensional maxilla dan mandibula , bila ada tanda-tanda relaps setelah beberapa bulan baru digunakan alat fungsional di malam hari • kelainan skeletal yang berat : alat fungsional 12 - 24 bulan atau head gear • Lebih baik mencegah relaps dari pertumbuhan differensial daripada mencoba mengkoreksinya kemudian Klas II divisi 2 • Evaluasi : awal, 2 tahun dan 5 tahun post-retention • Pengaruh sex and age dijumpai selama terapi sedang perubahan skeletal saat pelepasan orto sampai 5 thn. • Relaps – pada laki> perempuan – Turun pada older age groups. – inklinasi gigi atas, terutama gigi bawah , overbite dan interincisal angle • garis bibir yang menurun dan pertumbuhan soft tissue ke arah horizontal and vertical selama terapi tidak berubah setelahnya karena pertumbuhan dari hidung dan dagu yang menyebabkan wajah menjadi lebih maju. (Binda et al 1994) Retensi setelah koreksi klas III • Retensi di waktu awal permanent sangat sulit karena pertumbuhan kelainan ini mempunyai kesulitan extrim untuk dikontrol. • Chincap tidak seefektif kekuatan penahanan untuk maloklusi kla II. • Chincap : merotasi mandibula kebawah menyebabkan tumbuh ke vertikal kurang horisontal. • Alat fungsional klas III mempunyai efek yang sama. • Bila tinggi wajah normal atau berlebihan post ortodontik dan relaps terjadi akibat dari pertumbuhan mandibular----bedah begitu pertumbuhan sudah berhenti. • Bila kelainan tidak terlalu berat: alat fungsional/positioner untuk atasi pertumbuhan post ortodontik Retensi setelah koreksi deep bite • Koreksi deep bite merupakan hal rutin dalam ortodonsi • Perlu kontrol overlap vertikal dari insisivus selama retensi • Hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan retainer atas lepasan dengan plat berkontak dengan gigi bawah tanpa sebabkan gigitan terbuka di posterior • Pertumbuhan vertikal berakhir belasan tahun sehingga harus digunakan sejak dari post ortodonti • Dan hanya digunakan malam hari setelah stabil • Pendaftaran kurve Spee diketahui stabil untuk jangka lama Retensi setelah koreksi open bite • Relapse perawatan : – kombinasi dari depresi insisivus dan elongasi dari molar. • Pada pasien tanpa habit hisap jari/tongue thrusting tetap bisa relaps open bite karena elongasi posterior (molar atas), tanpa intrusi gigi bawah., • perlu kontrol erupsi molar atas • High pull headgear ntuk molar atas+ retainer standar lepasan • Alternatif lain : bite block antara geligi posterior (open bite activator/bionator), yang meregangkan jar lunak untuk melawan kekuatan erupsi • Pertumbuhan vertikal yang berlebihan dan erupsi geligi posterior, seringkali berlanjut sampai akhir usia belasan atau awal 20an tahun, perlu kerjasama yang baik dari pasien dalam periode yang cukup panjang • Pasien dengan problem open bite berat • retainer konvesional maxila dan mandibula siang hari + open bite bionator dimalam hari sejak dari awal periode retensi Retensi setelah pe-rapi-an insisivus • Akibat mandibula bertumbuh ke depan atau rotasi kebawah sebabkan membawa insisicus bawah ke arah bibir, tercipta kekuatan mentippingkan ke distal, gigi insisivus berjejal.=kl I &III • Crowding insisivus juga disertai dengan rotasi ke bawah dan kebelakang dari mandibula yang terlihat pada pasien dengan problem open bite • crowding dapat berkembang bahkan sampai pertumbuhan menurun ke level dewasa. • Retensi sampai awal 20thn, seringkali dikatakan untuk menunggu sampai M3 erupsi atau dicabut karena erupsi gigi M3 sebabkan crowding anterior adalah kurang tepat tetapi lebih karena turunnya pertumbuhan • retensi dapat dilanjutkan, setengah hari sampai molar 3 telah erupsi atau telah dicabut /pertumbuhan tidak ada • Hampir semua orang dewasa dirawat orto atau tidak, , pernah mengalami oklusi normal, dan berakhir dengan crowding gigi insisvus bawah • Pada pasien dengan pencabutan 4 P1, dan perawatan dengan alat edgewise,10 tahun setelah pelepasan retainer hanya 30% perfect alignment, dan hampir 20% mempunyai crowding yang nyata. • Hal ini ditengarai karena adanya pertumbuhan lanjut. • Sehingga retainer untuk crowding anterior bawah harus digunakan turun ke level orang dewasa. (sampai akhir teenager pada perempuan dan awals dan awal 20an pada laki2) • Perawatan dengan teknik Begg tidak akan mengalami crowding RB sehingga relatif hanya membutuhkan retainer RA(Begg and Kesling Fletcher) ALAT LEPASAN SEBAGAI RETAINER HAWLEY RETAINER • mempunyai kemampuan untuk menutup ruang2 pasca perawatan fixed appliance full banded/exo • Di anterior, dan dapat dimodifikasi agar dapat digunakan elastik • Penelitian pada 67 orang: • Mana lebih efektif retainer Hawley malam hari saja vs 6 bulan full-time + 6 bulan malam saja • Hasil: Sama2 efektif Removable wraparound/clip on retainers Removable wraparound retainers • Wraparound/clip on retainer • Full-arch wraparound retainer, memegang gigi dengan ketat ≠ tujuan dari retainer • Estetik tapi kurang nyaman vs hawley • Tidak memelihara koreksi overbite • Indikasi: apabila dibutuhkan splinting karena kerusakan periodontal • Clip on +lingual extension • jaga P2 dan sisi exo, • Indikasi gigi posterior irregular pre orto Positioner sebagai retainer • finishing device • Retainer lepasan • Orthotrainerhttp:/www.myoresearch.com •Kelemahan: bulky<4jam;pola atrisi?;gg rotasi?tinggi muka >> •Keuntungan: klas III, <<headgear •Untuk jangka panjang butuh presisi dgn bantuan artikulator •Untuk finalisasi 3-4minggu tidak butuh presisi •Untuk pasien petumbuhan diberi jarak 2-4mm • Hawley and vacuum-formed retainers: – Tidak berbeda bermakna dari segi kekuatan dan keefektifannya http://www.biterite.ca/products.html • Mula-mula lebih compliance dengan vacuum pada 2 tahun I namun kemudian lebih memiliha Hawley http://www.dental-labdirect.com/Clear_Retainers.php • Kebanyakan pasien bertahan memakai retainer malam hari. • 81% pasien yang mau memakai malam saja. mampu mempertahankan hasil perawatan ortonya. Retainer cekat • Instability dan Jangka lama • Pemeliharaan posisi gigi bawah • dirawat orto atau tidak dirawat orto , dalam pola pertumbuhan normal ada late growth of mandible (16-19 th) yang akibatkan crowding • bonding wire c to c atau ke c dan p + plat datar pada cingulum • Cegah ke lingual/rotasi • + band, • problem periodontal • bar panjang: 30 mil(0,7mm) dengan ujung disandblast agar dapat teretensi dengan baik Bonding 6 Gigi RB • Rotasi berat • Agar tidak terlalu rigid, semakin kecil jarak tiap bonding semakin kecil kawat yang dipakai • Wire 17.5 mil (0,4mm) braided steel wire • Cara pembuatan bisa dibantu dengan silicon carrier. pemeliharaan diastema Penelitian pada bonded retainer • Berdampak negatif pada PDL sebabka nkegoyahan pada gigi yang dibonding bukan yang dibebaskan • Cukup efektif cegah relaps gigi bawah tetapi persentase iregularity dari ringan sampai moderate Glass Fibre Reinforced (GFR) Vs Multistrand SS • ada yang mendukung ada yang tidak mendukung • 50% relaps yang membutuhkan retreatment » Katsaros dkk 2007 http://www.ribbond.com/Resources-BrandComparisons.php CALCIUM DAN MEDIKASI CALCIUM DAN MEDIKASI • Calcium meningkatkan kepadatan tulang (Bollen, 2008) • Topical or systemic application of bisphosphonates (Iglesias-Linares et al 2010) • Hambat gigi dan turunkan relapse • Diit: 2500mg/day • Tidak boleh> 1,200 mg of calcium (in supplement form) / day • Berlebihan > 2,500 mg : bahaya untuk ginjal dan menurunkan absorbsi mineral lain: iron, zinc and magnesium. • calcium supplements jangan bersamaan dengan bisphosponates, antibiotics,karena mengeblok absorbsi dalam tubuh • Sayur hijau, low-fat milk, yogurt and cheese, calcium-fortified juice, bread and cereal. • Retreatment • .018-in nickel-titanium archwire yang di bonded lingually from canine to canine, • Efektif sebagai retainer dan atasi relaps crowding dalam 4 months. Kesimpulan waktu retensi • Retainer dibutuhkan post fixed ortodontic • Retainer harus digunakan 3-4bulan terus menerus kecuali retainer yang hanya boleh dilepas saat makan atau dapat dilepas saat makan • Dilanjutkan Paruh waktuminimal 12 bulan untuk remodelling jaringan gingiva • Apabila masih ada pertumbuhan, diteruskan paruh waktu sampai pertumbuhan selesai • pasien yang dirawat pada fase awal geligi permanen akan membutuhkan retensi pe-rapian insisivus sampai akhir belasan tahun, dan juga pada kelainan proporsi skeletal + fungsional/kekuatan extraoral paruh waktu • Bisa dimungkinkan relaps dicegah dengan intake calcium dan medikamen, perlu penelitian lebih lanjut Pustaka • • • • • • • • • • Proffit and Fields, 2007.Contemporary orthodontics, Mosby Isaacson, Muir dan Reed, 2007, Removable Orthodontic Appliances, An imprint of Elsevier, Indian Reprint Al Yami EA, Kuijpers-Jagtman AM, van 't Hof MA. Stability of orthodontic treatment outcome: follow-up until 10 years postretention. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 1999 Renkema AM, Sips ET, Bronkhorst E, Kuijpers-Jagtman AM. A survey on orthodontic retention procedures in The Netherlands. Eur J Orthod. 2009 Aug;31(4):432-7. Renkema AM, Al-Assad S, Bronkhorst E, Weindel S, Katsaros C, Lisson JA. Effectiveness of lingual retainers bonded to the canines in preventing mandibular incisor relapse. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2008 Aug;134(2):179e1-8. Hichens L, Rowland H, Williams A, Hollinghurst S, Ewings P, Clark S, Ireland A, Sandy J. Cost-effectiveness and patient satisfaction: Hawley and vacuum-formed retainers. Eur J Orthod. 2007 Shawesh M, Bhatti B, Usmani T, Mandall N. Hawley retainers full- or part-time? A randomized clinical trial. Eur J Orthod. 2010 Apr;32(2):165-70. Rowland H, Hichens L, Williams A, Hills D, Killingback N, Ewings P, Clark S, Ireland AJ, Sandy JR. The effectiveness of Hawley and vacuum-formed retainers: a single-center randomized controlled trial. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2007 Dec;132(6):730-7. Pratt MC, Kluemper GT, Lindstrom AF. Patient compliance with orthodontic retainers in the postretention phase. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2011 Aug;140(2):196-201 Booth FA, Edelman JM, Proffit WR. Twenty-year follow-up of patients with permanently bonded mandibular canine-to-canine retainers. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2008 Pustaka • • • • • • • • • • • • Sun J, Yu YC, Liu MY, Chen L, Li HW, Zhang L, Zhou Y, Ao D, Tao R, Lai WL. Survival time comparison between Hawley and clear overlay retainers: a randomized trial. J Dent Res. 2011 van Leeuwen EJ, Maltha JC, Kuijpers-Jagtman AM, van 't Hof MA. The effect of retention on orthodontic relapse after the use of small continuous or discontinuous forces. An experimental study in beagle dogs. Eur J Oral Sci. 2003 Apr;111(2):111-6. Renkema AM, Renkema A, Bronkhorst E, Katsaros C. Long-term effectiveness of canine-to-canine bonded flexible spiral wire lingual retainers. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2011 May;139(5):614-21. Watted N, Wieber M, Teuscher T, Schmitz N. Comparison of incisor mobility after insertion of canine-to-canine lingual retainers bonded to two or to six teeth. A clinical study. J Orofac Orthop. 2001 Sep;62(5):387-96. Bolla E, Cozzani M, Doldo T, Fontana M. Failure evaluation after a 6-year retention period: a comparison between glass fiberreinforced (GFR) and multistranded bonded retainers. Int Orthod. 2012 Katsaros C, Livas C, Renkema AM. Unexpected complications of bonded mandibular lingual retainers. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2007 Dec;132(6):838-41. Shah AA, Sandler PJ, Murray AM. How to ... place a lower bonded retainer. J Orthod. 2005 Bollen AM, 25 F A L L 2 0 0 8 • P C S O B U L L E T I N Iglesias-Linares A, Yáñez-Vico RM, Solano-Reina E, Torres-Lagares D, González Moles MA. Influence of bisphosphonates in orthodontic therapy: Systematic review. J Dent. 2010 Liou EJ, Chen LI, Huang CS. Nickel-titanium mandibular bonded lingual 3-3 retainer: for permanent retention and solving relapse of mandibular anterior crowding. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2001 Apr;119(4):443-9. Kacer KA, Valiathan M, Narendran S, Hans MG. Retainer wear and compliance in the first 2 years after active orthodontic treatment. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2010 Nov;138(5):592-8 De Praeter J, Dermaut L, Martens G, Kuijpers-Jagtman AM. Long-term stability of the leveling of the curve of Spee. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2002 Mar;121(3):266-72. http://orthodontics.fkg.ugm.ac.id/