Survey
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
* Your assessment is very important for improving the workof artificial intelligence, which forms the content of this project
Matakuliah Tahun : pengantar psikologi sosial : 2010 pertemuan 18-pengambilan keputusan Pengambilan keputusan kelompok Model aturan pengambilan keputusan kelompok: secara eksplisit maupun implisit: 1. Unanimity: diskusi berfungsi untuk menekan mereka yang deviant untuk konform. 2. Majority wins: diskusi berfungsi menguatkan posisi mayoritas, yang kemudian menjadi posisi kelompok. 3. Truth wins: diskusi memunculkan posisi yang dianggap benar. 4. Two-thirds majority: keputusan kelompok diambil hanya jika tercapai mayoritas dua pertiga. 5. First shift: kelompok mengambil keputusan konsisten dengan peralihan opini yang pertama kali dikemukakan oleh anggota kelompok. Tahapan pengambilan keputusan 1. 2. 3. 4. 5. Ada masalah Merumuskan masalah Ditetapkan kriteria Alternatif pemecahan masalah Dipilih dan diputuskan alternatif terbaik 6. Alternatif dilaksanakan 7. Monitor dan evaluasi Brainstorming Untuk melakukan pengambilan keputusan, kelompok perlu sekreatif mungkin menghasilkan ide-ide. Brainstorming: proses di mana kelompok sebanyak mungkin, sebisa mungkin, dan secepat mungkin menghasilkan ide-ide; kemukakan apa adanya yang muncul dalam pikiran dan tidak perlu menilai benar atau salahnya. Brainstorming (2) Brainstorming dapat menjadi tidak optimal karena faktor-faktor: 1. Evaluation apprehension 2. Social loafing & free riding 3. Production matching anggota kelompok menggunakan kinerja rata-rata kelompok untuk menentukan norma kinerja yang mengarahkan pengemukaan ide-ide. 4. Production blocking kreatifitas dan produktifitas individu berkurang karena orang lain mengemukakan ide-ide yang sama pada saat yang bersamaan. Group polarization effect • Kecenderungan kelompok untuk membuat keputusan yang lebih ekstrim daripada individu; kelompok bergerak ke arah alternatif yang beresiko dan semakin beresiko dalam membahas suatu isu. • Mengapa?? – Social comparison – Beberapa orang menyadari bahwa pandangan mereka tidak lebih baik dari yang lain, kemudian mereka beralih ke pandangan yang lebih ekstrim. Bahaya potensial pengambilan keputusan kelompok • Groupthink • Biased processing • Restricted sharing of information Groupthink Kecenderungan dari kelompok yang sangat kohesif dengan pemimpin yang directive yang menghasilkan keputusan yang tidak matang (poor decision-making) berdasarkan dorongan yang berlebihan untuk mencapai konsensus. Groupthink (lanjutan) Faktor yang menyebabkan groupthink: • Kohesifitas • Emergent group norm – Keyakinan bahwa kelompok tidak mungkin salah dan superior secara moral karenanya tidak perlu ada diskusi lebih lanjut. – Keputusan telah diambil dan yang harus dilakukan oleh anggota kelompok adalah mendukungnya sekuat mungkin. Biased processing Seperti halnya individu yang tidak selalu memproses informasi secara akurat, kelompok memproses informasi yang mengarahkan mereka mencapai keputusan yang diinginkan (lebih seperti “pengacara” daripada “ilmuwan”). Restricted sharing of information Kelompok membahas informasi yang sudah diketahui bersama daripada informasi yang belum diketahui, sehingga keputusan lebih mencerminkan informasi yang telah diketahui bersama. Q: Bagaimana meningkatkan kualitas keputusan kelompok? Devil’s advocate technique: seorang anggota kelompok diberi tugas untuk tidak menyetujui atau mengkritisi rencana atau keputusan yang hendak diambil Authentic dissent: memastikan orang-orang yang dibagi ke dalam kelompok kecil untuk memiliki pendapat awal yang berbeda.