Download 11. Pengemasan Kromosom_Jumlah_Tipe File

Survey
yes no Was this document useful for you?
   Thank you for your participation!

* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
TEORI DAN STRUKTUR SEL
(Sub Bab : INTI & PEMBELAHAN SEL)
Bagian II. Pengemasan Kromosom, Jumlah
dan Tipe Kromosom
 KROMOSOM PERTAMA KALI DIGAMBARKAN OLEH
STRAUSBERGER PADA TH 1875.
 ISTILAH “KROMOSOM” PERTAMA KALI DIGUNAKAN OLEH
WALDEYER PADA 1888.
 WALDEYER MEMBERIKAN ISTILAH KROMOSOM (Chromo =
warna; Soma = tubuh) karena afinitasnya yang kuat terhadap zat
warna dasar.
 KROMOSOM DISUSUN OLEH BENANG-BENANG
KROMATIN (CHROMATIN FIBERS).
 BENANG-BENANG TERSEBUT MENGALAMI PELIPATAN,
PENGGULUNGAN DAN SUPER MENGGULUNG SELAMA
PROFASE SEHINGGA KROMOSOM MENJADI LEBIH TEBAL
DAN LEBIH PENDEK.
Sifat kimia kromatin atau kromosom
• Asal penelitian komposisi kimia dari inti :
nanah + getah lambung (pepsin)
mengandung sisa leukosit yang mati (ada inti)
diketahui bahwa inti tersebut mengandung senyawa
fosfor dengan BM yang tinggi
• deoksiribosa (gula pentosa)
• asam fosfat
• basa nitrogen yang terdiri atas 2 tipe (purin
dan pirimidin)
• Dari penelitian lanjut diketahui bahwa bahan
inti yang penting mengandung asam nukleat
yang berbentuk molekul yang panjang (DNA
dan RNA).
• Komposisi kimianya dalam kromosom :
 DNA (deoxyribonucleic acid)
 RNA (ribonucleic acid)
 Protein (histon dan nonhiston)
16 %
12%
72%
 Semuanya membentuk benang-benang
kromatin
• Protein dalam inti = nukleoprotein yang tersusun
atas :
 Protamin (yang mengelilingi DNA)
 Histon
 Nonhiston (banyak dalam sel-sel yang aktif)
 Enzym
• Jadi, kromosom tersusun atas 3 kelompok
makromolekul :
 DNA double helix
 Histon
 Nonhiston
Histon :
Sekelompok molekul protein dengan BM rendah,
banyak mengandung asam amino jenis lisin dan
arginin
Histon terbentuk pada waktu yang bersamaan
dengan sintesa DNA (Fase S)
Bedanya: histon disintesa di dalam sitoplasma yang
selanjutnya dipindahkan ke dalam inti
Fungsinya untuk mengemas DNA (nukleosom)
menjadi serat + 30 nm yang disebut kromatin dan
menghambat transkripsi sehingga DNA tidak aktif
Histon mrpk protein struktural dari kromosom utk
pengikat DNA, yg sbgn besar asam aminonya
bermuatan positif shg membantu histon berikatan
kuat dg DNA yg kaya muatan negatif
Pada eukaryotik :
• Histon terbagi menjadi histon H1 dan Histon
nukleosomal (H2A, H2B, H3, H4)
• Histon nukleosomal :
– untuk pelipatan DNA menjadi nukleosom
Nukleosom:
unit dasar struktur kromosom
satu nukleosom terdiri dari 146 pasangan basa
DNA, terikat mengelilingi pusat 8 molekul
histon/oktamer)
Nonhiston :
 Banyak ditemukan pada sel-sel yang aktif.
PENGEMASAN KROMOSOM
• Kromosom tersusun oleh 3 kelompok
makromolekul :
DNA double helix
Histon (lysin dan arginin)
Nonhiston
Pada eukariot, komplek DNA-protein disebut
sebagai kromatin.
Merupakan struktur yang levelnya lebih tinggi
dari pada kompleks DNA-Protein pada
prokariot
Struktur kromatin didasarkan pada tahapan
urutan pengemasan DNA
• DNA Eukariot
– Secara tepat dikombinasikan dengan sejumlah besar
protein
• Kromosom-kromosom Eukariot
– Mengandung sejumlah besar DNA relatif terhadap
panjang pemampatannya
• Dengan mikroskop electron
– Kromatin yang belum melipat tampak seperti untaian
manik-manik
• Tiap “manik” dinamakan sebagai nukleosom yang
merupakan unit dasar dari pengemasan DNA
2 nm
DNA double helix
Histones
Histone
tails
Histone H1
Linker DNA
(“string”)
Nucleosome
(“bad”)
(a) Nucleosomes (10-nm fiber)
10 nm
 Dengan pengemasan : kromosom dari beberapa
cm menjadi 1.2 mm
 DNA linker : wilayah DNA yang memisahkan
tiap-tiap manik nukleosom, terdiri dari panjang
yang bervariasi, tetapi umumnya + 60 pasangan
basa
 DNA linker + manik-manik nukleosom membentuk nukleosom yang mengandung + 200
pasangan basa.
• Pada pengemasan tahap berikutnya terbentuk
serat kromatin 30 nm
30 nm
Nucleosome
(b) 30-nm fiber
• Serat 30-nm, selanjutnya membentuk domaindomain lekukan membentuk serat hingga 300nm fiber
Protein scaffold
Loops
300 nm
(c) Looped domains (300-nm fiber)
Scaffold
• Pada kromosom mitosis:
– Domain-domain tersebut menggulung dan melipat
membentuk kromosom yang karakteristik metafase
700 nm
1,400 nm
(d) Metaphase chromosome
 BAGIAN-BAGIAN KROMOSOM








Kromosom terdiri dari dua struktur yg simetris  KROMATID
Setiap kromatid mengandung Molekul DNA TUNGGAL
Kromatid melekat satu sama lainnya oleh SENTROMER
Selama profase dan kadang2 selama interfase, material
kromososm tampak sebagai filamen tipis  KROMONEMA(TA)
Bagian kromosom yg melekat ke spindel mitosis  SENTROMER
Protein berbentuk cakram yg melekat pd sentromer 
KINETOKOR
 Fungsi kinetokor adalah untuk memberikan pusat
pemasangan mikrotubul
bundaran kecil yg dipisahkan dari bagian kromosom lainnya oleh
konstriksi sekunder  SATELIT
ORGANISATOR Nukleolar merupakan konstriksi sekunder yg
mengandung gen-gen yg aktif mengkode rRNS 18s dan 28s 
nukleolus
HETEROKROMATIN DAN EUKROMATIN
 BAGIAN KROMATIN YG MEMADAT SAAT INTERFASE disebut
HETEROKROMATIN, sedangkan bagian yang tidak MEMADAT/terentang
disebut EUKROMATIN.
 HETEROKROMATIN TERWARNA LEBIH KUAT DIBANDINGKAN dengan
EUKROMATIN
 PADA HETEROKROMATIN DNA TETAP DIKEMAS dengan KUAT dalam
BENANG (FIBER)
 HETEROKROMATIN merupakan bagian DNA yang tidak AKTIF
DITRANSKRIPSI (SINTESIS RNA)
 HETEROKROMATIN dapat BERSIFAT :
► KONSTITUTIF : PERMANEN MEMADAT DLM SELURUH TIPE SEL
► FAKULTATIF : HANYA MEMADAT PD TIPE SEL TTT SELAMA PERKEMBANGAN
Pada sel-sel interfase, hampir semua
kromatin dalam keadaan sangat
terentang yang disebut dengan
eukromatin
JUMLAH DAN TIPE
KROMOSOM
• Berdasarkan jumlah dalam satu set
kromosom, sel-sel dibedakan atas :
• Haploid yaitu terdiri dari satu set
kromosom, masing-masing tidak ada
pasangannya
• Diploid yaitu satu set kromosom
yang terdiri dari pasanganpasangannya
Satu set kromosom haploid = genom
Triploid
Tetraploid
Poliploid
Dalam satu spesies:
 jumlah dan bentuknya tertentu
 dapat pula mengalami perubahan yang dapat
disebabkan oleh kerusakan, gangguan waktu
pembelahan sel sehingga menimbulkan variasi.
 Variasi dapat terjadi pada aspek jumlah dan
struktur morfologi kromosom.
• Variasi dalam jumlah menimbulkan 2 tipe
perubahan :
• Euploidi
• Aneuploidi
EUPLOIDI
Euploidi merupakan keadaan dimana jumlah
kromosom yang dimiliki oleh suatu organisme
merupakan kelipatan dari kromosom
dasarnya (kromosom haploidnya).
Sering dijumpai pada tumbuhan. Pada
manusia dan hewan jarang ditemukan karena
menimbulkan anomali berat dan fatal
Individu ini ditandai dengan memiliki set
kromosom (genom ) yang lengkap
(a).Monoploid (1 n) ABC*.
• Individu monoploid hanya mempunyai satu set
genom.
• Istilah haploid lebih sering digunakan daripada
monoploid (Namun sesungguhnya istilah haploid
menggambarkan sifat dari gamet yang dibentuk
oleh individu diploid, sedangkan istilah
monoploid sesungguhnya menggambarkan sifat
suatu individu. Contoh : ganggan hijau biru,
bakteri, virus, lumut hati, lebah madu betina,
beberapa jenis kumbang).
(b).Diploid/ disomi (2n) AABBCC
Merupakan keadaan set kromosom normal.
(c). Poliploid
• Trisomi (3n) AAABBBCCC *
• Tetrasomi (4n)
• Pentasomi (5n) dst…
 Kejadiannya dapat diinduksi
dengan kolkhisin
• Keterangan : *
 Umum nya steril
 Umumnya tanamannya lebih kekar
 Bagian-bagian tanaman (akar, batang, daun,
bunga dll ) lebih besar
 Fertilitas kurang
 Tidak tahan terhadap hama dan penyakit
 Umumnya diupayakan untuk tanaman yang
bukan biji sebagai sasaran panen, misal cabe,
bunga anggrek, buah semangka, apel, anggur.
ANEUPLOIDI :
 Keadaan dimana jumlah
kromosom yang dimiliki oleh sel
suatu organisme mengalami
kekurangan atau kelebihan pada
kromosom nomor tertentu.
 Individunya disebut aneuploid
Disomi (normal)
2n
(ABC (ABC)
Aneuploidi :
 Monosomi 2n-1
(ABC) (AB)
 Nullisomi 2n-2
(AB) (AB)
 Pollisomi (ada tambahan) :
 Pollisomi (ada tambahan) :
Trisomi 2n + 1
(ABC) (ABC) (C)
Doubletrisomi 2n + 1+ 1 (ABC) (ABC) (B) (C)
Tetrasomi
2n + 2
(ABC) (ABC) (C) (C)
Pentasomi
2n + 3 (ABC) (ABC) (C) (C) (C)
Sebab terjadinya :
 Hilangnya kromosom waktu mitosis dan meiosis
 Nondisjunction
Polyploidy vs. Aneuploidy
 TIPE KROMOSOM DITENTUKAN BERDASARKAN POSISI
SENTROMER
 MORFOLOGI KROMOSOM LEBIH BAIK DIPELAJARI PADA SAAT
METAFASE DAN ANAFASE (KONTRIKSINYA MAKSIMUM)
 KARIOTIP ADALAH PENAMPAKAN TOTAL KARAKTER KROMOSOM
(JML KROMOSOM, UKURAN RELATIF, POSISI SENTROMER,
PANJANG LENGAN, KONSTRIKSI SEKUNDER DAN SATELIT) YANG
MEMUNGKINKAN UNTUK DIIDENTIFIKASI
 KARIOTIP DITAMPILKAN DALAM SUATU DIAGRAM YANG MANA
PASANGAN KROMOSOM HOMOLOG DIURUT BERDASARKAN
UKURAN ATAU TIPE NYA
Kelebihan satu copy kromosom nomor 21
menyebabkan Down syndrome
• Kariotipe berikut memperlihatkan tiga
kromosom nomor 21
• Berdasarkan pada letak sentromer (suatu
struktur yang menahan dua kromatid),
dapat dibedakan beberapa tipe kromosom :
1. METASENTRIK
 PANJANG KEDUA LENGAN KROMOSOM SAMA
ATAU HAMPIR SAMA
2. SUBMETASENTRIK
 PANJANG SALAH SATU LENGAN KROMOSOM
TIDAK SAMA DENGAN LENGAN YANG LAINNYA
3. AKROSENTRIK
 SALAH SATU LENGAN KROMOSOM AMAT
PENDEK DIBANDINGKAN DENGAN LENGAN
YANG LAINNYA
4. TELOSENTRIK
 SENTROMER TERDAPAT PADA SALAH SATU
UJUNG LENGAN KROMOSOM
TIPE KROMOSOM BERDASARKAN POSISI SENTROMER
• Variasi pada morfologi kromosom :
 Perubahan pada morfologi
berupa aberasi kromosom yang
dapat terjadi secara :
 Intra : pada kromosom yang
sama (defisiensi, duplikasi)
 Ekstra : pada dua kromosom