Download 4. patofisi sistem endokrin

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
PATOFISIOLOGI SISTEM
ENDOKRIN
NUMLIL KHAIRA RUSDI, MSi, Apt
ENDOKRINOLOGI
GANGGUAN PADA KELENJAR ENDOKRIN :
•
•
•
•
•
Gangguan kelenjar hipofisis
Gangguan kelenjar tiroid
Gangguan hipersekresi adrenal
Insufisiensi adrenal
Pankreas; metabolisme glukosa dan Diabetes
melitus
• System endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar
yang mensintesis dan mensekresi zat-zat yang
disebut hormone
• Organ –organ endokrin yang seluruhnya
berhubungan dengan produksi hormone adalah:
hifofisis/Pituitari, adrenal, pankreas, tiroid, ovari
dan testis
• Kelenjar endokrin tidak memiliki duktus/saluran,
oleh karena itu ia akan merembeskan hormon
secara terus menerus ke dalam aliran darah
Gambar kelenjar Endokrin yang ada didalam tubuh
1. HORMON KELENJAR HIPOFISIS
• Merupakan kelenjar utama, karena berfungsi sebagai hormon
Trof/hormon perangsang dimana kelenjar ini akan
merembeskan sejumlah hormon yang akan merangsang
perembesan hormon lain ke dalam darah
• Dibagi atas :
– Adenohipofisis /Anterior pituitary : FSH, LH,
hormon adrenokortikotrof (ACTH),
– Neurohipofisis/Posterior pytuitary : oksitosin,
ADH, GH, prolaktin, TSH
Hormon-hormon hipotalamus antara lain:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon
ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormon
TRH : Tyroid Releasing Hormpn
TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon
GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon
PTRH : Paratyroid Releasing Hormon
PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon
PRH : Prolaktin Releasing Hormon
PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon
GRH : Growth Releasing Hormon
GIH : Growth Inhibiting Hormon
MRH : Melanosit Releasing Hormon
MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
Hormone
Major target organ(s)
Major Physiologic Effects
Promotes growth (indirectly), control of
Growth hormone
Liver, adipose tissue
protein, lipid and carbohydrate
metabolism
Thyroid-stimulating
Anterior
Pituitary
hormone
Adrenocorticotropic
Thyroid gland
Stimulates secretion of thyroid
hormones
Adrenal gland (cortex)
Stimulates secretion of glucocorticoids
Prolactin
Mammary gland
Milk production
Luteinizing hormone
Ovary and testis
Control of reproductive function
Ovary and testis
Control of reproductive function
Antidiuretic hormone
Kidney
Conservation of body water
Oxytocin
Ovary and testis
hormone
Follicle-stimulating
hormone
Posterior
Pituitary
Stimulates milk ejection and uterine
contractions
Contoh : beberapa gangguan
pada Kelenjar Hipofisis
•
•
•
•
Gigantisme
Akromegali
Hipotuitarisme
dll
Adenoma pada Hormon Pertumbuhan (growth
Hormone)
• Suatu tumor yang disebabkan oleh hipersekresi
hormon pertumbuhan, disertai dengan keadaan
Akromegali pada orang dewasa atau Gigantisme
pada anak-anak.
Tanda dan gejala :
gigantisme ditandai oleh peningkatan ukuran tubuh
secara menyeluruh dengan lengan dan tungkai yang
memanjang secara tidak proporsional.
Jika peningkatan GH terjadi pada orang dewasa, yang
timbul adalah akromegali dengan pembesaran
kepala, tangan, kaki, rahang, lidah, dan jaringan
lunak.
Akromegali pada orang dewasa
Gigantisme pada anak
2. Kelenjar Adrenal
Kelenjar ini terletak di superior ginjal.
Gangguan Kelenjar Adrenal
• Sindrom cushing
• Hiper Aldosteronisme, syndrom Conn’s
• Adreno Genital Sindrom : Hirsutisme
• Hipo Adrenal : penyakit Addison
• Feokromositoma
Tiga kelompok Hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar adrenal :
1. mineralokortikoid, yaitu aldosteron.
Efek aldosteron adalah meningkatkan jumlah natrium
(retensi Na) dan menurunkan jumlah kalium dalam
cairan ekstraseluler, selama proses pembentukan
urine.
2. glukokortikoid, yaitu kortisol.
Peran kortisol:
a. Mengontrol metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak.
b. Membantu menolak efek destruktif dari stres mental
dan fisik.
3. hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang
identik dengan yang dihasilkan gonad.
androgen dan estrogen adrenal menimbulkan
efek maskulinitas dan feminitas.

Efek berlebihnya kadar aldosteron:
a.
Menyebabkan hipokalemia, yaitu keadaan menurunnya
konsentrasi kalium dalam plasma darah sampai di bawah nilai
normal.
b.
Penderita mengalami kelemahan otot yang berat.

Efek rendahnya kadar aldosteron:
a.
Konsentrasi ion kalium dalam cairan ekstraseluler meningkat
sampai jauh di atas nilai normal.
b.
Peningkatan 60 – 100% dari nilai normal menyebabkan
keracunan jantung. Peningkatan di atas itu, menyebabkan
gagal jantung.
– Kortisol yang berlebih menyebabkan timbulnya
sindrom Cushing yang ditandai oleh:
a. Meningkatkan kadar glukosa darah (hiperglikemia),
menurunnya protein, dan meningkatnya timbunan
lemak.
b. Glukosa tercampur dalam urine (glukosuria), mirip
dengan DM sehingga disebut ‘Diabetes Adrenal’.
c. Sebagian glukosa diendapkan sebagai lemak tubuh di
atas bahu dan wajah, sehingga disebut ‘punuk kerbau’
(buffalo hump) dan ‘muka bulan’ (moon face).
Beberapa kelainan terkait dengan meningkatnya
androgen adrenal.
a. Maskulinitas pada wanita dewasa, tanda-tanda:
1)
2)
3)
4)
5)
Hirsutisme yaitu mengalami pola pertumbuhan rambut tubuh
pria.
Suara berat
Otot lengan dan tungkai berkembang
Payudara mengecil
Menstruasi mungkin terhenti
b. Pseudohermafroditisme pada bayi perempuan yang
ditandai dengan pertumbuhan genetalia eksternal pria.
c.
Pubertas prekoks pada anak laki-laki pra-pubertas.
 Sekresi androgen adrenal tidak disertai dengan
pembentukan sperma atau aktivitas gonad karena
testis masih berada dalam status pra-pubertas nonfungsional.
 Gejala pubertas prekoks, antara lain:
1) Suara menjadi berat
2) Tumbuh jenggot
3) Penis membesar
PENYAKIT ADDISON ( HIPOADRENALISME )
Penyebab :
• Pada 30% penderita, kelenjar adrenal mengalami
kerusakan akibat kanker, amiloidosis, infeksi
(misalnya tuberkulosis), dan penyakit lainnya.
Pada 70% penderita lainnya, penyebabnya tidak
diketahui tetapi para ahli menduga bahwa
kelenjar adrenal mengalami kerusakan
akibat reaksi autoimun.
• Penekanan kelenjar adrenal juga terjadi pada
orang-orang yang mengkonsumsi kortikosteroid
(misalnya prednison).
• Untuk mengkompensasi kekurangan
kortikosteroid, kelenjar hipofisa menghasilkan
lebih banyak kortikotropin (hormon yang dalam
keadaan normal merangsang kelenjar adrenal).
Karena kortikotropin juga mempengaruhi
pembentukan melanin, maka kulit dan lapisan
mulut penderita Penyakit Addison seringkali
menjadi lebih gelap. Pigmentasi yang berlebihan
ini biasanya terdapat dalam bentuk bercakbercak.
Bercak kulit pada addison
Gejala penyakit Addison
• Segera setelah terjadinya Penyakit Addison penderita akan merasakan
lemah, lesu, dan pusing jika bangkit dari duduk atau berbaring.
• Kulit menjadi lebih gelap; bintik-bintik hitam bisa timbul di kening, wajah
dan bahu; pewarnaan hitam kebiruan bias muncul disekitar , bibir, mulut,
rektum, kantung zakar atau vagina.
• mengalami penurunan berat badan, mengalami dehidrasi, nafsu makan
hilang, sakit otot, mual, muntah dan diare.
• Banyak penderita yang menjadi tidak tahan cuaca dingin. Jika penyakitnya
tidak terlalu berat, gejalanya cenderung timbul hanya pada saat penderita
mengalami stres.
Jika penyakit ini tidak diobati bisa terjadi nyeri perut yang hebat,
kelemahan yang luar biasa, tekanan darah yang sangat rendah, gagal
ginjal, dan syok terutama jika penderita mengalami stres (cedera,
pembedahan, atau infeksi berat).
Diagnosa penyakit addison
• Pemeriksaan darah menunjukkan adanya
kekurangan kortikosteroid (terutama kortisol),
kadar natrium yang rendah dan kadar kalium
yang rendah.
• Penilaian fungsi ginjal (misalnya pemeriksaan
darah untuk nitrogen dan kreatinin), biasanya
menunjukkan bahwa ginjal tidak bekerja dengan
baik. Rontgen dan CT scan perut bisa
menunjukkan adanya pengapuran pada kelenjar
adrenal.
Diagnosanya...
• mengukur kadar cortisol yang mungkin rendah,
dan kadar corticotropin yang mungkin tinggi.
Tetapi, perlu ditegaskan diagnosanya dengan
mengukur kadar cortisol terlebih dahulu setelah
pemberian satu injeksi corticotropin.
• Jika kadar cortisol rendah, tes lebih jauh
diperlukan untuk memutuskan jika masalah
adalah penyakit Addison atau kekurangan adrenal
sekunder.
Pengobatannya..
• Apapun penyebabnya, Penyakit Addison bisa berakibat fatal dan harus
diobati dengan kortikosteroid. Biasanya pengobatan bisa dimulai dengan
pemberian prednison per-oral (ditelan). Jika sakitnya sangat berat, pada
awalnya diberikan kortisol intravena kemudian dilanjutkan dengan
tablet prednison.
Sebagian besar penderita juga harus mengkonsumsi 1-2 tablet
fludrokortison/hari untuk membantu mengembalikan ekskresi natrium
dan kalium yang normal. Pada akhirnya pemberian fludrokortison bisa
dikurangi atau dihentikan, diganti dengan prednison yang diberikan setiap
hari sepanjang hidup penderita.
Jika tubuh mengalami stres (terutama karena penyakit), mungkin
diperlukan dosis prednison yang lebih tinggi. Pengobatan harus terus
dilakukan sepanjang hidup penderita, tetapi prognosisnya baik.
Gangguan kelenjar tiroid
• Hypertiroid, cth nya penyakit Grave, penyakit
gondok, goiter
• hypotyroid
Anatomi
Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah kedua sisi
laring, sebelah anterior trakea, yaitu posisi
yang tepat untuk pemasangan dasi kupukupu.
Gambar Kelenjar Thyroid
Hormon Tiroid
 Hormon tiroid berperan dalam mempengaruhi
kecepatan metabolisme tubuh (meningkatkan
kecepatan reaksi kimia di hampir seluruh sel
tubuh).
 Sel-sel dalam kelenjar tiroid menghasilkan
hormon tiroid yang dapat dibedakan atas:
1. Tetraiodotironin (T4)
▪
▪
Tersusun atas 4 atom iodium.
Seringkali disebut dengan ‘Tiroksin’.
2. Triiodotironin (T3)
▪
Tersusun atas 3 atom iodium.
 Kelenjar tiroid mensekresikan 93% tiroksin dan
7% triiodotironin.
 Tiroksin maupun triiodotironin mempunyai
peran dan kualitas yang sama.
 Perbedaan tiroksin dan triiodotironin:
 Triidotironin mempunyai kecepatan dan intensitas
kerja yang 4 kali lebih kuat dari tiroksin.
 Jumlah triiodotironin jauh lebih sedikit dari tiroksin.
 Keberadaan triiodotironin dalam darah jauh lebih
singkat dibanding tiroksin.
Fungsi Hormon Tiroid
• Meningkatkan transkripsi sejumlah besar gen melalui aktivasi reseptor inti
sel.
• Meningkatkan aktivitas metabolisme selular melalui peningkatan jumlah
dan aktivitas sel mitokondria dan peningkatan transport aktif ion-ion
melalui membrane sel (Na+-K+-ATPase).
• Berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan.
• Efek-efek spesifik: Meningkatkan metabolisme karbohidrat dan
pengangkutan lemak; menurunkan konsentrasi kolestrol, fosfolipid, dan
trigliserida dalam darah namun meningkatkan asam lemak bebas;
meningkatkan kebutuhan vitamin karena meningkatkan jumlah berbagai
enzim tubuh; meningkatkan laju metabolism basal hingga 60-100% di atas
nilai normal; menurunkan berat badan.
Lanjutan...
 Kardiovaskuler: Meningkatkan aliran darah dan curah jantung,
frekuensi denyut jantung, kekuatan denyut jantung akibat
timbulnya katabolisme, menormalkan tekanan arteri.
 Meningkatkan pernapasan.
 Merangsang sistem saraf pusat
 Menimbulkan reaksi otot dan tremor otot.
 Membuat sulit tidur tapi menyebabkan kelelahan.
 Meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar
endokrin lain.
 Menstabilkan / menormalkan fungsi seksual.
Hipotiroidisme
 Penyebab:
 Autoimunitas terhadap kelenjar tiroid yang justru menyebabkan peradangan
pada kelenjar tiroid (tiroiditis).
 Dampak
 Hipotiroidisme berdampak pada timbulnya ‘goiter tiroid’ (pembengkakan
kelenjar tiroid).
 Gejala goiter tiroid
1. Rasa lelah dan mengantuk yang sangat sehingga penderita tidur selama 12
– 14 jam dalam sehari.
2. Kelemahan otot yang ekstrem
3. Kecepatan denyut jantung menurun
4. Berkurangnya volume darah
5. Kadangkala diikuti kenaikan berat badan
6. Konstipasi
 Dampak dari goiter tiroid adalah miksedema dan kretinisme.
Miksedema
• Biasanya diderita oleh orang dewasa.
• Ditandai dengan meningkatnya jumlah total
cairan interstisial pada tubuh (yang bersifat
seperti gel).
• Berat badan meningkat.
• Penderita terlihat gemuk tetapi tidak sintal.
Kretinisme
• Kretinisme adalah suatu keadaan, dimana
individu mengalami hipotiroidisme yang
ekstrem selama kehidupan janin, bayi, dan
masa kanak-kanak.
• Tanda-tanda:
1. Tubuh cebol/kerdil
2. Retardasi mental
3. Gejala-gejala defisiensi tiroksin umum lainnya
Hipertiroidisme
 Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid
yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan
dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah.
 Penyebab
Adenoma tiroid, yaitu suatu tumor yang tumbuh di
dalam jaringan tiroid dan mensekresikan banyak
sekali hormon tiroid.
Gejala-Gejala Hipertiroid
Gejala-gejala biasanya berkaitan dengan suatu peningkatan kecepatan
metabolisme tubuh.
Gejala-gejala umum termasuk:
• Keringat berlebihan
• Ketidaktoleranan panas
• Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat
• Gemetaran
• Kegelisahan; agitasi
• Denyut jantung yang cepat
Gejala …
•
•
•
•
•
Kehilangan berat badan
Kelelahan
Konsentrasi yang berkurang
Aliran menstrual yang tidak teratur dan sedikit
Pada pasien-pasien yang lebih tua, irama-irama
jantung yang tidak teratur dan gagal jantung
dapat terjadi. Pada bentuk yang paling parahnya,
hipertiroid yang tidak dirawat mungkin berakibat
pada "thyroid storm," suatu kondisi yang
melibatkan tekanan darah tinggi, demam, dan
gagal jantung. Perubahan-perubahan mental,
Tujuan Pengobataan Hipertiroidisme
Membatasi produksi hormon tiroid yang
berlebihan dengan cara menekan produksi
(obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid
(yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).
Diagnosis
• kadar T4 dan FT4 yang tinggi
Gangguan Kelenjar Pankreas
• Contoh : Penyakit Diabetes Mellitus
Hormon yang dihasilkan oleh sel pankreas :
 Sel-sel beta (60%)  hormon insulin
 Sel-sel alpha (25%) hormon glukagon
 Sel-sel D (10%)  somatostatin
 Sel-sel F atau PP  Pancreatic polypeptide
(parakrin)
FUNGSI INSULIN
1. Menaikkan pengambilan glukosa ke dalam
sel-sel sebagian besar jaringan.
2. Menaikkan penguraian glukosa secara
oksidatif
3. Menaikkan pembentukan glikogen dalam
hati dan juga dalam otot dan mencegah
penguraian glikogen,
4. Menstimulasi pembentukan protein dan
lemak dari glukosa.`
2. Glucagon
Glucagon memiliki peran utama dalam
mempertahankan konsentrasi normal glukosa
dalam darah, dan sering digambarkan mempunyai
efek berlawanan dengan insulin. Yakni, glukagon
meningkatkan kadar glukosa darah
Efek utama glukagon ialah menstimulir peningkatan
konsentrasi glukosa dalam darah
Glukagon menstimulir pemecahan glikogen yang
tersimpan di hati
Glukagon mengaktifkan hepatic gluconeogenesis
3. SOMATOSTATIN
• Merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta,
tersusun dari polipeptida mini dari 14 asam amino.
• Sekresinya dirangsang oleh peningkatan glukosa,
asam amino atau asam lemak darah post prandial
(setelah makan).
• Efek lokal didalam pulau langerhans adalah
menghambat dan menurunkan kecepatan
sekresi insulin atau glukagon.
• Efek jauhnya adalah mengurangi mobilitas
lambung, usus dan kantung empedu.
• Efek sekresi umumnya untuk memperlambat
masuknya nutrien dari makanan dan
membuat produk asimilasi tersedia untuk
waktu yang lebih lama.
• Somatostatin juga dihasilkan oleh sel – sel di
hipotalamus, yang berfungsi untuk
mengurangi sekresi hormon penumbuh oleh
somatotrof dari hipofisis anterior.
4. Sel f (pankreatik polipeptida)
• Sangat sedikit jumlahnya dalam pulau
langerhans, menghasilkan polipeptidase
pankreatik.
• Hingga kini belum banyak diketahui tentang
fungsinya atau yang mengendalikan
sekresinya.
Hiperglikemia
 Diabetes Melitus
Adalah suatu penyakit yang disebabkan
gangguan hormonal (hormon insulin yang
dihasilkan pankreas)& melibatkan
metabolisme karbohidrat, dimana seseorang
tidak dapat cukup memproduksi insulin atau
tidak dapat menggunakan insulin yang
diproduksi dengan baik
Patofisiologi
• Pasien DM mengalami defisiensi insulin menyebabkan
glukagon meningkat sehingga terjadi pemecahan gula baru
(glukoneogenesis) yang menyebabkan metabolisme lemak
meningkat sehingga terjadi proses pembentukan keton
(ketogenesis). Terjadi peningkatan keton didalam plasama
menyebabkan ketonuria (keton didalam urin) sehingga kadar
natrium dan PH serum menurun yang menyebabkan asidosis.
• Defisiensi insulin menyebabkan penggunaan glukosa pada sel
menurun sehingga kadar glukosa darah tinggi pada plasma
(hiperglikemia). Jika parah dan melebihi ambang ginjal terjadi
glikosuria.
 Glikosuria dapat menyebabkan :
• Poliuri, pengeluaran air seni berlebih akibat diuretik
osmotik.
• Polidipsi, rasa haus yang berlebihan sehingga terjadi
dehidrasi.
• Polifagfi, keseimbangan kalori negatif sehingga
menimbulkan rasa lapar yang berlebihan.
• Penggunaan glukosa oleh sel menurun sehingga
produksi metabolisme energi menurun sehingga
tubuh menjadi lemah.
• Hiperglikemia dapat mempengaruhi arteri
kecil sehingga suplai makanan dan oksigen
menjadi berkurang yang menyebabkan infeksi,
ganggren/ulkus dan luka menjadi tidak
sembuh – sembuh, pandangan menjadi kabur.
Diagnosa :
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus
pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
• Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1
mmol/L)
• Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
• Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam
kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr
karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200
mg/dl).
Contoh Gangguan Sistem Reproduksi
• Wanita :
– Gangguan menstruasi
– Kanker genitalia
– endometriosis
– Fertilisasi
• Laki-laki :
– Hipogonadisme
– kriptorkidisme
Gangguan pada reproduksi wanita
I. Gangguan Menstruasi
a. Amenore
Ada dua jenis amenore:
- Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia
17 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder.
Patologi :
Disfungsi hipotalamus, disfungsi hipofisis, kegagalan ovarium.
- Amenore sekunder berarti tidak terjadi.menstruasi selama 3
bulan atau lebih pada orang mengalami siklus menstruasi.
Patologi :
Disfungsi endometrium, disfungsi ovarium, disfungsi
hipotalamus, disfungsi hipofisis
Diagnosa:
Mengukur FSH serum, pemeriksaan radiogram, CT scan dll.
Terapi:
* hormon untuk merangsang ovulasi:
- Clomiphen: merangsang hypotalamus.
- Gonadotrophin sebagai substitusi terapi.
* iradiasi dari ovarium.
* kesehatan umum harus diperbaiki.
b. Sindrom Pramenstruasi
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah gabungan dari
gejala-gejala fisik dan psikologis yang terjadi selama fase
sebelum memnstruasi dan menghilang setelah menstruasi
dimulai.
Gejala fisik: perut kembung, jerawat, payudara
membesar dan lunak, diare, sakit kepala, dan berat
badan bertambah.
Gejala emosional dan mental: kecemasan, depresi,
letih,
terus ingin makan, tidak dapat berkonsentrasi,
insomia, mudah
tersinggungg, sering panik dan lelah.
Penyebab PMS tidak diketahui. Untuk pengobatannya
dapat menggunakan obat-obat penghilang rasa nyeri.
II. Infeksi Organ Reproduksi
1. Endometritis
Endometritis adalah infeksi atau radang pada endometrium
(rahim), miometrium (otot rahim) yang dapat menjalar ke jaringan
parametrium. Umumnya penyebabnya akibat adanya infeksi pada
saluran reproduksi bagian bawah. Infeksi ini dapat terjadi sebagai
kelanjutan infeksi pada serviks atau infeksi tersendiri dan terdapat
benda asing dalam rahim.
Gejala:
- Demam.
- keluar fluor.
- terjadi peradangan.
Terapi:
- istirahat.
- antibiotika.
- endometritis perlu dikuret
Hormon-Hormon Pada Reproduksi Pria
• Proses spermatogenesis distimulasi oleh hormon-hormon :
– Testoteron : Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara
tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel
germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
– LH (Luteinizing Hormone) : LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH
berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
– FSH (Follicle Stimulating Hormone) : FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar
hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi
ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
– Estrogen : Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat
testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada
tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
– Hormon Pertumbuhan : Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur
fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.
Hipogonadisme
• Definisi : Penurunan abnormal dari aktivitas fungsional testis. Dibagi
menjadi dua, hipogonadisme primer dan sekunder. Hipogonadisme
primer karena disfungsi sel-sel leydig sedangkan sekuner dari disfungsi
unit hipotalamus-hipofisis.
• Etiologi :
– Hipogonadisme primer atau kegagalan testis terjadi akibat penyakit sisitemik , gagal
ginjal dan serosis.orkitis , radioterapi gonad atau obat-obat sistemik anti kanker(jarang
terjadi ) , adanya sindrom knilfelter(kariotipeXXY) , terjadi 1 pada 1000 kelahiran.
– Hipogonadisme sekunder dapat disebabkan oleh penyakit berat atau malnutrisi,
penyakit hipofisis, hiperprolaktinemia, Sindrom Kallmann (sindrom genetic terkait
kromosom X yang menyebabkan kegagalan hypothalamus mensekresikan
Gonadotropin Releasiing Hormon).
•
Patofisiologi :
Hipogonadisme primer terjadi ketika disfungsi testis, sedangkan
hipogonadisme sekunder ketika ptituary – hipotalamus disfungsi.
• Manifestasi Klinis : Hipogonadisme primer dapat dicurigai saat lahir jika
testis dan penis kecil. Hal ini belum disadari sampai saat mencapai
pubertas ciri kelamin sekunder belum berkembang. Penis dan skrotum
tetap infantil dan mungkin hampir tersembunyikan oleh lemak.
• Diagnosis : Penegakkan diagnosis hipogonadisme dilakukan berdasarkan
– Anamnesa, pemeriksaan fisik. Anamnesa dan pemeriksaan fisik yang teliti
dengan memperhatikan perubahan keadaan hormonal.
– Gejala klinis yang timbul. Gangguan ereksi, lemah syahwat, suara melengking,
badan tinggi dengan tidak disertai tulang kuat.
– Penilaian laboratorium
• Kadar testosterone serum (nilai normal serum : 3-10 ng /ml).
• Kadar gonadotropin serum.
• Kadar FSH dan LH.
• Stimulasi Klomifen. Klomifen merupakan senyawa non steroid yang bila
berikatan dengan estrogen akan meningkatkan sekresi hormon LH dan
FSH. Apabila LH tidak terbentuk, maka terjadi gangguan ptituary.
Tugas Patofisiologi
Buat powerpoint ttg penyakit / gangguan pada sistem endokrin. Ada 7
kelompok yang membahas ttg:
1. Gangguan kelenjar hipofisis
2. Gangguan kelenjar tiroid
3. Gangguan hipersekresi adrenal
4. Insufisiensi adrenal
5. Pankreas; metabolisme glukosa dan Diabetes melitus
6. Gangguan reproduksi wanita
7. Gangguan reproduksi laki-laki
Bahas tentang : beberapa penyakit yang berhubungan dengan
gangguan kelenjar diatas yaitu:
Misal :
gangguan pada kelenjar pankreas
• Pendahuluan : hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
pankreas dan fungsi normalnya,
• gangguan pada kelenjar pankreas yaitu penyakit DM.
jelaskan ttg :
– yaitu definisi penyakit dan hormon yang terlibat,
– Penyebab penyakit tsb,
– tanda,
– patofisiologi,
– diagnosa klinis.