Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
1. Pengaturan IP Salah satu syarat dari replikasi adalah terhubungnya server master dengan server slave. Agar keduanya terhubung terlebih dahulu kita mengatur ip baik pada master maupun slave. IP pada proses replikasi ini adalah sebagai berikut. Gambar 4.8 Topologi replikasi basis data Gambar 4.9 Konfigurasi IP pada master dan slave Gambar 4.10 ping test (master to slave) Pastikan firewall pada kedua server dalam keadaan nonaktif. Setelah itu lakukan ping test pada cmd apabila keduanya telah terhubung (gambar 4.8) berarti proses replikasi dapat dilanjutkan. 2. Pengaturan XAMPP XAMPP (my.ini) diatur dengan tujuan memberikan identitas pada replikasi yang akan dibangun. Pengaturan tersebut nantinya akan dipanggil dengan perintah yang menggunakan bahasa MySQL. Pengaturan my.ini master mapupun slave adalah sebagai berikut. Gambar 4.11 Pengaturan my.ini master dan slave 3. Eksekusi perintah my.ini pada cmd Setelah melakukan pengaturan my.ini pada master maupun slave, pengaturan tersebut harus dieksekusi pada cmd dengan ter lebih dahulu masuk ke direktori bin pada MySQL dengan perintah sebagai berikut: cd \xampp\mysql\bin mysql –u root Eksekusi perintah pada master dan slave: Gambar 4.12 eksekusi konfigurasi master dan slave a. create user ‘nama’@’%’ identified by ‘nama’; (tanda warna merah) berfungsi untuk memberi nama user sebagai identitas yang akan digunakan pada saat replikasi dikonfigurasi. b. grant all on *.* to ‘nama’@’%’ identified by ‘nama’; (tanda warna hijau) berfungsi untuk memberikan allow (izin) kepada nama user yang telah dibuat. c. flush table with read lock; (tanda warna biru) berfungsi agar tabel yang akan digunakan pada masing-masing tabel dapat terdeteksi. d. show master status; (warna ungu) untuk mengetahui nama file dan posisi basis data yang akan direplikasi. e. unlock table; (warna merah muda) berfungsi untuk membuka tabel dari kunciannya. hal ini dilakukan agar tabel dapat direplika. f. stop slave; (warna orange) proses ini harus dilakukan sebelum konfigurasi pada xampp dieksekusi pada cmd. perintah ini berfungsi untuk memberhentikan fungsi slave pada masingmasing server. g. change master to master_host ....... master_connect_retry = 60; (warna putih) merupakan proses eksekusi pada konfigurasi xampp. h. Setelah itu tuliskan perintah start slave dan show slave status\G apabila slave_IO_running dan slave_SQL_running bernilai yes maka konfigurasi replikasi pada xampp telah berhasil dieksekusi. Hasil eksekusi seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 4.13 Hasil eksekusi cmd 4. Implementasi replikasi pada perangkat lunak Hasil dari replikasi database adalah sebagai berikut: Gambar 4.14 Input data master Gambar 4.15 Hasil replikasi basis data Gambar 4.14 menjelaskan bahwa data yang dimasukkan ke server master juga tersimpan pada server slave. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Apabila server slave melakukan proses transaksi server master juga akan melakukan backup. A. Analisis Data Hasil capture log data pada sistem replikasi yang dibangun adalah sebagai berikut: Gambar 4.15 Log data pada sistem replikasi database Analisis diawali dengan menghitung rata-rata kecepatan query dalam qps. Rumusnya sebagai berikut: Jumlah query per h /3600 second. Rata-rata = (2542 + 2582 + 2618 + 2654 + 2690) / (85.47000 + 87.00000 + 83.06250 + 84.50000 + 85.93750) = 13086 / 452.97 / 3600 = 0.00853 Hasil dari perhitungan rata-rata kecepatan query akan dibandingan dengan data kecepatan proses query setiap detiknya. Tabel 4.1 Tabel proses query aktifitas ke jumlah query waktu proses (h) kecepatan proses (queries per second) delete 1 2542 85.47000 0.00826 insert 2 2582 87.00000 0.00824 insert 3 2618 83.06250 0.00876 insert 4 2654 84.50000 0.00872 insert 5 2690 85.93750 0.00869 Dari perbandingan rata-rata kecepatan proses query dengan kecepatan proses per detik dapat disimpulkan kecepatan proses query yang ada sistem informasi koperasi yang direplikasi memiliki performa yang stabil. Hal ini dibuktikan dengan nilai kecepatan proses yang tidak jauh berbeda dengan rata-rata kecepatan proses.