Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
ANALISIS PENGGUNAAN RUMAH PANGGUNG KAYU SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA SUNDA DI KAMPUNG TAJUR PURWAKARTA Disusun Oleh : Nama Peneliti Bidang Penelitian Jenjang Nama Pembimbing : : : : Nabila Aulia Ilmu Sosial dan Humaniora Madrasah Aliyah (MA) Hawinda Restu Putri, S.Pd. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT KSKK MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA MAS YPIA CIKERIS 2022 Proposal Penelitian Analisis Penggunaan Rumah Panggung Kayu Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Sunda di Kampung Tajur Purwakarta Bidang Penelitian: Ilmu Sosial dan Humaniora Nama Peneliti : Nabila Aulia Asal Madrasah : MAS YPIA Cikeris Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan yang diwariskan dari nenek moyang terdahulu. Rumah adat merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan oleh generasi muda saat ini. Rumah adat setiap wilayah atau suku bangsa memiliki ciri khas yang berbeda sehingga rumah adat berperan sebagai salah satu identitas suatu suku bangsa tertentu (Agustin, 2011). Rumah panggung kayu merupakan salah satu jenis rumah adat yang ada di suku sunda. Rumah panggung kayu khas sunda berfungsi juga sebagai rumah huni untuk sebagian masyarakat di tataran suku sunda, namun saat ini di era modern rumah panggung kayu sebagai warisan budaya sunda keberadaannya semakin sedikit, bergantinya model rumah tradisional sunda menjadi rumah modern menjadi suatu kekhawatiran bahwa generasi muda suku sunda tidak mengetahui identitas suku bangsanya sendiri. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan kampung Tajur diketahui merupakan salah satu kampung unik yang ada di kabupaten purwakarta. Warga kampung tersebut masih memegang erat budaya sunda, salah satunya penggunaan rumah panggung kayu untuk semua warga di kampung tersebut. Berdasarkan hal tersebut mengetahui bagaimana karakteristik dan penggunaan rumah panggung kayu yang ada di kampung Tajur merupakan hal yang dapat dilakukan sebagai gambaran bagaimana seharusnya generasi muda saat ini mengenal warisan budaya khususnya budaya sunda ditinjau dari penggunaan rumah panggung kayu. Berdasarkan pemaparan tersebut maka akan dilakukan penelitian yang berjudul “Analisis Penggunaan Rumah Panggung Kayu Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Sunda di Kampung Tajur Purwakarta” Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah yang akan diteliti diungkapkan dalam pertanyaan berikut: 1. Bagaimana karakteristik rumah panggung kayu khas budaya sunda di kampung tajur purwakarta ? 2. Bagaimana penggunaan rumah panggung kayu sebagai upaya pelestarian budaya sunda di kampung tajur purwakarta ? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Karakteristik rumah panggung kayu khas budaya sunda di kampung tajur purwakarta 2. Penggunaan rumah panggung kayu sebagai upaya pelestarian budaya sunda di kampung tajur purwakarta 1 Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Menjadi upaya untuk terus melestarikan budaya suatu daerah 2. Menjadi motivasi dan edukasi bagi generasi muda masa yang akan datang untuk mengenal dan melestarikan budaya di daerahnya. Kajian Teori A. Pelestarian Budaya Pestarian adalah upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan yang dinamis (Sahadi, 2019). Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia yang menunjuk pada berbagai aspek kehidupan, istilah ini meliputi cara- cara berlaku, kepercayaan- kepercayaan dan sikap- sikap dan juga hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu (Koentjaraningrat, 1993). B. Rumah Panggung Sunda Rumah Panggung merupakan salah satu jenis arsitektur rumah yang anti gempa dan tahan terhadap banjir. Rumah panggung suku Sunda memiliki beragam bentuk, perbedaan ini dipengaruhi oleh perbedaan adat istiadat pada masing-masing daerah di suku Sunda. Maksud dari menggunakan jenis arsitektur Rumah Panggung karena, suku Sunda memiliki anggapan bahwa membangun rumah harus berbentuk panggung untuk menghormati orang yang telah meninggal dunia agar tidak berada di jajaran yang sama dengan pemakaman. Bahan bangunannya pun memanfaatkan alam sekitar dengan menggunakan bahan-bahan dari seperti bambu, kayu, ijuk dan pelepah daun kelapa. Sunda sendiri merupakan sebuah etnis, wilayah, atau kebudayaan pada masyarakat tertentu. Sunda juga dikenal sebagai Tatar Pasundan yang sebagian besar wilayahnya berada di provinsi Jawa Barat dan Banten. Jawa Barat merupakan wilayah yang menjadi wadah bagi kebudayaan Sunda (Koentjaraningrat, 2002). Tinjauan Pustaka / Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai penggunaan rumah panggung kayu di kampung Tajur Purwakarta sebagai upaya pelestarian budaya sunda ini terinspirasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan rumah adat dan pelestarian budaya yaitu : 1. Penelitian yang dilakukan oleh IIham & Sotyan SB (2012) dalam penelitian ini mengungkapkan bagaimana tipologi dan ciri khas rumah adat sunda yang ada di kampung Naga. Dalam penelitiannya juga dijelaskan bahwa Rumah adat merupakan salah satu dari cagar budaya yang perlu dillndungi dan dilestarikan. Karena itulah mempelajari rumah adat sangat penting. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2014) yang berjudul “Bangunan Tradisional Kampung Naga: Bentuk Kearifan Warisan Leluhur Masyarakat Sunda”. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa masyarakat Kampung Naga hingga saat ini terus menjaga agar ruang hidup mereka tidak rusak, salah satunya diaktualisasikan pada bangunan rumah dan bangunan lainnya di Kampung Naga. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi (2013) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa bangunan tradisional sunda merupakan bentuk kearifan lokal yang bersifat ramah lingkungan dan hemat energi. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Kulsum & Dahliyana (2016) dalam penelitian yang berjudul “Internalisasi Nilai Kebudayaan Sunda Dalam 2 Program Rebo Nyunda di Kota Bandung” peneliti menjelaskan bahwa internalisasi nilai kebudayaan sunda dikalangan generasi muda diperlukan sebagai upaya untuk menghindari hilangnya kebudayaan sunda di Jawa Barat. Hipotesis (Jika ada) Metode Penelitian 1. Metode yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu fenomena, fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik, mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif (Yusuf, 2014, hal. 300). Secara umum tahapan penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tahap pra-lapangan b. Tahap lapangan Tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data yang diperlukan. c. Tahap Analisis Data Tahap ini merupakan serangkaian kegiatan untuk mengolah keseluruhan data sampai penarikan kesimpulan. 2. Subjek Penelitian Arikunto (2016) memberi Batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau perorang tempat data untuk variable penelitian melekat dan yang dipermasalahkan. Penelitian ini dilakukan di Kampung Tajur Desa Cihanjawar kabupaten Purwakarta dengan melibatkan subjek penelitian yaitu Penduduk asli kampung Tajur yang memiliki Rumah Panggung Kayu. 3. Teknik dan Alat Pengumpul Data Data yang diperlukan dalam penelitian dikumpulkan melalui alat pengumpul data. Alat pengumpul data digunakan untuk memperoleh data sebagai gambaran ketercapaian tujuan penelitian dalam menjawab rumusan masalah. Teknik dan alat pengumpul data dalam penelitian ini ditunjukkan melalui tabel berikut. Table 1 Teknik dan alat pengumpul data No Teknik Pengumpulan Data 1 Studi Pustaka Merupakan rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data Pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian berdasarkan informasi yang terdapat pada literatur yang ada seperti buku maupun sumber bacaan lainnya. 2 Observasi Lapangan Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan terhadap objek di lapangan tentang karakteristik serta penggunaan rumah panggung Alat Pengumpul Data Sumber literatur berupa buku, jurnal dan lainnya. Lembar Observasi Lembar observasi dapat berupa tulisan, gambar maupun Video dari 3 kayu di kampung Tajur Purwakarta pengamatan yang (IIham & SB, 2012). telah dilakukan. 3 Wawancara Lembar Wawancara Wawancara merupakan kegiatan Berisi daftar tanya jawab antara pewawancara dan pertanyaan yang Narasumber. Dalam penelitian ini berkaitan dengan Wawancara digunakan untuk penelitian. mengumpulkan data dari masyarakat Kampung tajur dalam rangka menggali informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. 4. Rencana Analisis Data Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, dimana tujuan dari analisis ini adalah untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta serta fenomena yang diselidiki. Adapun tahapan analisis data yang akan dilakukan menggunakan langkah-langkah menurut Miles dan Huberman (1992, hal. 15) yang ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 1 Langkah analisis data (Miles & Huberman, 1992) a. Pengumpulan Data Yaitu pengumpulan data dengan melakukan studi pustaka, observasi, wawancara. b. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis dengan cara menajamkan, mengkategorisasikan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan menggorganisasikan keseluruhan data sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh kesimpulan akhir dan diverifikasi. c. Penyajian Data Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. d. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan analisis yang lebih dikhususkan pada penafsiran data yang telah disajikan. Kesimpulan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Jadwal Penelitian Berdasarkan tahapan penelitian yang telah dipaparkan dalam metode penelitian maka jadwal penelitian ditunjukkan pada tabel berikut. 4 1 Tahap Pra-Lapangan Penyusunan Proposal 5 Pembuatan dan Pengumpulan Instrumen Penelitian/alat pengumpul data yang dibutuhkan Pengurusan Surat Izin Penelitian Tahap Lapangan Studi Pustaka 6 Observasi Lapangan Wawancara Tahap Analisis Data 7 Penyusunan Laporan Penelitian 8 September 2022 Tahapan Agustus 2022 No Juli 2022 Tabel 1 Jadwal Penelitian Waktu Revisi Laporan Penelitian Pengumpulan Laporan Akhir 9 Penelitian Daftar Pustaka Keterangan Minggu kedua √ Minggu kedua √ Minggu keempat √ Minggu keempat √ √ Minggu kesatu Minggu Minggu Minggu Minggu kesatu Minggu √ Minggu ketiga √ √ √ √ kedua kedua ketiga kedua Agustin, D. S. (2011). Penurunan Rasa Cinta Budaya dan Nasionalisme Generasi Muda Akibat Globalisasi. Jurnal Sosial Humaniora, 177-185. Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hermawan, I. (2014). Bangunan Tradisional Kampung Naga: Bentuk Kearifan Warisan Leluhur Masyarakat Sunda. Sosio Didaktika, 1(2), 141-150. IIham, A. N., & Sotyan SB, A. S. (2012). Tipologi Bangunan Rumah Tinggal Adat Sunda di Kampung Naga Jawa Barat. Jurnal Tesa Arsitektur, 10(1), 1-8. K. C., & Dahliyana, A. (2016). Internalisasi Nilai Kebudayaan Sunda Dalam Program Rebo Nyunda Di Kota Bandung. Sosietas, 6(2), 1-9. Koentjaraningrat. (1993). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Koentjaraningrat. (2002). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambata. Miles, B. M., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif: buku sumber tentang metode-metode baru/ Matthew B, Mies dan A. Michaele Huberman: penerjemah Tjejep Rohendi Rohidi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. 5 Sahadi. (2019). Pelestarian Kebudayaan Daerah Melalui Kesenian TRadisional Dodod Di Kampung Pamatang Desa Mekarwangi Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang . Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 315-326. Wahyud, A. (2013). Perancangan Bangunan Tradisional Sunda Sebagai Pendekatan Kearifan Lokal, Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi. Proceeding PESAT (hal. A-52-A59). Bandung: Universitas Gunadarma . Yusuf, A. M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group. 6