Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MAGISTER PENGAJARAN FISIKA Modul 03 Interferensi dan Difraksi Asisten: Shofy Zahrotul/ 102119046 - Kelompok 2 Bella Yunisah Putri (24723005) Hawinda Restu Putri (24723006) Jubaedah (24723007) I. Kondisi Laboratorium Suhu Awal Akhir 26 ℃ 26 ℃ II. Tujuan 1. Menentukan proses terjadinya fenomena interferensi dan difraksi dari laser warna merah, hijau dan biru. 2. Menentukan parameter-parameter terjadinya interferensi dan difraksi dari hasil eksperimen yang telah dilakukan. II. Alat dan Bahan 1. Sumber laser (warna merah, hijau, dan biru (masingmasing 1 buah) 2. Slit (1 buah) 3. Kisi interferensi-difraksi (1 buah) 4. Roll-meter (1 buah) 5. Layar (1 buah) 6. Penggaris (1 buah) 7. Pensil/ Pena (1 buah) IV. Teori Dasar Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Interferensi terjadi ketika dua atau beberapa gelombang berinteraksi satu dengan lainnya, sementara difraksi terjadi ketika suatu gelombang melewati suatu apertur (celah titik). Agar interferensi cahaya dapat teramati dengan jelas, maka kedua gelombang cahaya itu harus bersifat koheren. Dua gelombang cahaya dikatakan koheren apabila kedua gelombang cahaya tersebut mempunyai amplitudo, frekuensi yang sama dan pada fasenya tetap. Rumus Difraksi Celah Tunggal Interferensi Celah Ganda (Pers .1) dimana: d = lebar celah tunggal / celah sempit y = jarak pita gelap ke - n dari pusat L = jarak celah ke layar θ = sudut simpang cahaya Kisi Difraksi (Pers 3) (Pers 2) Prosedur Percobaan HUBUNGKAN SUMBER CAHAYA LASER DENGAN STEP-DOWN DAN HUBUNGKAN STEP-DOWN DENGAN SUMBER LISTRIK Ganti laser dengan warna yang lain, lalu lakukan percobaan yang sama seperti percobaan sebelumnya. meletakkan layar (bisa menggunakan dinding) cukup jauh dari sumber laser Letakkan slit (terdiri dari satu celah) di depan sumber laser, lalu amati dan gambarkan pola yang terjadi pada layar. Ganti kisi dengan kisi yang lain kerapatannya, amati polanya. Apa pengaruh perbedaan kerapatan celah? Lakukan pengukuran yang sama dengan langkah 5. Ambil kisi, hitung jarak antar celahnya. Ganti slit dengan kisi amati pola yang terjadi, ukur jarak antara kisi dengan layar dan jarak antar maksimum pola interferensi. VI. Data dan Pengolahan Tabel 1. Data pengamatan pola interferensi dan difraksii Laser Merah Bentuk celah (celah/mm) Y (mm) pola Laser Hijau Y (mm) pola Laser Biru Y (mm) 100 66 53 41 300 199 162 123 600 417 328 243 Pola Tabel 2. Pengolahan data untuk menentukan lebar celah tunggal No. Warna laser L (mm) Y (mm) λ (nm) d (mm) 1. Merah 5.310 25 650 0,23 2. Biru 5.310 12,5 532 0,25 3. Hijau 5.310 13 405 0,16 Tabel 3. Hasil perhitungan λ laser merah No. Jumlah goresan (mm) d (mm) L (mm) Y (mm) λ Galat % 1. 100 1/100 1000 66 660 0 2. 300 1/300 1000 199 663 0 3. 600 1/600 1000 417 695 0 Tabel 4. Hasil perhitungan λ laser Biru No. Jumlah goresan (mm) d (mm) L (mm) Y (mm) λ Galat % 1. 100 1/100 1000 41 410 0 2. 300 1/300 1000 123 410 0 3. 600 1/600 1000 243 405 0 Tabel 5. Hasil perhitungan λ laser hijau No. Jumlah goresan (mm) d (mm) L (mm) Y (mm) λ Galat % 1. 100 1/100 1000 53 530 0 2. 300 1/300 1000 162 540 0 3. 600 1/600 1000 328 547 0 Tabel 6. Data d dan L/y No. 1. 2. 3. Warna Laser Merah Biru Hijau d (mm) L/y 1/100 15,15 1/300 5,02 1/600 2,40 1/100 24,39 1/300 8,13 1/600 4,11 1/100 18,87 1/300 6,17 1/600 3,05 VI. Analisis Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa ketika sumber cahaya koheren (Laser Merah, Laser Hijau dan Laser Biru) melewati suatu celah baik celah tunggal ataupun celah ganda maka sumber cahaya tersebut akan mengalami Difraksi/interferensi dimana dapat diketahui melalui pola gelap terang yang terlihat di layar. Jarak antar pita terang yang berdekatan yang terbentuk untuk setiap warna laser memiliki nilai berbeda Y Merah > Y Hijau > Y Biru Nilai tersebut telah ditunjukkan pada Tabel 2. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan pers 1 melalui hasil pengukuran nilai Y dan panjang gelombang referensi diketahui bahwa lebar celah tunggal yang digunakan d berkisar antara 0,16 mm/ 0,23mm/0,25 mm perbedaan nilai tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya dari kurang tepatnya pengukuran atau nilai panjang gelombang referensi yang kurang tepat Pola Interferensi-Difraksi Difraksi Celah Tunggal Tabel 2 Pengolahan Data untuk menentukan lebar celah tunggal Ketika sumber cahaya koheren melewati kisi dengan jumlah goresan tertentu maka akan terbentuk pola interferensi dengan jarak antara dua pita terang berbekatan yang nilainya berbeda sesuai dengan jenis kisi/lebar celah yang digunakan. Semakin besar lebar celah yang digunakan (d) maka jarak antara dua pita terang yang berdekatan (Y) akan semakin kecil Interferensi Laser Merah Berdasarkan data perhitungan pada Tabel 4 menunjukkan kesesuaian antara panjang gelombang hasil perhitungan dengan panjang gelombang referensi untuk laser biru. Dimana panjang gelombang laser biru berkisar antara 405nm- 410 nm Berdasarkan data perhitungan pada Tabel 5 menunjukkan kesesuaian antara panjang gelombang hasil perhitungan dengan panjang gelombang referensi untuk laser hijau. Dimana panjang gelombang laser hijau berkisar antara 530 nm- 640 nm Laser Biru Laser Hijau Perbandingan Panjang Gelombang Setiap Laser Perbandingan panjang gelombang untuk setiap laser dapat diketahui juga melalui analIsis hubungan d terhadap L/Y pada grafik 1. Grafik 1 menunjukkan bahwa ketiga laser tersebut berjajar berurutan sesuai dengan panjang gelombang dari yang terbesar ke kecil. Urutan tersebut sesuai dengan spektrum warna untuk cahaya tampak, dimulai dari warna merah kemudian hijau dan terakhir biru. VII. Kesimpulan 1. Interferensi dan difraksi terjadi ketika sumber cahaya koheren (Laser Merah, HIjau, Biru) melewati suatu celah sempit dan akan terbentuk pola gelap-terang pada layar. 2. Parameter-parameter yang dapat diketahui dalam peristiwa interferensi-difraksi adalah lebar celah (d), Jarak dua pita terang yang berdekatan (Y) dan panjang gelombang ( ) untuk setiap laser yang digunakan. Berdasarkan hasil pengukuran pada celah tunggal menunjukkan bahwa d = 0,16mm-0,25mm dan Y Merah > Y Hijau > Y Biru . Sementara pada pengukuran dengan menggunakan kisi/celah banyak menunjukkan bahwa (d) berbanding terbalik dengan (Y) dan diketahui juga bahwa dimana panjang gelombang setiap laser yang terukur memenuhi kesesuaian dengan panjang gelombang referensi yang ada. - Terima Kasih -