Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
A. Aminudin / Uji Sensitivitas Sensor Giant Magnetoresistance terhadap Konsentrasi Larutan Fe 315 Uji Sensitivitas Sensor Giant Magnetoresistance terhadap Konsentrasi Larutan Fe A. Aminudin1,3), M. Djamal2), Suprijadi2), dan D. H. Tjahyono2) 1) Program Studi Fisika, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 Jurusan Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 3) Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No 229 Bandung 40154 2) Abstrak – Telah dilakukan uji sensitivitas sensor Giant Magnetoresistance (GMR) terhadap konsentrasi larutan Fe. Metode yang dilakukan adalah 1) membuat larutan Fe, 2) magnetisasi larutan Fe, dan 3) pengukuran dengan sensor GMR. Tahap pembuatan larutan Fe menggunakan bubuk FeCl3 yang dilarutkan dalam aquades dengan variasi konsentrasi. Magnetisasi larutan dilakukan dengan cara mengalirkan larutan FeCl3 melalui medan magnet 0,46 T. Hasil pengujian menunjukkan adanya hubungan tegangan sensor GMR (VGMR) terhadap konsentrasi larutan Fe (k) dengan persamaan VGMR = 0,117k + 0,250, yang memiliki sensitivitas 0,117 mV/mM dan zero drift 0,250 milivolt. Kata kunci: Sensor GMR, Sensitivitas, Larutan Fe Abstract – The sensitivity test of giant magnetoresistance sensor (GMR) towards Fe concentration has been conducted. The method used is measuring low magnetic field of Fe solution using GMR sensors after magnetization of the solution. Stage of preparation of the Fe solution is using FeCl3 powder dissolved in distilled water with various concentrations. Magnetization of the solution is performed by means of FeCl3 solution flowing through a magnetic field of 0.46 T. The test results show a relationship voltage of GMR sensor (VGMR) versus concentration of Fe (n) with VGMR = 0.117 n + 0.250, which has a sensitivity of 0.117 mV / mM and zero drift of 0.250 millivolts. Keywords: GMR Sensor, Sensitivity, Fe Solution I. PENDAHULUAN Sensor GMR (giant magnetoresistance) merupakan sensor yang bekerja berdasarkan efek perubahan hambatan yang sangat besar ketika berada dalam medan magnet luar. Sensor GMR memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan sensor lainnya, seperti mempunyai sensitivitas yang tinggi, kestabilan temperatur tinggi, konsumsi daya rendah, ukuran yang relatif kecil, dan harga yang cukup murah serta sifat magnetik dapat bervariasi dalam rentang yang sangat luas [1]. Pada mulanya GMR dilaporkan pada tahun 1980-an dari grup penelitian Perancis yang diketuai oleh Albert Fert [2]. Sensor GMR dapat digunakan untuk mengukur pergeseran, getaran, arus dan berbagai aplikasi biosensor. Sensor GMR dapat menindra medan magnet lemah sekitar 1,5 s.d 70 Oe pada level ukuran molekul. Medan magnet lemah dapat terjadi pada beberapa molekul. Beberapa molekul yang mudah dimagnetisasi adalah besi. Besi (Fe) merupakan bahan yang bersifat ferromagnetik, sehingga mudah dimagnetisasi. Oleh karena itu, dilakukan pengujian sensitivitas sensor GMR terhadap konsentrasi besi dalam larutan. Sensitivitas merupakan salah satu karakteristik yang harus dimiliki setiap sensor. Sensitivitas dapat ditentukan melalui perhitungan rasio perubahan sinyal keluaran dari sensor terhadap perubahan sinyal masukan ke sensor. Nilai sensitivitas digunakan secara dominan untuk menentukan unjuk kerja sensor atau alat ukur. Oleh karena itu, setiap produk sensor atau alat ukur selalu mencantumkan nilai sensitivitasnya pada datasheet atau pada buku petunjuk operasional. II. LANDASAN TEORI Fenomena GMR dalam multilayer feromagnetik dapat dijelaskan dengan argumentasi Mott, yakni: (1) konduktivitas listrik dalam logam dapat diuraikan dalam hubungannya dengan dua saluran konduksi bebas; yang pertama berhubungan dengan elektron dengan spin up dan yang lain berhubungan dengan elektron dengan spin down, dan (2) di dalam logam ferromagnetik laju hamburan dari spin up dan spin down elektron-elektron sangat berbeda. Dalam Gambar 1, diperlihatkan lintasan elektron dalam dua saluran spin (spin channels). Diasumsikan lintasan bebas rata-rata elektron lebih besar dari ketebalan lapisan dan arus mengalir dalam bidang lapisan. Untuk magnetisasi paralel pada (c) elektron spin up melewati lapisan tanpa dihamburkan sedangkan elektron ber-spin down mengalami hamburan kuat dalam kedua lapisan feromagnetik, menghasilkan resistivitas total kecil. Untuk magnetisasi antiparalel pada (d), keduanya spin up dan spin down mengalami hamburan kuat dalam satu lapisan feromagnetik, sehingga resistivitas total dalam multilayer menjadi tinggi. Gambar 1. Ilustrasi transpor elektron dalam multilayer feromagnetik untuk (a) magnetisasi paralel, (b) magnetisasi antiparalel, (c) dan (d) model rangkaian resistor untuk magnetitasasi paralel dan antiparalel [3]. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823 316 A. Aminudin / Uji Sensitivitas Sensor Giant Magnetoresistance terhadap Konsentrasi Larutan Fe Berdasarkan model resistor, masing-masing masing lapisan logam feromagnetik dan antarmukanya dapat diperlakukan sebagai resistor bebas. Dalam masingmasing masing saluran konduksi spin, resistor dijumlahkan secara paralel atau seri bergantung pada hubunggan antara lintasan bebas rata-rata rata elektron dan ketebalan lapisan. Bila lintasan bebas rata-rata rata elektron lebih pendek dibandingkan kan ketebalan lapisan, maka masingmasing masing lapisan menghantar arus listrik secara bebas dan resistor-resistor resistor dijumlahkan secara paralel. Dalam keadaan ini, resistansi dari susunan paralel dan antiparalel adala sama dan akibatnya GMR nol. Agar GMR tidak nol, maka lintasan bebas rata-rata rata elektron haruslah cukup panjang dibandingkan ketebalan lapisan. Gambar 1a) dan 1b) menunjukkan bahwa satu sel satuan terdiri dari dua lapisan feromagnetik eromagnetik dan dua lapisan non-feromagnetik. feromagnetik. Sumbu kuantisasi spin dipilih colinier pada arah magnetisasi. Resistivitas spin minoritas dan spin mayoritas disimbolkan dengan ρ↑ dan ρ↓. Resistansi dari dua lapisan yang terdiri dari lapisan la feromagnetik (FM) dan non-magnetik magnetik (NM), untuk sal salah satu saluran konduksi adalah R↑↓ = ρNM dNM + ρ↑↓ dFM (1) dengan ρNM dan dNM adalah resistansi dan ketebalan lapisan pemisah non-magnetik, dFM adalah ketebalan lapisan feromagnetik. Resistansi antarmuka antara lapisan feromagnetik dan lapisan pemisah adalah saling meniadakan. Resistansi total untuk susunan paralel (Gambar 1.c) diberikan oleh persamaan (2) . (2) Sedangkan resistansi total untuk tuk susunan antiparalel (Gambar d) adalah (3) dengan N adalah jumlah sel satuan dalam multilayer. Dengan asumsi resistansi si lapisan pemisah non-magnetik non lebih kecil dibandingkan resistansi nsi lapisan feromagnetik, maka (3) . dengan α parameter asimetrik spin, yaitu Untuk simetri yang besar, yakni α >> 1 atau α << 1, akan diperoleh nilai GMR yang besar. Bila tidak ada asimetri spin dalam konduktivitas dari kedua saluran spin (α = 1), maka GMR akan nol. Dalam eksperimen nilai MR diperoleh dengan membandingkan perubahan resistansi tanpa medan magnet dan dalam medan magnet dengan resistansi tanpa medan magnet, yang dirumuskan dengan . Gambar 2.. Pengaruh medan magnet terhadap perubahan resistansi (pertama ertama kali diumumkan dalam [2] [2]). III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan kan adalah secara eksperimen. Untuk merealisasikan eksperimen yang dimaksud, peneliti menggunakan konsep pengukuran aliran fluida. Secara umum mekanisme pengukuran konsentrasi obyek dapat lihat pada Gambar 3 yang meliputi tiga bagian, yaitu: bagian penggangu, obyek yang diukur, dan alat ukur. Interaksi peng pengganggu dengan obyek menghasilkan perubahan parameter ukur yang selanjutnya disensing oleh sensor pada alat ukur. Gambar 3. Mekanisme pengukuran obyek. Pada penelitian ini, pengganggu adalah medan magnet, obyek yang diukur adalah larutan FeCl3 dan alat ukurnya menggunakan sensor GMR. Penelitian yang dilakukan meliputi iputi beberapa tahap yaitu: kan alat dan bahan yaitu membu membuat Tahap 1 : mempersiapkan statif, wadah larutan, memasang selang, magnet, gauss meter, sensor GMR votmeter dan larutan FeCl3. Tahap 2 : mempersiapkan sampel yaitu melakukan penimbangan sampel FeCl3 dengan variasi 1 g mulai 1 g sampai dengan 10 g. Kemudian membuat larutan Fe dengan cara melarutkan FeCl3 yang sudah ditimbang pada aquades sampai volumenya menjadi 1 liter. (a) (4) Perubahan resistansi si material dalam merespon medan magnet luar dapat dilihat pada Gambar 2. (b) (c) Gambar 4. (a) Sampel larutan FeCl3, (b) Statif percobaan, dan (c) Sensor GMR. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 A. Aminudin / Uji Sensitivitas Sensor Giant Magnetoresistance terhadap Konsentrasi Larutan Fe Tahap 3: melakukan sensing medan magnet larutan yang dialirkan melalui selang menggunakan sensor GMR. Pengujian ini dilakukan dengan konsentrasi larutan yang bervariasi. Skema pengujian diperlihatkan dalam Gambar 5. Pengujian sensitivitas dilakukan dengan cara melewatkan larutan Fe melalui selang dengan diameter lubang 1,5 mm. Kemudian dimagnetisasi dengan magnet permanen 0,46 T. Pada posisi 30 cm dari magnet dipasang sensor GMR yang digunakan untuk mensensing konsentrasi Fe. V(mV) 0.34 317 Tegangan sensor GMR versus konsentrasi Fe 0.33 0.32 0.31 0.3 0.29 V = 0,117 n + 0,250 0.28 0.27 0.26 0.25 0.24 n Fe(mM) 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 Gambar 6. Tegangan sensor GMR versus konsentrasi Fe. Gambar 5. Pengujian tegangan keluaran terhadap perubahan konsentrasi. sensor GMR IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran tegangan sensor GMR dengan variasi konsentrasi Fe terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data sensing sensor GMR terhadap konsentrasi larutan Fe. Fe (mM) V(mV) 0,06 0,265 0,12 0,267 0,19 0,269 0,25 0,276 0,31 0,285 0,37 0,291 0,43 0,297 0,50 0,308 0,56 0,32 0,62 0,328 Gambar 6 menunjukkan grafik hubungan antara tegangan sensor GMR V(mV) terhadap konsentrasi Fe dalam mili molar (mM). Berdasarkan grafik ini, semakin banyak konsentrasi Fe diikuti dengan kenaikan tegangan yang terukur oleh sensor GMR. Kecenderungan grafik tegangan sensor terhadap konsentrasi Fe relatif linier dengan persamaan linier V = 0,117n + 0,250, yang memiliki sensitivitas 0,117 mV/mM dengan pergeseran 0,250 milivolt. Hal ini berarti setiap perubahan konsentrasi Fe 1 milimol akan diikuti perubahan tegangan sensor sebesar 0,11 mV. Nilai pergeseran 0,250 milivolt disebabkan adanya pengaruh noise dari luar. Pengujian ini akan lebih teliti jika rangkaian sensor dilengkapi dengan filter yang baik. V. KESIMPULAN Hasil pengujian menunjukkan adanya hubungan tegangan sensor GMR (VGMR) terhadap konsentrasi larutan Fe (k) dengan persamaan VGMR = 0,117k + 0,250, yang memiliki sensitivitas 0,117 mV/mM dan zero drift 0,250 milivolt. PUSTAKA [1]. M. Djamal, Ramli, S. Viridi, and Khairurrijal., Development of A New Giant Magnetoresistance Base on Organic Material, Proceedings of ICICI-BME 2011, 372375. [2]. M. N. Baibich, J. M. Broto, A. ,Fert, N. V. Dau, F. Petroff, F. Etienne, A. Creutz., A. Friederich, Chazalas, Giant Magnetoresistance of (001) Fe/(001) Cr Magnetic Superlattices, J,Phys. Rev. Lett. 68, 1988, pp.2472. [3]. M. Djamal, Ramli, dan Khairurrijal, Giant Magnetoresistance Material and Its Potential for Biosensor Applications, ICICI-BME Proceedings, Bandung, 2009d, 19-24. TANYA JAWAB Agus S.W., LIPI ? Apakah kalau magnetnya dihilangkan, hasilnya seperti apa? A. Aminudin, ITB @ Tidak ada pengaruh terhadap konsentrasi Fe. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823