Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
SISTEM INDERA DIAN AYU JUWITA, S.FARM, M.FARM, APT ALAT INDERA PANCA INDERA ALAT-ALAT TUBUH YANG BERFUNGSI MENGETAHUI KEADAAN LUAR TUBUH INDERA PENGLIHATAN INDERA PENDENGAR INDERA PERABA INDERA PENGECAP INDERA PENCIUMAN INDERA PENGLIHATAN FUNGSI MATA : Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berupa berkas cahaya pada retina dengan perantaraan neuron optikus dan menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan di otak untuk ditafsirkan. Persarafan oleh N-II (N. OPTIKUS) N. optikus dibentuk dari kumpulan sel2 ganglion pada retina BAGIAN LUAR MATA : Fungsi : melindungi mata dari iritan dan cedera. Terdiri dari : 1. KELENJAR LAKRIMALIS 2. KONJUNGTIVA 3. KELOPAK MATA Bola mata dilindungi oleh 3 lapisan : 1. SKLERA 2. KHOROID 3. RETINA (SELAPUT JALA) Sklera Jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil, berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata. Kelenjar air mata Khoroid lapisan kedua yang banyak mengandung pembuluh darah kecuali yang bagian depan Fungsi : penyedia nutrisi dan oksigen bagi bagian-bagian lain dari mata Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Pupil mata Cahaya gelap : pengaruh simpatis kontraksi otot polos radialis midriasis / m’lebar Cahaya terang : pengaruh parasimpatis kontraksi otot polos sirkularis miosis /menyempit Pupil berfungsi masuknya cahaya sebagai saluran Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa. Retina sering juga disebut sebagai selaput jala lapisan yang terdalam terdapat pembuluh darah arteri dan vena Fungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta. LENSA MATA Fungsi : membiaskan cahaya yang masuk dan memfokuskan cahaya pada retina. Lensa berada tepat di belakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot siliaris. Ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut ruang viterus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama dengan humor akueus berperan dalam memelihara bentuk bola mata. OTOT MATA Fungsi: mengatur gerakan (memegang sklera) bola mata Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Fungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior). No. nama otot Fungsi otot 1. m. Levator palpebralis Mengangkat kelopak mata 2. m. Orbikularis Menutup mata 6. Ototokuli – otot bola mata 3. m. Rektus okuli inferior Mengangkat bola mata kebawah 4. m. Rektus okuli medial Gerakan mata ke arah medial 5. m. Rektus okuli lateral Gerakkan mata kearah lateral 6. m. Rektus okuli superior Mengangkat bola mata keatas 7. m. Oblique inferior Gerakan bola mata kebawah dan kedalam 8. m. Oblique superior Memutar mata keatas, kebawah, dan arah luar 6. MUSKULI OKULI (OTOT MATA) : Tahap berkas cahaya OTAK Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu 1. sel kerucut (sel konus) berisi pigmen lembayung, berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja. 2. sel batang (sel basilus) berisi pigmen ungu, berfungsi pada keadaan kurang terang Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. sedangkan pigmen dari sel konus Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat. Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna. Mekanisme penglihatan Akomodasi Proses dimana kecembungan lensa mata diperbesar krn proses aktif otot mata Melihat jauh/ istirahat : lensa pipih Melihat dekat : lensa cembung Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih. Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi. KELAINAN PENGLIHATAN Penglihatan normal disebut emetropi 1. MYOPI (Rabun jauh) Tidak dapat melihat benda yang jauh Disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina, (lensa mata terlalu cembung) untuk mengatasinya dapat diperbaiki dengan menggunakan kacamata lensa cekung (negatif) 2. HYPERMETROPI (Rabun dekat) Lensa mata terlalu pipih sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di belakang retina Dapat diperbaiki dengan kacamata lensa cembung (positif) 3. Presbiopi Berkurangnya kemampuan daya akomodasi . Sehingga mengalami gangguan dalam penglihatan dekat (Biasa terjadi pada orang tua ) 4. ASTIGMATISMA Bila seseorang mengalami rabun jauh dan rabun dekat secara bersamaan Penyebab : permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama dapat diperbaiki dengan kacamata jenis silindris yang berfungsi sebagai perbaikan rabun jauh dan rabun dekat sekaligus. 5. KATARAK buramnya dan elastisitasnya lensa mata. berkurang Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang 6. BUTA WARNA kelainan pada mata yang disebabkan karena ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu yang disebabkan karena faktor genetis. Kelainan genetik ini lebih sering dialami oleh laki-laki dibandingkan dengan wanita. Hal ini disebabkan karena kelainan genetik ini dibawa oleh kromosom X (kromosom pada perempuan XX, kromosom laki-laki XY). Buta warna ada 2 (dua) jenis yaitu buta warna yang permanen atau buta warna total dan buta warna temporer. Buta warna permanen merupakan buta warna yang tidak dapat melihat warna dasar Buta warna temporer akan memperlihatkan bahwa seseorang tidak dapat membedakan warna merah tua, merah darah, merah bit, merah tomat, merah cabe, merah jambu, merah bata, merah muda atau warna-warna lainnya karena orang yang buta warna temporer akan menyebutkan satu warna dasar saja. Uji Stilling Isihara 7. GLAUKOMA Tekanan intraokular meningkat (> 15 mmHg) Penyebab : produksi Aqueus humor berlebihan INDERA PERABA (KULIT) 5. INDERA PERABA (KULIT) FUNGSI Alat pengeluaran keringat Pengatur suhu tubuh Sebagai alat peraba Tempat penyimpanan kelebihan lemak Melindungi tubuh terhadap kerusakan fisik Mencegah kehilangan air STRUKTUR KULIT EPIDERMIS ujung rambut pori-pori kulit stratum 1. S. korneum 2. S. lusidum 3. S. granulosum 4. S. germinativum DERMIS glandula sebasea glandula sudorifera ujung saraf akar rambut kelenjar adiposa pembuluh darah otot penggerak JARINGAN BAWAH KULIT RESEPTOR PADA KULIT UJNG SARAF BEBAS (RESEPTOR NYERI) UJUNG SARAF BEBAS (RESEP TOR SUHU) DISCUS MERKEL (RESEPTOR RABA) CORPUS PACINI (RESEPTOR TEKAN) CORPUS RUFFINI (RESEPTOR TEKAN) CORPUS MEISSNER (RESEPTOR RABA) RESPON STIMULASI BISA BERUPA : NYERI PADA TANGAN TERLUKA SAAT DICUCI, GATAL KARENA GIGITAN SERANGGA, ATAU RASA DINGIN DENGAN MENGGUNAKAN SWEATER GUNA RESEPTOR DAN SENSASI TERSEBUT ADALAH UNTUK MEMBERI SSP DGN INFORMASI TENTANG LINGKUNGAN LUAR DAN BAGAIMANA EFEKNYA TERHADAP KULIT. SENSITIVITAS AREA KULIT RESEPTOR DI AREA TSB. TERGANTUNG BANYAKNYA KULIT PADA UJUNG JARI SANGAT SENSITIF TERHADAP SENTUHAN KARENA RESEPTORNYA BANYAK, SEDANGKAN PADA LENGAN ATAS KURANG SENSITIF KARENA RESEPTONYA SEDIKIT KETIKA RESEPTOR MENDETEKSI PERUBAHAN KIRIM IMPULS KE OTAK INTERPRETASI IMPULS DENGAN SENSASI TERTENTU Mekanisme Sistem perabaan 1. Rangsangan di kulit (misalnya, memegang air dingin, dicubit,dll) akan diterima oleh reseptor yang terletak di bawah permukaan kulit 2. Diteruskan ke saraf tepi (saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang) 3. Masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. 4. Stimulus diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran utama impuls-impuls sensoris yang berperan penting dalam memproses/mengolah informasi sensorik ini) 5. Dari sini, stimulus dikirimkan ke pusat sensorik di otak besar (cerebral cortex), yang disebut korteks sensorik TERIMA KASIH