Download 1 the importance oral health for the patient with fixed orthodontic

Survey
yes no Was this document useful for you?
   Thank you for your participation!

* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
THE IMPORTANCE ORAL HEALTH FOR THE PATIENT WITH FIXED
ORTHODONTIC APPLIANCE
(PENTINGNYA KESEHATAN MULUT PADA PEMAKAI ALAT ORTHODONTIK
CEKAT)
Winny Yohana
Staf Pedodonsia FKG Unpad
ABSTRAK
Untuk meningkatkan derjat kesehatan, khususnya kesehatan gigi akhir-akhir ini
banyak penderita datangke dokter gigi untuk merawat giginya. Kesadaran tersebut
berhubunan dengan meningkatnya pengetahuan akan akan pentingnya kesehatan gigi serta
informasi bahan dan alat kedokteran gigi. Salah satu alat yang dianjurkan oleh dokter gigi
dalah merapihkan gigi adalah alat ortodontik cekat.
Penderita pemakai bracket, mereka harus menjaga kesehatan giginya dengan cara
menyikat gigi denan seksama, agar gigi bersih dan mencegah terjadi karies, gingivitis,
kalkulus, dan ulkus. Adanya kerjasama antara penderita dan dokter gigi akan menghasilkan
perawatan yang optimal.
Penderita disarankan agar selalu menjaga kebersihan mulut supaya jaringan gigi dan
gusi tetap sehat. Usahakan agar memilih makanan yang tepat, kontrol terartur ke dokter gigi
yang merawat maloklusi.
Kata kunci: alat ortodentik cekat, bracket.
Abstract
To incrase the health grade, especially the tooth health. Recently people has visited
dentist to take care of their teeth. The awareness is related to their improvement of the
important tooth health and the information of both material and dental equioment. Patient
with malocclusion are eager to have their tooth treatment in order to becime align. For this
purpose the dentist suggest to use fixed orthodontic appliance.
The patients using brackets, have to take care the dental and oral cavity, in order that
their teeth are kept clean. Unless there will get caries, gingivitis, calculus and ulcer. The
cooperation between patient and the dentist will be able to obtain optimal result.
It is suggested that the patients should take care of their oral healh, in order to get
good both hard and soft tissue. Choose nutritious food to eat, and keep visiting the dentist to
control their tooth health.
Key word: fixed orthodontic appliance, bracket.
1
Pendahuluan
Keadaan gigi yang mengalami maloklusi dapat mengakibatkan bentuk wajah menjadi
kurang baik atau mengganggu estetik, baik pada waktu menutup mulut, berbicara, atau
tertawa. Keadaan gigi seperti ini dapat mempengaruhi psikologis anak tersebut. Orang tua
menginginkan anaknya tampak normal, berpenampilan menarik, sehingga mereka membawa
anakmya kedokter gigi untuk memperbaiki maloklusi. 3,4,7
Maloklusi adalah keadaan yang menyimpang dari oklusi normal, hal ini dapat terjadi
karena tidak sesuainya antara lengkung gigi dan lengkung rahang. Hal ini dapat terjadi baik
pada rahang atas maupun bawah. Gambaran klinisnya berupa crowding, diastema, atau pola
gigitan tidak normal, misalnya cross bite atau gigitan bersilang, baik anterior maupun
posterior. 3,5,7
Kelainan tersebut pada umumnya dapat menimbulkan cacat muka, sehingga
menurunkan daya tarik anak tersebut. Kadang-kadang dapat menerima ejekan dari temantemannya. Hal inilah yang dapat menimbulkan rasa rendah diri, yang selanjutnya akan
mempengaruhi proses pembentukan diri, dengan cara menarik diri, pendiam, pemalu. Untuk
itu perawatan maloklusi perlu dilakukan dengan sedini mungkin. 3,4
Maloklusi atau kelaianan dental-fasial merupakan salah satu penyakit yang perlu
ditanggulangi dengan kesungguhan. Selain karena luasnta pengaruh maloklusi terhadap
kesehatan, juga akan menimbulkan gangguan terhadap keserasian dan estetika muka.3
Maloklusi ini tidak dapat diberantas, jadi akan senantiasa ada, karena penyebab kelainan
tersebut tidak hanya karena factor lingkungan, tetapi juga faktor keturunan yang tidak dapat
dihindari. Namun demikian maloklusi dapat dicegah agar tidak bertambah parah. 5
Makalah singkat ini membahas salah satu aspek yang cukup berpengaruh dalam
perawatan ortodonti, yaitu pentingnya kebersihan mulut dalam perawatan ortodonti,
khususnya alat ortodonti cekat. Penulisan ini bertujuan untuk menerangkan tentang salah satu
aspek penunjang perawatan ortodonti, dan upaya pencegahan terhadap terjadinya kalkulus,
gingivitis, ulkus. Sehingga pergerakan gigi dapat diatur ke tempat yang diinginkan, dengan
demikian perawatan dapat optimal baik waktu perawatan maupun kesehatan gigi dan rongga
mulut selama masa perawatan ortodonti, maupun setelah perawatan selesai.
Telaah Pustaka
Pada perawatan gigi anak yang diutamakan adalah usaha pencegahan. Telah dipahami
bahwa perhatian pencegahan tidak hanya ditekankan pada usaha mencegah karies dan
penyakit periodontal saja, namun diperlukan pula dalam usaha pencegahan terhadap
disharmoni fungsi oral yang menyebabkan maloklusi. Keadaan maloklusi akan selalu
ada,karena penyebabnya bervariasi, mulai dari keadaan lingkungan, baik prenatal maupun
postnatal. Masalah eturunan juga dari orang tuanya merupakan salah satu sebab terjadinya
maloklusi. Misalnya lengkung rahan yang berasal dari ibu kecil, sedangkan lengkung gigi
dari ayah besar, kemungkinan pada anaknya dapat terjadi ketidakserasian antara lengkung
gigi terhadap lengkung rahang. Pada kasus ini bila anak mempunyai lengkung rahang ibu dan
memiliki lengkung gigi dari ayah, sehingga gigi akan nampak berdesak-desakan atau
berjejal. Sebaliknya bila anak mempunyai lengkung rahang dari ayah dan memiliki lengkun
gigi dari ibu, maka akan nampak lengkung rahang yang besar dengan diastema antara gigi-
2
gigi.5 Namun keadaan gigi yang berjejal lebih sering ditemukan. Dengan demikian
diperlukan upaya-upaya yang penting dalam pencegahan, yaitu dengan menghindari sejauh
mungkin penyebab maloklusi yang akan bertanbah parah. Tujuan dari perawatan gigi anak
adalah untuk memperoleh oklusi yang baik, ditinjau dari aspek fungsional maupun estetik
pada saat gigi tetap.
Perawatan maloklusi dapat dlakukan baik dengan alat ortodonti lepasan maupun alat
cekat. Dalam melakukan perawatan tersebut sangat perlu adanya kerjasama antara penderita
dengan dokter gigi yang merawat. Salah satu tugas penderita adalah menjaga kebersihan gigi
dan mulutnya. Pada penderita yang menggunakan alat ortodonti cekat, sangat penting untuk
menjaga dan meningkatkan kebersihan gigi dan mulut, mengingat alatnya yang melekat
sedemikan rupa, sehingga akan memudahkan terbentuknya akumulasi bakteri pada daerah
tersebut. Adanya bakteri yang terdapat dalam rongga mulut merupakan flora normal dalam
keadaan setimbang pada orang yang tidak menggunakan alat ortodonti. Namu pada pemakai
alat ortodonti cekat, keadaannya menjadi berbeda. Alat-alat yang terdapat dalam rongga
mulut, seperti: bracket, hook, band, cleat, arch wire, elastic, dan lain-lain menyebabkan
bakteri lebih mudah berkembang biak 2, bakteri dapa melekat leluasa ditempat tersembunyi
pada alat-alat tersebut. Bakteri akan bertambah banyak bila penderita kurang merawat
giginya dengan cara menggosok gigi. Bakteri yang berakumulasi terdapat dalam plak gigi
akan merekat erat pada alat-alat ortodonti, dan tidak akan terlepas bila hanya denga
berkumur-kumur.
Plak gigi yang melekat pada alat-alat ortodonti cekat tidak terbuang oleh kumurkumur harus dibersihkan dengan sikat gigi dan ala bantu tanbahan. Sealin itu anak-anak suka
sekali makan makanan yang manis, dan lengket seperti coklat, es krim, permen, agar-agar,
jelly, kue-kue, dan lain-lain. Dengan demikian akan memudahkan sisi-sisa makanan lengket
pada alat-alat ortodenti, sehingga harus lebih ekstra dalam menggosok gigi. 2,7
Suatu perawatan ortodonti dapa diibaratkan dengan upaya tindakan-tindakan
klinisyang dilakukan secara sistematik berkesinambungan, yang ditujukan untuk
memperbaiki suatu keadaan maloklusi dengan menggunakan suatu alat tertentu maupun
kombinasi dari beberapa alat. Dokter gigi yang merawat maloklusi telah mempunyai
perencanaan dalam menangani setiap penderita, yang telah diatur sedemikian rupa, sehingga
diharapkan dapat selesai dalam klurun waktu tertentu. Namun demikian keberhasilan
perawatan ortodonti dipengaruhi oleh kerjasama dengan penderitanya, yaitu kontrol dengan
teratur, dan mamatuhi nasihat / saran yang harus dilakukan oleh penderita.
Upaya membersihkan gigi harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, bila
hal tersebut dilupakan / diabaikan, maka akan terjadi kerusakan pada jaringan keras maupun
jaringan lunak. Hal tersebut terjadi karena plak gigi berisi akumulasi bakteri akanmerusak
gigi dan membentuk white spot, yang kemudian akan berkembang lebih lanjut menjadi
karies, ini terjadi pada jaringan keras. Sedangkan plak gigi yang menyerang jaringa lunak,
dapat menyebabkan gingivitis marginalis, dan bila kurang perhatianterhadap jaringan itu
maka dapat berkembang lebih lanjut, dan akan menjadi kalkulus, atau bahkan dapat
ditemukan ulkus. Adanya kalkulus menyebabkan gigi sulit digerakkan ke tempat yang
diinginkan. 1,7
3
Diskusi
Dalam melakukan suatu perawatan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Begitu
pula dalam merawat kasus ortodonti, kita harus berusaha semaksimal mungkin agar
mendapat hasilperawatan yang optimal.
Makalah ini membahas salah satu aspek dalam merawat ortodonti, yaitu pentingnya
kesehatan mulut pada pemakai alat ortodonti cekat, khususnya jaringan keras yakni gigi, dan
jaringan lunak yakni gingiva, dan mukosa oral yang lainnya.
Berdasarkan literatur 1,2,3 dan pengalaman penulis, maka ada beberapa hal penting
yang harus diperhatikan, yaitu:
Pada waktu pemasangan bracket, setelah bracket terpasang pada permukaan gigi,
bersihan / baung sisa kelebihan pasta yang digunakan untuk merekat bracket. Hsl ini berguna
untuk kebersihan gigi, dan mencegah menumpuknya plak gigi pada permukaan gigi, serta
mencegah terjadinya karies gigi. Apabila pasta tersebut merekat pada permukaan gigi serta
dengan permukaan gusi, maka kemungkinan akan mengiritasi gingiva, dan selanjutnya akan
terjadi gingivitis, bahkan timbul kalkulus.2
Lakukan menyikat gigi paling sedikit 2 kali sehari, yaitu: setelah makan pagi dan
malam sebelum tidur. Namun sebaiknya gigi disikat pula setelah makan siang. Sebaiknya
menyikat gigi di depan cermin, agar penderita melihat apakah gigi telah benar-benar bersih
dari plak maupun sisa makanan yang telah terlepas dari permukaan gigi.
Gunakan sikat gigi khusus untuk ortodonti, dan alat bantu tambahan yakni sikat gigi
kecil khusus untuk interdental. Hal ini digunakan untuk membersihkan daerah yang sulit
dijangkau oleh sikat gigi biasa. Disarankan pula untuk menyikat gigi di depan cermin agar
semua permukaan gigi bersih.
Hindari makan makanan yang keras untuk mencegah bracket terlepas dari permukaan
gigi. Hal tersebut dapat terjadi karena bracket, menerima daya atau tekanan yang cukup kuat
sehingga terlepas dai permukaan gigi. Apabila ingin sekali makan-makanan tersebut, mohon
agar dipotong-potong dahulu menjadi bentuk yang kecil-kecil, dan agak lunak.
Usahakan agar kontrol teratur ke dokter gigi untuk aktivasi, yang berguna untuk
kemajuan perawatan ortodonti. Apabila gigi telah bergerak maka ada batasnya, sehingga
perlu diaktivasi lagi. Selain itu perlu pula dalam pengontrolan terhadap plak gigi.
Gunakan obat kumur bila perlu, misalnya ada ulkus pada mukosa mulut, obat ini
dapat dihentikan bila ulkus telah sembuh.
Dokter gigi harus teliti dalam memeriksa, apakah masih terdapat akumulasi plak, baik
pada permukaan labial maupun lingual, distal/mesial juga permukaan oklusal diperiksa, agar
karies, agar karies, gingivitis dapat dicegah.
Apabila perlu, dapat menggunakan alat pelindung khusus sebagai proteksi terhadap
gigi, bila adanya trauma ketika sedang berolahraga.
Kesimpulan
Keadaan gigi yang mengalami maloklusi dapat mengakibatkan bentuk wajah menjadi
kurang baik atau mengganggu estetik. Keadaan seperti ini dapat mempengaruhi psikologis
anak tersebut. Untuk itu perawatan maloklusi perlu dilakukan dengan sedini mungkin.
4
Tujuan dari perawatan gigi anak adalah untuk memperoleh oklusi yang baik, secara
fungsional maupun estetik.
Peranan kebersihan mulut sangat penting sekali dalam keberhasilan perawatan
ortodonti, karena tanpa gingivitis, kalkulus, maka gigi dapat bergerak secara normal dan
terarah sesuai dengan rencana perawatan yang diharapkan. Perlu kontrol teratur ke dokter
gigi sehingga jangka waktu perawatan akan tepat.
Saran
Penderita disarankan agar selalu menjaga kebersihan mulut supaya jaringan gigi dan
gusi tetap sehat dengan cara menyikat gigi, paling sedikit dua kali sehari. Yaitu setelah
makan pagi, dan malam sebelum tidur. Usahakan agar memilih makanan yang tepat agar
bracket tetap ditempatnya. Kontrol teratur ke doktr gigi, dan konsultasi bila ada yang kurang
jelas.
5
DAFTAR PUSTAKA
1. Cozzani, G., Garden of Orthodontics, Illinois: Quintessence Publishing Co., 2000; 30-1,
52-3, 56.
2. Mathewson, R.J. & Primosch, R.E., Fundamentals of Pediatric Dentistry, 3rd ed., Chicago:
Quintessence Books, 1995; 89-90.
3. Nanda, R., Biomechanics and Esthetic Strategies in Clinical Orthodontics, Philadelphia:
Elsevier Saunders, 2005; 17-21.
4. McDonald, R.E. $ Avery, D.R., Dentistry for The Child and Adolescent, 7th ed., St. Louis:
Mosby Inc., 1994; 707-11.
5. Proffit, M.R., Contemporary Orthodontics, 3rd ed., St. Louis: Mosby Inc., 1993; 117,
266-9.
6. Schwartz, J.A., Malocclusion of Teeth. [On-line] Available: http://www.urac.org.
Accessed: 7 Maret 2007.
7. Welbury, R.R., Pediatric Dentistry, 2nd ed., New York: Oxford University Press, 2001;
299-305, 330-2.
6