Download Manajemen Jaringan

Document related concepts
no text concepts found
Transcript
Strategi Manajemen Jaringan
Catur Iswahyudi
Building a network is often the easy
part of being an IT administrator.
The real challenge is managing the
network to keep it running smoothly
and securely at all times.
• In the age of cloud, distributed computing, and Bring Your Own
Device (BYOD), when networks can stretch across hundreds of
physical sites and involve thousands of people and devices, effective
network management is tougher than ever
• That message rings through clearly from data released recently by
TechTarget. In its 2015 IT Priorities Survey, which studied the issues
and challenges that top the lists of IT admins’ plans and concerns,
network management was front and center. It tied disaster recovery
and business continuity as the #1 initiative that IT professionals
worldwide plan to tackle this year
• What’s more, the 2,212 admins surveyed reported that network
management has been steadily growing in importance year to year.
For 2015, 44% identified it as their top concern, up from 41% last year
and 39% in 2013
• Network management isn’t only about keeping your head above
water and maintaining the status quo. It’s also a way to make
networks better than they already are.
• Good network management is now more important than ever, both
for keeping things running smoothly and getting more value out of
network infrastructure
Outline
• Definisi
• Sistem Manajemen Jaringan
• Model Manajemen Jaringan
• Protokol Manajemen Jaringan
• Simulasi Manajemen Jaringan
• A good design can help an organization achieve availability,
performance and security goals
• Think about scalability, data formats, and cost/benefit tradeoffs
• Monitor resource usage to measure the performance of devices
• Plan the format to save data in carefully
Pendahuluan
• Semakin besar jaringan, makin banyak kendala yang muncul
seperti :
• Masalah teknis jaringan
• Pengaturan dan pengawasan terhadap administrasi jaringan
• Instalasi pengembangan segmen jaringan dan pengatur lalu lintas data
yang padat.
• Pemeliharaan media transmisi dan perlindungan terhadap data.
• Untuk memecahkan masalah tersebut, perlu dibuat sebuah
perangkat yang dapat membantu administrator jaringan dalam
mengawasi sistem jaringannya.
• Namun, pada awalnya , hal ini sulit dilakukan karena sering kali
perangkat jaringan yan ada pada sebuah perusahaan bearasal
dari vendor yang berbeda-beda.
• Untuk itu diperlukan sebuah standarisasi untuk manajemen
jaringan.
Pendahuluan
• Manajeman jaringan komputer merupakan kemampuan untuk
mengontrol dan memonitor sebuah jaringan komputer dari sebuah
lokasi
• Manajemen Jaringan Komputer adalah kemampuan menerapkan
suatu metode untuk :
• Memonitor suatu jaringan
• Mengontrol suatu jaringan
• Merencanakan (planning) sumber (resourses) serta komponen sistem dan
jaringan komputer & komunikasi
Definisi Manajemen Jaringan
• Sebuah fungsi pengawasan terhadap unjuk kerja jaringan dan
pengambilan tindakan untuk mengendalikan aliran trafik agar
diperoleh kapasitas jaringan dengan pengoperasian yang maksimum
pada berbagai situasi
• Upaya mengkoordinasikan dan mendistribusikan sumber daya
(resource) untuk merencanakan, menganalisa, mengevaluasi,
mendesain, mengadministrasikan, dan mengembangkan jaringan
telekomunikasi sehingga diperoleh kualitas pelayanan yang baik pada
seluruh waktu dengan ongkos yang proporsional dan kapasitas yang
optimal.
Sistem Manajemen Jaringan
• Sesuai dengan standar ISO untuk manajeman jaringan, terdapat 5
kegunaan utama pada sistem manajemen jaringan:
1.
2.
3.
4.
5.
Performa jaringan
Konfigurasi sistem
Manajemen terhadap gangguan
Keamanan jaringan logik
Keamanan infrastruktur jaringan fisik
Proses Manajemen Jaringan
• Sesuai standar ISO, terdapat 5 jenis manajemen jaringan:
1.
2.
3.
4.
5.
Fault management
Configuration management
Accounting management
Performance management
Security management
1. Fault Management
• Manajemen Kesalahan (Fault Management), menyediakan fasilitas
yang memungkinkan administrator jaringan untuk mengetahui
kesalahan (fault) pada perangkat yang dikelola, jaringan, dan operasi
jaringan, agar dapat segera menentukan apa penyebabnya dan dapat
segera mengambil tindakan (perbaikan).
• Untuk itu, manajemen kesalahan memiliki mekanisme untuk:
•
•
•
•
Melaporkan terjadinya kesalahan
Mencatat laporan kesalahan (logging)
Melakukan diagnosis
Mengoreksi kesalahan (dimungkinkan secara otomatis)
2. Configuration Management
• Manajemen Konfigurasi (Configuration Management), memonitor
informasi konfigurasi jaringan sehingga dampak dari perangkat keras
atau pun lunak tertentu dapat dikelola dengan baik. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan kemampuan untuk inisialisasi, konfigurasi
ulang, pengoperasian, dan mematikan perangkat yang dikelola.
3. Accounting Management
• Pelaporan (Accounting), mengukur utilisasi jaringan dari pengguna
atau grup tertentu untuk:
• Menghasilkan informasi tagihan (billing)
• Mengatur pengguna atau grup
• Membantu dalam menjaga performa jaringan pada level tertentu yang dapat
diterima
4. Performance Management
• Manajemen Performa (Performance Management), mengukur
berbagai aspek dari performa jaringan termasuk pengumpulan dan
analisis dari data statistik sistem sehingga dapat dikelola dan
dipertahankan pada level tertentu yang dapat diterima.
• Untuk itu, manajemen performa memiliki kemampuan untuk:
• Memperoleh utilisasi dan tingkat kesalahan dari perangkat jaringan
• Mempertahankan performa pada level tertentu dengan memastikan prangkat
memiliki kapasitas yang mencukupi
• Ada 2 hal yang dimonitor
• End-to-end performance management measures performance across an
internetwork. Availability, capacity, utilization, delay, delay variation,
throughput, reachability, response time, errors, and the burstiness of traffic
• Component performance measure the performance of individual links or
devices
5. Security Management
• Manajemen Keamanan (SecurityManagement), mengatur akses ke
sumber daya jaringan sehingga informasi tidak dapat diperoleh tanpa
izin. Hal tersebut dilakukan dengan cara:
• Membatasi akses ke sumber daya jaringan
• Memberi pemberitahuan akan adanya usaha pelanggaran dan pelanggaran
keamanan
Protokol Manajemen Jaringan
• Salah satu pekerjaan yang mungkin paling sulit untuk dilakukan adalah
mengatur banyak peralatan jaringan, seperti, router, gateway, server dll.
Alangkah indahnya, jika proses manajemen peralatan jaringan dapat
dilakukan dengan mudah dari satu komputer tanpa perlu secara fisik
mengkonfigurasi di muka masing-masing alat satu per satu.
• SNMP adalah protokol populer untuk melakukan network manajemen.
SNMP digunakan untuk mengumpulkan informasi, dan mengkonfigurasi,
peralatan jaringan, seperti, server, printer, hub, switch, dan router di
jaringan berbasis Internet Protocol (IP). SNMP dapat mengumpulkan
informasi seperti kondisi CPU, temperatur chasis, dan hampir tidak ada
batas akan apa yang dapat dikonfigurasi oleh SNMP.
In-Band Versus Out-of-Band Monitoring
• With in-band monitoring, network management data travels across
an internetwork using the same paths as user traffic
• With out-of-band monitoring, network management data travels on
different paths than user data
• Out-of-band monitoring make the network design more complex and
expensive
Centralized Versus Distributed Monitoring
• Centralized monitoring all NMSs reside in one area of the network,
often in a corporate Network Operations Center
• Distributed means that NMSs and agents are spread out across the
internetwork
• A manager-of-managers (MoM) can be used to as a centralized NMS
to received data send from distributed NMSs
• In a MoM architecture, distributed NMSs can filter data before
sending it
• A disadvantage is distributed management is complex and hard to
manage
Contoh Protokol Manajemen Jaringan
• Simple network Management Protocol (SNMP)
• Multi Router Traffic Grapher
SNMP
• SNMP dikembangkan dari pendahulunya yang bernama Simple Gateway
Management Protocol (SGMP) yang merupakan solusi sementara yang
rencananya akan digantikan oleh Common Management Information
Service Protocol.
• Tetapi pada perkembangannya, justru SNMP yang tersebar, diterima luas
dan digunakan sampai saat ini. SNMP dibuat berdasarkan model manajer /
agen dimana isinya terdiri dari manajer, agen dan basis data.
Pendahuluan
• Dengan berkembangnya jaringan TCP/IP yang sangat pesat, maka
diperlukan juga suatu manajemen untuk mengatur jaringan.
• Internet Architecture Board (IAB) merekomendasikan RFC 1052 yang
berisikan tentang :
• Simple Network Management Protocol (SNMP)
• ISO Common Management Information Service / Common Management
Information Protocol (CMIS / CMIP)
Simple network Management Protocol
(SNMP)
• SNMP merupakan salah protokol resmi dari Internet Protocol suite
yang dibuat oleh Internet Engineering Task Force (IETF). SNMP
merupakan contoh dari layer 7 aplikasi yang digunakan oleh network
management system untuk memonitor perangkat jaringan sehingga
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan bagi pengelolanya.
Simple network Management Protocol
(SNMP)
• Management Information Base (MIBs)
• Arsitektur SNMP
• Protokol SNMP
• Perkembangan dan penggunaan
• Mengimplementasikan SNMP
Management Information Base (MIBs)
• MIB merupakan database yang digunakan untuk manajemen
perangkat pada jaringan. Database tersebut berisikan objek entiti dari
perangkat jaringan (seperti router atau switch). Objek pada MIB
didefinisikan menggunakan Abstract Syntax Notation One (ASN 1),
dan diberi nama “Structure of Management Information Version 2
(SMIv2). Software yang digunakan untuk parsing disebut MIB
compiler.
Management Information Base (MIBs)
• RFC yang membahas antara lain RFC1155 – Structure and
identification of Management Information for TCP/IP base internets,
RFC1213 – Management Information Base for Network Management
of TCP/IP-based internets, dan RFC 1157 – A Simple Network
Management Protocol.
Management Information Base (MIBs)
• SNMP, komunikasi yang terjadi antara management station (contoh:
console) dengan management object (seperti router, gateway dan
switch), menggunakan MIB. Component yang berkerja untuk
mengambil data disebut SNMP agent, merupakan software yang
dapat berkomunikasi dengan SNMP Manager.
Arsitektur SNMP
• Framework dari SNMP terdiri dari:
• Master Agent
• Subagent
• Management Station
• Terdiri dari 3 komponen utama:
• A managed device, is a network node that collects and stores management
information, can be routers, servers, switches, bridges, etc.
• An agent is network management software that resides in a managed device.
Tracks local management information
• A network management system (NMS) runs applications to display
management data, monitor and control managed devices and communicate
with agents
• Managed devices, agents and NMSs arranged in a topology that fits
into the internetwork topology
Arsitektur SNMP
Master Agent
• Master agent merupakan perangkat lunak yang berjalan pada
perangkat yang mendukung SNMP, dimana bertujuan untuk
merespon permintaan dari SNMP dari management station. Master
agent kemudian meneruskan kepada subagent untuk memberikan
informasi tentang manajemen dengan fungsi tertentu.
Arsitektur SNMP
Subagent
• Subagent merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat
yang mendukung SNMP dan mengimplementasikan MIB. Subagent
memiliki kemampuan:
•
•
•
•
Mengumpulkan informasi dari objek yang dimanaj
Mengkonfigurasi informasi dari objek yang dimanaj
Merespon terhadap permintaan manajer
Membangkitkan alarm atau trap
Arsitektur SNMP
Management Station
• Management station merupakan client dan melakukan permintaan
dan mendapatkan trap dari SNMP server.
SNMP protocol
Two ways to convey MIB info, commands:
managing
entity
managing
entity
request
trap msg
response
agent data
agent data
Managed device
Managed device
request/response mode
trap mode
Network Management
9-36
• SNMP menggunakan lima perintah dasar (GET, GET-NEXT, GETRESPONSE, SET dan TRAP) untuk komunikasi antara manajer dan
agen.
• Perintah GET dan GET-NEXT digunakan manajer untuk meminta
informasi tentang variabel tertentu. Ketika agen menerima perintah
tersebut, ia akan membalas dengan perintah GET-RESPONSE kepada
manajer disertai informasi yang diminta atau pesan kesalahan jika
permintaan tersebut tidak dapat dilayani.
SNMP protocol: message types
Message type
GetRequest
GetNextRequest
GetBulkRequest
InformRequest
SetRequest
Response
Trap
Function
Mgr-to-agent: “get me data”
(instance,next in list, block)
Mgr-to-Mgr: here’s MIB value
Mgr-to-agent: set MIB value
Agent-to-mgr: value, response to
Request
Agent-to-mgr: inform manager
of exceptional event
Network Management
9-38
SNMP protocol: message formats
Network Management
9-39
• Setiap elemen SNMP mengatur sebuah obyek yang spesifik dengan
karakteristik yang spesifik pula. Setiap obyek memiliki OID yang terdiri
dari nomor yang dipisahkan oleh titik.
• OID tersebut membentuk sebuah struktur pohon, MIB
mengasosiasikan tiap-tiap OID dengan sebuah label dan parameter
yang berhubungan dengan obyek tersebut sehingga melalui MIB
pesan SNMP yang diterima dapat diketahui artinya
SNMP Naming
question: how to name every possible standard object
(protocol, data, more..) in every possible network standard??
answer: ISO Object Identifier tree:
• hierarchical naming of all objects
• each branchpoint has name, number
1.3.6.1.2.1.7.1
udpInDatagrams
UDP
MIB2
management
ISO
ISO-ident. Org.
US DoD
Internet
Network Management
9-41
OSI
Object
Identifier
Tree
Check out www.alvestrand.no/harald/objectid/top.html
Network Management
9-42
MIB example: UDP module
Object ID
Name
Type
Comments
1.3.6.1.2.1.7.1
UDPInDatagrams Counter32 total # datagrams delivered
at this node
1.3.6.1.2.1.7.2
UDPNoPorts
Counter32 # underliverable datagrams
no app at portl
1.3.6.1.2.1.7.3
UDInErrors
Counter32 # undeliverable datagrams
all other reasons
1.3.6.1.2.1.7.4
1.3.6.1.2.1.7.5
UDPOutDatagrams Counter32 # datagrams sent
udpTable
SEQUENCE one entry for each port
in use by app, gives port #
and IP address
Network Management
9-43
Protokol SNMP
• PDU dari SNMP (versi 1) antara lain:
• GET REQUEST – digunakan untuk mendapatkan informasi manajemen
• GETNEXT REQUEST – digunakan secara iteratif untuk mendapatkan sekuen
dari informasi manajemen
• GET RESPONSE
• SET – digunakan untuk melakukan perubahan terhadap subsistem
• TRAP – digunakan untuk melakukan pelaporan terhadap subsistem
manajemen
Protokol SNMP
• Untuk versi berikutnya ditambahkan PDU :
• GETBULK REQUEST – iterasi yang lebih cepat untuk mendapatkan informasi
• INFORM – acknowledge terhadap TRAP
• SNMP menggunakan UDP pada port 161 untuk agent dan 162 untuk
manager. Manager mengirimkan permintaan terhadap agent pada
port 161 dan diterima pada manager pada port 162.
Perkembangan dan penggunaan
Version 1
• RFC untuk SNMP, dikenal dengan nama Simple Network Management
Protocol version 1, pada tahun 1988:
• RFC 1065 – Structure and identification of management information for
TCP/IPbased internets
• RFC 1066 – Management information base for network management of
TCP/IPbased internets
Perkembangan dan penggunaan
• RFC 1067 – A Simple Network Management Protocol
Kemudian menjadi kadaluwarsa dengan digantikan dengan:
• RFC 1155 – Structure and identification of management information for
TCP/IPbased internets
• RFC 1156 – Management information base for network management of
TCP/IPbased internets
• RFC 1167 – A Simple Network Management Protocol.
Perkembangan dan penggunaan
• Kelemahan pada sistem authentifikasi karena mengirimkan password
secara plain text.
Version 2
• Versi 2 ini banyak yang tidak menggunakan dikarenakan ketidak
cocokan framework. Simple Network Management Protocol version 2
(RFC 1441 – RFC 1452) dan juga dikenal sebagai SNMP v2.
Perkembangan dan penggunaan
• Diperkenalkan GETBULK sebagai alternatif dari GETNEXT. Dikenalkan
juga Community-Based Simple Network Management Protocol
version 2 atau yang disebut SNMP v2c sebagai pengganti sistem
authentikasi User-Based Simple Network Management Protocol
version 2, atau SNMP v2u yang digunakan untuk memperbaiki
keamanan dari SNMP v1.
Perkembangan dan penggunaan
Version 3
• Versi ini didefinisikan pada RFC 3411 – RFC 3418 yaitu Simple
Network Management Protocol version 3, dikeluarkan pada tahun
2004. Pada prakteknya SNMP bisa menggunakan versi SNMPv1,
SNMPv2c, atau SNMPv3. Dijabarkan pada RFC 3584 – Coexistence
between Version 1, Version 2, and Version 3 of the Internet-Standard
Network Management Framework.
Perkembangan dan penggunaan
Contoh Penggunaan:
• Memonitoring waktu penggunaan suatu perangkat
(sysUpTimeInstance)
• Inventory dari versi sistem operasi (sysDescr)
• Mengkoleksi informasi suatu interface (ifName, ifDescr, ifSpeed,
ifType, ifPhysAddr)
• Mengukur throughput interface dari jaringan (ifInOctets,ifOutOctets)
• Menarik informasi cache dari ARP (ipNetToMedia)
Mengimplementasikan SNMP
snmpwalk
Mengimplementasikan SNMP
Router Graphing Software
• Banyak informasi yang bisa ditampilkan, misal performance, load dan
error rate dari suatu jaringan seperti router atau switch. Kemudian
dengan fungsi khusus, informasi yang didapat diolah menjadi dalam
bentuk grafik.
• Contoh aplikasi Multi Router Traffic Grapher dan Cacti
Multi Router Traffic Grapher
• Multi Router Traffic Grapher atau yang disingkat MRTG adalah free
software yang digunakan untuk memonitoring traffik load pada link
jaringan. Dimana pengguna dapat melihat laporan dalam bentuk
grafik.
• MRTG ditulis dalam bentuk perl dan berjalan di UNIX/Linux dan juga
pada sistem operasi Windows dan juga pada Netware. MRTG
menggunakan lisensi Gnu GPL.
Multi Router Traffic Grapher
• Dikembangkan pertama kali oleh Tobias Oetiker dan Dave Rand,
pertama kali digunakan untuk memonitoring router. Sekarang sudah
dikembangkan untuk menjadi report berbagai macam. Informasi
lengkap dapat dilihat di http://oss.oetiker.ch/mrtg/
Multi Router Traffic Grapher
• MRTG berkembang menjadi RRDTool, yaitu round-robin database
tool. Penggunaan RRDTool dapat dikembangkan menjadi berbagai
macam aplikasi contohnya cacti, JFFNms dan masih banyak lainnya.
• MRTG menggunakan SNMP untuk mengirimkan request dengan dua
Object Identifier (OID) ke peralatan yang digunakan. Peralatan yang
menyediakan SNMP akan mempunyai Management Information Base
(MIB) untuk melihat spesifikasi OID.
• Setelah mengumpulkan informasi, MIB akan mengirimkan kembali
data yang dienkapsulasi pada protokol SNMP. MRTG mencatat data ini
pada statistik (log) di sisi client bersamaan dengan data yang telah
dicatat sebelumnya untuk peralatan yang digunakan pada jaringan.
Kemudian MRTG membuat dokumen halaman HTML berbentuk
gambar yang menyediakan visualisasi secara langsung berisi
sekumpulan grafik mengenai keadaan traffic jaringan.
• Keunggulan dari MRTG adalah dari faktor kesederhanaan dan
fungsionalitasnya. MRTG bisa dikonfigurasikan dengan mudah untuk
memantau penggunaan bandwidth dalam suatu interface yang mendukung
SNMP.
• Anda juga bisa memantau peningkatan traffic dalam berbagai skala (daily,
rata-rata setiap 5 menit), sampai skala tahunan.
• Anda dapat dengan mudah melihat jika ada lonjakan traffic yang
menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam jaringan. Adanya worm
ataupun trojan yang biasanya mempengaruhi traffic upload dapat dideteksi
dengan melihat grafik upload yang dihasilkan oleh MRTG.
• Integrasi dengan web server juga memudahkan Administrator untuk
melakukan pemantauan dari jarak jauh, tanpa harus melalui proses
otentifikasi.
NAGIOS
• NAGIOS adalah tool network monitoring system komersial. Nagios
bersifat modular, mudah digunakan, dan memiliki skalabilitas tinggi.
• Modul dan plugin pada Nagios sangat simple. Anda dapat
membuatnya guna melengkapi checking system pada nagios sesuai
dengan kebutuhan. Untuk mendownload source Nagios ikuti url ini
http://www.nagios.org/download/
• Nagios awalnya didesain untuk berjalan pada sistem operasi Linux,
namun dapat juga berjalan dengan baik hampir di semua sistem
operasi seperti unix.
Beberapa fitur yang tersedia pada Nagios diantaranya adalah :
• Monitoring network services (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, etc.)
• Monitoring of host resources (processor load, disk usage, etc)
• Kemampuan untuk mendefenisikan hirarki jaringan host
menggunakan "parent host" yang memungkinkan pendeteksian dan
perbedaan diantara host yang down dan yang dapat terjangkau.
• Notifikasi kontak saat servis atau host mengalami masalah dan saat
masalah terselsaikan (melalui email, pager, atau metode yang
didefenisikan oleh pengguna)
Simulasi Manajemen Jaringan
GNS3
• GNS3 adalah sebuah program graphical network simulator yang
dapat mensimulasikan topologi jaringan yang lebih kompleks
dibandingkan dengan simulator lainnya. Program ini dapat dijalankan
di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, atau Mac OS X.
• Prinsip kerja dari GNS3 adalah mengemulasi Cisco IOS pada komputer
anda, sehingga PC anda dapat berfungsi layaknya sebuah atau
beberapa router bahkan switch, dengan cara mengaktifkan fungsi dari
EthernetSwicth Card.
• Dengan GNS3, anda seperti menjalankan router sesungguhnya. Jadi,
anda akan melihat secara nyata apa yang IOS Cisco hasilkan dan anda
juga dapat mengakses beberapa command dan parameter yang
didukung oleh IOS tersebut.
• Sebagai tambahan, GNS3 merupakan sebuah sumber terbuka yang
dapat anda unduh secara gratis pada situs resminya di gns3.net. Anda
hanya perlu menyediakan Cisco IOS yang akan digunakan bersama
GNS3.
Cisco Packet Tracer
• Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering
digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam
bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco
Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah
berpartisipasi di Cisco Networking Academy.
• Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan
pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga
membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.
• Target Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan yang real, namun
terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa perintah yang
digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command pada Cisco IOS.
Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk memodelkan jaringan
produktif/aktif.
Wireshark
• Wireshark merupakan tool Network Analyzer yang banyak digunakan oleh
Network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya terrmasuk
protokol didalamnya. Wireshark banyak disukai karena interfacenya yang
menggunakan Graphical User Interface (GUI)
• Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring,
FDDI, serial (PPP dan SLIP), 802.11 wireless LAN, dan koneksi ATM.
• Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang
berjalan dalam jaringan yang terlihat dan semua jenis informasi ini dapat
dengan mudah dianalisa yaitu dengan memakai sniffing , dengan sniffing
diperoleh informasi penting seperti password email account lain.
• Program ini juga sering digunakan oleh chatters untuk mengetahui ip
korban maupun para chatter lainnya, kita juga bisa memanfaatkan
wireshark untuk ‘menyadap’ pembicaraan Voice over IP
Terima Kasih