Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT MANAGEMENT OF FRACTURE AT THE PRIMARY CARE Musculoskeletal Trauma 85 % of blunt trauma Resuscitation priority is like another trauma Reevaluation Injuries to the Musculoskeletal System Four basic types of musculoskeletal injuries are: Strain - An extreme stretching or tearing of MUSCLE & / OR TENDON. Sprain - partial or complete tearing of LIGAMENTS and tissues at the joint. Dislocation - displacement or separation of a bone from its normal position at the joint. Fracture - a break or disruption in bone closed - the broken bones do not penetrate the skin open - the skin is pierced by broken bone fragments Primary Survey & Resuscitation ABCDE A irway with cervical spine control B reathing C irculation with control of hemorrage D isability (neurological state) E xposure (take the patient clothes off) Primary Survey Bleeding control direct padding Splinting bleeding Fluid resuscitation Adjunction in Primary Survey Fracture immobilization Traction anatomical position Splint Be careful in dislocation ! SECONDARY SURVEY Physical Examination Look Feel Move PRINSIP PENANGANAN FRAKTUR REHABILI RETAIN TATION REDUCE RECOGNIZE RECOGNIZE Tegakkan Diagnosa ! History : Riwayat Trauma ( trivial fall ?? ) Pemeriksaan fisik : tanda fraktur - Look : bengkak, luka, deformitas - Feel : Nyeri , NVD - Move : pastikan gerakan2 pada bagian distal X Ray : AP, Lat ( 2D) RECOGNIZE Gejala yang menyertai : - Numbness/ weakness - Skin pallor/ cyanosis - Blood in urine - Abdomen pain - Transient loss of consciousness REDUCE Pergeseran fragmen + Reduce = reposisi Reposisi tertutup : manipulasi w/o bedah Reposisi terbuka : manipulasi w/ bedah RETENTION Stabilisasi / immobilisasi / fiksasi daerah fraktur External : bidai , gips, Orthosis , external fixator Internal : Implant Orthopaedi ; - extra medular - intra medular Penyembuhan fraktur tergantung pada : Integritas Jaringan lunak sekitar fraktur Suplai darah ke tulang Derajat kontaminasi bakteri Konfigurasi fraktur Usia STABILITAS ujung-ujung fraktur Life Threatening Musculoskeletal Trauma Pelvic Trauma with Massive Bleeding Main Arterial Rupture Crush Injury PENTING UNTUK DIPERHATIKAN !!! FRAKTUR PELVIS Fraktur terbuka Mortalitas 25-50% Kematian akut karena perdarahan, kematian terlambat karena sepsis Tindakan: irigasi dan debridemen, colostomy jika melibatkan rektum atau perineum, antibiotika spektrum luas FRAKTUR PELVIS 3% dari semua fraktur komplikasi dan mortalitas Bervariasi mulai fraktur stabil energi rendah sampai fraktur unstabil energi tinggi Tersering fraktur pubis (70%) FRAKTUR PELVIS Pemeriksaan ABC, curiga fraktur pelvis pada trauma multipel. Inspeksi: deformitas, laserasi, adanya darah di rektum Palpasi: cincin pelvissimphisis pubis, sendi sacroiliaca, sacrum. Instabilitas pelvis rotasional dan vertikal. Jika instabiljangan ulangi pemeriksaan lagi Pelvic Trauma with Massive Bleeding FRAKTUR PELVIS Penanganan A. No pelvic ring disruption - simptomatik: analgetik, bed rest, krek - fraktur sacrum displaced rujuk segera defisit neurologis B. Pelvic ring disruption Nondisplaced pelvic ring fractures - simptomatik: analgetik, bedrest, krek, pelvic sling - pembedahan kalau perlu, terutama fraktur terbuka Displaced pelvic ring fractures - ABC - ada yang bisa dengan konservatif - sebagian besar perlu fiksasi anterior dan/ posterior baik fiksasi eksternal maupun internal Life Threatening Musculoskeletal Trauma Pelvic Trauma with Massive Bleeding Management - Bleeding control & resuscitation - PSAG - Traction - Pelvic sling - Pelvic Open fracture padding with tampon - Pelvic wrapping Pelvic Wrapping PELVIC C-CLAMP FRAKTUR TERBUKA Open Fracture grade 1 Open Fracture grade 2 Open Fracture grade 3A Open Fracture grade 3B Open Fracture grade 3C Open Fractures Principles of treatment 4 essentilals are : 1. Wound debridement 2. Antibiotic prophylaxis 3. Stabilization of the fractures 4. Early wound cover Limb Threatening Musculoskeletal Trauma Open Fractures Accident Site Sterile Dressing Reduction Splinting FRAKTUR FEMUR Fraktur batang femur Fraktur pada 5 cm distal trochanter minor sampai 6 cm proksimal tuberculum adductoria Dibagi 3 tipe: 1. fraktur spiral, transverse, atau oblique 2. fraktur comminuted (gr IIV) 3. fraktur terbuka FRAKTUR FEMUR Penanganan Emergensi: imobilisasi dgn traksi atau PASG, analgetik, penanganan kehilangan darah Definitif: intrameduller nail, plate and screw. Fraktur terbuka gr I-IIdebridement dan luka dpt ditutup, gr III eksternal fiksasi sgt berguna Fraktur Femur Terbuka Debridement dari fraktur terbuka merupakan standar dasar penanganan kegawatdaruratan orthopaedi. Debridement berguna untuk mencegah infeksi lebih lanjut,dan debridement berkelanjutan dilakukan sampai dengan kita yakin bahwa luka sudah benarbenar bersih. Fiksasi yang stabil setelah debridement berguna untuk mengembalikan fungsi soft tissue . FRAKTUR FEMUR Kompartemen sindrom Femur 3 kompartemen: anterior (>>), posterior, medial Gejala awal: nyeri saat gerak pasif Penanganan baku: fasciotomi KNEE Fraktur Patella Patella merupakan tulang sesamoid yang berhubungan dengan tendo dari otot quadrisep Seluruh fraktur patella yang displace pada sumbu longitudinal akan memperlihatkan gangguan pada mekanisme kerja quadrisep. Ada 2 tipe cidera: indirekta robekan tendo kuadrisep pada patella fraktur avulsi. Cidera direkta crush fracture stelata atau kominutif Fraktur patella 1% dari semua fraktur, tersering 20-50 th Klasifikasi: transverse, vertical, comminuted (stellate), dan osteochondral Penanganan: -di UGD: aspirasi hemartros, imobilisasi ekstensi penuh -non operatifdisplacement <2 mm, permukaan sendi intak, berfungsinya mekanisme ekstensor -operatif displacement >3 mm, kerusakan sendi >2mm, mek ekstensor (-) tension banding, circlage atau screw. Severe comminuted patellectomy Fraktur Cruris Merupakan fraktur tersering dari seluruh tulang panjang. Periosteum tibia tipis fraktur displace yang jauh Insiden fraktur terbuka tibia subkutan tinggi penyembuhan lambat, terutama jika tjd disrupsi berat dari periosteum dan jar lunak. Reduksi terbuka gangguan suplai darah di ujung tulang penyembuhan kulit jelek infeksi post operatif FRAKTUR CRURIS Fraktur tibia fibula 3 faktor yang menentukan hasil fraktur tibia: 1. Initial displacement 2. Comminution 3. Soft-tissue injury Fraktur berdasarkan displacement dibagi: (1) <50% displacement, (2) >50% displacement, (3) complete displacement or severely comminuted Penanganan: -di UGD: imobilisasi dgn long leg splint, reduksi jika mengancam vasculer -fraktur terbuka dibersihkan dan dibalut, profilaksis tetanus dan antibiotika parenteraldebridement emergensi dengan fiksasi eksternal atau internal. -terapi definitif: imobilisasi dengan gips atau brace, fiksasi eksternal atau nail intrameduler FRAKTUR CRURIS Sindroma kompartemen akut Mempunyai 4 kompartemen: anterior, lateral, posterior superfisial dan profundus. Paling sering; kompartemen anterior dan posterior profundus Gejala awal: nyeri saat passive stretch Penanganan: fasciotomi FRAKTUR ANKLE Ankle menanggung beban lebih daripada sendi lain reduksi harus seanatomis mungkin FRAKTUR ANKLE Penanganan: -stable: di UGD posterior splint, krek, elevasi, es. Definitif isolated fraktur fibula: short leg walking cast atau cast boot, fraktur maleolus medialis operatif -unstable: dislokasi reduksi tertutup + splint. Definitif terapi: pembedahan FRAKTUR ANKLE Dislokasi ankle Sering berkaitan dgn cidera ankle unstable Pembagian: dislokasi lateral (>>), posterior, anterior, superior (diastasis) Penanganan: reduksi dilanjutkan posterior splint. Jika disertai fraktur atau cidera lain dilanjutkan operatif FRAKTUR PEDIS Sindroma kompartemen kaki Terdiri 9 kompartemen: medial, lateral, sentral (superfisial), calcaneus, aaduktor dan 4 buah interosseus. Penanganan: Insisi medial longitudinal atau insisi dorsal FRAKTUR PEDIS Dislokasi kaki Dislokasi talus traksi Fraktur dislokasi lisfranc selalu memerlukan repair dengan pembedahan. Reduksi tertutup tidak cukup Dislokasi jari kaki: dislokasi IP reduksi tertutup diikuti dynamic splint, dislokasi MTP dorsal reduksi dgn hiperekstensi dan traksi. Reduksi stabil hard sole shoe dan dynamic splint. Reduksi unstabil reduksi terbuka PRIMARY CARE PHYSICIAN MUST KNOW “Treat “ common fractures Refer fracture to specialist / hospital ( ER ) HOW TO TREAT ? Airways C-spine controle Breathing CIRCULATION AND STOP BLEEDING FRACTURE MANAGEMENT IMMOBILISATION WALKING CAST BE CAST LONG LEG CAST REMEMBER BONE PROMINENT BRACE TRACTION SKELETAL TRACTION SKIN TRACTION EXTERNAL FIXATION INTERNAL FIXATION TOTAL/PARTIAL REPLACEMENT REHABILITATION Summary Primary Survey : Identify life-threatening Injuries Secondary Survey : Identify limb-threatening injuries Proper immobilization Early Orthopaedic consultation